BAB 2. Diusir Dosen

Setelah sampai di kampus Astrit sudah tidak melihat Vina. lalu si Astrit langsung menuju ke kelasnya dan ternyata Astrit telat, karena dosennya sudah ada dikelas.

"Jam berapa ini?" Tanya dosen dengan wajah datar dan dingin seperti hewan yang mau menerkam mangsanya.

"Emmmm maaf pak, tadi saya pas berangkat baju saya kena air dijalan, jadi saya mampir ke toko sebentar buat beli baju" Jawab Astrit dengan terbata-bata karena ia sangat gugup ketika berhadapan dengan dosen yang ia kagumi.

"Terus kenapa sampai telat? apa kamu rayu abang-abang kasir, supaya baju yang kamu beli ini gratis?" ucap dosen sambil mendekati Astrit.

Tiba-tiba semua mahasiswa yang ada didalam ruangan,langsung tertawa terbahak bahak.

"Enggak kok pak,orang kasirnya perempuan." Bohong Astrit sambil melihat teman-temanya yang sedang tertawa.

Lalu dosennya berbalik arah dan menuju ke kursi yang ia miliki saat sedang mengajar.

"Saya nggak peduli,mau kasirnya pria ataupun perempuan, bahkan bencong pun saya tidak peduli." Matanya melihat ke Astrit beberapa detik lalu kembali membuka buku yang ia pegang.

Seketika jantung Astrit langsung berdegup kencang saat dipandang oleh dosennya, tapi Astrit berusaha untuk menutupinya.

"Kalau tidak peduli, berarti saya boleh duduk kan pak?" Sambil tersenyum dengan lebar.

"Boleh" Jawab singkat tanpa melihat Astrit,karena sedang membalik balikan lembaran kertas buku pengajar.

Seketika astrit langsung ingin loncat-loncat kegirangan karena tidak dihukum,tapi ia tahan sehingga telapak kakinya saja yang ia jinjit-jinjit.

"Terimakasih pak Arya." Dengan menundukkan kepalanya seperti orang Jepang,lalu Astrit berjalan ketempat duduknya.

Baru beberapa langkah Astrit langsung diberhentikan oleh perkataan dosennya.

"Mau kemana kamu?" Tanya dosen.

"Lah saya mau duduk pak,itu bangku saya disitu tuh." Sambil menunjuk kearah kursi yang ingin ditempati

"Siapa yang nyuruh duduk di sini?"

"Bukannya tadi ba-" Belum selesai bicara, perkataan Astrit langsung dipotong oleh dosennya.

"Keluar,kamu dudu diluar!" Perintah dosen sambil melihat buku miliknya tanpa melihat Astrit.

Lalu Astrit menghampiri dosennya dengan berjalan seperti orang marah.

"Masa saya duduk diluar,nggak bisa gitu dong pak?" Bantah Astrit karena tidak terima.

Tiba-tiba pak Arya berdiri dan menatap Astrit sambil tersenyum tipis.

"Setelah mata pelajaran bapak selesai,kamu boleh masuk" Ucap dosen lalu duduk kembali.

Akhirnya Astrit menuju keluar kelas dengan hentakan kaki kesal dan duduk diluar menunggunya sampai selesai.

"Dasar dosen kejam!" sambil duduk

**Kantin**

Setelah selesai mata pelajarannya,vina langsung keluar,dan melihat Astrit tidak ada di depan,hanya bangku kosong saja yang terlihat.

"Lah Astrit kemana?" Sambil melihat kearah sekitarnya

Lalu vina menuju ke kantin untuk memastikan apakah Astrit di sana.

Dan ternyata benar,Astrit sedang duduk di kantin sambil menunggu Vina datang dan menahan kehausannya itu.

"Aduh vina kok belum datang sih" Rengek Astrit, sambil menaruh kepalanya di atas meja kantin.

Beberapa menit kemudian Astrit melihat vina yang sedang menuju kearahnya,Astrit langsung lari menghampiri vina.

"Ohhhh vinaaa temanku yang paling cantik...

Aku sudah melihat kaki indahmu ini yang sedang berjalan dari kejauhannnn.....

Dan menolong temanmu ini yang hampir mati kehausan...." Tiba-tiba Astrit membacakan puisi aslanya, sambil berakting memelas seperti orang yang hampir mati sungguhan.

