PEKERJAAN MAYA

"Permisi mbak, anda diminta untuk ketempat administrasi." Kata seorang suster yang biasa merawat Alan.

"Baik Sus."

Rain sudah paham, ini pasti perihal biaya rumah sakit. Tak banyak lagi uang yang tersisa direkening tabungannya. Pengobatan Alan sungguh menguras isi rekeningnya.

Rumah yang dijualnya memang besar dan lumayan mewah. Tapi karena dirumah itu telah terjadi pembunuhan, sulit sekali mendapat harga yang pantas. Dia harus berbesar hati melepaskan rumah itu dengan harag dibawah pasaran. Tak ada pilihan lain, dia butuh uang. Kesembuhan Alan adalah prioritasnya.

Selain itu, Rain juga tak sanggup tinggal disana. peristiwa itu membuat Rain trauma dan takut masuk kerumah yang dulu dia anggap sebagai istananya.

"Mbak Rain, ini biaya yang harus segera dilunasi. Dan diharapkan untuk menambah deposit." Petugas administrasi menyodorkan sebuah kertas padanya.

Mata Rain membulat sempurna melihat nominal yang tertera disana. 50 juta lebih jumlah yang harus dibayar. Padahal ini hanya tunggakan beberapa hari. Ini lebih mahal dari perkiraannya.

Entah sudah berapa banyak uang yang masuk untuk pengobatan Alan. Kalau disuruh menghitungpun, Rain tak sanggup menghitungnya. Ditambah lagi dia harus memberi deposit agar pengobatan Alan tetap berjalan. Astaga, dia tak tahu darimana lagi mendapatkan uang.

Mengingat keadaan Alan yang terus membaik, rasanya tak mungkin menghentikan pengobatan. Jalan satu satunya hanyalah mencari uang agar pengobatannya tetap berjalan.

Rain menyerahkan kartu debitnya pada petugas. Untuk saat ini dia memang masih ada uang, tapi kedepannya dia bingung harus mencari kemana.

...*******...

Pagi ini Rain merasa kurang enak badan. Mungkin karena tenaga dan pikiran terkuras habis untuk menangani masalah Alan dan ayahnya.

Rain hanya tiduran diranjang kecil miliknya. Dia merindukan Gaza. Dia butuh Gaza saat ini. Andaikan ada Gaza disampingnya, dia pasti tak akan setertekan ini. Setidaknya pria itu bisa mengurangi beban pikirannya. Tapi keputusannya sudah bulat untuk berpisah dengan Gaza.

Tok tok tok

Dengan langkah malas Rain kedepan untuk membuka pintu. Ternyata yang datang adalah Maya.

"Rain, gimana keadaanmu?" tanya Maya cemas. Mendengar Rain sakit, gadis itu segera datang dengan membawa bubur ayam kesukaan Rain.

"Sarapan dulu Rain." Maya memindakan bubur yang dia beli tadi kedalam piring. Dia juga membuatkan teh untuk Rain.

Walau tak ada selera, Rain mencoba tetap makan. Dia ingat pesan ayahnya agar selalu menjaga kesehatan. Dia adalah tiang di keluarganya saat ini. Jika dia sakit, siapa yang akan menjaga Alan. Dan siapa yang akan menjadi penyemangat hidup ayahnya. Jadi, sekuat apapun angin menerpanya, dia harus tetap kokoh berdiri.

"Makasih ya May." Ucap Rain sambil menelan sesuap demi sesuap bubur dari Maya.

"Tidak perlu berterimakasih Rain. Keluargamu sudah banyak membantuku. Sudah saatnya aku ganti membantu kalian."

Maya dulunya adalah pegawai ditoko ayah Rain. Karena maya yang terbilang cerdas, ayah Rain memberinya beasiswa untuk melanjutkan kuliah.

Tapi semenjak Maya sudah bekerja ditempat lain dengan gaji lumayan. Maya tidak mau lagi merepotkan keluarga Rain. Dia mulai membiayai sendiri kuliahnya.

