Pernikahan (Lano dan Nena)

"Hmmm itu. Haii... Kak Lani dan Bang Lano." Ucap Ghani kikuk, yang sedari tadi berdiri diam dan hanya menyaksikan perdebatan antara kakak beradik, semenjak ia tiba.

"Oh Hai, kamu siapa ya?" Ucap Lani.

"Sedari tadi gue ngak di anggap kayaknya, emangnya gue makhluk tak kasat mata apa?" batin Ghani kesal.

"Begini saja, besok saja obrolnya. Kan besok masih ada waktu, kalau begitu kami pamit dulu." Ucap Soka, yang merasa belum waktunya memberitahukannya kepada mereka, karena Addan sedang tidak ada di hadapan mereka semua. Jadi menurut Soka, besok saja. Soka pun memutuskan untuk mengajak Ghani tinggal di apartemennya saja sementara.

"Tapi...." Ucap Ghani dan segera dipotong Soka.

"Sudah besok saja, sekarang lagi tidak ada Bos."Bisik Soka.

"Hmmm, Baiklah. Kami permisi dulu ya, Kak Lani dan Bang Lano. Assalammuailaikum." Ucap Ghani

"Oh! Silahkan...Waalaikumsalam." Saut Lani.

"Waalaikumsalam." Saut Lano.

"Kami permisi Nona Lani dan Tuan Lano." Ucap Soka, dan diangguki oleh kedua saudara kembar tersebut.

Mereka berdua pun pergi dari kediaman Nicolas menuju apartemen Soka.

...****************...

Keesokan harinya...

Hari ini adalah hari penikahan Lano dan Nena, tamu undangan yang diundang lumayan banyak. Pesta yang diadakan megah, diadakan di hotel bintang 5 milik keluarga Nicolas.

Bagi Nena sebenarnya tak perlu pesta mewah dan mengundang tamu banyak, karena yang penting ia menikah dan sahabat serta keluarga terdekat mereka hadir. Tapi Lano membantah, ia ingin pesta yang megah dan mengundang rekan bisnis papanya, dan chef internasional yang seprofesi dengannya, serta orang lain yang mereka kenal. Agar orang tau bahwa ia sudah menikah dan memiliki istri yang cantik seperti Nena.

Disana hadir Papa Lano, Lani dan Addan dengan didampingi istri mudanya. Tak lama kemudian tiba

Addan, Ghani dan Soka.

Papa dan ibu tiri nya pun terkejut atas kedatangan Addan, mereka mengira kalau Addan tak akan datang.

Dengan tergesa-gesa Antoni (Papanya Addan) menghampirinya dan diikuti istri mudanya.

"Addan. Kemana saja kamu? Baru sekarang kamu pulang, perusahaan terbengkalai disini gara-gara kamu. Papa sudah tua Dan...perusahaaan juga atas nama kamu, Papa yang selama ini diminta Kakek kamu untuk menggantikan. Seharusnya setelah lulus kuliah kamu yang memimpin." Ucap Papa Antoni marah.

"Sekarang kan aku udah pulang sesuai dengan apa yang Papa inginkan, aku juga tau perusahaan itu tanggung jawab aku. Jadi Papa ngak usah buat aku emosi dengan kata-kata Papa yang menjengkalkan itu." Ucap juga ikutan emosi, sambil melirik benci ke arah istri muda papanya.

Istri muda papanya yang seumuran dengan Soka yaitu 30 tahun. Addan tidak pernah menyangka, Papanya berani memperistri seorang wanita yang mana lebih cocok ia jadikan anak, karena umur Papa Antoni sudah 54 tahun.

"Ya sudah, Papa ngak akan marah lagi, Papa tau kamu sudah dewasa. Papa yakin kamu ngerti apa yang Papa harapkan dari kamu. Sekarang Kamu sapalah Mamamu ini, sudah lama kamu tak menganggapnya."

"Menyapa nya, Untuk apa? Aku tidak akan pernah menganggapnya sebagai mamaku, bagiku dia hanyalah orang lain." Ucap Addan remeh dan menatap tajam ke arah istri muda Papanya.

"Cukup Addan....sudah berapa kali Papa bilang. Jaga sikapmu!Semenjak Papa menikahinya mulai dari hari itulah dia menjadi Mamamu. Apa kamu mengerti?" Bentak Papa yang sudah emosi. Teriakan Papa Antoni menjadi sorot mata para tamu undangan, mereka berbisik-bisik dengan apa yang sedang mereka saksikan.

