Changyi Yuwen yang menyadari dirinya dalam bahaya maka dengan cepat dia mundur beberapa langkah ke belakang.
Ketika dia mengamati binatang buas yang ada di hadapannya dengan seksama. Changyi Yuwen memperkirakan usia binatang buas itu sudah berusia ratusan tahun.
Mungkin Binatang buas itu sudah berumur kurang lebih 500 tahun. Dia Sepertinya sudah menjadi siluman harimau dan sudah hampir berevolusi menjadi manusia.
Dulu waktu ayahnya masih hidup sering bercerita tentang banyak hal. Hewan yang sudah hampir berevolusi menjadi manusia. Dia akan mengerti bahasa kita kalau kita ajak bicara dan memiliki kecerdasan seperti manusia.
Itulah sebabnya saat ini dia berusaha untuk mengajak hewan buas itu bicara. Karena Changyi Yuwen sangat mempercayai cerita ayahnya yang tidak pernah berbohong kepadanya.
Siluman harimau itu sudah siap menerkam tubuh Changyi Yuwen. Dengan cakarnya yang sangat tajam dan taring runcing siap untuk mengoyak tubuh Changyi Yuwen.
" Auuum...." Suara aumannya sangat keras serasa menggema seluruh penjuru hutan terlarang.
"Maafkan aku. Aku tidak sengaja melukaimu. Karena aku takut kamu akan menerkamku. Jadi aku hanya berusaha untuk membela diri."
"Aku sebenarnya tidak ingin mencelakai mu atau pun ingin membunuhmu. Aku hanya ingin beristirahat saja karena aku sangat kelelahan dan juga sangat kelaparan saat ini."
"Aku hanya sedang bersembunyi dari orang orang yang terus mengejar aku. Jadi aku mohon jangan bunuh aku dan aku tidak akan pernah berani mengganggumu lagi."
Changyi Yuwen berusaha untuk menjelaskan pada binatang buas itu. Dia sangat yakin kalau sebenarnya binatang buas itu sudah bisa mengerti perkataannya.
Ketika melihat reaksi dari binatang buas itu Changyi Yuwen menjadi yakin kalau sebenarnya binatang buas itu sudah hampir berevolusi menjadi manusia.
Kali ini Changyi Yuwen tidak ingin melukai hewan buas itu. Dia ingin berdamai dengan hewan buas itu. Maka ketika hewan buas itu meloncat ke arahnya di langsung menghindar ke arah samping dan berguling.
Sehingga serangan hewan buas itu hanya mengenai tempat kosong saja. Bola mata hewan buas itu sudah mulai berubah warna menjadi merah menyala.
Changyi Yuwen yang tadi berhasil menghindar dari serangan lawan buas itu. Kini mulai meningkatkan kewaspadaannya. Karena dia melihat hewan buas itu sudah sangat marah pada dirinya.
Hewan buas yang sudah marah itu meloncat secepat kilat ke arah tubuh Changyi Yuwen cakarnya yang tajam dan runcing sudah siap mengoyak dan mencabik-cabik tubuh Changyi Yuwen.
Sementara itu Changyi Yuwen yang kalah cepat gerakannya dengan hewan buas itu. Justru terpeleset hingga terjatuh karena rasa gugup yang datang menderanya.
"Tamat sudah riwayatku kali ini. Aku berhasil selamat dari para pembunuh itu. Tapi kini justru akan mati dimakan hewan buas." Gumamnya lirih.
Changyi Yuwen hanya bisa memejamkan matanya dengan tangan masih memegang pedang naga. Karena dia sudah yakin tidak akan pernah bisa selamat kali ini.
Sehingga membuat hewan buas itu semakin tidak terkendali untuk menerkam tubuhnya yang sudah tidak berdaya lagi.
Tetapi ketika tubuh hewan buas itu sudah tinggal sejengkal saja. Tubuh Changyi Yuwen mengeluarkan cahaya berwarna putih yang sangat menyilaukan mata.
Hewan buas itu langsung terpental jauh dari tubuh Changyi Yuwen tanpa tahu apa penyebabnya. Hewan buas itu memuntahkan darah dari mulutnya. Sepertinya dia sedang mengalami luka dalam yang cukup parah.
Saat itu Changyi Yuwen tidak menyadari sebenarnya apa yang telah terjadi. Yang dia tahu saat itu dia hanya memejamkan matanya.
Dia hanya membayangkan seandainya dirinya sudah lebih kuat mungkin tidak akan mengalami hal seperti ini. Mati dengan mudah di terkam oleh binatang buas.