Lalu Vina tersenyum ingin tertawa dan menggeleng-gelengkan kepalnya.

"Kalau kau pria pasti sudah banyak wanita yang meleleh dan mabuk?" Sambil menoyor kepala Astrit.

"Aduhhhh" Akting Astrit,dan tiba-tiba jalanya seperti ingin pingsan.

"Kamu kenapa?" Panik vina karena habis menoyor kepala Astrit.

"Pusing ditoyor teman" Canda Astrit sambil memegangi kepalanya.

"Tapi temanmu ini akan membelikan minuman, memangnya kau ingin menolaknya?" Ucap vina sambil merangkul Astrit.

"Wahhhhh seketika pusingku hilanggggg, mari kita minum?" Sambil menarik tangan vina ke kantin.

Sesampai di kantin Vina langsung memesan makanan dan minuman untuk temannya yang hampir mati itu.

"Mba pesen soto ayam sama sama es teh,satu porsi aja ya?" Ucap Vina kepada mba kantin.

"Siap non!" Jawab mba kantin sambil menyiapkan mangkuk sotonya.

Setelah memesannya Vina langsung menuju tempat duduk yang sedang diduduki oleh Astrit.

"Aelah...mukanya nggak usah di memelas kaya gitu As" Sambil duduk disebelah Astrit.

"Aku nggak lagi akting ini ya Vin, beneran lemes ini" Ucap Astrit sambil meletakkan lengan dan kepalanya di atas meja.

Beberapa menit kemudian pesanannya Vina datang..

"Ini non pesanannya." Ucap mba kantinnya sambil meletakkan pesanannya ke meja.

"Owh ia mba" Saut Vina sambil menyeret mangkuk sotonya ke arah Astrit.

"Kau tidak ikut pesan?" Tanya Astrit sambil mengambil es tehnya.

"Aku masih kenyang,kamu saja yang makan" perintah Vina.

"Ya sudah" Sambil minum es teh.

Sebelumnya Vina tidak pernah melihat temanya serakus ini,dan memperhatikan sambil senyumannya tanpa ia sadari.

Tiba-tiba pundak Astrit ditepuk oleh Vina.

"Jangan lupa dibayar" canda vina.

"Haaaaa apaaa!" Kaget Astrit sampai ingin tersedak.

Yang tadinya tangan Astrit sedang bergerak kearah mulut,sekarang berhenti seperti patung dan matanya melotot Vina.

"Hahahaha kamu ini diajak becanda tidak bisa yaa?" Sambil menabok lengan Astrit.

"Aduhhhh lenganku sakit.... nanti aku tidak bisa makan gimana?" Kesal Astrit.

"Kan bisa disuapin pacar?owh ia kamu kan nggak punya pacar,wkwkw" Ejek Vina.

"Lama-lama aku makan kamu yahh!" Geram Astrit sambil menunjukkan sumpitnya ke Vina.

"Ihhh galak amat, jangan galak-galak nanti jodohmu makin jauh loo" Goda Vina dengan mengelus dagu Astrit tatapi ditolaknya.

"Aku sedang makan, jangan buat selera makan ku hilang!" Kesal Astrit lalu melanjutkan makanya.

"Ia deh ia" Jawab Vina yang sedang bermain hp.

**Diparkiran**

Setelah selesai kuliah Astrit dan vina berpisah di parkiran,dan mereka segera pulang masing-masing kerumahnya.

"Vin?" Panggil Astrit, yang masih berdiri diparkiran dan sedangkan Vina yang sudah mau masuk ke mobilnya.

"Ia kenapa As?" Vina kembali menghampiri Astrit.

"Emmm aku boleh minta sesuatu nggak?" Sambil menyodorkan tangannya seperti pengemis tanpa mempunyai rasa jaim kepada Vina.

"Hahh? apa?" Bingung Vina yang tidak tau maksudnya Astrit.

"Uwwwaaannggg" Diiringi dengan matanya yang seksi sambil mengedipkannya berulang kali seperti anak kecil.

"Haduhhhh" Sambil membalikan matanya keatas dan menepuk jidatnya si Vina.

