MEMINTA MAAF

Sean segera keluar meninggalkan rumah Rain. Rain tak tinggal diam, dia berlari mengejar Sean hingga halaman rumah.

"Tunggu Pak, saya mohon jangan laporkan adik saya ke polisi." Rain mengatupkan kedua telapak tangannya didada. Dia tak ingin Alan dipenjara seperti ayahnya. Sudah cukup ayahnya yang dipenjara gara-gara dirinya. Dia tak ingin Alan mengalami nasib yang sama. Masa depan Alan bisa hancur jika sampai masuk penjara.

"Adikmu sudah keterlaluan, dia sudah merusak wajah tampanku. Dan aku tak bisa terima ini semua." Sahut Sean sambil menunjuk wajahnya sendiri.

"Tolong maafkan adik saya. Dia tak tahu apapun tentang apa yang saya lakukan. Saya akan kembali bekerja pada Bapak. Tapi saya mohon jangan laporkan adik saya ke polisi." Rain terus memohon. Dia tak akan menyerah sebelum Sean memaafkan Alan.

"Aku tunggu nanti malam di tempat waktu itu. Jangan sampai tak datang atau aku akan melaporkan adikmu kepolisi," ancam Sean. Pria itu segera pergi meninggalkan halaman rumah Rain.

Rain bingung menanggapi ancaman Sean. Dia kembali masuk kerumah untuk melihat kondisi Alan. Rain mengambil air dingin untuk mengompres luka Alan. Luka Alan memang hanya sedikit, tak separah Sean karena Akan yang pertama menghajarnya.

"Kenapa Mbak mengejarnya tadi? mbak minta maaf padanya?" Tanya Alan geram.

Rain mengangguk sambil terus mengompres Alan.

Alan berdecak sebal, demi apapun, dia tak terima kakaknya mengemis maaf pada bajingan itu.

"Dia yang salah mbak, untuk apa mbak minta maaf. Alan tak takut dengan ancamannya. Kita bisa mengadukannya dengan pasal pelecehan. Kata-katanya sudah melecehkan kamu mbak."

"Dia bos mbak diperusahaan yang dulu. Dia orang kaya dan punya kekuasaan Al. Kita tak akan menang melawannya." Rain berusaha memberi pengertian pada Alan.

"Tapi dia yang salah mbak." Alan masih teguh pada pendiriannya.

"Dia tak sepenuhnya salah Al. Mbak memang wanita seperti itu," batin Rain.

Setelah mengobati Alan, Rain merenung didalam kamarnya. Dia masih memikirkan syarat dari Sean. Sean selalu menganggap bahwa dirinya adalah pelacur. Dan semua itu bukan tanpa alasan.

Rain tak mungkin menerima ajakan Sean untuk menemaninya malam ini. Cukup malam itu saja, dia tak mau kembali berbuat dosa. Tapi dia juga tak mungkin tidak datang karena Alan jadi taruhannya. Bagai buah simalakama, mungkin begitulah Nasib Rain saat ini. Kalau saja ada pilihan ketiga, sayangnya tidak ada.

...****************...

Rain sudah bersiap-siap, dia akan menemui Sean malam ini. Rain berbohong pada Alan jika dia akan kerumah Maya karena maya sakit.

Sesampainya didepan pintu kamar hotel, Rain ragu untuk mengetuk. Perasaannya campur aduk. Dia terus meremas ujung blouse yang dipakainya. Tubuhnya gemetar karena takut. Tapi tak ada pilihan, dengan terpaksa dia mengetuk pintu.

Didalam, Sean sudah tak sabar menunggu. Berkali kali dia melihat jam yang terasa tak mau bergerak. Begitu terdengar suara ketukan, hatinya seketika membuncah. Dengan senyum mengembang, dia berjalan menuju pintu dan segera membukanya.

Sean tak bisa menyembunyikan kebahagiannya saat melihat wanita yang ditunggunya berdiri didepan pintu.

"Akhirnya kamu datang juga." Dibukanya pintu lebar lebar dan mempersilakan Rain masuk. Setelah itu, dia kembali mengunci pintu.

Tanpa ijin, Sean langsung memeluk Rain dar belakang. Entah kenapa melihat Rain hasratnya langsung memuncak. Sean tak pernah merasakan seperti ini pada wanita lainnya. Baginya, ada daya tarik tersendiri dari Rain yang membuatnya tergila gila pada wanita itu.