"Terserah Papa mau bilang apa, soal perempuan ini. Sampai kapanpun aku tidak akan pernah menganggapnya sebagai Mamaku." Bentak Addan yang tersulut emosi.

"Suatu saat nanti Papa akan tau siapa sebenarnya perempuan busuk ini." Ucap Addan lagi.

Papa Antoni yang sudah emosi di ubun-ubun berniat untuk menampar anak bungsunya tersebut, tapi terhenti karena tangannya ditahan oleh Basti, Asisten kepercayaanya.

"Kondisikan amarahmu, kalian jadi tontonan tamu undangan sekarang. Ingat! Sekarang hari pernikahan putra sulungmu." Ucap Basti berbisik ke Papa Antoni.

Mendengarkan ucapan Asistennya, ia segera tersadar dimana ia berada. Lalu ia pun menurunkan tangannya, menghentikan niatnya untuk menampar anak bungsunya itu.

"Tidak ada lagikan yang ingin Papa katakan padaku? Kalau begitu aku pamit dulu." Ucap Addan, dan berlalu pergi ke arah tempat duduk pasangan pengantin, dan diikuti Ghani dan Soka dibelakang.

Addan menghampiri Lano dan istrinya (Nena) di pelaminan, disana ada Lani dan sahabatnya yaitu Risa, Maya, Kana, kemudian ada Raya. Addan sedari tadi tak henti-hentinya menatap Kana, Kana yang ditatap pun merasa risih.

"Dan, Ada apa, Kamu ribut sama Papa lagi? Udah... biarkan saja.... nanti Papa jantungan lagi." Ucap Lano sambil menepuk pundak Addan.

"Hmmm" Sautnya.

"Nah, sekarang lebih baik, kamu berkenalan dulu sama teman kakak Dan. Ayo!" Ucap Lani.

Dengan buru-buru ada sebuah uluran tangan dari seorang wanita yaitu Risa. Risa kagum akan ketampan Addan "Macho banget nih cowok, dilihat dari luar jasnya. Kalau di terawang nih tubuhnya pasti berotot, perutnya pasti ada roti sobeknya. Tipe aku banget nih..." batin Risa sambil menghayal.

"Farisa Kamila, panggil aja Risa." Ucap Risa malu-malu, dengan nada yang dilembut-lembutkan.

"Hmmm, Addan." Ucap Addan dingin dan datar dan dengan ragu membalas uluran tangan Risa. Addan merasa jengkel karena tangannya di pegang erat oleh Risa, ia merasa jengah ulah wanita gatal itu dan langsung menghempaskan tangannya.

"Aduhhhh..." rintih Risa yang agak merasa kesakitan. Yang lain hanya melihat saja, karena mereka merasa Risa pantas diperlakukan seperti itu.

"Awas kamu ya, aku bikin kamu klepek-klepek sama aku, bau tau rasa kamu" Risa membatin sambil mengepalkan kedua tangannya karena kesal telah dipermalukan Addan.

"Maya, pangil Kak Maya." Ucap Maya bercanda dan mengulurkan tangannya ke arah Addan.

"Addan." Ucap Addan datar dan membalas uluran tangan Maya. Lalu setelah itu Addan langsung melepaskan tangannya,dan mengulurkan tangannya kearah Kana. Kana pun terkejut karena uluran tangan Addan ada di hadapannya, secara tiba-tiba.

"Kamu masih ingat aku kan. Kana...?" Ucap Addan lembut dengan suara beratnya. Kana pun hanya menatap uluran tangan Addan, tanpa membalasnya, ia masih dilanda rasa kaget.

"Na, ini tu Addan. Adik aku yang sering main sama kita waktu kecil, masak kamu lupa sih?" Ucap Lani.

"Eh Iya. aku cuman terkejut saja Dan. Maafin kakak ya?" Ucap Kana dan lalu membalas uluran tangan Addan.

Deg, Deg, Deg (bunyi detak jantung Addan).

Entah kenapa setelah bersentuhan dengan Kana, ia merasakan darahnya berdesir, jantungnya memompa dengan ritme cepat. Addan menatap Kana dengan tatapan yang sulit untuk diartikan, tangannya masih menggenggam erat tangan Kana.

Kana yang risih dengan tatapan Addan dan genggaman erat pada tangannya, langsung melepaskan tangan Addan dan sedikit menghempaskannya.

"Eh! maaf aku..." Ucap Addan tersadar.

"Tidak apa-apa Dan, santai saja ya?" Ucap Kana lembut dan tersenyum kearah Addan.

