PEMANDANGAN PAGI YANG INDAH

"Ayah.... Rain takut ayah. Ayah.... " Gadis itu terus meracau. Rain terduduk ditanah sambil memeluk kedua lututnya. Gadis itu seperti perlahan mulai kehilangan kesadaran.

Rain mengidap PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) atau gangguan stres pasca trauma. Rain akan merasakan ketakutan hebat saat dalam situasi sama seperti saat kecelakaan yang menimpa dia da keluarganya. Semua bayangan saat kecelakaan itu akan kembali.

Sean yang mengejar Rain, terkejut melihat keadaan wanita itu. Gegas dia berlari menghampirinya.

"Rain kau kenapa Rain? Rain." Sean mengguncangkan badan Rain. Tapi tubuh itu terlalu lemas, menggigil hebat dan matanya terpejam.

"Ayah... Rain takut ayah. Ayah.., Ayah." Hanya kata itu yang terus keluar dari mulut Rain yang bergetar.

Sean melihat wajah Rain yang sangat pucat. Takut terjadi sesuatu, segera dia mengangkat Rain masuk kedalam villa.

Rain tak sadarkan diri saat Sean menggendongnya. Wajahnya sudah seperti mayat, pucat pasi dengan bibir membiru. Sean kebingungan, dia mencoba menghubungi Romlah tapi tak bisa tersambung.

Sean takut terjadi apa apa pada Rain. Tak ada pilihan lain, Sean segera melepas semua baju Rain yang basah lalu menutupi tubuhnya dengan selimut tebal.

"Astaga, bagaimana ini, bagaimana membuatnya sadar. Tubuh gadis ini sangat dingin, aku takut terjadi sesuatu dengan dia," gumam Sean sambil mondar mandir didalam kamar.

Dia membuka tas Rain untuk mencari minyak angin atau apapun yang bisa dipakainya untuk membangunkan gadis itu. Membawanya ke rumah sakit sangat tidak mungkin karena cuaca sangat buruk.

Sean bersyukur menemukan minyak angin aroma terapi didalam tas Rain. Semoga saja benda itu bisa membuat Rain sadar.

Sean segera mengoleskan minyak dibeberapa bagian wajah Rain. Perlahan namun pasti, Rain terlihat sedikit bergerak dan mulai membuka matanya.

Sean menghela nafas lega saat melihat Rain sudah sadar. Belum pernah sebelumnya dia dihadapkan pada posisi seperti ini. Terlalu menegangkan baginya.

Rain merasakan kepalanya sangat pusing. Dia menatap sekitar dan mencoba mengingat apa yang terjadi.

Pandangan Rain berhenti pada sosok pria yang berdiri disamping ranjangnya. Siapa lagi kalau bukan bosnya. Rain mencoba untuk bangun. Tapi saat ingin duduk, dia baru sadar jika sedang tidak memakai baju.

"Apa yang anda lakukan pada saya?" Teriak Rain histeris. Gadis itu mencengkeram erat selimut yang menutupi tubuhnya lalu menangis. Segala macam pikiran buruk melintas dikepalanya. Dia tak menyangka jika bosnya melakukan ini disaat dia tidak sadar.

"Aku tak melakukan apa apa, kenapa kau menangis?" Sean kebingungan.

"Tak melakukan apa apa? lalu kenapa saya seperti ini, dimana pakaian saya?" Rain kembali berteriak.

"Berhenti berteriak padaku." Teriak Sean yang mulai jengah karena sejak tadi diteriaki Rain. "Aku hanya menolongmu, kau pingsan tadi."

"Pingsan." Gumam Rain sambil mencoba mengingat kejadian sebelumnya. Akhirnya dia ingat kejadian dihalaman tadi.

"Sudah ingat?" Seru Sean yang melihat Rain hanya diam saja.

"Kenapa anda melepaskan semua pakaian saya? Anda ingin mencari kesempatan disaat saya pingsan?"

"Astaga." Sean mengacak acak rambutnya. Dia kesal atas tuduhan Rain padanya. Bukannya berterimakasih, malah dituduh yang enggak enggak. "Aku bukan pria yang akan mencari kesempatan saat melihat wanita tak sadarkan diri. Aku bisa mendapatkan wanita manapun yang aku mau. Bajumu basah, tubuhmu menggigil kedinginan. Makanya aku membuka seluruh pakaianmu." Terang Sean.