"Tolong jangan seperti ini Pak, jangan salah paham dengan kedatangan saya." Ucap Rain sambil berusaha melepaskan pelukan Sean. Antara takut dan risih, keduanya campur aduk.

"Apa maksudmu?" Sean melepaskan pelukannya lalu membalikkan tubuh Rain agar menghadap padanya.

Rain menundukkan wajahnya karena takut.

"Sa, saya datang hanya untuk meminta maaf karena perlakuan adik saya tadi siang. Saya tak berniat menemani anda malam ini."

"Shittt." Desis Sean sambil menatap Rain tajam. Rasanya dia seperti sedang dipermainkan.

"Berapa yang kau mau, sebutkan saja. Aku akan segera mentransfernya." Sean segera mengambil ponselnya yang ada diatas nakas lalu kembali mendekati Rain.

Rain memejamkan mata. Sakit sekali mendengar ucapan Sean barusan. Sepertinya, imeg seorang pelacur sudah meletak ditubuhnya.

"Sepertinya selama ini anda salah sangka pada saya. Saya bukan pelacur. Saya bukan wanita seperti yang anda pikirkan. Saya memang pernah menjual diri, tapi itu bukan murni kemauan saya. Saya terpaksa saat itu, saya sangat butuh uang."

Sean makin kesal mendengar jawaban Rain. Sejak tadi dia sudah menunggu Rain untuk segera menuntaskan hasrat, tapi kenapa Rain seperti mempersulitnya.

"Lalu saat ini kau tak butuh uang, jadi kau tak mau menemaniku?" Sean tersenyum sinis.

"Bukan seperti itu."

"Lalu seperti apa?"

"Malam itu pertama dan terakhir kali saya menjual diri pak. Saya tak pernah melakukannya lagi. Saya berani bersumpah, jika setelah saat itu, saya tak pernah menjual diri lagi."

Sean tertegun mendengar pengakuan Rain. Entah yang dikatakannya benar atau tidak, tapi yang pasti dia bahagia jika itu benar. Dia sangat bahagia jika benar dialah satu satunya pria yang pernah menjamah tubuh indah dihadapannya itu. Tapi masih ada ragu dihatinya. Jangan jangan ini hanya alasan agar malam ini dia tak harus menemaninya.

"Apa menurutmu aku akan percaya dengan kata-katamu?" Sean menolak untuk percaya secepat itu.

"Saya juga tak butuh anda percayai. Anda percaya atau tidak, tidak akan ada yang berubah dalam hidup saya. Saya kesini hanya untuk menyampaikan itu dan meminta maaf atas nama Alan. Saya mohon jangan bawa kasus ini kepolisi." Rain mengiba sambil mengatupkan kedua tangannya didada.

"Hanya itu?"

Rain mengangguk. "Maafkan saya Pak. Jadi tolong, ijinkan saya pergi sekarang."

Sean tersenyum kecut mendengarnya. Pergi? pergi sebelum melakukan apapun? Ini gila, dia bahkan seharian ini terus membayangkan malam indah bersama Rain. Membiarkan wanita itu pergi begitu saja, rasanya sungguh tak rela.

"Jadi kau ingin pergi sekarang? Bagaimana dengan kamar hotel ini. Aku menyewanya dengan harga yang sangat mahal."

Rain bukan orang bodoh yang tak tahu seberapa mahal uang sewa semalam kelas suit seperti ini. Tapi jika dengan membayar uang kamar dia bisa lepas, kenapa tidak.

"Saya akan mengganti uang sewa kamarnya Pak."

"Kau pikir berapa harga sewa semalamnya? bahkan gajimu satu bulan tidak cukup." Sinis Sean.

"Tidak masalah Pak, uang yang anda berikan pada saya waktu itu belum sepenuhnya habis. Saya bisa gunakan uang itu untuk membayar kamar hotel."

Setelah mengatakan semua itu, Rain pikir tak ada lagi yang harus dia lakukan disini. Dia ingin segera pergi.

"Kalau begitu, saya permisi dulu." Rain menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat lalu berjalan menuju pintu. Tapi saat tagannya hendak meraih gagang pintu, Sean menahannya.

