WANITA PENGGANGGU

"Theo!"

Sial! Suara itu lagi!

Theo benar-benar sudah jengah pada wanita bernama Metta Kharisma itu. Tidak bisakah wanita sialan itu berhenti mengusik rumah tangga Theo dan Risha?

Dasar wanita pengganggu!

"Sedang apa kau disini?" Sahut Theo galak.

Theo baru keluar dari lift di lobby gedung Halley Development. Sudah empat bulan sejak pertemuan mereka di pesta, dan Metta selalu saja merongrong hidup Theo dan mendatangi Theo ke kantor hanya untuk berbicara hal-hal yang menurut Theo sangat tidak penting.

"Bisa kita mengobrol sebentar, Theo?" Metta sudah menggamit lengan Theo dan berbicara dengan nada merayu seperti biasa.

Theo menyentak gamitan tangan Metta dengan kasar.

"Tidak ada lagi yang harus dibicarakan diantara kita, Metta!" Ucap Theo dengan nada tegas.

"Hubungan kita sudah berakhir sejak lama, dan aku sudah menikah sekarang," Theo menunjukkan cincin kawin yang melingkar di jari manisnya.

"Jadi jangan pernah mengganggu rumah tanggaku dengan Risha lagi!" Pungkas Theo seraya menuding ke arah Metta.

Theo berjalan cepat meninggalkan Metta yang masih mematung.

"Theo!" Namun Metta sepertinya pantang menyerah dan terus mengejar Theo ke halaman parkir.

"Theo, aku sudah mengambil keputusan," Metta mengejar dan berhasil menarik tangan Theo agar pria itu berhenti.

"Aku sudah memutuskan untuk bersedia menjadi yang kedua di hatimu, Theo. Jadikan aku simpananmu, dan aku tidak akan mengusik rumah tanggamu bersama Risha," lanjut Metta dengan nada yang terdengar bersungguh-sungguh.

Theo terkesiap tak percaya pada wanita gila dan murahan di depannya tersebut.

"Kau menunduk terlalu rendah, Metta!" Dengkus Theo dengan nada sinis.

"Tapi aku tidak akan pernah membagi hatiku untuk wanita manapun. Aku hanya mencintai Risha. Hanya Risha!" Tegas Theo sekali lagi sambil melayangkan tatapan tajam membunuh ke arah Metta.

Pria itu berlalu begitu saja dan meninggalkan Metta yang kini menghentak-hentakkan kakinya karena ditolak mentah-mentah oleh seorang Theo Rainer.

****

Risha baru keluar dari sebuah minimarket di dekat rumahnya, saat Metta tiba-tiba menyapa dan membuat Risha kaget.

"Hai, Risha. Kita bertemu lagi," sapa Metta sok akrab. Wanita itu melepaskan kacamata hitam yang sedari tadi ia kenakan.

"Hai, Metta. Sedang apa kau disini?" Balas Risha sedikit canggung.

"Aku kebetulan lewat tadi, dan tak sengaja melihatmu. Jadi aku berpikir untuk menyapamu, agar kita semakin akrab," jelas Metta seraya mengulas senyum di bibirnya.

Risha hanya mengangguk dan balas tersenyum kaku ke arah Metta.

"Apa kau sedang sibuk? Mau kutraktir kopi?" Tanya Metta berbasa-basi.

"Aku sedang tidak minum kopi, maaf!" Tolak Risha sehalus mungkin.

Metta melirik sejenak ke arah perut Risha yang terlihat sedikit membuncit.

"Kau sedang hamil?" Tanya Metta sedikit ragu.

"Ya," jawab Risha seraya mengulas senyum di bibirnya.

Metta tersenyum kecut.

"Tapi aku benar-benar ingin mengobrol denganmu, Rish. Bisa kita duduk sebentar di kafe itu?" Metta menunjuk ke arah kafe kecil yang tepat berada di samping minimarket.

"Kau bisa memesan minuman lain, dan aku akan mentraktirmu," imbuh Metta lagi sedikit memaksa.

Risha menghela nafas sejenak.

Kenapa Wanita di depannya ini keras kepala sekali?

Memangnya apa yang hendak dibicarakan seorang Metta pada Risha?

Apa ini ada hubungannya dengan hubungan Metta dan Theo di masa lalu?

