pagi ini seperti biasa Nayla menyiapkan semua kebutuhan Kayla,agar saat meninggalkan nya pengasuh Kayla tidak kerepotan..
" Kamu baru pulang " ucap Nayla pada suami nya
" bukan urusanmu" ucap lelaki itu ketus
" sampai kapan kamu akan selalu begini pulang dan pergi sesuka hati, apa kamu tidak lelah, malam selalu bergadang dan siang kerja" tanya Nayla
" sudah aku katakan bukan urusan mu, urus saja lelaki mu? jawabnya ketus
" lelaki??, jangan maling teriak maling,bukan nya kamu yang selama ini yang tidak memperdulikan ku dan malah suka bersenang-senang diluar sana, sudah banyak yang melaporkan tingkah mu diluar, aku hanya malas berdebat dengan mu, tidak akan pernah ada habisnya,kami juga tak akan pernah mengakui kesalahanmu" ucap Nayla
lelaki itu mencengkram kuat pipi Nayla
" jangan sekali-sekali mengatur hidup ku, kalau kamu tak ingin menderita" ucapnya
" jika kamu memang tak menginginkan ku lagi, ceraikan aku" pekik Nayla
" jangan mimpi kamu...tidak akan" lelaki itu berjalan menuju kamar meninggalkan Nayla menangis sendiri di dapur
tak lama kemudian pengasuh Kayla datang Nayla segera membasuh mukanya dan merias diri lalu meninggalkan rumah untuk pergi bekerja kekantor barunya hari ini..
Nayla telah sampai di depan gedung pencakar langit tersebut menatap tinggi nya puncak gedung berbeda dengan anak perusahaan tempat nya bekerja dahulu..
mengenakan kemeja putih serta sedikit riasan tipis dan rambut tergerai Nayla berjalan kedalam gedung menuju meja resepsionis
" maaf ruangan bapak Alan dimana?" tanya Nayla pada resepsionis tersebut
" dilantai 25 buk, ibuk bisa langsung naik kelantai 25 disana ada tiga ruangan, satu ruangan bos, satu nya ruangan sekretaris bos dan satu lagi Ruangan Bapak Alan, nanti ibu bisa baca papan nama di depan pintu ruangan" jawab resepsionis tersebut
" terimakasih" jawab Nayla berjalan menuju Lift pegawai
Nayla menekan angka 25, keluar dari Lift tersebut Nayla melihat sekeliling ruangan,terlihat sepi mungkin karna hanya ada 3 ruangan yang di huni oleh 3 orang pula, jadi terlihat sepi apalagi ini masih pagi, tidak susah menemukan ruangan Alan karna dia terletak pada pintu pertama keluar dari lift, Nayla berjalan menuju pintu pertama dan melihat papan nama Alan Chist.
Nayla mengetuk pintu, terdengar suara mempersilahkannya untuk masuk, Nayla melihat kiri-kanan,hanya ada satu orang di meja kerja tersebut,dan sudah pasti itu Alan karna Nayla pernah beberapa kali melihat Alan di perusaan cabang.
" duduk" ucap Alan dingin
Nayla sedikit gugup melihat Alan, tatapan nya tajam sehingga membuat Nayla tertunduk
" mengapa menunduk kan wajahmu" ucap Alan
Nayla menaiki kepala nya, tanpa menatap Alan..
" Lumayan cantik dan polos tapi kenapa Rendika malah menyia-nyiakan nya, dan lebih memilih Vira, apa karna Vira banyak uang,padahal uang itu semua milik Edward, dasar lelaki tak bermodal"batin Alan
" perusahaan induk lagi membutuhkan tambahan karyawan dan karna kamu merupakan karyawan terbaik di cabang jadi kami menarik mu untuk ikut bekerjasama disini" ucap Alan
" baik pak,,saya akan berusaha bekerja sebaik mungkin" jawab Nayla
" saya akan kenalkan kamu dengan Direktur disini, setelah itu kamu akan diantar Stella keruangan mu dan kamu bisa mulai bekerja, ayo..." ajak Alan
Nayla mengikuti langkah kaki Alan keluar dari ruangan tersebut menuju ruang Direktur Utama...
" clek.."
" pak...ini pegawai baru kita pindahan dari cabang" ucap Alan memperkenalkan Nayla
Edward yang sibuk memeriksa berkas masih belum merespons ucapan Alan
" sebentar..." ucap Edward tanpa melihat masih sibuk membalikan tumpukan berkas yang ditelitinya satu persatu..
10 menit Alan dan Nayla berdiri di depan meja Edward, lalu Edward menutup berkas nya dan melihat ke arah Nayla....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
Sandisalbiah
nah.. ini baru adem lihat Visual nya.. make-up nya gak berlebihan..
2023-10-18
0
Sukliang
lihatla edward
2022-08-23
0
Sushie Ajjah
👍👍🥰
2022-01-21
0