"Aku tak menyangka kau lebih memilih membayar sewa hotel yang sangat mahal daripada menemaniku dan mendapat banyak uang. Aku akan membayar berapapun yang kamu mau Rain, berapun. Tapi layani aku malam ini." Sean sungguh tak rela membiarkan Rain pergi begitu saja.

Rain menghela nafas. Dia tak mengerti pada bosnya itu. Sebegitu tak pentingkah uang baginya, hingga dia rela membayar berapapun hanya untuk wanita malam.

"Bukankah saya sudah menjelaskan semuanya Pak. Sekali lagi saya tekankan, saya bukan wanita seperti itu. Hari itu saya terpaksa. Dan hari itu, pertama dan terakhir kalinya saya melakukannya. Jadi saya minta dengan sangat, tolong biarkan saya pergi." Rain kembali mengatupkan kedua telapak tangannya didada.

Sean mendesahh pelan. Tapi memaksa juga tak mungkin.

"Aku antar pulang."

"Tidak perlu," tolak Rain.

"Jangan menolak, anggap saja sebagai ganti menemaniku malam ini."

"Baiklah."

Sean segera mengambil barang-barangnya dan cek out dari hotel. Saat Rain ingin membayar tagihan hotel, Sean lebih dulu membayarnya. Tadi sebenarnya dia hanya memancing Rain saja. Dia tak berniat menyuruh Rain membayar sewa hotel.

Mereka berdua hanya diam selama perjalanan menuju rumah Rain. Baik Rain ataupun Sean, meraka larut dalam pikiran masing-masing. Setelah beberapa menit, akhirnya mobil yang dikendarai Sean sampai didepan rumah Rain.

"Besok pagi datanglah bekerja. Aku tidak akan melaporkan adikmu kepolisi."

Rain bernafas lega mendengarnya.

"Terimakasih Pak." Sahut Rain senang sambil meraih tangan Sean dan menggenggamnya. Tapi begitu sadar apa yang dia lakukan, segera dia lepaskan tangan bosnya itu.

"Sekali lagi terimakasih. Besok saya pasti akan datang bekerja." Ujar Rain sambil membuka pintu. Tapi saat dia ingin turun, dia teringat sesuatu. Dia mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.

"Ini." Rain memberikan obat lebam pada Sean. Obat yang sengaja dia beli sebagai permintaan maaf atas perbuatan Alan.

Senyum Sean tersungging melihat apa yang Rain berikan padanya. Tanpa ragu, segera dia terima pemberian dari Rain.

.

Rain minta like, komen dan votenya ya. Terimakasih

Terpopuler

Comments

Natalia Luis Naik0fi

Natalia Luis Naik0fi

Ko pemeran utama ko trllu lembk si Thor

2024-02-09

1

Metro Kdw

Metro Kdw

bagus Thor

2023-12-14

0

Mika

Mika

Hanya skdr pendapat sis je, sis tk berapa suka dgn sifat Rain yg dah dihina tapi masih lagi mahu kerja di tempat sean. Seharusnya dia berpendirian tegas dan tdk menerima mcm tu je.