"Baiklah, jika kau memaksa," ucap Risha akhirnya yang memilih untuk mengalah dan menuruti ajakan Metta.

Dua wanita itupun berjalan menuju ke kafe kecil di samping minimarket.

****

"Kau tahu, aku dan Theo pernah menjalin sebuah hubungan," Metta memulai percakapan diantara dirinya dan Risha.

Risha mengangguk.

"Ya. Theo sudah menceritakan semuanya,"

Risha menghela nafas sejenak,

"Tapi Theo juga mengatakan kalau itu sudah bertahun-tahun yang lalu. Dan hubungan kalian juga sudah berakhir sejak lama," imbuh Risha lagi mencoba menjaga nada bicaranya agar tidak terdengar ketus.

"Hubungan kami bukan hanya hubungan biasa. Theo sudah pernah menyentuhku, dan aku pernah mengandung benih Theo. Sebelum akhirnya aku mengalami keguguran karena kelelahan," cerita Metta dengan nada sendu dan suara memelas.

Risha terdiam sesaat, karena mendadak ada gumpalan besar yang menghimpit dadanya.

Benarkah yang dikatakan Metta barusan?

Kenapa Theo tidak pernah mengatakan pada Risha kalau hubungannya dengan Metta sudah sejauh itu?

"Kau tahu, Risha? Theo tidak sebaik kelihatannya. Dia beberapa kali mengatakan kalau dia merindukan kebersamaan kami. Merindukan malam-malam yang pernah kami habiskan bersama." Ucap Metta lagi yang seakan sedang memanas-manasi Risha.

Risha menarik nafas panjang dan berusaha menelan ludahnya yang mendadak terasa pahit.

Haruskah Risha percaya pada nona aktris ini?

"Theo masih menyimpan perasaan cintanya kepadaku, Risha. Dia bisa saja mengkhianatimu dan berpaling kapanpun dia mau," ujar Metta lagi yang kali ini disertai sebuah tatapan tajam dan seringai mengejek pada Risha.

Risha balas menatap tajam ke arah Metta.

"Kau pikir aku akan percaya begitu saja dengan semua omonganmu!" Sergah Risha menampilkan raut marah.

Metta tersenyum sinis.

"Kau bisa menanyakannya langsung pada Theo, sejauh apa hubungan kami di masa lalu, dan tentang perasaan Theo kepadaku saat ini. Tapi aku yakin suamimu itu tak akan mengatakan yang sebenarnya," cibir Metta masih menampilkan raut mengejek.

"Ya. Dan aku lebih percaya apapun yang dikatakan oleh suamiku, ketimbang kata-kata dari seorang wanita yang sedang berusaha untuk menghancurkan rumah tanggaku," sahut Risha tak kalah sinis.

Risha meneguk jus di gelasnya hingga tandas, sebelum beranjak berdiri dan berpamitan pada Metta.

"Terima kasih minuman gratisnya, Nona Metta. Selamat siang," pungkas Risha seraya berlalu dari hadapan Metta membawa sejuta pertanyaan yang kini memenuhi dadanya.

Dan Metta hanya tersenyum penuh kemenangan, saat menyaksikan Risha yang pamit pergi dengan wajah merah padam.

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Dukung othor dengan like dan komen di bab ini.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

DARI SKIAN BANYAK NOVEL YG KU BACA DI NT DN DI FIZO,, HMPIR 75% TOKOH JAHATNYA ADALAH WANITA, HNY 25% TOKOH JAHAT LAKI2NYA... DAN RATA2 TOKOH JAHAT WANITANYA HNY 15% YG TAUBAT DN MNYESALI PRBUATANNYA YG INGIN MRUSAK RMH TANGGA MNTANNYA, SELIBIHNYA JDI WANITA IBLIS YG BNAR2 MRENDAHKN HARKAT & MARTABAT WANITA, YG LUCUNYA, PARA OTHORNYA, OTHOR CEWEK.. 😂😂😂😂😂😂

2023-05-10

0

Ney Maniez

Ney Maniez

😠

2022-06-02

0

DPuspita

DPuspita

Kamu lupa Risha? Wkt itu khan Theo mau ceritain, tapi dirimu yg gak mau dengar. Gmana kamu sich, Risha...

2021-12-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!