KOPI

Hari ini Rain berangkat lebih pagi ke kantor. Dia tak ingin terlambat dihari pertamanya sebagai sekretaris CEO. Walaupun sebenarnya terasa berat jika harus bertemu Sean setiap hari. Tapi Rain yakin dia bisa melalui semua ini dengan baik. Dia hanya perlu bekerja secara profesional.

"Semangat Rain, kau pasti bisa." Rain menyemangati dirinya sendiri.

Danu sudah menjelaskan pada Rain tentang tugas tugasnya. Dan untuk 3 hari ini, Lisna masih disini untuk mengajari dan membantunya.

Rain ke pantry untuk membuat kopi, Lisna sudah memberi tahunya takaran kopi yang sesuai dengan selera Sean.

Saat di pantry, Rain mendengar suara bisik bisik beberapa orang yang menggunjingnya. Rain berusaha tetap tenang, dia menutup telinganya rapat rapat. Tak ingin pusing memikirkan suara suara sumbang yang sedang iri padanya.

"Heh, jadi lo yang namanya Rain?" tanya Kaila sambil menarik kasar bahu Rain. Wanita itu menatap Rain dari atas ke bawah dengan tatapan meremehkan. Terlihat sekali kalau dia tidak suka pada Rain.

"Iya mbak, ada apa ya?" Jawab Rain setenang mungkin.

"Elo pakai pelet apa buat ngedeketin Pak Sean sampai elo diangkat jadi sekretarisnya?" Tuduh Kaila dengan nada sinis. Perempuan itu tidak terima jika Rain yang menjadi sekretaris Sean. Karena menurutnya, dialah yang paling pantas menduduki posisi itu.

Sebenarnya bukan hanya Kaila, beberapa orang disana juga tak terima. Rain hanyalah pegawai baru, bahkan dia belum menjadi karyawan tetap. Tetapi kenapa posisi itu jatuh pada Rain? Hal itulah yang menjadi trending topik para staf pagi ini.

"Saya gak pakai pelet apa apa kok mbak, tolong jangan nyebarin gosip yang enggak-enggak tentang saya." Rain mencoba membela diri.

"Lo hanya mantan sekretaris manager, dan lo bahkan baru bekerja 1 bulan lebih. Apa menurut lo orang-orang akan percaya jika lo mendapat jabatan itu karena kemampuan lo?" Ujar Kaila sambil mendorong Rain hingga toples gula yang dia pegang terjatuh.

Diperlalukan kasar seperti itu, jelas Rain tak bisa tinggal diam.

"Tolong jangan kasar ya Mbak." Rain sedikit membentak.

Dalam hati, Rain membenarkan kata kata Kaila. Masih banyak orang lain yang lebih pantas menjadi sekretaris CEO daripada dia. Tapi mengapa dia yang dipilih?

"Jadi mau lo diperlakukan gimana? disanjung, diberi ucapan selamat?" Kaila menarik ujung bibirnya. "Jangan mimpi." Bentak Kaila tepat didepan wajah Rain.

Rain mengepalkan telapak tangannya. Dia mati matian menahan diri agar tercipta keributan.

"Cepat atau lambat kebusukan lo akan tercium juga. Lo pikir orang-orang disini bodoh. Semua orang tahu jika kau pasti melakukan cara licik untuk mendapatkan jabatan ini."

Rain menarik nafas panjang. Kaila benar benar mengikis kesabarannya. Sayangnya ini hari pertama dia menjadi sekretaris CEO. Dia tak mau menghnacurkan hari ini dengan ribut bersama Kaila.

"Lebih baik mbak tanyakan langsung pada Pak Sean kenapa dia memilih saya menjadi sekretarisnya." Tantang Rain. Jika gosip itu benar, Kaila dan Sean pernah ada hubungan, rasanya tak susah bagi Kaila menanyakan langsung pada bosnya itu.

"Selama aku bekerja dengan Pak Sean, dia selalu profesional. Tapi kali ini sepertinya dia tak profesional saat nunjuk lo sebagai sekretarisnya. Hal itu membuat gue dan yang lainnya berfikir jika ada sesuatu diantara kalian."

"Tolong jangan berspekulasi yang macam-macam. Maaf, saya harus pergi." Rain segera meninggalkan pantry. Dia tak ingin moodnya hancur hanya gara gara Kaila. Sebenarnya sudah hancur sih.

Baru sampai didepan ruangan Sean, Rain sudah kena semprot oleh Lisna. Sungguh pagi yang menyebalkan baginya. Seluruh staf terutama perempuan seakan memusuhinya.

"Kau ini lelet banget, buat kopi aja lama," Tegur Lisna dengan nada sinis sambil melipat kedua tangannya di dada. Dia memang sedang mencari cari kesalahan Rain agar terlihat jelas jika dia lebih baik dari pada sekretaris baru ini.