Risa yang melihatnya menahan emosi.

"Coba aku, langsung dihempaskan olehnya, sedangkan dengan Kana malah ia genggam erat. Sial"batin Risa geram tak terima.

"Oh iya ini satu lagi Dan, Raya. Sepupunya Kana dan Nena." Ucap Lani.

"Raya, Kak." Ucap Raya dan mengulurkan tangan.

"Addan."Balasnya singkat tanpa memandang wajah Raya, matanya masih sibuk memperhatikan Kana yang sedang meneguk segelas sirup.

"Aku ya Na! Melihat kalian berdua ini. Teringat saat-saat dulu kita bermain bersama. Kamu ingat ngak? Addan yang merupakan anak ceroboh dan bandel, yang selalu bikin kamu kewalahan. Keceburlah saat berenang, hampir terserempet motorlah, dikejar monyet di kebun binatanglah...Hahahahahaha, ketika aku mengingat itu semua, membuat perut aku diaduk-aduk rasanya. Dan kamu selalu ada untuk membantunya saat ia mengalami itu." Ucap Lani dan tertawa terbahak-bahak, dan ikuti oleh yang lainnya yang juga ikut tertawa.

Addan yang mendengar tuturan Lani, wajahnya merah padam menahan malu di depan semua orang terutama di depan Kana,Sang pujaan hati.Ia merasa geram, Lani dengan tidak tahu malunya mengumbar aibnya semasa kecil, itu pun belum semuanya sih. Coba kalau semuanya yang diumbarkan oleh Lani, bisa ngamuk tuh si Addan.

"Hihihihihi...Iya Lan. Tapi ngak Papa, aku pasti akan lakuin itu karena aku udah nganggap Addan seperti adik sendiri." Ucap Kana tanpa rasa bersalah.

Ucapan Kana tersebut yang menambah rasa geram dan emosi didada Addan. "Adik? Cih...Aku hanya mau jadi suamimu. Bukan adikmu." batin Addan dan berusaha menahan emosi, ia mengepalkan tangan dengan kuat. Berusaha untuk menahan diri, agar tidak membuat semua orang curiga padanya.

Soka dan Ghani terkejut atas tuturan Kana, sekaligus cemas, karena melihat gelagat Addan yang tampak menahan emosi.

"Ni kalau lagi keadaan di markas nih, pasti meleduk.Bang Addan kan orangnya suka emosian. Moga aja sekarang ia tahan. Kakak ipar...kakak ipar..., ucapanmu tu, buat Bang Addan darah tinggi tau.'"batin Ghani dan menatap Addan dan Kana secara bergantian.

Sejenak Ghani juga terpesona akan kecantikan Kana, namun cepat-cepat ia tersadar dan mengalihkan pandangan. Takut gelagatnya tertangkap sama Addan, kalau sampai ketahuan, bisa di makan hidup-hidup dia nanti~pikiran Ghani dan bergidik ngeri.

"Kasian juga si Bos, hanya dianggap adik. Untung dia ngak ngamuk deh disini. Kan berabe kalau dianya ngamuk."batin Soka sambil menatapnya bosnya takut.

Tiba-tiba Addan mengangkat kepalanya dan menatap Kana penuh makna dan tersirat sebuah rasa cinta yang dalam. Lalu berkata.

"Tapi aku ngak seperti itu lagi Kana, mulai sekarang aku yang akan menjaga dan melindungi kamu." Ucap Addan serius sambil menatap mata Kana dengan pandangan redup.

Hening...seketika, setelah mendengar perkataan Addan, mereka yang ada di dekat pelaminan tersebut terdiam, dan bengong.

Kana yang risih pun, langsung pamit ke toilet.

" Ehhhh..., aaaakuuu..permisi ke toilet dulu." Ucap Kana gugup dan tergagap, lalu langsung meninggalkan mereka yang berdiri dedekat pelaminan tersebut dengan terburu-buru.

Di Toilet.

__________

Di toilet Kana membasuh muka, dan menetralkan debaran jantungnya karena ulah Addan.

"Bocah itu, bikin jantungan aja. Ada apa dengganya? Ah sudahlah mungkin dia bercanda." Ucap Kana melerai rasa khawatirnya.

"Yang bikin aku kesal juga, karena dia ngak panggil aku kakak seperti biasanya padahal aku kan lebih tua darinya. Tapi dia terlihat dewasa sekali dari umurnya, suara dan tatapannya membuatku merinding saja." ucap Kana dan bergidik takut akan tingkah Addan terhadapnya.

