NAYA

Naya membuka ponselnya yang berdering nyaring menandakan ada pesan masuk.

[Kau tidak pulang ke kost-mu tadi malam? Jangan bilang kau menginap di rumah Eza semalam]

Ish!

Naya mendengus sebal membaca pesan di ponselnya tersebut.

[Aku sudah putus dari Eza! Kau senang sekarang?] -Naya-

Tak sampai semenit, balasan sudah masuk kembali ke ponsel Naya.

[Bagus! Gadis pintar! Itu artinya kau bisa pulang dan menerima perjodohan yang direncanakan ayah]

[Tidak akan! Aku akan pindah kost lagi jika kau terus membuntutiku atau memata-mataiku!] -Naya-

[Dan aku akan kembali menemukanmu meskipun kau pindah hingga ke ujung dunia]

[Dasar kau menyebalkan!] -Naya-

Naya memasukkan ponselnya ke dalam tas selempang dengan kasar dan sebal. Gadis itu merapikan penampilannya sekali lagi sebelum keluar dari kamar Theo.

Semoga reuni keluarga Theo di ruang tengah tadi sudah bubar. Jadi Naya bisa melenggang dengan nyaman meninggalkan apartemen Theo ini.

Naya memeriksa laci nakas untuk mencari keberadaan kunci motornya. Entah dimana Theo menyembunyikan kunci motor tersebut. Dasar pria menyebalkan!

****

"Kau yakin tidak mau ke dokter?" Devan bertanya sekali lagi pada Bellinda yang kini menyandarkan kepalanya di pundak Devan.

"Mungkin aku hanya lelah. Kita pulang saja, Dev!" Bellinda merengek pada Devan.

Theo yang menyaksikan pemandangan itu hanya berdecak sebal.

"Theo, kau harus ke kantor hari ini. Ada dua rapat penting dan kau harus menggantikan aku," titah Bellinda pada Theo yang langsung disambut dengan sebuah decakan.

"Tidak bisakah aku ijin sehari, Nona direktur? Lihatlah kepalaku!" Theo menunjuk ke arah dahinya yang terluka dan menampilkan ekspresi wajah lebay.

"Itu hanya luka kecil. Kau tidak akan bisa menipuku," sergah Bellinda enteng.

Theo berdecak sekali lagi.

"Ya, ya, ya! Nasib bawahan memang selalu tertindas," Ucap Theo yang kini sudah beranjak dari duduknya. Pria itu berjalan ke arah kamar dan hendak mengetuk pintu.

Namun ternyata pintu kamar sudah dibuka dari dalam, dan Naya sudah berpenampilan rapi.

"Hai, kau sudah selesai mandi?" Theo berbasa-basi.

"Dimana kunci motorku, Theo? Aku harus pulang," Naya mencoba meminta baik-baik pada Theo.

"Aku akan mengantarmu pulang, sekalian aku pergi ke kantor," jawab Theo cepat.

"Tidak! Aku tidak mau!" Sergah Naya yang langsung menolak dengan cepat.

"Aku akan memaksamu kalau begitu. Aku harus tahu dimana tempat kost-mu," bisik Theo di telinga Naya yang langsung membuat darah Naya kembali berdesir.

Oh, astaga!

"Aku akan mandi sebentar. Kau bisa mengobrol bersama pasangan pengantin baru itu!" Theo menunjuk ke arah Devan dan Bellinda yang sedang berpeluk-pelukan bak remaja kasmaran.

Benar-benar pasangan yang lebay!

"Dan menjadi obat nyamuk," gumam Naya memutar bola matanya.

Theo hanya terkekeh dan segera berlalu masuk ke dalam kamar. Naya akhirnya memutuskan pergi ke dapur untuk sekedar membuat kopi. Perut Naya juga terasa lapar sekarang. Kenapa Theo tak menawari Naya sarapan sedari tadi?

Naya melihat tumpukan roti tawar dan beberapa macam selai di atas meja makan.

Oh, syukurlah!

Setidaknya Naya tidak akan pingsan di jalan karena kelaparan.

Naya mengambil selembar roti tawar, mengoleskan selai stroberi di atasnya, lalu menutupnya lagi dengan lembaran roti tawar yang lain. Gadis itu menggigit roti tawar di tangannya dengan rakus. Masabodoh dengan etika makan yang biasanya Naya jaga. Naya sedang kelaparan sekarang.

"Jadi, kau menginap disini semalam?" Tanya Bellinda yang tiba-tiba sudah ikut duduk di kursi ruang makan tepat di hadapan Naya.

Naya segera menelan roti tawar di mulutnya sebelum menjawab pertanyaan Bellinda.

"Ya, Theo menyembunyikan kunci motor saya, dan saya tidak bisa pulang, Nona Belle," jawab Naya berterus-terang.

"Usil sekali si Theo," timpal Devan yang juga sudah ikut bergabung bersama Naya dan Bellinda.

"Kau tinggal dimana?" Gantian Devan yang bertanya pada Naya.