"Maaf mbak, apa Pak Sean sudah datang?"Tanya Rain.

"Pak Sean orang yang tepat waktu, tentu saja dia sudah datang. Jangan bawa bawa aku jika dia marah karena kau telat membawakannya kopi." Ancam Lisna sambil berjalan kembali ke tempatanya.

"Iya mbak." Rain menghela nafas pelan. Dia bisa merasa jika Lisna kurang suka padanya. Perempuan itu selalu bicara sinis padanya. Pengankatannya ini sungguh membuat kontroversi.

Tok tok tok

Rain mengetuk pintu ruangan Sean sebelum masuk.

"Masuk." Terdengar sahutan dari dalam.

Rain masuk dengan perasaan sedikit takut. Dihari pertamanya dia sudah membuat kesalahan dengan telat membikin kopi.

"Maaf Pak, ini kopinya." Rain meletakkan kopi tersebut dimeja kerja Sean.

"Bukankah ini hari pertamamu menjadi sekretarisku?" Tanya Sean dengan tatapan tajam.

"Iya Pak."

"Lalu kenapa kau sudah membuat kesalahan dengan telat membuatkan kopi untukku? Harusnya kopi itu sudah terhidang dimeja sebelum saya datang."

"Maaf Pak, sekali lagi saya minta maaf."

Sean menatap wajah Rain. Gadis itu terlihat sangat tegang. Sean buru buru membuang pandangannya. Entah kenapa setiap melihat Rain, dia terus teringat malamnya bersama Rain. Dan sampai sekarang, keinginannya untuk mengulang malam itu masih menggebu.

Sean mengambil kopinya lalu menyedapnya sedikit. Tapi wajahnya terlihat aneh. Sepertinya rasanya kurang sesuai dengan seleranya.

"Kenapa Pak, apa tidak sesuai dengan selera Bapak?" Rain menjadi cemas melihat ekspresi Sean yang terlihat tidak suka. Padahal dia sudah membuat sesuai ajaran Lisna.

"Kau sengaja ingin membuatku cepat mati." Bentak Sean sambil meletakkan kembali kopinya dengan kasar.

"Ma, maksudnya Pak?"

"Ini bukan lagi kopi namanya. Rasanya sudah seperti larutan gula. Kau sengaja ingin membuatku terkena diabetes dan cepat mati?"

"Maaf Pak, tapi saya sudah membuat kopinya sesuai takaran yang mbak Lisna suruh." Rain membela diri.

"Kau yang salah, kenapa Lisna yang kau salahkan. Dia tak pernah salah membuatkan kopi untukku. Dan aku yakin dia sangat hafal takaran kopi sesuai seleraku."

Rain berfikir jika mungkin ini gara gara dia bertemu Kaila di pantry tadi. Dia kurang fokus membuat kopi hingga salah takaran.

"Biar saya buatkan yang baru Pak." Rain maju dan hendak meraih cangkir kopi itu.

"Tidak perlu, selera minum kopi saya sudah hilang." Ucapan Sean membuat Rain membatalkan niatnya. "Lain kali saya tak terima kesalahan lagi. Jangan pernah menaruh gula lebih dari satu sendok dikopi saya."

Deg

Rain terkejut mendengar Sean mengatakan 1 sendok gula. Padahal seingat dia, Lisna bilang jika Sean menyukai kopi yang manis. Lisna bilang takarannya 3 sendok teh gula. Awalnya Rain juga sedikit heran, 3 sendok gula terasa sangat berlebihan untuk satu cangkir kopi. Tapi jika itu kesukaan bosnya, dia hanya bisa menuruti.

"Kalau begitu saya keluar dulu Pak." Rain segera keluar dari ruangan Sean.

Rain memperhatikan Lisna. Sepertinya mulai sekarang dia harus hati hati pada Lisna. Sengaja dia tak membahas masalah kopi dengan Lisna karena pekerjaan sedang banyak. Kali ini Rain mencoba mentoleransi. Mungkin Lisna marah dengannya yang dianggap merebut posisinya. Tapi lain kali, dia tak akan diam saja jika Lisna berusaha merusak reputasinya.