"Kalau memang seperti itu, kenapa anda melakukan ini pada saya. Kenapa anda tak menyuruh Bu Romlah?"

"Aku sudah mencoba menghubunginya, tapi ponselnya tidak aktif."

"Harusnya anda menyadarkan saya dulu. Biar saya yang membuka pakaian saya sendiri."

Sean merasa benar benar kesal sekarang. Wanita didepannya ini benar benar tak tahu berterimakasih.

"Sudahlah Rain, hentikan kelakuan sok sucimu. Lagipula aku sudah pernah melihat tubuh polosmu. Aku sudah hafal setiap lakukan tubuhmu. Jadi tidak perlu merasa sangat dirugikan dengan apa yang aku lalukan. Toh aku sudah pernah menikmatinya dulu."

Rain merasa benar benar malu mendengar penuturan Sean. Dimata Sean, dia sudah kehilangan harga dirinya.

"Aku sudah menolongmu, bukannya berterimakasih kau malah marah marah. Aku tak paham sama sekali dengan isi otakmu."

Sean kesal lalu pergi meninggalkan Rain sendirian.

"Aww.." Rain berteriak histeris saat mendengar suara petir yang menggelegar dan lampu tiba tiba padam.

Sean yang baru sampai didekat pintu, menghentikan langkahnya. Segara dia menyalakan senter diponsel yang dia pegang. Rasa kesalnya pada Rain, membuatnya tak mau peduli lagi pada wanita itu. Dia melanjutkan langkahnya menuju pintu.

"Tunggu Pak." Teriak Rain saat Sean ingin menarik gagang pintu. "Saya takut, tolong jangan tinggalkan saya sendirian."

"Aku malas berdebat denganmu. Aku ngantuk, aku mau tidur dikamarku."

Jederr

"Awww.." Teriak Rain ketakukan.

"Tolong, saya mohon tolong jangan tinggalkan saya." Rain terpaksa memohon saking takutnya.

"Cih, akhirnya keluar juga sifat aslimu. Dari tadi berlagak sok suci. Sekarang minta ditemenin tidur." Sean pura pura menggerutu. Padahal saat ini, hatinya bersorak gembira. Cuaca sedang berpihak padanya.

"Jangan salah paham. Saya tidak minta ditemenin tidur. Saya hanya ingin minta tolong ambilkan ponsel saya dulu. Setelah saya menyalakan senter diponselnya saya, anda bisa pergi."

"Shitt." Umpat Sean karena telah salah paham. Dia berdecak kesal sambil berjalan menuju sofa. Diraihnya tas milik Rain yang tadi dia lempar sembarang disofa tersebut. Mengambil ponsel Rain lalu menyerahkannya pada wanita itu.

"Terimakasih." Ucap Rain sambil mengambil ponsel dari tangan Sean. Gegas dia menyalakan ponselnya yang mati. Tapi nahas, ponselnya tak bisa menyala. Rain terus berusaha menyatakannya, tapi hasilnya nihil. Sepertinya ponsel itu rusak karena terkena hujan tadi.

"Sepertinya ponsel saya rusak." Lirih Rain.

"Lalu? jangan bilang mau pinjem ponsel saya." Sinis Sean.

"Bisakah anda disini sebentar hingga lampunya menyala. Saya takut gelap."

Lagi lagi, Sean bersorak dalam hati. Beruntung saat ini gelap, jadi Rain tak bisa melihat senyum bahagianya.

"Ish malas sekali, lebih baik aku kembali ke kamarku. Aku mengantuk sekali, mau tidur." Sean sok jual mahal.

"Jangan! Saya mohon jangan tinggalkan saya sendirian."

Sean tersenyum smirk.

"Anda bisa tidur disini." Walaupun berat, akhirnya kata kata itu terlontar dari mulut Rain.

"Apa aku gak salah denger?"

Rain menggeleng. Tak ada cara lain, dia memang sangat takut gelap, ditambah lagi diluar hujan deras dan petir yang terus menyambar.

"Dimana? jangan bilang kau menyuruhku tidur di sofa?"

"Tidak, anda bisa tidur diranjang."

Yes, Sean bersorak dalam hati.

Sepertinya malam ini dewi fortuna berpihak pada Sean.

"Kamu yakin?"

"I, iya."

