Akhirnya setelah membaca surat, raja Surapha mengutus kedua puteranya untuk bertemu dan berdiskusi siapa yang akan menikah dengan puteri Kirana.
Dan pangeran Narendra lah yang maju sebagai suaminya, namun sebelum acara pernikahan berlangsung, puteri Kirana sengaja minta bertemu dengan pangeran Rendra untuk membicarakan sesuatu.
"Ada apa puteri Kirana?"
"Sebelum pesta pernikahan, ada syarat yang ku ajukan kepada mu pangeran"
kata puteri Kirana.
"Syarat??? apa syaratnya?"
"Aku sedang hamil, apa kau masih bersedia menikah dengan ku, pangeran?"
tanya puteri Kirana.
"Hamil???siapakah lelaki yang telah menghamili mu?"
tanya Rendra merasa kan sakit di hatinya.
"Pangeran tidak perlu tahu, aku akan melakukan tugas ku sebagai isteri setelah aku melahirkan"
Kirana yang membuat persetujuan tanpa bertanya kepada pangeran Rendra setuju atau tidaknya.
Tidak berpikir panjang pangeran Rendra menyanggupi perjanjian tersebut, dirinya telah jatuh cinta kepada puteri Kirana, apapun yang terjadi pangeran Rendra harus bisa menerima kenyataan.
"Baiklah, aku akan menjadi ayah yang baik untuk anak mu, puteri Kirana"
ucap pangeran Rendra.
Puteri Kirana terkejut mendengar perkataan pangeran Rendra, dirinya tidak menyangka bahwa pangeran Jayanaga ini bersedia melakukan syarat yang di ajukannya.
Kirana tidak dapat kabur dari pernikahan ini, syarat yang di ajukan nya di sanggupi, puteri Kirana bingung, bagaimana dia bisa melakukannya, namun dia ingat kata ibunda ratu, dia akan membunuh Bramasena bila tidak menurut.
...💞💞💞...
Bahkan setelah keduanya resmi menikah, pangeran Rendra langsung memboyong puteri Kirana ke istana Jayanaga.
"Mulai sekarang panggil aku, kakanda"
pangeran Rendra yang sangat perhatian kepada puteri Kirana.
"Baiklah kakanda"
puteri Kirana yang masih belum bisa melupakan Bramasena.
Hari-hari di lalui puteri Kirana di istana Jayanaga, semua orang baik dan sayang terhadapnya, ibunda ratu Jayanaga juga sangat perhatian kepadanya, perut puteri Kirana kian membesar, pangeran Rendra sangat menyayangi puteri Kirana dan bayi dalam perutnya.
Suatu waktu orang tua puteri Kirana datang, sekedar melihat sang anak dan besannya, pernah terbesit di hati Kirana,
kenapa pangeran Rendra tidak ingin bila aku kembali ke Amartha, apa yang dipikirkan pangeran Rendra?
Semua berjalan dengan keinginan pangeran Rendra, puteri Kirana juga mendapatkan apa yang dia inginkan, semua kebutuhannya di penuhi, walau jauh dalam hatinya dia masih sangat mencintai Bramasena, dirinya hanya terkadang melamun, merindukan saat berdua bersama Bramasena.
Puteri Kirana selalu di temani pangeran Rendra kemana-mana, tidak ada hari tanpa pangeran Rendra, mungkin karena Kirana hamil pangeran Rendra tidak ingin puteri Kirana merasa kesepian.
Ketulusan dan kesabaran pangeran Rendra berbuah hasil, puteri Kirana mulai membuka hatinya untuk pangeran Rendra walau tidak sepenuhnya. Hal-hal kecil yang di lakukan pangeran Rendra membuat berarti, seperti mendengarkan bayi Kirana dalam perutnya, mengajak bicara terkadang.
Bahkan ketika puteri Kirana melahirkan bayinya, pangeran Rendra yang menemani puteri Kirana, sampai lahir bayinya pangeran Rendra yang merawat Bima seperti anaknya sendiri. Janji Kirana kini pun telah sampai, namun Kirana terus beralasan mengulur waktunya.
...💞💞💞...
4tahun berlalu sudah waktunya Kirana menepati Janjinya, pangeran Rendra terus menunggu, bahkan terkadang muak, dia juga melihat Kemuning yang begitu tulus melayani suaminya, membuat nya begitu iri.
Malam yang di nanti pangeran Rendra pun tiba, seperti janji Kirana, dia akan melayani pangeran Rendra seperti suami, pangeran Rendra terus bertahan dengan satu keyakinannya, agar puteri Kirana bisa mencintai dirinya.
"Maaf kakanda, adinda belum siap"
ucap Kirana merasa bingung, entah apa yang di rasakannya, dia belum siap melakukannya dengan Rendra.
