Saira mengemudikan motor matic yang selalu menjadi teman setia kemana pun ia pergi. Satu-satunya kenderaan yang ia miliki. Namun, sesuatu terjadi pada motornya. Ia lupa mengecek kondisi kenderaannya sehingga tanpa menyadari rem kenderaannya sudah sekarat. Ia yang awalnya mengendarai motornya dengan kecepatan sedang menjadi panik saat remnya tidak berfungsi sama sekali. Baik rem depan maupun rem belakang. Hal itu mmebuatnya terpelanting ke sisi jalan dan mengakibatkan luka pada kakinya. Beberapa orang tampak mengerumuninya. Ia berusaha bangkit dengan perlahan. Banyak mata yang melihatnya dengan khawatir.
“Apa Anda baik-baik saja?” Tanya beberapa dari mereka.
“Saya baik-baik saja, Pak. Hanya sedikit lecet.”
“Lain kali hati-hati ya, Bu.
“Terima kasih, Pak. Saya pulang dulu.”
Saira menelpon bengkel langganannya untuk menjemput motornya. Sedangkan ia akan pulang dengan menaiki taksi online. Sesampainya di rumah, ia disambut galak oleh suaminya. Seperti biasa, ada Izora di sana dan seperti biasa. Tatapannya tajam dan menusuk.
“Dari mana aja lo?” Tanya Izora sinis.
Saira berjalan dengan pelan sambil menahan rasa perih di kakinya. Selain lecet, kakinya juga terkilir dan terlihat bengkak. Ia sedang malas meladeni keduanya karena rasa sakit kian menyiksa sampai ke kepalanya. Ia sedikit meringis saat kakinya menyentuh lantai. Ia mencoba mengabaikan keduanya dan segera menuju kamar. Namun, ada saja keusilan Izora dan suaminya yang merecokinya.
“Bisakah kalian introgasinya besok saja!” Saira melirik tak suka kearah saudaranya saat keduanya sedang berpegangan tangan dan terlihat mesra. “Bisakah Kakak pulang, ini sudah malam, tidak baik anak gadis bertamu malam-malam ke rumah pria yang sudah beristri. Jagalah kehormatan Kakak sebagai wanita.”
Selesai dengan kalimatnya, Saira pergi meninggalkan keduanya. Izora mengepalkan tangan dan terlihat murung. Tentu saja hal tersebut membuat Aksa marah. Ia tidak terima jika Saira mengatai kekasihnya seperti tadi. Memangnya siapa dia berbicara soal kehormatan. Dengan kemarahan, ia menyusul Saira ke akmarnya.
“Sayang, tunggu di sini, aku akan segera kembali setelah memberinya pelajaran.”
Izora mengangguk sambil tersenyum, ia bahagia mengetahui kehidupan rumah tangga Saira tidak bahagia. Itu artinya, gadis itu secara tidak langsung sudah tersiksa karena ambisinya sendiri. Izora tidak ingin berlaku kejam, hanya saja Saira yang memulainya dan mengajak perang dengannya.
“Well, Saira kita akan lihat sejauh mana kamu mampu bertahan untuk terus berada di sisi suamimu. Pria yang kau ambil paksa dariku!” bisiknya.
Di kamar, Saira sedang mencoba membaringkan tubuhnya, rasa perih dan berdenyut dari kakinya membuat napasnya mendesis beberapa kali menahan sakit. Namun, baru saja akan memejamkan mata, gebrakan kuat terdengar dari pintu. Di sana wajah Aksa sudah merah padam dan menatapnya tajam. Saira menghela napas panjang. Sepertinya dia sudah salah berbicara sehingga suaminya muncul dengan wajah mengerikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 253 Episodes
Comments
kutu kupret🐭🖤🐭
izora perek jalang beracun germoooo🖕🖕🖕🖕
2023-02-13
0
Lysa Fauziah Akbar
ya elahh saira, udh tau ga mungkin sama aksa, tinggal cere aja..,cari kehidupan lain..
2021-07-24
0
Naminasaha
Aksa akan mnyesal tlh mnyakiti saira, spertiny
2021-07-23
0