"Kemarin aku menjenguk Paman Teguh. Dia terlihat sangat kurus. Aku tak tega melihatnya." Maya memang menyayangi teguh seperti ayahnya sendiri. Pria itulah yang dulu selalu menasehatinya dan menjadi menyemangat hidupnya. Tanpa dorongan dari Teguh, Maya tak mungkin melanjutkan kuliah.

"Aku lebih tak tega lagi May. Ayahku yang sebelumnya adalah pahlawan bagi keluarga kami. Sekarang dia tak berdaya." Mata Rain kembali memanas. Dadanya sesak, sesaat kemudian, cairan bening meleleh dari sudut matanya.

"Yang sabar Rain, pasti ada pelangi setelah hujan." Maya menghapus air mata Rain dengan ibu jarinya.

"Hujan ini sudah terlalu lama May, rasanya aku tak sanggup lagi untuk menunggu pelangi." Sahut Rain sambil memegangi dadanya yang sesak. Cobaan ini terlalu berat baginya. Karena tragedi malam itu, hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat.

"Jangan bicara seperti itu. Kau masih punya aku Rain. Aku akan membantu sebisa mungkin. Bagaimana dengan Gaza. Hubungan kalian baik baik saja kan?"

Rain menggeleng pelan.

"Beberapa hari yang lalu, tante Salma datang kesini. Dia memohon padaku agar aku memutuskan pertunanganku dengan Gaza."

Maya terkejut mendengarnya. Selama ini, yang dia tahu tante Salma sangat menyayangi Rain, rasanya mustahil wanita itu meminta Rain memutuskan pertunangannya dengan Gaza. Padahal tanggal pernikahan mereka juga sudah ditentukan.

"Dan kau menyangggupinya?"

Rain menghela nafas sambil menatap nanar bubur yang ada dihadapannya. Kalau ditanya sanggup, sebenarnya dia tak sanggup. Tapi dia juga tak mau egois. Benar kata tante Salma, nama baik keluarga mereka akan hancur jika pernikahan ini tetap terjadi.

"Aku tak ada pilihan lain May. Aku juga tidak ingin. Tapi aku tak boleh egois. Ayah Gaza seorang pejabat, tak mungkin bagi mereka berbesanan dengan narapidana."

"Aku tak menyangkan tante Salma setega itu."

"Dia hanya ingin menyelamatkan nama baik keluarganya May. Aku tak menyalahkan dia."

"Tapi tak harus dengan cara seperti ini Rain. Kau dan Gaza saling mencintai."

"Rumah tangga tidak hanya dibangun dengan cinta May. Masih banyak aspek lain yang menjadi pertimbangan."

"Aku akan mendukung semua keputusanmu Rain." Maya memeluk Rain untuk memberinya dukungan.

"Terimakasih May."

Rain melanjutkan makan, dia tak ingin larut dalam kesedihan karena Gaza. Ada Alan dan ayahnya yang lebih membutuhkannya.

"Bagaimana kondisi Alan sekarang?"

"Sepertinya aku lupa memberitahumu, perkembangan Alan sangat bagus. Dokter Purnomo bilang kemungkinan besar Alan akan segera sadar."

"Alhamdulillah Rain, akhirnya usahamu membuahkan hasil." Maya tersenyum senang. "Kenapa kau tak terlihat bahagia Rain?" Maya melihat kesedihan dimata Rain.

"Aku bingung May, tabunganku sudah semakin menipis. Tapi pengobatan Alan masih harus berlanjut. Saat Alan sadar nanti, dia juga masih harus menjalani proses pemulihan yang tidak sebentar. Selain itu biaya pengacara juga sangat mahal. Kau tahukan jika aku menyewa pengacara terbaik. Aku hanya ingin memberikan keadilan untuk ayah." Rain berkata sambil terisak.

"Aku akan berusaha membantumu Rain. Walaupun mungkin tidak banyak."

Rain menggeleng cepat.

"Kau sudah terlalu banyak membantu May. Aku tak bisa lagi menerima bantuanmu." Rain tiba tiba teringat tentang pekerjaan yang pernah dimintanya pada Maya.

