4. Pinggiran hutan

.

.

.

.

.

Meninggalkan kekacauan yang berada di istana, di hutan hitam kini keadaan sudah kembali tenang.

Dari salah satu dahan pada pohon besar di pinggiran hutan, ada sosok gadis dengan baju yang lusuh. Mengamati desa yang di serang gelombang monster dengan tenang.

Melihat penduduk yang kalang kabut, juga banyak para prajurit yang terluka parah. Mimik wajahnya bukan menunjukkan belas kasihan ataupun prihatin.

Ia malah terlihat tersenyum, seolah pemandangan itu cukup menghibur untuk di lihat lebih lama.

"Sungguh makhluk yang lemah" ucapan yang penuh dengan nada hinaan.

Tidak berapa lama, dari kejauhan tampak banyak prajurit berkuda yang mengarah ketempat kekacauan. Apa bala bantuan sudah datang?

"Hehhh.. memang para manusia.." memandang dengan sorot mata yang mencemooh pasukan bantuan yang baru tiba.

"Mundur..."

Di tujukan untuk para monster melalui telepati, hanya dengan satu kata dan para monster itu langsung mundur. Membuat para prajurit yang hendak maju kebingungan.

Kembali masuk ke dalam hutan, gadis itu duduk di salah satu batu yang dekat dengan danau. sambil menunggu gerombolan monster yang ia panggil untuk mundur.

Tak berapa lama, gerombolan manster itu sudah sampai. Menunduk memberi hormat pada pada gadis yang sedang duduk santai di atas batu.

"Kalian menetaplah dulu di sini.. Aku masih ada urusan, 3 hari lagi aku akan kemari. Aku pergi dulu.." Tidak menunggu jawaban, gadis itu langsung melesat meninggalkan hutan.

Berjalan melewati desa yang sudah hancur berantakan oleh serangan monster. Karena tenda untuk para penduduk yang di bangun oleh para prajurit berjarak cukup jauh dari desa, membuatnya seluasa melewati desa dengan santai.

Tidak ada seorangpun yang terlihat di desa itu, tampak seperti desa mati.

"Kalau seperti ini kan tidak ada menghalangi jalanku" tersenyum puas dengan hasil kerja para monster hutan hitam yang di perintahnya.

Terus berjalan santai, dengan menyamarkan hawa keberadaannya, tidak ada prajurit berjaga yang menyadari keberadaannya.

Melesat dengan sangat cepat menuju pusat kota kekaisaran.

"Pertama mari kita mencari kediaman istana kekaisaran.." menyelinap memasuk melewati dua penjaga gerbang kota, berjalan pelan sambil mengamati sekeliling.

Keadaan kota tampak masih penuh orang lalu lalang di waktu hampir pagi.

Saat memasuki pasar, jalanan penuh dengan sesak. Jika ia tidak menyamarkan hawa keberadaannya, munkin sekarang ini ia akan menjadi pusat perhatian.

Melihat banyak orang terlihat mengenakan baju seperti pelayan, kemudian melihat baju yang ia kenakan sendiri. Lusuh dan ada beberapa bagian yang robek. Sungguh miris.

"Aihhh...Xiao Xuan ini.. putri dari mana yang berpakaian seperti ini.." Menghela nafas, bagaimana bisa pakaian yang di gunakan seorang putri ini lebih buruk dari pada milik pelayan.

Melihat sepanjang jalan, mencari toko pakaian yang mungkin sudah buka.

Di sepanjang jalan hanya toko kecil yang sudah buka, hingga Pada tengah jalan ia menemukan ada toko baju yang lebih besar sudah buka.

Memasuki toko tanpa di sadari oleh para pekerja di depan pintu.

Ternyata toko yang memang menyediakan baju untuk para bangsawan. Sungguh penuh dengan warna yang menyilaukan. Semua warna terlihat sangat mencolok.

Melihat lihat sebentar pada deretan baju laki laki, Sama saja dengan baju untuk para wanita. Sama sama menyilaukan. Apa pria sekarang sungguh memakai baju dengan warna seperti ini?