"Heheee besok aku kembalikan,janji kok" Ucap Astrit seolah-oleh tangannya mengisyaratkan berjanji kepada Vina.

Lalu Vina segera membuka tasnya dan mengambil dompet.

"Segini cukup tidak?" Ucap Vina dengan menyodorkan uang 50k.

Dengan cepat Astrit langsung menerimanya dari Vina.

"Wahhhh ini lebih dari cukup nona, terimakasih" la Lngsung memeluk Vina.

Tiba-tiba Vina mencium aroma tidak sedap dari tubuh Astrit.dan Vina langsung mendorong badan Astrit perlahan.

"Kenapa?kamu nggak suka dipeluk anak cantik ya?" Tanya Astrit yang bingung.

" Bauuuuu!" Cetus Vina sambil menempelkan telunjuknya ke hidung.

"Siapa yang bau?"

"Kamuuu!"

Astrit langsung mencium keteknya kanan kiri, ternyata benar sangat bau, sampai-sampai dirinya ingin muntah.

"Bisa-bisanya badanmu sebau ini Astrit, apa kau tidak mandi?" Tanya Vina.

"Enak aja nggak mandi, badanku bau karena tadi pagi lari lari ke kampus, biar nggak telat,ehh taunya telat" Jelas Astrit.

"Lah bukanya kamu ke kampus pake motor?" Tanya Vina

" Motornya aku tinggal ketempat penitipan motor."

"Notormu kenapa?" Kepo Vina.

"Notorku kehabisan bensin Vin"

"Ya ampunnn memalukan sekali temanku ini" Sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

"Bukan aku, tapi motorku itu yang memalukan" Bela Astrit.

"Ya udah ayokk" Ajak Vina sambil menarik tangan Astrit menuju ke mobil.

"Ayok kemana kemana?" Bingung Astrit.

"Kau ingin masuk mobilku atau jalan kaki?" Ucap Vina sambil menaikkan kedua alisnya.

"Masuk mobil, heheeee" Meringis sambil membuka pintu mobilnya Vina dan langsung masuk.

Vina adalah termasuk anak dari orang kaya, jika dibandingkan dengan Astrit tidak ada apa-apanya.

Dulu memang Astrit lahir dari keluarga yang kaya,tetapi keluarganya mendapat musibah besar, yaitu perusahaan ayahnya terbakar habis-habisan, hingga akhirnya bangkrut seketika. Dan saat ayahnya pulang menuju ke rumah terjadi kecelakaan parah,hingga ayahnya meninggal dunia.

Saat itulah Astrit dan ibunya mulai hidup sesederhana mungkin, hanya tinggal rumahnya saja yang mereka punya dan beberapa uang dari ayahnya waktu belum meninggal.

**Dimobil**

Saat didalam mobil, Vina melihat Astrit terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Astritt kamu kenapa?" Tanya vina sambil fokus menyetir.

"Nggak papa,cuma lagi mikir aja?" Jawab Astri yang sedang mengarah ke jendela kaca mobil.

"Mikirin apa?jodoh?hutang?atau jangan-jangan mikirin uang yang tadi aku kasih?kalo itu nggak usah dipikirin As,aku ikhlas kok,nggak akan aku masukin ke daftar buku hutangku" Canda Vina.

"Hiksss bukan itu" Sambil membalikkan badannya ke arah Vina.

"Terus apa?" Kepo Vina.

"Cuma lagi mikir aja, kenapa hari ini aku sial banget." Sambil memejamkan matanya.

"Sabar,mungkin Tuhan lagi menguji kesabaran kamu."

"Hufffftt sabar.... sabar..." Sambil mengusap dada.

"Eh aku mau kasih rahasia ke kamu." Ucap Astrit.

"Apa-apa?" Kepo vina.

"Sebenarnya tadi pagi aku pake make up tau" Jawab Astrit.

" Haaaa? perasaan dari tadi aku tidak melihat sebutir pun bedak diwajah mu?"

"Aku hapusss" Jawab dengan lesu dan menyilang kedua tangannya.

"Lahh kenapa di hapus?"

"Baju dan mukaku kena cipratan air dijalan,jadi terpaksa aku hapus"

"Tumben mau dandan, biasanya kalo ngampus kaya gembel" Ejek Vina

"Kurang ajar kamu ya.... cantik gini dibilang kaya gembel, dasar temen durhaka" Yang tadinya badan Astrit mengarah ke Vina sekarang membalikkan badannya ke arah jendela mobil.