Terpopuler

Comments

Mifta

Mifta

jgn lemah di mata org org yg mengunjungi mu rain jika bisa patah kan pule kata2 org yg telah menyakitkan termasuk kala dan Lisna

2023-03-28

2

Iwan Sukendra

Iwan Sukendra

👍👍

2023-01-14

1

Widhia Ganot

Widhia Ganot

wah wah waaah....
Banyak musuh dan tukang fitnah nih

2023-01-12

2

lihat semua
Episodes
1 TINGGALKAN GAZA
2 CEPAT SADAR
3 PEKERJAAN MAYA
4 AKHIRNYA SADAR
5 HARAP HARAP CEMAS
6 PERJANJIAN
7 NASI SUDAH MENJADI BUBUR
8 MERASA NYAMAN
9 WAKTUNYA UNTUK BANGKIT
10 HATI HATI NAKSIR
11 BERTEMU LAGI
12 AKU TAHU SIAPA DIRIMU
13 PEMANDANGAN PAGI YANG INDAH
14 KEMBALILAH PADAKU
15 NAIK JABATAN
16 KOPI
17 DIPECAT
18 TAMU TAK DIUNDANG
19 MEMINTA MAAF
20 GOSIP
21 KAU SANGAT JAHAT
22 DINNER
23 WANITA UNTUK MR. LIM
24 BERNIAT MEMBANTU
25 USAHA DANU
26 DUA SISI MATA UANG
27 PERNAH LIHAT TAPI LUPA
28 LUPAKAN BALAS DENDAM
29 IKUT KEMANAPUN KAMU PERGI
30 TERPAKSA BERBOHONG
31 SALING MENGENAL
32 BAKU HANTAM
33 ANCAMAN SEAN
34 AWAL MULA PERMUSUHAN
35 IMPAS
36 JATUH CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA
37 KECEWA
38 JANGAN SALAHKAN AKU
39 DIA CALON ISTRI SAYA
40 TAK PANTAS
41 KAMI SALING MENCINTAI
42 TANGGUNG JAWAB
43 TERLALU MENDADAK
44 SAH
45 BELUM SIAP
46 SISI LAIN SEAN
47 DIGIGIT DINOSAURUS
48 NASI GORENG SUPER SIMPEL
49 KECOPETAN
50 TAK SENGAJA BERTEMU
51 NYONYA BOS
52 GAK USAH CAPER
53 AWAS BININYA GALAK
54 MERTUA BERULAH
55 NAFKAH
56 NGEMIS
57 NYARI NYARI KESEMPATAN
58 KENA PRANK
59 TELEPON DARI GAZA
60 IKUTLAH DENGANKU
61 SUDAH MELEWATI BATAS
62 KETUSUK DURI YANG BESAR
63 TUJUANMU SUDAH TERCAPAI
64 SAMA SAMA HANCUR
65 KEHILANGAN RAIN
66 GAK LAGI HALU
67 SUDAH GAK TAHAN
68 BELAJAR MENCINTAI
69 KUTUNGGU JANDAMU
70 LUPA WAKTU
71 SALAH PAHAM
72 NGEDATE ALA RAIN DAN ZALFA
73 KABUR
74 BIOSKOP
75 DI LABRAK
76 GAK JADI PUTUS
77 TANGAN JAHIL
78 TAMU MENYEBALKAN
79 SALAH SASARAN
80 JALAN JALAN SIANG
81 TAKUT MEMBUKA HATI
82 AKHIRNYA
83 MOBIL ARYA
84 KUCING DAN ANJING
85 MELIHAT SECARA LIVE
86 KE RUMAH MERTUA
87 BUTUH KAMU
88 ANNIVERSARY
89 ANNIVERSARY 2
90 HANYA PERLU MEMIKIRKANKU
91 TAMU TAK DIUNDANG
92 LEBIH BAIK MATI
93 GELAP MATA
94 TERIMA KASIH
95 MENANG
96 PERCAYALAH
97 UJIAN CINTA
98 BEDREST
99 TUGAS MENCARI MAYA
100 KECEWA
101 FIRASAT
102 PENDENGAR YANG BAIK
103 CAPEK
104 JANGAN PERGI
105 LOVE YOURSELF
106 HAPPY BIRTHDAY SEAN
107 RENCANA MASA DEPAN
108 MEMINTA MAAF
109 HARI TERAKHIR
110 BUCIN OF THE YEAR
111 SURPRISE
112 NIKAH YUK
113 MAHAL
114 IRI ( pengen disayang )
115 SUAMI SUAMI LEBAY
116 SANG PENOLONG
117 TRUTH OR DARE
118 BUKAN JODOH
119 RUMAH IMPIAN
120 KEHILANGAN
121 TERPAKSA DITUNDA
122 WISUDA
123 SUDAH TERLAMBAT
124 WILL YOU MARRY ME?
125 SKANDAL
126 SENSITIF
127 BAIKAN
128 NO DEBAT
129 PERGI UNTUK KEMBALI
130 KENANGAN INDAH DISAAT HUJAN
131 DELMAR ( BAB 1. Kejutan)
132 DELMAR ( BAB 2. Kenyataan pahit)
133 PURA PURA
134 GUGUP
135 KORBAN
136 COBAAN
137 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 137 Episodes