Meninggalkan deretan baju dengan warna yang membuat mata sakit. Ia beralih pada deretan baju yang berwarna gelap.

Mengambil Hanfu pria dengan kualitas kain terbaik, kemudian masuk ke kamar yang di sediakan untuk mengganti pakaian.

Hanfu hitam polos dengan jubah hitam besar. Dengan rambut yang di ikat ekor kuda. Sederhana tapi terlihat sangat memikat.

"Begini kan baru bagus.." melihat pantulan dirinya sendiri dari cermin perunggu.

Meninggalkan baju lusunya begitu saja. keluar dari kamar ganti dan berjalan ke arah kasir toko. Apa untuk membayar..?

"Sebelas keping emas tuan.." Kata seorang gadis yang duduk di meja kasir.

Bukannya mengeluarkan uang untuk membayar, ia malah menatap gadis kasir itu dalam. Pupil mata yang awalnya hitam bulat berubah menjadi runcing berwarna merah.

"Aku akan membawanya.."

"Baik tuan.." Seolah tersihir, kasir tersebut terlihat linglung dan menurut.

Tidak menunggu lama, matanya kembali normal hitam bulat. Ia berjalan keluar meninggalkan toko juga gadis kasir yang masih belum sadar.

Melihat hari sudah mulai terang. ia bergegas mencari di mana tempatnya istana kekaisaran berada.

Bertanya pada salah satu penjual jajanan di sepanjang jalan.

"Tidak jauh dari sini.. Tapi tidak sembarang orang bisa masuk. Nak, apa kau berasal dari kerajaan lain?" melihat orang yang di kira pemuda di depannya itu tampak asing, sang penjual menjawab sekaligus bertanya..

"Benar, aku baru sampai.." Berlalu pergi setelah memberikan kantong yang berisi koin kepada penjual tadi.

"Terimakasih banyak tuan..!!..." Seru penjual yang melihat ada banyak keping koin emas. *Dermawan dari mana tuan muda itu?..

Dermawan*..? Gadis yang di kira tuan muda itu tersenyum miris, padahal kantong koin itu tadi ia ambil waktu perjalanan, entah milik siapa. Mungkin pedagang yang nasibnya kurang baik.

Mengabaikan keramaian pasar. Ia melesat mencari kediaman kekaisaran, tempat selir Yun atau ibu dari pemilik tubuh berada.

Tidak berapa lama, akhirnya ia sampai di depan gerbang istana. Gerbang besar yang bertuliskan ISTANA KEKAISARAN.

Melompat ke atas tembok gerbang begitu saja, tanpa di ketahui oleh prajurit yang berjaga di depan gerbang.

Melihat dari atas, tampak banyak paviliun besar dan terlihat mewah.

Melompat dari atap ke atap, menuju bagian dalam istana Harem.

Tempat untuk para selir dan gundik. Saat memasuki istana Harem, ada banyak sekali paviliun. Ada yang besar dan ada yang sangat kecil. Mungkin tergantung pangkat?

"Haihhh... kekuasaan memang membuat buta penglihatan." Tidak habis fikir, kenapa sangat suka dengan pria yang memiliki banyak wanita di sisinya.

"Hehhh.. wanita yang akan memiliki banyak pria di istana Harem kelihatannya hanya aku.. Hei Yura.. "

Tersenyum penuh makna. Jika pria bisa memiliki banyak wanita, lalu kenapa wanita tidak bisa memiliki banyak pria..?

"Aku sekarang adalah Xiao Xuan.. "

.

.

.

.

.