"Aelah gitu doang marah,sensi banget si hari ini kamu,lagi pms ya?" Ucap Vina.

"Au ah,gak mood" Jawab singkat.

Sebenarnya alasan Astrit untuk berdandan karena ingin bertemu dosen yang tadi pagi sempat mengusir dirinya.Mulai detik itulah Astrit sudah tidak memiliki rasa suka lagi, terlebih-lebih dengan sifatnya yang keras dan dingin.

**Dirumah**

Setelah mengambil motor, yang sudah diisi bensin, Astrit langsung pulang menuju kerumahnya.

"Ibuuuu Astrit pulang..." Teriak Astrit sambil membuka pintu rumahnya.

"Eh anak ibu udah pulang." Sibuk sambil menguleni adonan.

"Lagi bikin apa bu?" Tanya Astris, sambil melihat ibu sedang sibuk.

"Ibu mau bikin kue."

"Ulang tahun Astrit kan masih jauh bu, baru juga kemarin ulang tahun." Ucap Astrit dengan percaya diri.

"Ibu mau bikin kue bolu,nggak usah kepedean kamu."

"Owhhh kirain" Sambil meringis karena malu.

"Udah sana mandi, kamu bau banget, bisa-bisa ibu gagal membuat kue nya karena tidak bisa nafas" sambil menutupi hidung dengan tangannya.

"Ia ia, Astrit juga mau mandi ini" Jawab Astrit menuju ke kamar

Sebelum naik ke tangga, Astrit dipanggil lagi. Lalu Astrit menengok.

"Astritttt" Panggil ibu sambil memperhatikan Astrit.

"Apalagi bu" Astrit kesal.

"Bentar bentar,coba kamu kesini." Perintah ibu.

Astrit langsung memutar balikkna badannya dan mendekat ke ibu.

"Perasaan tadi pagi kamu dandan deh? Sambil memperhatikan wajah Astrit.

"Astrit hapuss."

"Tadi pagi kayaknya kamu juga nggak pakai baju ini deh,apa ibu salah liat." Bingung ibu sambil mengamati baju yang di pakai oleh Astrit.

"Astrit ganti" Singkat Astrit

"Terus baju kemeja putihnya dikemanain?" Kepo ibu.

"Astrit buang....." Canda Astrit

"Apaaa!!! buangggg!?" Teriak ibu dengan rasa kaget.

"Tapi bo'ong" Sambil lari keatas.

"Heiii kamu bohongin ibu yaaa!!" teriak ibu.

"Jangan marah-marah nanti cantiknya ilang.." Teriak Astrit,sambil menaiki tangga.

**Hujan malam**

Hari sudah mulai gelap dan tiba-tiba hujan lebat, Astrit masih saja belajar, karena ia ingin lulus kuliahnya dengan nilai yang memuaskan dan ia tidak ingin mengecewakan ibunya.

Saat sedang asik-asik belajar, tiba-tiba pintu kamar Astrit ada yang mengetuknya.

"Tok...tok..tok.."

"Astrit makan dulu,ibumu sudah masak.... turun ya?" Ucap ibu di pintu luar kamar Astrit.

"Ia bu bentar lagi Astrit turun..." Teriak Astrit yang sedang menata bukunya.

Lalu Astrit turun dan makan malam bersama ibunya yang sudah menunggu di meja makan.

ketika Astrit dan ibunya sedang makan malam bersama, tiba-tiba ada suara yang sedang mengketuk ketuk pintu rumahnya.

"Tok... tok...tok..."

Bersambung......

Hai temen-temen makasih yang udah mau dukung author,semoga kalian selalu suka dengan kelanjutan ceritanya author ya...

Jangan lupa tinggalin like dan komen🤗

Terpopuler

Comments

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

hi kk. aku mmpir

2021-11-13

0

The Taste Of Love👩‍🍳👨‍🍳

The Taste Of Love👩‍🍳👨‍🍳

suka❤

2021-09-16

4

As Ik

As Ik

Kelaparan dia😭

2021-08-24

4

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 46 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!