1
TINGGALKAN GAZA
2
CEPAT SADAR
3
PEKERJAAN MAYA
4
AKHIRNYA SADAR
5
HARAP HARAP CEMAS
6
PERJANJIAN
7
NASI SUDAH MENJADI BUBUR
8
MERASA NYAMAN
9
WAKTUNYA UNTUK BANGKIT
10
HATI HATI NAKSIR
11
BERTEMU LAGI
12
AKU TAHU SIAPA DIRIMU
13
PEMANDANGAN PAGI YANG INDAH
14
KEMBALILAH PADAKU
15
NAIK JABATAN
16
KOPI
17
DIPECAT
18
TAMU TAK DIUNDANG
19
MEMINTA MAAF
20
GOSIP
21
KAU SANGAT JAHAT
22
DINNER
23
WANITA UNTUK MR. LIM
24
BERNIAT MEMBANTU
25
USAHA DANU
26
DUA SISI MATA UANG
27
PERNAH LIHAT TAPI LUPA
28
LUPAKAN BALAS DENDAM
29
IKUT KEMANAPUN KAMU PERGI
30
TERPAKSA BERBOHONG
31
SALING MENGENAL
32
BAKU HANTAM
33
ANCAMAN SEAN
34
AWAL MULA PERMUSUHAN
35
IMPAS
36
JATUH CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA
37
KECEWA
38
JANGAN SALAHKAN AKU
39
DIA CALON ISTRI SAYA
40
TAK PANTAS
41
KAMI SALING MENCINTAI
42
TANGGUNG JAWAB
43
TERLALU MENDADAK
44
SAH
45
BELUM SIAP
46
SISI LAIN SEAN
47
DIGIGIT DINOSAURUS
48
NASI GORENG SUPER SIMPEL
49
KECOPETAN
50
TAK SENGAJA BERTEMU
51
NYONYA BOS
52
GAK USAH CAPER
53
AWAS BININYA GALAK
54
MERTUA BERULAH
55
NAFKAH
56
NGEMIS
57
NYARI NYARI KESEMPATAN
58
KENA PRANK
59
TELEPON DARI GAZA
60
IKUTLAH DENGANKU
61
SUDAH MELEWATI BATAS
62
KETUSUK DURI YANG BESAR
63
TUJUANMU SUDAH TERCAPAI
64
SAMA SAMA HANCUR
65
KEHILANGAN RAIN
66
GAK LAGI HALU
67
SUDAH GAK TAHAN
68
BELAJAR MENCINTAI
69
KUTUNGGU JANDAMU
70
LUPA WAKTU
71
SALAH PAHAM
72
NGEDATE ALA RAIN DAN ZALFA
73
KABUR
74
BIOSKOP
75
DI LABRAK
76
GAK JADI PUTUS
77
TANGAN JAHIL
78
TAMU MENYEBALKAN
79
SALAH SASARAN
80
JALAN JALAN SIANG
81
TAKUT MEMBUKA HATI
82
AKHIRNYA
83
MOBIL ARYA
84
KUCING DAN ANJING
85
MELIHAT SECARA LIVE
86
KE RUMAH MERTUA
87
BUTUH KAMU
88
ANNIVERSARY
89
ANNIVERSARY 2
90
HANYA PERLU MEMIKIRKANKU
91
TAMU TAK DIUNDANG
92
LEBIH BAIK MATI
93
GELAP MATA
94
TERIMA KASIH
95
MENANG
96
PERCAYALAH
97
UJIAN CINTA
98
BEDREST
99
TUGAS MENCARI MAYA
100
KECEWA
101
FIRASAT
102
PENDENGAR YANG BAIK
103
CAPEK
104
JANGAN PERGI
105
LOVE YOURSELF
106
HAPPY BIRTHDAY SEAN
107
RENCANA MASA DEPAN
108
MEMINTA MAAF
109
HARI TERAKHIR
110
BUCIN OF THE YEAR
111
SURPRISE
112
NIKAH YUK
113
MAHAL
114
IRI ( pengen disayang )
115
SUAMI SUAMI LEBAY
116
SANG PENOLONG
117
TRUTH OR DARE
118
BUKAN JODOH
119
RUMAH IMPIAN
120
KEHILANGAN
121
TERPAKSA DITUNDA
122
WISUDA
123
SUDAH TERLAMBAT
124
WILL YOU MARRY ME?
125
SKANDAL
126
SENSITIF
127
BAIKAN
128
NO DEBAT
129
PERGI UNTUK KEMBALI
130
KENANGAN INDAH DISAAT HUJAN
131
DELMAR ( BAB 1. Kejutan)
132
DELMAR ( BAB 2. Kenyataan pahit)
133
PURA PURA
134
GUGUP
135
KORBAN
136
COBAAN
137
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!