Bab 4

"Bukannya kemarin kamu menantang saya dengan kesombongan kamu untuk membayar biaya jas saya dan kenapa sekarang kamu berubah pikiran?" ucap Bagas sambil meremehkan perkataan Anin.

"Eh.. Saya ... saya minta maaf tuan. Saya tidak mampu membayarnya secepat yang anda inginkan. Saya mungkin butuh waktu lama untuk membayar, jika diizinkan saya akan membayar selama 10 tahun tuan," ucap Anin.

"Hah.. 10 tahun kamu pikir saya mau menunggu selama itu," ucap Anin.

"Tapi tuan saya benar-benar tidak mampu kalo harus membayar dalam waktu 5 bulan saja," ucap Anin.

Melihat wajah Anin yang sedih, Bagas memperhatikan wajah Anin yang cantik dengan bentuk tubuh yang langsing dan tinggi dengan kulit yang putih terlihat seperti model. Bagas memikirkan cara agar Anin dapat membayar biaya ganti jasnya.

"Aku ada pekerjaan untuk mu. Jika kamu bersedia maka kamu bisa sambil mencicil biaya jasku," ucap Bagas.

"Tapi tuan saya sedang kuliah dan juga bekerja sama jam 19.30. Apa tuan yakin memberi pekerjaan pada saya?" ucap Anin.

"Kamu tenang saja, saya hanya akan mempekerjakan kamu ketika saya butuh dan kamu harus bersedia," ucap Bagas.

Anin yang terlihat binggung denga pekerjaan yang ditawarkan tuan Bagas pun akhirnya bertanya mengenai pekerjaan yang akan dilakukannya bila setuju.

"Pekerjaan seperti apa yang harus saya kerjakan tuan," ucap Anin.

"Kamu cuma perlu berpura-pura menjadi pacar saya didepan kedua orang tua saya. Bagaimana?? Apa kamu bersedia?" ucap Bagas.

"Apa... jadi pacar anda tuan?" ucap Anin.

"Ia hanya pura-pura. Jika saya perlu kamu saya akan telepon kamu dan menyuruh kamu bersandiwara didepan kedua orang tua saya," ucap Bagas.

Anin pun berfikir matang-matang tentang tawaran Bagas mengenai pekerjaan ini.

"Kalo kamu mau berpura-pura jadi pacar saya. Satu kali kamu datang saya akan bayar kamu 5 juta. Gimana?? Apa kamu bersedia??" ucap Bagas.

Anin masih berfikir gaji 5 juta besar banget menurutnya. Untuk kerja di butik saja gaji Anin hanya 3 juta. Setelah berfikir akhirnya Anin menjawab.

"Baik tuan. Saya setuju dengan pekerjaan ini," ucap Anin."

"Oke jika kamu setuju. Saya akan minta Dimas untuk buat surat perjanjian untuk kita berdua dan Dimas akan hubungi kamu lagi jika suratnya sudah siap," ucap Anin.

Setelah selesai bicara dengan Bagas, Anin pun pulang dan berangkat kerja ke butik.

Dikantor Bagas..

"Dimas masuk lah ke ruangan saya," ucap Bagas.

"Baik tuan," ucap Dimas.

"Dim, kamu siapin surat perjanjian saya dengan Anin mengenai Anin akan berpura-pura menjadi pacar saya," ucap Bagas.

"Hah.. jadi pacar tuan Bagas," ucap Dimas dalam hati.

Melihat ekspresi Dimas yang kaget dengan ide Bagas.

"Kenapa kamu diam saja?? Kamu tidak dengar yang saya kata tadi?" ucap Bagas.

"Dengar tuan. Baik saya akan buat surat perjanjian dulu tuan," ucap Dimas.

"Ya sudah sana, oh ia satu lagi potong hutang setiap dia membantu sebanyak 5 juta. Kalau sudah selesai buat surat perjanjiannya jangan lupa hubungi dia untuk tanda tangan suratnya," ucap Bagas.

"Baik tuan, akan saya kerjakan sekarang," ucap Dimas sambil membungkukan badan dan keluar.

Jam menunjukkan pukul 17.00, tiba-tiba handphone Bagas berbunyi menandakan ada panggilan masuk. Terlihat panggilan dari mama Bagas.

Note : Mohon dibaca, ini adalah karya pertamaku yang ku buat berdasarkan cerita fiksiku saja. Jadi kalo masih ada kekurangan mohon dimaklumi.

Jangan lupa follow, like, dan komen

Salam Author. Terima Kasih 😊

IG : novel_kia95

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***