"Baiklah kalau begitu." Dengan senang hati, Sean segara merebahkan tubuhkan disebelah Rain. Dia membiarkan senter ponselnya tetap menyala dan meletakkannya diatas nakas.

"Kau tidak mau tidur?" tanya Sean. Dia melihat Rain yang masih tetap dengan posisi duduk sambil memegangi selimut.

"Anda tidur saja, jangan pedulikan saya." Rain sudah memutuskan kalau dia baru akan tidur setelah Sean tertidur. Dia takut jika Sean akan berbuat macam macam padanya.

Setelah meyakini kalau Sean benar benar sudah tidur. Akhirnya Rain merebahkan diri. Sebenarnya dia ingin memakai baju kerjanya. Tapi mengingat baju itu dia letakkan dikamar mandi, dia takut untuk mengambilnya. Terpaksa dia tidur hanya berbalut selimut

...******...

Sean mengerjabkan matanya saat merasakan ada cahaya matahari yang masuk kedalam kamarnya. Dia meregangkan otot yang terasa kaku sambil sesekali menguap.

Sean ternganga saat melihat kesamping. Matanya tak berkedip melihat pemandangan pegunungan yang indah. Dada Rain terekspos sempurna karena selimut yang dia pakai turun hingga keperutnya.

Busyet, mimpi apa gue semalam, pagi pagi udah dikasih sarapan yang enak. Mana cantik banget. Auto haus gue, pingin minum susu. Batin Sean.

Sean menelan salivanya dengan susah payah . Dia tak menyangka akan mendapat pemandangan indah pagi ini. Bagaimanapun, dia tetap laki laki normal. Dia merasakan celananya terasa mulai sesak. Dia sudah pernah menjamahnya dulu, dan kali, kembali muncul keinginan untuk mengulangi.

Tidak, tidak, Sean tak mau mengambil keuntungan pada wanita yang sedang tidur. Dia berniat segera pergi, tapi hasratnya yang memuncak memaksanya tetap berada disana.

Pegang dikit gak papa kali ya. Mumpung si galak masih tidur. Rugi kalau cuma dilihat doang.

Perlahan tapi pasti, tangannya mulai bergerak kearah dada Rain. Pelan pelan dia mulai merasakan kelembutannya.

Astaga, gue kok gemetaran gini sih. Padahal dulu udah pernah. Gue juga udah biasa ***** cewek. Kok sekarang nerveous gini. Karena yang punya galak kali ya. Gumam Sean dalam hati.

Saat jemari Sean memainkan puncaknya, terlihat Rain mulai bergerak gelisah. Sepertinya gadis itu terbangun karena ulah bos nya yang tak tahu diri. Sean langsung menarik tangannya dan pura pura tidur.

Benar saja, Rain ternyata terbangun. Dan dia begitu kaget melihat selimutnya sudah turun hingga ke perut. Rain buru buru menaikkannya hingga leher. Dia menoleh ke arah Sean.

"Syukurlah Pak Sean masih tidur. Kalau dia bangun duluan, dia pasti sudah melihatnya." Batin Rain sambil bernafas lega.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