2023-08-02

0

lihat semua
Episodes
1 TINGGALKAN GAZA
2 CEPAT SADAR
3 PEKERJAAN MAYA
4 AKHIRNYA SADAR
5 HARAP HARAP CEMAS
6 PERJANJIAN
7 NASI SUDAH MENJADI BUBUR
8 MERASA NYAMAN
9 WAKTUNYA UNTUK BANGKIT
10 HATI HATI NAKSIR
11 BERTEMU LAGI
12 AKU TAHU SIAPA DIRIMU
13 PEMANDANGAN PAGI YANG INDAH
14 KEMBALILAH PADAKU
15 NAIK JABATAN
16 KOPI
17 DIPECAT
18 TAMU TAK DIUNDANG
19 MEMINTA MAAF
20 GOSIP
21 KAU SANGAT JAHAT
22 DINNER
23 WANITA UNTUK MR. LIM
24 BERNIAT MEMBANTU
25 USAHA DANU
26 DUA SISI MATA UANG
27 PERNAH LIHAT TAPI LUPA
28 LUPAKAN BALAS DENDAM
29 IKUT KEMANAPUN KAMU PERGI
30 TERPAKSA BERBOHONG
31 SALING MENGENAL
32 BAKU HANTAM
33 ANCAMAN SEAN
34 AWAL MULA PERMUSUHAN
35 IMPAS
36 JATUH CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA
37 KECEWA
38 JANGAN SALAHKAN AKU
39 DIA CALON ISTRI SAYA
40 TAK PANTAS
41 KAMI SALING MENCINTAI
42 TANGGUNG JAWAB
43 TERLALU MENDADAK
44 SAH
45 BELUM SIAP
46 SISI LAIN SEAN
47 DIGIGIT DINOSAURUS
48 NASI GORENG SUPER SIMPEL
49 KECOPETAN
50 TAK SENGAJA BERTEMU
51 NYONYA BOS
52 GAK USAH CAPER
53 AWAS BININYA GALAK
54 MERTUA BERULAH
55 NAFKAH
56 NGEMIS
57 NYARI NYARI KESEMPATAN
58 KENA PRANK
59 TELEPON DARI GAZA
60 IKUTLAH DENGANKU
61 SUDAH MELEWATI BATAS
62 KETUSUK DURI YANG BESAR
63 TUJUANMU SUDAH TERCAPAI
64 SAMA SAMA HANCUR
65 KEHILANGAN RAIN
66 GAK LAGI HALU
67 SUDAH GAK TAHAN
68 BELAJAR MENCINTAI
69 KUTUNGGU JANDAMU
70 LUPA WAKTU
71 SALAH PAHAM
72 NGEDATE ALA RAIN DAN ZALFA
73 KABUR
74 BIOSKOP
75 DI LABRAK
76 GAK JADI PUTUS
77 TANGAN JAHIL
78 TAMU MENYEBALKAN
79 SALAH SASARAN
80 JALAN JALAN SIANG
81 TAKUT MEMBUKA HATI
82 AKHIRNYA
83 MOBIL ARYA
84 KUCING DAN ANJING
85 MELIHAT SECARA LIVE
86 KE RUMAH MERTUA
87 BUTUH KAMU
88 ANNIVERSARY
89 ANNIVERSARY 2
90 HANYA PERLU MEMIKIRKANKU
91 TAMU TAK DIUNDANG
92 LEBIH BAIK MATI
93 GELAP MATA
94 TERIMA KASIH
95 MENANG
96 PERCAYALAH
97 UJIAN CINTA
98 BEDREST
99 TUGAS MENCARI MAYA
100 KECEWA
101 FIRASAT
102 PENDENGAR YANG BAIK
103 CAPEK
104 JANGAN PERGI
105 LOVE YOURSELF
106 HAPPY BIRTHDAY SEAN
107 RENCANA MASA DEPAN
108 MEMINTA MAAF
109 HARI TERAKHIR
110 BUCIN OF THE YEAR
111 SURPRISE
112 NIKAH YUK
113 MAHAL
114 IRI ( pengen disayang )
115 SUAMI SUAMI LEBAY
116 SANG PENOLONG
117 TRUTH OR DARE
118 BUKAN JODOH
119 RUMAH IMPIAN
120 KEHILANGAN
121 TERPAKSA DITUNDA
122 WISUDA
123 SUDAH TERLAMBAT
124 WILL YOU MARRY ME?
125 SKANDAL
126 SENSITIF
127 BAIKAN
128 NO DEBAT
129 PERGI UNTUK KEMBALI
130 KENANGAN INDAH DISAAT HUJAN
131 DELMAR ( BAB 1. Kejutan)
132 DELMAR ( BAB 2. Kenyataan pahit)
133 PURA PURA
134 GUGUP
135 KORBAN
136 COBAAN
137 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 137 Episodes