"Ihhh Kana, ngapain kamu takut. Ingat! kamu harus tetap anggap dia bocah. Aku ini kan kakak ipar dari kakaknya, jadi nagapain aku takut." Ucapnya lagi sambil menepuk-nepuk pipi dan menyemangati diri.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Hanifah Ifah

Hanifah Ifah

seru😊

2021-08-08

1

Aisyah Prasutio

Aisyah Prasutio

tulisannya rapi thorr, critanya jga GK bertele-tele,,,,👌👌

2021-08-04

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Awal Kisah ( Gaun pengantin Nena)
3 Kembalinya Putra Bungsu Keluarga Nicolas
4 Pernikahan (Lano dan Nena)
5 Cara Awal Meraihmu
6 Mengingat Masa Lalu
7 Hari Bahagia Namun Juga Sedih
8 Awal Kemarahan Addan
9 Bertekad
10 Kemarahan Addan (2)
11 Kepergian Kana
12 Berkeluh Kesah
13 Di Khianati Lagi
14 Kehamilan
15 Berita Pertunangan Addan
16 Mencari Bukti
17 Kehancuran Keluarga Connor
18 Bertemu Teman SMA (Zora)
19 Penyanyi Café der wahren Liebe
20 Beraninya Kau Menyentuh Wanitaku!
21 Terpaksa Memutuskan Menikah
22 1 Hari Sebelum Pernikahan
23 Pernikahan
24 Pernikahan (2)
25 Niat Balas Dendam Belinda
26 Addan yang Jatuh Sakit
27 # Y A M P L
28 # Y A M P L (2)
29 #Y A M P L (3)
30 # Y A M P L (4)
31 # Y A M P L (5)
32 # Y A M P L (6)
33 # Y A M P L (7)
34 # Y A M P L (8)
35 # Y A M P L~ Tidak Bisakah Kamu Menerimaku di Hatimu?
36 # Y A M P L~ Aku Akan Mencoba Menerimamu, Mas
37 # Y A M P L~ Flashdisk yang Tertinggal
38 # Y A M P L~ Cubitan Cinta
39 # Y A M P L~ Kembalinya Mantan Tunangan
40 # Y A M P L~ Disekap Di Gedung Tua
41 # Y A M P L~ Permainan Hidup dan Mati
42 # Y A M P L~ Karena Aku Mencintaimu dan Anak Kita
43 # Y A M P L~ Kenapa Melihat Dirimu yang Seperti ini, Hatiku Terasa Sakit?
44 # Y A M P L~ Sandiwara Tiga Bersaudara
45 # Y A M P L~ Memilih
46 # Y A M P L~ Mencintaimu Adalah Kebiasaanku
47 # Y A M P L~ Perhatian
48 # Y A M P L~ Perlakuan Manis
49 # Y A M P L~ Misi Baru Untuk Feni
50 # Y A M P L~ Keinginan Nenek Suci
51 # Y A M P L~ Kedatangan Nenek Suci & Belinda
52 # Y A M P L~ Aku Takut Kalau Istriku Tak lagi Disisiku
53 #Y A M P L~ Apa Kamu Mencintaiku?
54 # Y A M P L~Feni Berulah
55 # Y A M P L~ Masa Lalu Nenek Suci
56 # Y A M P L~ Terjebak!
57 # Y A M P L~ Godaan
58 # Y A M P L~ Bukan Malam Pertama
59 # Y A M P L~ Gelisah
60 # Y A M P L~ Kecurigaan Hobby
61 # Y A M P L~ Dua Masalah Baru
62 # Y A M P L~ Hampir Saja Keguguran
63 # Y A M P L~Lady Fighter
64 #Y A M P L~ Si Licik Feni
65 # Y A M P L~ Kepergian Bi Murni
66 # Y A M P L~ Pindah
67 # Y A M P L~ Vila
68 # Y A M P L~ Hampir Saja
69 # Y A M P L~ Kencan Dipasar
70 # Y A M P L ~ Istri yang Perhatian
71 # Y A M P L~ Mengubah Rencana?
72 # Y A M P L~ Aku Cemburu!
73 # Y A M P L ~ Mengunjungi Saudara
74 # Y A M P L~ Dia itu Suamiku!
75 # Y A M P L~ Kamu Duniaku
76 # Y A M P L ~ Tolong Jangan Tinggalkan Aku
77 # Y A M P L~Firasat Buruk
