KENAPA BERBOHONG?

Theo terus menarik tangan Risha ke halaman belakang dan Risha memilih untuk pasrah saja. Meskipun sekarang jantung Risha sudah berdetak dengan kencang dan mungkin bisa melompat keluar kapan saja.

Theo mengajak Risha duduk di bangku yang ada di halaman belakang.

"Maaf, Theo," gumam Risha yang tiba-tiba merasa bersalah.

Theo tak menjawab dan malah langsung menyatukan bibirnya dengan bibir Risha. Pria itu mencecap bibir penuh Risha dengan begitu dalam. Risha yang awalnya terkejut, hanya memejamkan matanya dan menikmati sentuhan lembut bibir Theo yang mendadak membuat sesak nafas.

Kenapa ini begitu lembut, dan menghanyutkan?

Seolah tak mau berhenti, kedua tangan Risha malah bergerak dan menangkup wajah Theo untuk semakin memperdalam ciuman mereka. Cukup lama keduanya saling mencecap hingga akhirnya mereka kehabisan pasokan oksigen dan mengakhiri ciuman panas tersebut.

Risha menundukkan wajahnya yang sudah semerah tomat dan Theo kembali mendekatkan wajahnya ke arah Risha,

"Kenapa kau membohongiku?" Bisik Theo dengan nada tidak senang.

"Aku tidak membohongimu," sergah Risha cepat seakan sedang membela diri.

"Kau mengatakan padaku kalau namamu adalah Naya," Theo masih bersikeras.

"Namaku memang Risha Sahanaya. Ada Naya-nya di belakang. Jadi aku tidak berbohong!" Jelas Risha mencari pembenaran.

"Tapi di pintu kost-mu, kenapa kamu tulis Kanaya?" Selidik Theo masih tak mau kalah.

"Itu bukan kost-ku. Itu memang kost-nya Kanaya, temanku. Kebetulan dia sedang pulang kampung, jadi aku pinjam kamar kostnya," jelas Risha seraya mencebik.

"Jangan mencebik seperti itu! Aku jadi ingin mencium bibirmu lagi." Theo mengusap lembut bibir Risha dengan ibu jarinya.

"Dasar mesum!" Risha memukul bahu Theo, dan pria itu hanya tergelak.

"Lalu kenapa kemarin kau kabur saat tahu akan dijodohkan denganku? Apa wajahku terlalu jelek hingga membuatmu ketakutan?" Tanya Theo yang kini menampilkan raut wajah lucu.

Risha sedikit tergelak sebelum kembali menundukkan wajahnya yang masih bersemu merah.

"Tadinya aku sudah punya pacar, makanya aku menolak rencana perjodohan dari ayah." Risha memainkan kedua jari telunjuknya.

"Kau punya pacar? Apa dia lebih tampan dariku?" Cecar Theo yang merasa tidak terima.

Apa Theo sedang cemburu sekarang?

Risha sedikit terkekeh.

"Aku sudah membuang jauh mantan pacar brengsek itu, karena kau jauh lebih tampan," ucap Risha bersungguh-sungguh yang sontak membuat hati Theo terasa menghangat.

"Malam saat aku hampir menabrakmu, kau ingat?"

Theo langsung mengangguk.

"Itu sebenarnya aku baru saja kabur dari rumah Eza brengsek karena dia hampir memperkosaku," cerita Risha sedikit menerawang.

"Apa?" Theo langsung terlonjak dari duduknya merasa tak terima karena gadis yang ia cintai hampir menjadi korban pemerkosaan.

"Aku akan memberi pelajaran pada pria bernama Eza itu jika bertemu dengannya," ujar Theo lagi dengan nada geram.

Risha menarik tangan Theo agar kembali duduk, lalu melingkarkan tangannya di lengan Theo dan gadis itu juga menyandarkan kepalanya di pundak Theo.

"Jangan mengotori tanganmu untuk hal-hal konyol, Theo," nasehat Risha yang masih menyandarkan kepalanya di pundak Theo.

Theo segera menarik nafas dalam-dalam dan mencoba meredakan emosinya yang tadi sempat naik ke ubun-ubun.

Theo mengelus lembut puncak kepala Risha dan ganti tersenyum karena akhirnya Theo akan menikah dengan gadis yang ia cintai.

Apa seperti ini rasanya jatuh cinta?

"Tapi ngomong-ngomong, pria yang malam itu datang ke kost-mu. Dia siapa?" Rasa cemburu kembali bergelayut di hati Theo.

"Jika maksudmu Satria, dia adalah abang angkatku," jawab Risha santai.

"Abang angkat?" Theo mengernyitkan kedua alisnya.

"Ya, kebetulan dia belum pulang dari pemotretan. Jadi dia tidak ada di rumah sekarang," ujar Risha lagi yang kini sudah mengangkat kepalanya dari pundak Theo.

Gadis itu duduk bersila di atas bangku dan menghadap ke arah Theo yang kini juga sedang menghadap ke arah Risha.