UDH LIAT DLUAN X,😁😁😁😁

2024-04-02

1

🦋⃟ℛ💜𝓐𝔂⃝❥~ˢᵁᶠᴵ🍁⍣⃝కꫝ🎸

🦋⃟ℛ💜𝓐𝔂⃝❥~ˢᵁᶠᴵ🍁⍣⃝కꫝ🎸

dasar sean 🤣🤭

2024-01-16

1

shu_zan

shu_zan

😄😄😄

2023-10-12

0

lihat semua
Episodes
1 TINGGALKAN GAZA
2 CEPAT SADAR
3 PEKERJAAN MAYA
4 AKHIRNYA SADAR
5 HARAP HARAP CEMAS
6 PERJANJIAN
7 NASI SUDAH MENJADI BUBUR
8 MERASA NYAMAN
9 WAKTUNYA UNTUK BANGKIT
10 HATI HATI NAKSIR
11 BERTEMU LAGI
12 AKU TAHU SIAPA DIRIMU
13 PEMANDANGAN PAGI YANG INDAH
14 KEMBALILAH PADAKU
15 NAIK JABATAN
16 KOPI
17 DIPECAT
18 TAMU TAK DIUNDANG
19 MEMINTA MAAF
20 GOSIP
21 KAU SANGAT JAHAT
22 DINNER
23 WANITA UNTUK MR. LIM
24 BERNIAT MEMBANTU
25 USAHA DANU
26 DUA SISI MATA UANG
27 PERNAH LIHAT TAPI LUPA
28 LUPAKAN BALAS DENDAM
29 IKUT KEMANAPUN KAMU PERGI
30 TERPAKSA BERBOHONG
31 SALING MENGENAL
32 BAKU HANTAM
33 ANCAMAN SEAN
34 AWAL MULA PERMUSUHAN
35 IMPAS
36 JATUH CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA
37 KECEWA
38 JANGAN SALAHKAN AKU
39 DIA CALON ISTRI SAYA
40 TAK PANTAS
41 KAMI SALING MENCINTAI
42 TANGGUNG JAWAB
43 TERLALU MENDADAK
44 SAH
45 BELUM SIAP
46 SISI LAIN SEAN
47 DIGIGIT DINOSAURUS
48 NASI GORENG SUPER SIMPEL
49 KECOPETAN
50 TAK SENGAJA BERTEMU
51 NYONYA BOS
52 GAK USAH CAPER
53 AWAS BININYA GALAK
54 MERTUA BERULAH
55 NAFKAH
56 NGEMIS
57 NYARI NYARI KESEMPATAN
58 KENA PRANK
59 TELEPON DARI GAZA
60 IKUTLAH DENGANKU
61 SUDAH MELEWATI BATAS
62 KETUSUK DURI YANG BESAR
63 TUJUANMU SUDAH TERCAPAI
64 SAMA SAMA HANCUR
65 KEHILANGAN RAIN
66 GAK LAGI HALU
67 SUDAH GAK TAHAN
68 BELAJAR MENCINTAI
69 KUTUNGGU JANDAMU
70 LUPA WAKTU
71 SALAH PAHAM
72 NGEDATE ALA RAIN DAN ZALFA
73 KABUR
74 BIOSKOP
75 DI LABRAK
76 GAK JADI PUTUS
77 TANGAN JAHIL
78 TAMU MENYEBALKAN
79 SALAH SASARAN
80 JALAN JALAN SIANG
81 TAKUT MEMBUKA HATI
82 AKHIRNYA
83 MOBIL ARYA
84 KUCING DAN ANJING
85 MELIHAT SECARA LIVE
86 KE RUMAH MERTUA
87 BUTUH KAMU
88 ANNIVERSARY
89 ANNIVERSARY 2
90 HANYA PERLU MEMIKIRKANKU
91 TAMU TAK DIUNDANG
92 LEBIH BAIK MATI
93 GELAP MATA
94 TERIMA KASIH
95 MENANG
96 PERCAYALAH
97 UJIAN CINTA
98 BEDREST
99 TUGAS MENCARI MAYA
100 KECEWA
101 FIRASAT
102 PENDENGAR YANG BAIK
103 CAPEK
104 JANGAN PERGI
105 LOVE YOURSELF
106 HAPPY BIRTHDAY SEAN
107 RENCANA MASA DEPAN
108 MEMINTA MAAF
109 HARI TERAKHIR
110 BUCIN OF THE YEAR
111 SURPRISE
112 NIKAH YUK
113 MAHAL
114 IRI ( pengen disayang )
115 SUAMI SUAMI LEBAY
116 SANG PENOLONG
117 TRUTH OR DARE
118 BUKAN JODOH
119 RUMAH IMPIAN
120 KEHILANGAN
121 TERPAKSA DITUNDA
122 WISUDA
123 SUDAH TERLAMBAT
124 WILL YOU MARRY ME?
125 SKANDAL
126 SENSITIF
127 BAIKAN
128 NO DEBAT
129 PERGI UNTUK KEMBALI
130 KENANGAN INDAH DISAAT HUJAN
131 DELMAR ( BAB 1. Kejutan)
132 DELMAR ( BAB 2. Kenyataan pahit)
133 PURA PURA
134 GUGUP
135 KORBAN
136 COBAAN
137 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 137 Episodes