....Beri kritik dan saran..😉

...Jangan lupa dukungannya, agar penulis bisa menghasilkan karya yang lebih baik lagi🥰

Terpopuler

Comments

Kiss me💋

Kiss me💋

👌

2022-10-18

0

Iffha

Iffha

jangan sampai dia memiliki banyak pria

2021-03-14

6

Yoni Hartati

Yoni Hartati

roh nya kaya nya pria

2021-03-11

5

lihat semua
Episodes
1 1. Perjanjian
2 2. Naga hitam
3 3. Gelombang Monster
4 4. Pinggiran hutan
5 5. Istana Harem
6 6. Penyakit Selir Yun
7 7. Taman Bunga
8 8. Higanbana
9 9. Roh bunga
10 10. Memasuki dunia bawah
11 11. Mawar hitam
12 12. Hua Hei
13 13. Mengambil langkah
14 14. Kunjungan Jendral Muda
15 15. Trik di aula utama
16 16. Mengunjungi Selir Yun
17 17. Berkeliling Pasar
18 18. Kediaman perdana Mentri
19 19. Ledakan Energi
20 20. Kekacauan Di Istana Kekaisaran
21 21. Membangun Istana
22 22. Enam Saudara Hua
23 23. Mengunjungi Ibu Kota
24 24. Menjemput Selir Yun
25 25. Istana Hitam
26 26. Membereskan Kediaman Yun
27 27. Teror Berdarah
28 28. Hei Xuan
29 29. Bertemu Pria Aneh
30 30. Garis Darah Dewa
31 31. Membuka Aula Bunga
32 32. Keributan Yang Merepotkan
33 33. Toko Pakaian
34 34. Mengunjungi Dunia Bawah
35 35. Tamu Tak Di Kenal
36 36. Firasat Buruk
37 37. Suami..?
38 38. Sedang Merenung
39 39. Seorang Ratu..?
40 40. Perayaan Lentera
41 41. Bukan Kebetulan
42 42. Pergi Bersama
43 43. Pulang Untuk Kesayangan
44 44. Apa Cemburu..?
45 45. Kedai Makan Xue
46 46. Aray Yang Asing
47 47. Perubahan
48 48. Terlalu Lelah
49 49. Rumah Judi
50 50. Permainan Dadu
51 51. Kemenangan Beruntun
52 52. Dewa Judi
53 53. Perasaan Akrab
54 54. Lelang Permata Merah
55 55. Apa Dia Gay..?
56 56. Angin malam
57 57. Merpati Surat
58 58. Tuan tidak menyayangiku..!
Episodes

Updated 58 Episodes

1
1. Perjanjian
2
2. Naga hitam
3
3. Gelombang Monster
4
4. Pinggiran hutan
5
5. Istana Harem
6
6. Penyakit Selir Yun
7
7. Taman Bunga
8
8. Higanbana
9
9. Roh bunga
10
10. Memasuki dunia bawah
11
11. Mawar hitam
12
12. Hua Hei
13
13. Mengambil langkah
14
14. Kunjungan Jendral Muda
15
15. Trik di aula utama
16
16. Mengunjungi Selir Yun
17
17. Berkeliling Pasar
18
18. Kediaman perdana Mentri
19
19. Ledakan Energi
20
20. Kekacauan Di Istana Kekaisaran
21
21. Membangun Istana
22
22. Enam Saudara Hua
23
23. Mengunjungi Ibu Kota
24
24. Menjemput Selir Yun
25
25. Istana Hitam
26
26. Membereskan Kediaman Yun
27
27. Teror Berdarah
28
28. Hei Xuan
29
29. Bertemu Pria Aneh
30
30. Garis Darah Dewa
31
31. Membuka Aula Bunga
32
32. Keributan Yang Merepotkan
33
33. Toko Pakaian
34
34. Mengunjungi Dunia Bawah
35
35. Tamu Tak Di Kenal
36
36. Firasat Buruk
37
37. Suami..?
38
38. Sedang Merenung
39
39. Seorang Ratu..?
40
40. Perayaan Lentera
41
41. Bukan Kebetulan
42
42. Pergi Bersama
43
43. Pulang Untuk Kesayangan
44
44. Apa Cemburu..?
45
45. Kedai Makan Xue
46
46. Aray Yang Asing
47
47. Perubahan
48
48. Terlalu Lelah
49
49. Rumah Judi
50
50. Permainan Dadu
51
51. Kemenangan Beruntun
52
52. Dewa Judi
53
53. Perasaan Akrab
54
54. Lelang Permata Merah
55
55. Apa Dia Gay..?
56
56. Angin malam
57
57. Merpati Surat
58
58. Tuan tidak menyayangiku..!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!