Lele sedang sibuk mempersiapkan pakaian untuk Hai Xiaotang, karena beberapa hari lagi undangan dari istana akan tiba.
Dengan di bantu oleh para pelayan lain memasukan pakaian pakaian Hai Xiaotang ke dalam tas besar.
Undangan kali ini adalah undangan yang begitu spesial buat nonanya. Menurut kabar burung raja Long sangat menyukai nonanya.
Maka dari itu nonanya pasti akan tinggal lama di kerajaan Long.
Lele dengan senang hati mempersiapkan segala sesuatunya sampai ke hal yang terkecil.
Agar nonanya nanti tidak kekurangan segala sesuatunya. Dengan puas Lele memeriksa lagi keperluan nonanya. Setelah di rasa cukup, dia lalu merapihkan kerjaan yang lain.
Tibalah hari keberangkatan Hai Xiaotang menuju kerajaan Long. Ibu Lin Xier wanti wanti pada tuan Hai agar Hai Xiaotang di antar menuju istana.
Padahal Hai Xiaotang sudah menolak berkali kali karena dia sudah dewasa. Dia ingin orang tuanya fokus memperhatikan adiknya yang kecil.
Namun ibu tidak mau , dia takut Hai Xiaotang terjadi sesuatu di kerajaan Long. Mau tak mau ayah menyetujui keinginan istrinya.
Ayah dan Hai Xiaotang berjalan menuju kereta kuda yang akan mengantarnya ke istana Long. lambaian tangan ibu membuat terasa hangat di hati Hai Xiaotang juga ayah.
Di dalam kereta Ayah menatap putrinya dengan lembut, seakan tak percaya putrinya sudah cepat besar.
Seolah baru kemarin putrinya masih di peluk dan di gendong di saat rewel. Dengan penuh kasih ayah melembut memandang putrinya.
Tiba tiba dia mengeluarkan tangan dari saku bajunya. Di tangannya terdapat suatu benda yang menarik perhatian mata Hai Xiaotang.
" Hai Xiaotang, ini adalah peninggalan ibumu, Ayah harap kamu mau memakainya.
Hai Xiaotang melihat ayahnya memberikan cincin bermata biru langit terpancar kerlap kerlip dari batu itu.
" baiklah aku akan memakainya, namun sepertinya di jariku belum muat karena lingkarnya besar, aku jadikan liotin saja di kalungku.
" baiklah ayah tak meralangnya, ayah harap kamu bisa menyimpannya dengan baik.
Hai Xiaotang hanya bisa mengangguk, dia melihat raut wajah ayahnya yang terlihat bahagia.
Mungkin sekarang ayah sudah mendapatkan seorang putra yang akan meneruskan silsilahnya. Jadi ayah sedikit berubah, tak ada rasa khawatir lagi di masa depan.
Entah mengapa sepanjang jalan ayah menggenggam tangan Hai Xiaotang, solah olah tak mau kehilangan putrinya.
Dan tanpa di sadari Hai Xiaotang merasa nyaman tangannya di genggam ayahnya. Lama lama mata Hai Xiaotang tak kuat menahan kantuknya, kepalanya langsung bersandar di tangan ayahnya.
Ayah hanya tersenyum sedih, melihat putrinya yang akan datang ke undangan kerajaan Long. Dia merasa tak rela putrinya memenuhi undangan itu.
Dia selalu berharap putrinya bahagia dengan pilihannya sendiri. Tak terasa kereta yang di tumpanginya sudah sampai di kerajaan Long.
Ayah dengan lembut membangunkan putrinya.
" Hai Xiaotang.. bangunlah kita sudah sampai, sambil menepuk2 tangan putrinya.
" uumm ucapnya, dengan cepat dia merapihkan rambut serta bajunya. Ayah hanya tersenyum lalu turun terlebih dahulu untuk membantu putrinya turun dari kereta.
Para pengawal istana langsung memberi hormat pada tuan Hai beserta putrinya. Salah satu prngawal langsung melapor ke istana dalam bahwa keluarga Hai sudah datang.
Tanpa di komando lagi, kedatangan Tuan Hai berserta putrinya sudah sampai terdengar ke keluarga kerajaan Long.
Cerita ini hanyalah fiktif belaka bila ada nama, tempat yang sama author mohon maaf yaa
Jangan lupa like dan comentnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Endang Daman
lagi dong lanjut q mampir kak cucu
2021-05-31
1
Yanti Suryanti
dtnggu lnjutanya teeh....
2021-05-10
1