"Bagimana dengan pekerjaan itu May, kau sudah bicarakan dengan bos mu kan? Bagiamana, aku bisa ikut bekerja denganmu kan? Aku sangat butuh pekerjaan May." Desak Rain.

Maya menelan ludahnya dengan susah payah.

"Ma, maaf Rain, sepertinya tidak bisa. Sulit untuk masuk diperusahaan tempatku bekerja. Seleksinya sangat ketat."

"Kau meragukan kemampuanku? Aku akan mencoba May. Aku tak peduli apa hasilnya. Kalaupun aku tidak diterima, seengaknya aku pernah mencoba. Tolong May, bantu aku." Rain menggenggam tangan Maya. Tampak sekali diwajahnya jika dia sangat berharap perkerjaan itu.

Maya ragu untuk mengatakan, tapi dia tak bisa terus membohongi Rain.

"Kau belum tahu pekerjaanku Rain."

"Kamu bekerja kantorankan? Di sebuah perusahaan real estate. Kamu udah pernah cerita dulu." Rain masih mengingat cerita Maya kala itu.

Maya menggeleng. "Maaf Rain, sebenarnya saat itu aku berbohong."

"Ma, maksud kamu?" Rain mengerutkan keningnya.

"Aku takut kamu akan membenciku jika tahu pekerjaanku yang sebenarnya." Ujar Maya sambil menunduk.

"Yang sebenarnya? A, apa maksudmu May, aku tak paham. Jangan berputar putar. Aku sudah pusing May, aku sudah banyak masalah." Desak Rain.

"Aku... aku..." Maya menggigi bibir bawahnya sambil memejamkan mata. Berat sekali untuk mengatakan yang sebenarnya pada Rain. Karena konsekuensinya, Rain akan kecewa dan mungkin membencinya.

"Apa May?"

"Aku seorang mucikari ."

Rasanya seperti petir yang menggelegar. Mata Rain membulat sempurna, mulutnya menganga saking kagetnya. Dia terus menggeleng karena tak percaya.

"Tidak, tidak, kau pasti becanda kan?" Tanya Rain sambil menatap kedua manik mata Maya.

"Aku tak becanda Rain, aku seoarang mucikari."

Tubuh Rain melemas mendengarnya. Maya tidak sedang becanda, dia bisa melihat kejujuran dimatanya.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

TAK NYANGKA MAYA DPT UANG DARI WANITA2 YG NGANGKANG JUAL SELANGANGAN..

2024-04-02

0

#ayu.kurniaa_

#ayu.kurniaa_

.

2023-05-24

1

Wissje Samadi

Wissje Samadi

cerita seru.