Mendengar perkataan Kirana, Rendra gelap mata dengan rasa amarah bercampur nafsu, Rendra begitu beringas, merudapaksa Kirana. Kamar mereka yang terlihat gelap, hanya seberkas cahaya sinar rembulan yang masuk di celah jendela, Kirana hanya terdiam, menangis tidak ada perlawanan. Dirinya tidak kuasa berontak.
Perlahan Rendra mulai melucuti pakaian Kirana, Rendra yang telah menunggu momen ini bertahun-tahun, Kirana hanya membayangkan wajah sang kekasih yaitu Bramasena.
Sampai Rendra merebahkan Kirana tepat di bawahnya, memandang wajah Kirana yang hanya pasrah, dengan penuh air mata, membuat Rendra berpikir sesuatu, Kirana selalu berpaling bahkan tidak bisa menatap Rendra yang telah memulai permainan.
"Apa aku pernah ada di hati mu?"
tanya pangeran Rendra.
"Apa aku harus menjawab itu di saat seperti ini?"
Kirana yang menahan dengan nafas berat.
Rendra masih tepat di atasnya, Kirana terus terpejam, dia tidak menikmati permainan dari Rendra, berusaha membuat Kirana menikmatinya, namun Kirana selalu menolak Rendra berharap Kirana akan hamil anaknya, mungkin itu yang akan membuat Kirana bisa mencintainya.
Setelah usai Rendra yang merebahkan badannya di samping Kirana, hanya terus berpikir yang tidak ingin dia bayangkan.
"Kamu menangis, begitu menyesal kah melakukan itu bersama ku?"
tanya Rendra, namun Kirana tidak menjawab.
"Aku hanya ingin kamu jujur, bicara semuanya kepada ku"
"Baiklah aku jujur, di hati ku bukan Kakanda"
sentak Kirana yang meneteskan air mata.
"Lalu...apa yang selama ini aku lakukan???"
"Tidak ada artinya?"
"Maaf kakanda, Kirana menikah dengan kakanda memang di paksa, kalau tidak dia akan di bunuh"
jelas Kirana menangis.
Kesal pangeran Rendra pun keluar kamar dan pergi ke tempat latihan pedang. Kirana hanya menahan tangisnya, tidak menyangka kalau akan seperti ini, Kirana hanya berusaha jujur dengan apa yang ada di hatinya.
...💞💞💞...
Di lain tempat, Kemuning yang berhasil bertemu dengan ibunya, karena mbok tinggal sendiri, ratu Dewi Amartha menyuruh mbok tinggal di istana, sudah seperti keluarga kerajaan, Kemuning dan pangeran Sanjaya menginap di istana Amartha.
"Kemuning kangen mbok"
peluk Kemuning merasakan rindu kepada ibunya.
"Mbok juga kangen cah ayu"
"Kamu mau tidur sama mbok dek?"
tanya Sanjaya.
"Boleh mas?"
Sanjaya menganggukkan kepalanya kepada sang isteri.
"Terimakasih ya Pangeran, mbok kemarin mimpi Ning terus"
sahut mbok.
"Sama-sama mbok"
Akhirnya Kemuning tidur bersama dengan mbok, bercerita apa yang ingin dia ceritakan, mulai dari raja dan ratu Jayanaga yang sangat baik dan perhatian, bahkan kisah memilukan harus keguguran. Mbok selalu memberikan wejangannya untuk puterinya, dirinya ingin mbok ikut ke Jayanaga, namun si mbok tidak pernah mau ikut.
Tugasnya adalah mengabdi di Amartha, mungkin nanti bila akhirnya benar-benar kemuning membutuhkan nya, mbok akan pergi ikut ke Jayanaga.
Pagi Kemuning terbangun, si mbok telah meninggalkan kamar dan memulai aktivitas seperti dayang lainnya, Kemuning yang baru saja bangun, berjalan menuju kamar suaminya, suasana di Amarta tidak seperti biasanya dingin sekali, hujan pagi ini memberikan efek suara lembut terdengar di kuping.
Benar, Sanjaya masih terlelap, Kemuning langsung menghampiri dan memeluk sang suami, pelukan hangatnya yang membuat Kemuning merindukan suaminya.
Sanjaya yang kaget hanya melirik dan memastikan itu adalah isterinya.
Muaaccchhhh
kecup Sanjaya di kening isterinya.
Keduanya pun melanjutkan tidur di temani dingin dan suara hujan, membius mereka untuk terus tertidur.
...💞💞💞...
Nantikan kisah selanjutnya,
Jangan lupa like dan komen,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Sanjaya kemuning
hdr ka
2021-07-19
0
NHCL17
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
2021-07-16
0
π5
💞💞💞💞💞💞💞
2021-07-16
0