78 # Y A M P L~ Tragedi
79 # Y A M P L~ Katakan Padaku Ini Tidak Nyata!
80 # Y A M P L~ Menyelidiki
81 # Y A M P L~ Interogasi
82 # Y A M P L~ Histeris
83 # YMPL ~ Merelakan
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Prolog
2
Awal Kisah ( Gaun pengantin Nena)
3
Kembalinya Putra Bungsu Keluarga Nicolas
4
Pernikahan (Lano dan Nena)
5
Cara Awal Meraihmu
6
Mengingat Masa Lalu
7
Hari Bahagia Namun Juga Sedih
8
Awal Kemarahan Addan
9
Bertekad
10
Kemarahan Addan (2)
11
Kepergian Kana
12
Berkeluh Kesah
13
Di Khianati Lagi
14
Kehamilan
15
Berita Pertunangan Addan
16
Mencari Bukti
17
Kehancuran Keluarga Connor
18
Bertemu Teman SMA (Zora)
19
Penyanyi Café der wahren Liebe
20
Beraninya Kau Menyentuh Wanitaku!
21
Terpaksa Memutuskan Menikah
22
1 Hari Sebelum Pernikahan
23
Pernikahan
24
Pernikahan (2)
25
Niat Balas Dendam Belinda
26
Addan yang Jatuh Sakit
27
# Y A M P L
28
# Y A M P L (2)
29
#Y A M P L (3)
30
# Y A M P L (4)
31
# Y A M P L (5)
32
# Y A M P L (6)
33
# Y A M P L (7)
34
# Y A M P L (8)
35
# Y A M P L~ Tidak Bisakah Kamu Menerimaku di Hatimu?
36
# Y A M P L~ Aku Akan Mencoba Menerimamu, Mas
37
# Y A M P L~ Flashdisk yang Tertinggal
38
# Y A M P L~ Cubitan Cinta
39
# Y A M P L~ Kembalinya Mantan Tunangan
40
# Y A M P L~ Disekap Di Gedung Tua
41
# Y A M P L~ Permainan Hidup dan Mati
42
# Y A M P L~ Karena Aku Mencintaimu dan Anak Kita
43
# Y A M P L~ Kenapa Melihat Dirimu yang Seperti ini, Hatiku Terasa Sakit?
44
# Y A M P L~ Sandiwara Tiga Bersaudara
45
# Y A M P L~ Memilih
46
# Y A M P L~ Mencintaimu Adalah Kebiasaanku
47
# Y A M P L~ Perhatian
48
# Y A M P L~ Perlakuan Manis
49
# Y A M P L~ Misi Baru Untuk Feni
50
# Y A M P L~ Keinginan Nenek Suci
51
# Y A M P L~ Kedatangan Nenek Suci & Belinda
52
# Y A M P L~ Aku Takut Kalau Istriku Tak lagi Disisiku
53
#Y A M P L~ Apa Kamu Mencintaiku?
54
# Y A M P L~Feni Berulah
55
# Y A M P L~ Masa Lalu Nenek Suci
56
# Y A M P L~ Terjebak!
57
# Y A M P L~ Godaan
58
# Y A M P L~ Bukan Malam Pertama
59
# Y A M P L~ Gelisah
60
# Y A M P L~ Kecurigaan Hobby
61
# Y A M P L~ Dua Masalah Baru
62
# Y A M P L~ Hampir Saja Keguguran
63
# Y A M P L~Lady Fighter
64
#Y A M P L~ Si Licik Feni
65
# Y A M P L~ Kepergian Bi Murni
66
# Y A M P L~ Pindah
67
# Y A M P L~ Vila
68
# Y A M P L~ Hampir Saja
69
# Y A M P L~ Kencan Dipasar
70
# Y A M P L ~ Istri yang Perhatian
71
# Y A M P L~ Mengubah Rencana?
72
# Y A M P L~ Aku Cemburu!
73
# Y A M P L ~ Mengunjungi Saudara
74
# Y A M P L~ Dia itu Suamiku!
75
# Y A M P L~ Kamu Duniaku
76
# Y A M P L ~ Tolong Jangan Tinggalkan Aku
77
# Y A M P L~Firasat Buruk
78
# Y A M P L~ Tragedi
79
# Y A M P L~ Katakan Padaku Ini Tidak Nyata!
80
# Y A M P L~ Menyelidiki
81
# Y A M P L~ Interogasi
82
# Y A M P L~ Histeris
83
# YMPL ~ Merelakan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!