2023-05-17

0

lihat semua
Episodes
1 TINGGALKAN GAZA
2 CEPAT SADAR
3 PEKERJAAN MAYA
4 AKHIRNYA SADAR
5 HARAP HARAP CEMAS
6 PERJANJIAN
7 NASI SUDAH MENJADI BUBUR
8 MERASA NYAMAN
9 WAKTUNYA UNTUK BANGKIT
10 HATI HATI NAKSIR
11 BERTEMU LAGI
12 AKU TAHU SIAPA DIRIMU
13 PEMANDANGAN PAGI YANG INDAH
14 KEMBALILAH PADAKU
15 NAIK JABATAN
16 KOPI
17 DIPECAT
18 TAMU TAK DIUNDANG
19 MEMINTA MAAF
20 GOSIP
21 KAU SANGAT JAHAT
22 DINNER
23 WANITA UNTUK MR. LIM
24 BERNIAT MEMBANTU
25 USAHA DANU
26 DUA SISI MATA UANG
27 PERNAH LIHAT TAPI LUPA
28 LUPAKAN BALAS DENDAM
29 IKUT KEMANAPUN KAMU PERGI
30 TERPAKSA BERBOHONG
31 SALING MENGENAL
32 BAKU HANTAM
33 ANCAMAN SEAN
34 AWAL MULA PERMUSUHAN
35 IMPAS
36 JATUH CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA
37 KECEWA
38 JANGAN SALAHKAN AKU
39 DIA CALON ISTRI SAYA
40 TAK PANTAS
41 KAMI SALING MENCINTAI
42 TANGGUNG JAWAB
43 TERLALU MENDADAK
44 SAH
45 BELUM SIAP
46 SISI LAIN SEAN
47 DIGIGIT DINOSAURUS
48 NASI GORENG SUPER SIMPEL
49 KECOPETAN
50 TAK SENGAJA BERTEMU
51 NYONYA BOS
52 GAK USAH CAPER
53 AWAS BININYA GALAK
54 MERTUA BERULAH
55 NAFKAH
56 NGEMIS
57 NYARI NYARI KESEMPATAN
58 KENA PRANK
59 TELEPON DARI GAZA
60 IKUTLAH DENGANKU
61 SUDAH MELEWATI BATAS
62 KETUSUK DURI YANG BESAR
63 TUJUANMU SUDAH TERCAPAI
64 SAMA SAMA HANCUR
65 KEHILANGAN RAIN
66 GAK LAGI HALU
67 SUDAH GAK TAHAN
68 BELAJAR MENCINTAI
69 KUTUNGGU JANDAMU
70 LUPA WAKTU
71 SALAH PAHAM
72 NGEDATE ALA RAIN DAN ZALFA
73 KABUR
74 BIOSKOP
75 DI LABRAK
76 GAK JADI PUTUS
77 TANGAN JAHIL
78 TAMU MENYEBALKAN
79 SALAH SASARAN
80 JALAN JALAN SIANG
81 TAKUT MEMBUKA HATI
82 AKHIRNYA
83 MOBIL ARYA
84 KUCING DAN ANJING
85 MELIHAT SECARA LIVE
86 KE RUMAH MERTUA
87 BUTUH KAMU
88 ANNIVERSARY
89 ANNIVERSARY 2
90 HANYA PERLU MEMIKIRKANKU
91 TAMU TAK DIUNDANG
92 LEBIH BAIK MATI
93 GELAP MATA
94 TERIMA KASIH
95 MENANG
96 PERCAYALAH
97 UJIAN CINTA
98 BEDREST
99 TUGAS MENCARI MAYA
100 KECEWA
101 FIRASAT
102 PENDENGAR YANG BAIK
103 CAPEK
104 JANGAN PERGI
105 LOVE YOURSELF
106 HAPPY BIRTHDAY SEAN
107 RENCANA MASA DEPAN
108 MEMINTA MAAF
109 HARI TERAKHIR
110 BUCIN OF THE YEAR
111 SURPRISE
112 NIKAH YUK
113 MAHAL
114 IRI ( pengen disayang )
115 SUAMI SUAMI LEBAY
116 SANG PENOLONG
117 TRUTH OR DARE
118 BUKAN JODOH
119 RUMAH IMPIAN
120 KEHILANGAN
121 TERPAKSA DITUNDA
122 WISUDA
123 SUDAH TERLAMBAT
124 WILL YOU MARRY ME?
125 SKANDAL
126 SENSITIF
127 BAIKAN
128 NO DEBAT
129 PERGI UNTUK KEMBALI
130 KENANGAN INDAH DISAAT HUJAN
131 DELMAR ( BAB 1. Kejutan)
132 DELMAR ( BAB 2. Kenyataan pahit)
133 PURA PURA
134 GUGUP
135 KORBAN
136 COBAAN
137 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 137 Episodes