Tiba-tiba saja dia mendengar suara,
"Duuug...."
"Auuum..."
Seketika itu juga Changyi Yuwen langsung membuka matanya. Betapa terkejutnya dia ketika mendapati tubuh hewan buas itu sudah tergeletak dengan luka dalam yang cukup parah.
"Seharusnya yang mengalami luka separah itu aku. Tetapi kenapa justru hewan itu yang terluka parah. Sebenarnya apa yang sudah terjadi? " Gumam Changyi Yuwen dalam hati dan ada rasa penasaran serta terkejut.
"Anak bodoh. Itu semua terjadi karena aura naga yang masih tersegel ada dalam tubuhmu. Aura itu akan bereaksi jika kamu sudah mengaktifkannya."
"Kakek Feng Ying. Kenapa kakek baru muncul sekarang? Kemana saja kakek Feng Ying selama ini?" Changyi Yuwen tidak bisa membendung rasa ingin tahunya.
"Aku selalu ada di dekatmu. Lebih tepatnya saat ini rohku ada di dalam pedang naga putih mu itu. Selama ini aku hanya ingin melihat seberapa kuat dan seriusnya kamu menghadapi tantangan dalam perjalanan ini."
"Baiklah. Sekarang bagaimana dengan hewan buas itu? Apakah benar kalau hewan buas itu sudah hampir berevolusi menjadi manusia?"
"Kamu benar. Sekarang hewan buas itu, sudah tidak berdaya. Kamu bisa bunuh lalu kamu ambil permata silumannya atau kamu biarkan hidup menjadi hewan peliharaan mu."
"Aku tidak mau membunuhnya. Aku mau dia menjadi temanku di tempat ini," kata Changyi Yuwen pada kakek Feng Ying.
Setelah selesai berbicara dengan bayangan kakek Feng Ying karena dia saat itu sudah kembali masuk ke dalam pedang naga putih. Changyi Yuwen memutuskan untuk berbicara dengan hewan buas itu agar mau menjadi temanya.
Changyi Yuwen mendekati tubuh hewan buas itu. Dia duduk jongkok sambil mengusap usap bulu lembut yang ada di kepala hewan buas itu.
Hewan buas itu kini tampak sangat lemah dan tidak berdaya. Karena luka dalam yang dialaminya ketika akan menerkam tubuh Changyi Yuwen.
Changyi Yuwen mulai mengajak bicara hewan buas itu sambil terus mengusap usap bulu siluman harimau buas itu.
"Baiklah. Perkenalkan namaku Changyi Yuwen. Aku sudah tidak memiliki keluarga karena kedua orang tuaku sudah dibunuh oleh mereka. Orang jahat yang sedang mengejar ku saat ini. "
"Auuum...."
Ketika melihat reaksi dari binatang buas itu Changyi Yuwen menjadi yakin kalau sebenarnya binatang buas itu sudah hampir berevolusi menjadi manusia.
"Bolehkah aku menjadi temanmu di tempat ini? Karena aku sudah tidak punya tempat tinggal lagi. Bolehkah aku tinggal di dalam hutan ini bersama denganmu?"
"Auuum...."
"Aku akan mencari goa yang dekat dengan air terjun curam yang ada di dalam hutan terlarang ini."
"Auuum...."
"Apakah kamu punya nama?"
"Auuum...."
"Baik lah. Aku rasa kamu masih belum punya nama. Bagaimana kalau aku memanggil namamu Yong. Bagaimana menurutmu apakah kamu menyukainya?"
"Auuum...."
"Baik lah. Aku rasa kamu menyukainya Yong."
"Auuum...."
Mulai saat itu Changyi Yuwen tinggal di dalam hutan terlarang bersama dengan Yong siluman harimau.
***
Sementara itu di perbatasan Utara kekaisaran Zhou. Di tengah kota berdiri sebuah sekte Menara Salju yang dipimpin oleh Patrick Kang Jian di bantu oleh istrinya yang bernama Mei Yin.
Saat itu mereka memiliki seorang putri yang cantik bernama Kang Lian. Meskipun masih sangat kecil putri mereka sudah belajar ilmu kanuragan.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Dedi Faxiah
mulai mantap/Doubt//Doubt/
2024-02-06
0
Harman LokeST
laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuuuuuuutttttt teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss
2023-10-19
0
Edward Tando
lanjut baca ke bab berikutnya
2023-05-14
0