"Dia seorang model?" Tanya Theo menebak-nebak.

"Model kurang terkenal." Risha terkekeh.

"Itu hanya pekerjaan sampingan. Karena Satria juga harus membantu ayah mengurus usahanya," imbuh Naya lagi sedikit menerawang.

"Setidaknya itu bisa membuat Satria sibuk dan tidak terlalu memikirkan tentang rumah tangganya yang berantakan," kali ini raut wajah Risha berubah sendu.

"Jadi Satria sudah menikah?" Tebak Theo sekali lagi.

"Tadinya begitu. Tapi sudah setahun ini Satria bercerai dari istrinya," raut wajah Risha masih sendu.

Theo segera merengkuh kedua pundak Risha dan membawa gadis itu kedalam dekapannya.

"Satria pasti akan menemukan gadis yang baik satu hari nanti, seperti aku yang akhirnya menemukan kamu," ucap Theo penuh harap dan sedikit bergombal.

"Ya, ya ya, papamu yang sudah menemukan aku untukmu. Kau sudah berterima kasih?" Timpal Risha membantah pendapat Theo.

"Aku rasa begal-begal itu yang sudah mempertemukan kita. Apa aku juga harus berterima kasih pada mereka?" Kelakar Theo yang langsung di sambut Risha dengan sebuah gelak tawa.

"Mobilmu sudah ketemu?" Risha tiba-tiba ingat pada mobil Theo yang kena begal.

"Sudah. Tapi aku sudah minta papa untuk menjualnya saja," jawab Theo santai.

"Aku tidak mau terkena sial untuk kedua kali," imbuh Theo lagi masih terkekeh.

"Hmmm. Orang kaya bebas ya, gonta-ganti mobil," sindir Risha sedikit mencibir.

"Aku belum kaya, jika belum memilikimu seutuhnya," gumam Theo yang kini sudah menyatukan dahinya dengan dahi Risha.

"Gombal!" Risha menipiskan bibirnya.

"Aku serius," bisik Theo yang sudah mulai mendekatkan bibirnya ke arah Risha.

Dan Risha hanya diam di tempatnya, saat Theo kembali menyatukan bibir mereka. Risha masih memejamkan mata, saat Theo semakin dalam mencecap setiap inchi bibirnya dengan penuh kehangatan dan kelembutan.

Ciuman hangat Theo benar-benar terasa memabukkan dan melenakan untuk Risha. Sepertinya Risha sudah kecanduan dengan ciuman bibir Theo.

Tangan Risha terulur, dan meremas rambut Theo, seakan memberi kode agar Theo semakin memperdalam kecupannya.

Dan tentu saja Theo semakin bersemangat meng-eksplore setiap inchi bibir Risha.

"Eheem!!" Sebuah deheman menginterupsi ciuman panas antara Theo dan Risha. Namun dua manusia yang tengah dimabuk asmara itu berusaha mengabaikan.

Uh!

Mengganggu saja!

"Eheem!" Deheman terdengar semakin keras dan sedikit galak.

Cepat-cepat Risha melepaskan tautan bibirnya dengan bibir Theo dan menoleh ke arah sumber suara.

Devan berdiri seraya berkacak pinggang menatap tidak senang pada pasangan yang kini terlihat salah tingkah tersebut.

Hanya Risha sebenarnya yang salah tingkah. Sedangkan Theo, pria itu malah berdecak kesal.

"Ada apa, Dev?" Tanya Theo malas karena ciumannya yang belum selesai dengan Risha diganggu oleh Devan sialan.

"Sudah saatnya pulang, Tuan Theo Rainer. Kau tidak berniat menginap, kan?" Tanya Devan yang lebih ke arah menyindir.

Theo hanya nyengir,

"Aku menginap saja," sahut Theo dengan raut wajah tanpa dosa.

"Pulang sana!" Risha memukul dada Theo dan mengusir pria tersebut.

"Kau tidak mau aku menginap?" Theo menggoda Risha.

"Tidak!"

Risha membisikkan sesuatu di telinga Theo yang sontak membuat bibir Theo merekahkan sebuah senyuman.

"Baiklah kalau begitu. Aku akan pulang sekarang," Theo kembali mengecup bibir Risha secara singkat sebelum mengikuti langkah Devan yang hanya geleng-geleng dengan kelakuan bucin Theo.

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Dukung othor dengan like dan komen di bab ini.

Terpopuler

Comments

Ney Maniez

Ney Maniez

😁

2022-06-02

0

DelanCheAmouy

DelanCheAmouy

apa belle lagi hamil kian ang.
tapi kenapa gak ada kabar berita tentang sikembar di cerita ini.siapa yang mengurus sikembar

2021-06-24

1

Tiara A$

Tiara A$

ooh gitu toh ternyata nama nya Risha sahanaya..cerita Theo ada ciuman ny ,sama ga kalah hot dr cerita Nick..tapi di cerita Belle sama Devan yg pertama kurang hot Thor😁😁

2021-05-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!