1
TINGGALKAN GAZA
2
CEPAT SADAR
3
PEKERJAAN MAYA
4
AKHIRNYA SADAR
5
HARAP HARAP CEMAS
6
PERJANJIAN
7
NASI SUDAH MENJADI BUBUR
8
MERASA NYAMAN
9
WAKTUNYA UNTUK BANGKIT
10
HATI HATI NAKSIR
11
BERTEMU LAGI
12
AKU TAHU SIAPA DIRIMU
13
PEMANDANGAN PAGI YANG INDAH
14
KEMBALILAH PADAKU
15
NAIK JABATAN
16
KOPI
17
DIPECAT
18
TAMU TAK DIUNDANG
19
MEMINTA MAAF
20
GOSIP
21
KAU SANGAT JAHAT
22
DINNER
23
WANITA UNTUK MR. LIM
24
BERNIAT MEMBANTU
25
USAHA DANU
26
DUA SISI MATA UANG
27
PERNAH LIHAT TAPI LUPA
28
LUPAKAN BALAS DENDAM
29
IKUT KEMANAPUN KAMU PERGI
30
TERPAKSA BERBOHONG
31
SALING MENGENAL
32
BAKU HANTAM
33
ANCAMAN SEAN
34
AWAL MULA PERMUSUHAN
35
IMPAS
36
JATUH CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA
37
KECEWA
38
JANGAN SALAHKAN AKU
39
DIA CALON ISTRI SAYA
40
TAK PANTAS
41
KAMI SALING MENCINTAI
42
TANGGUNG JAWAB
43
TERLALU MENDADAK
44
SAH
45
BELUM SIAP
46
SISI LAIN SEAN
47
DIGIGIT DINOSAURUS
48
NASI GORENG SUPER SIMPEL
49
KECOPETAN
50
TAK SENGAJA BERTEMU
51
NYONYA BOS
52
GAK USAH CAPER
53
AWAS BININYA GALAK
54
MERTUA BERULAH
55
NAFKAH
56
NGEMIS
57
NYARI NYARI KESEMPATAN
58
KENA PRANK
59
TELEPON DARI GAZA
60
IKUTLAH DENGANKU
61
SUDAH MELEWATI BATAS
62
KETUSUK DURI YANG BESAR
63
TUJUANMU SUDAH TERCAPAI
64
SAMA SAMA HANCUR
65
KEHILANGAN RAIN
66
GAK LAGI HALU
67
SUDAH GAK TAHAN
68
BELAJAR MENCINTAI
69
KUTUNGGU JANDAMU
70
LUPA WAKTU
71
SALAH PAHAM
72
NGEDATE ALA RAIN DAN ZALFA
73
KABUR
74
BIOSKOP
75
DI LABRAK
76
GAK JADI PUTUS
77
TANGAN JAHIL
78
TAMU MENYEBALKAN
79
SALAH SASARAN
80
JALAN JALAN SIANG
81
TAKUT MEMBUKA HATI
82
AKHIRNYA
83
MOBIL ARYA
84
KUCING DAN ANJING
85
MELIHAT SECARA LIVE
86
KE RUMAH MERTUA
87
BUTUH KAMU
88
ANNIVERSARY
89
ANNIVERSARY 2
90
HANYA PERLU MEMIKIRKANKU
91
TAMU TAK DIUNDANG
92
LEBIH BAIK MATI
93
GELAP MATA
94
TERIMA KASIH
95
MENANG
96
PERCAYALAH
97
UJIAN CINTA
98
BEDREST
99
TUGAS MENCARI MAYA
100
KECEWA
101
FIRASAT
102
PENDENGAR YANG BAIK
103
CAPEK
104
JANGAN PERGI
105
LOVE YOURSELF
106
HAPPY BIRTHDAY SEAN
107
RENCANA MASA DEPAN
108
MEMINTA MAAF
109
HARI TERAKHIR
110
BUCIN OF THE YEAR
111
SURPRISE
112
NIKAH YUK
113
MAHAL
114
IRI ( pengen disayang )
115
SUAMI SUAMI LEBAY
116
SANG PENOLONG
117
TRUTH OR DARE
118
BUKAN JODOH
119
RUMAH IMPIAN
120
KEHILANGAN
121
TERPAKSA DITUNDA
122
WISUDA
123
SUDAH TERLAMBAT
124
WILL YOU MARRY ME?
125
SKANDAL
126
SENSITIF
127
BAIKAN
128
NO DEBAT
129
PERGI UNTUK KEMBALI
130
KENANGAN INDAH DISAAT HUJAN
131
DELMAR ( BAB 1. Kejutan)
132
DELMAR ( BAB 2. Kenyataan pahit)
133
PURA PURA
134
GUGUP
135
KORBAN
136
COBAAN
137
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!