1
TINGGALKAN GAZA
2
CEPAT SADAR
3
PEKERJAAN MAYA
4
AKHIRNYA SADAR
5
HARAP HARAP CEMAS
6
PERJANJIAN
7
NASI SUDAH MENJADI BUBUR
8
MERASA NYAMAN
9
WAKTUNYA UNTUK BANGKIT
10
HATI HATI NAKSIR
11
BERTEMU LAGI
12
AKU TAHU SIAPA DIRIMU
13
PEMANDANGAN PAGI YANG INDAH
14
KEMBALILAH PADAKU
15
NAIK JABATAN
16
KOPI
17
DIPECAT
18
TAMU TAK DIUNDANG
19
MEMINTA MAAF
20
GOSIP
21
KAU SANGAT JAHAT
22
DINNER
23
WANITA UNTUK MR. LIM
24
BERNIAT MEMBANTU
25
USAHA DANU
26
DUA SISI MATA UANG
27
PERNAH LIHAT TAPI LUPA
28
LUPAKAN BALAS DENDAM
29
IKUT KEMANAPUN KAMU PERGI
30
TERPAKSA BERBOHONG
31
SALING MENGENAL
32
BAKU HANTAM
33
ANCAMAN SEAN
34
AWAL MULA PERMUSUHAN
35
IMPAS
36
JATUH CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA
37
KECEWA
38
JANGAN SALAHKAN AKU
39
DIA CALON ISTRI SAYA
40
TAK PANTAS
41
KAMI SALING MENCINTAI
42
TANGGUNG JAWAB
43
TERLALU MENDADAK
44
SAH
45
BELUM SIAP
46
SISI LAIN SEAN
47
DIGIGIT DINOSAURUS
48
NASI GORENG SUPER SIMPEL
49
KECOPETAN
50
TAK SENGAJA BERTEMU
51
NYONYA BOS
52
GAK USAH CAPER
53
AWAS BININYA GALAK
54
MERTUA BERULAH
55
NAFKAH
56
NGEMIS
57
NYARI NYARI KESEMPATAN
58
KENA PRANK
59
TELEPON DARI GAZA
60
IKUTLAH DENGANKU
61
SUDAH MELEWATI BATAS
62
KETUSUK DURI YANG BESAR
63
TUJUANMU SUDAH TERCAPAI
64
SAMA SAMA HANCUR
65
KEHILANGAN RAIN
66
GAK LAGI HALU
67
SUDAH GAK TAHAN
68
BELAJAR MENCINTAI
69
KUTUNGGU JANDAMU
70
LUPA WAKTU
71
SALAH PAHAM
72
NGEDATE ALA RAIN DAN ZALFA
73
KABUR
74
BIOSKOP
75
DI LABRAK
76
GAK JADI PUTUS
77
TANGAN JAHIL
78
TAMU MENYEBALKAN
79
SALAH SASARAN
80
JALAN JALAN SIANG
81
TAKUT MEMBUKA HATI
82
AKHIRNYA
83
MOBIL ARYA
84
KUCING DAN ANJING
85
MELIHAT SECARA LIVE
86
KE RUMAH MERTUA
87
BUTUH KAMU
88
ANNIVERSARY
89
ANNIVERSARY 2
90
HANYA PERLU MEMIKIRKANKU
91
TAMU TAK DIUNDANG
92
LEBIH BAIK MATI
93
GELAP MATA
94
TERIMA KASIH
95
MENANG
96
PERCAYALAH
97
UJIAN CINTA
98
BEDREST
99
TUGAS MENCARI MAYA
100
KECEWA
101
FIRASAT
102
PENDENGAR YANG BAIK
103
CAPEK
104
JANGAN PERGI
105
LOVE YOURSELF
106
HAPPY BIRTHDAY SEAN
107
RENCANA MASA DEPAN
108
MEMINTA MAAF
109
HARI TERAKHIR
110
BUCIN OF THE YEAR
111
SURPRISE
112
NIKAH YUK
113
MAHAL
114
IRI ( pengen disayang )
115
SUAMI SUAMI LEBAY
116
SANG PENOLONG
117
TRUTH OR DARE
118
BUKAN JODOH
119
RUMAH IMPIAN
120
KEHILANGAN
121
TERPAKSA DITUNDA
122
WISUDA
123
SUDAH TERLAMBAT
124
WILL YOU MARRY ME?
125
SKANDAL
126
SENSITIF
127
BAIKAN
128
NO DEBAT
129
PERGI UNTUK KEMBALI
130
KENANGAN INDAH DISAAT HUJAN
131
DELMAR ( BAB 1. Kejutan)
132
DELMAR ( BAB 2. Kenyataan pahit)
133
PURA PURA
134
GUGUP
135
KORBAN
136
COBAAN
137
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!