"Saya nge-kost." Naya menyebutkan satu daerah tempat kost-annya berada.

Devan dan Bellinda mengangguk bersamaan.

"Kerja, kuliah?" Tanya Bellinda sekali lagi.

"Kerja," jawab Naya yang mendadak merasa segan untuk melanjutkan makan, karena pasutri ini terus saja menginterogasinya.

"Ini kunci mobil. Katanya Theo mau mengantarmu pulang." Devan menyodorkan kunci mobilnya pada Naya.

"Kami akan pulang sekarang. Silahkan melanjutkan sarapanmu! Dan jangan lupa membuatkan kopi untuk Theo. Dia suka yang gulanya satu sendok penuh," pungkas Bellinda seraya beranjak dari duduknya.

Devan juga sudah ikut beranjak dan merangkul sang istri berjalan ke arah pintu depan.

Naya memperhatikan pasangan itu hingga menghilang di balik pintu.

Ah, pasangan yang romantis.

Andai Naya punya pasangan yang romantis juga.

Naya kembali menggigit roti stroberinya dan sejenak berpikir. Gadis itu beranjak dari duduknya dan segera menyeduh kopi untuk Theo sesuai petunjuk dari Bellinda tadi.

Tepat saat Naya meletakkan kopi tersebut di atas meja makan, Theo sudah keluar dari kamarnya, mengenakan kemeja dan dasi ala pegawai kantoran.

Wow!

Ketampanan pria ini langsung naik dua ratus persen.

Naya ternganga melihat penampilan Theo yang bak eksekutif muda.

"Mingkem!" Tegur Theo seraya mengatupkan bibir Naya yang setengah terbuka.

Dan lagi-lagi pipi Naya langsung bersemu merah.

Ya, ampun jantung!

Tolong jangan melompat keluar!

"Kopi ini untukku?" Tanya Theo lagi yang langsung membuyarkan lamunan Naya.

"Ya." Hanya itu yang keluar dari bibir Naya sebagai jawaban atas pertanyaan Theo.

Theo menyesap kopi di cangkirnya, dan seketika jiwanya terasa melayang. Padahal kopi ini sama saja dengan kopi yang biasa Theo minum setiap pagi. Tapi mengapa pagi ini rasanya lebih enak berkali-kali lipat?

Apa karena Naya yang menyeduhkannya untuk Theo?

"Kau memasukkan apa ke dalam kopiku?" Tanya Theo seraya mendekatkan wajahnya pada Naya.

"Apa? Hanya gula. Apa rasanya aneh?" Cecar Naya takut-takut.

Jangan sampai Naya keliru memasukkan garam ke kopi Theo seperti yang sering terlihat di sinetron-sinetron itu.

Tapi bukankah tadi Naya sudah memastikan kalau yang ia masukkan adalah gula?

Kalau memang itu garam, bukankah seharusnya Theo keasinan dan langsung menyemburkan kopinya seperti adegan di sinetron yang lebay itu.

Ah, sepertinya Naya terlalu banyak nonton sinetron.

"Rasanya enak sekali. Andai kau menyeduhkannya untukku setiap pagi," jawab Theo yang sukses membuat Naya tersipu malu.

Naya sontak menundukkan wajahnya dan tak berani menatap pada Theo. Entah sudah semerah apa wajah Naya sekarang.

Theo hanya tersenyum simpul dan segera duduk di hadapan Naya. Pria itu memulai sarapannya dengan dua lembar roti selai coklat.

"Kau tidak sarapan?" Tanya Theo di sela-sela ia menggigit rotinya.

"Sudah tadi," jawab Naya cepat tanpa menyebutkan berapa lembar roti yang sudah ia makan karena kelaparan.

"Oh, ya. Suami Nona Belle menitipkan kunci mobilnya," Naya menggeser kunci mobil yang tadi ditinggalkan oleh Devan ke arah Theo.

Theo hanya manggut-manggut dan terus melanjutkan mengunyah rotinya hingga tandas tak tersisa.

"Boleh aku minta kunci motorku sekarang?" Lanjut Naya masih pantang menyerah.

Theo yang kini sedang menyesap kopinya hanya mengernyitkan kedua alisnya.

"Bukankah sudah kubilang, aku akan mengantarmu?" Jawab Theo yang kini sudah beranjak dari duduknya. Pria itu membersihkan remah-remah roti di celananya dan segera berjalan melintasi ruang tengah.

Naya masih mematung di ruang makan.

"Nay!" Panggil Theo yang sudah menghentikan langkahnya tepat di depan pintu utama.

"Aku tidak akan beranjak dari sini jika kau tidak memberikan kunci motorku!" Ancam Naya keras kepala yang kini bersedekap dan memasang wajah marah.

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir

Dukung othor dengan like dan komen di bab ini

Terpopuler

Comments

Ney Maniez

Ney Maniez

🙄

2022-06-02

0

alvalest

alvalest

masih penasaran naya satria sm naya theo...hehehe...

2021-09-05

0

Agustina Kris

Agustina Kris

naya itu risha?!

2021-02-13

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!