1
TINGGALKAN GAZA
2
CEPAT SADAR
3
PEKERJAAN MAYA
4
AKHIRNYA SADAR
5
HARAP HARAP CEMAS
6
PERJANJIAN
7
NASI SUDAH MENJADI BUBUR
8
MERASA NYAMAN
9
WAKTUNYA UNTUK BANGKIT
10
HATI HATI NAKSIR
11
BERTEMU LAGI
12
AKU TAHU SIAPA DIRIMU
13
PEMANDANGAN PAGI YANG INDAH
14
KEMBALILAH PADAKU
15
NAIK JABATAN
16
KOPI
17
DIPECAT
18
TAMU TAK DIUNDANG
19
MEMINTA MAAF
20
GOSIP
21
KAU SANGAT JAHAT
22
DINNER
23
WANITA UNTUK MR. LIM
24
BERNIAT MEMBANTU
25
USAHA DANU
26
DUA SISI MATA UANG
27
PERNAH LIHAT TAPI LUPA
28
LUPAKAN BALAS DENDAM
29
IKUT KEMANAPUN KAMU PERGI
30
TERPAKSA BERBOHONG
31
SALING MENGENAL
32
BAKU HANTAM
33
ANCAMAN SEAN
34
AWAL MULA PERMUSUHAN
35
IMPAS
36
JATUH CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA
37
KECEWA
38
JANGAN SALAHKAN AKU
39
DIA CALON ISTRI SAYA
40
TAK PANTAS
41
KAMI SALING MENCINTAI
42
TANGGUNG JAWAB
43
TERLALU MENDADAK
44
SAH
45
BELUM SIAP
46
SISI LAIN SEAN
47
DIGIGIT DINOSAURUS
48
NASI GORENG SUPER SIMPEL
49
KECOPETAN
50
TAK SENGAJA BERTEMU
51
NYONYA BOS
52
GAK USAH CAPER
53
AWAS BININYA GALAK
54
MERTUA BERULAH
55
NAFKAH
56
NGEMIS
57
NYARI NYARI KESEMPATAN
58
KENA PRANK
59
TELEPON DARI GAZA
60
IKUTLAH DENGANKU
61
SUDAH MELEWATI BATAS
62
KETUSUK DURI YANG BESAR
63
TUJUANMU SUDAH TERCAPAI
64
SAMA SAMA HANCUR
65
KEHILANGAN RAIN
66
GAK LAGI HALU
67
SUDAH GAK TAHAN
68
BELAJAR MENCINTAI
69
KUTUNGGU JANDAMU
70
LUPA WAKTU
71
SALAH PAHAM
72
NGEDATE ALA RAIN DAN ZALFA
73
KABUR
74
BIOSKOP
75
DI LABRAK
76
GAK JADI PUTUS
77
TANGAN JAHIL
78
TAMU MENYEBALKAN
79
SALAH SASARAN
80
JALAN JALAN SIANG
81
TAKUT MEMBUKA HATI
82
AKHIRNYA
83
MOBIL ARYA
84
KUCING DAN ANJING
85
MELIHAT SECARA LIVE
86
KE RUMAH MERTUA
87
BUTUH KAMU
88
ANNIVERSARY
89
ANNIVERSARY 2
90
HANYA PERLU MEMIKIRKANKU
91
TAMU TAK DIUNDANG
92
LEBIH BAIK MATI
93
GELAP MATA
94
TERIMA KASIH
95
MENANG
96
PERCAYALAH
97
UJIAN CINTA
98
BEDREST
99
TUGAS MENCARI MAYA
100
KECEWA
101
FIRASAT
102
PENDENGAR YANG BAIK
103
CAPEK
104
JANGAN PERGI
105
LOVE YOURSELF
106
HAPPY BIRTHDAY SEAN
107
RENCANA MASA DEPAN
108
MEMINTA MAAF
109
HARI TERAKHIR
110
BUCIN OF THE YEAR
111
SURPRISE
112
NIKAH YUK
113
MAHAL
114
IRI ( pengen disayang )
115
SUAMI SUAMI LEBAY
116
SANG PENOLONG
117
TRUTH OR DARE
118
BUKAN JODOH
119
RUMAH IMPIAN
120
KEHILANGAN
121
TERPAKSA DITUNDA
122
WISUDA
123
SUDAH TERLAMBAT
124
WILL YOU MARRY ME?
125
SKANDAL
126
SENSITIF
127
BAIKAN
128
NO DEBAT
129
PERGI UNTUK KEMBALI
130
KENANGAN INDAH DISAAT HUJAN
131
DELMAR ( BAB 1. Kejutan)
132
DELMAR ( BAB 2. Kenyataan pahit)
133
PURA PURA
134
GUGUP
135
KORBAN
136
COBAAN
137
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!