Kita bertemu lagi, Nona Sei.

"Mommy jemput Kai jangan lama ya"

Kata terakhir Kai beberapa jam yang lalu saat ia pamit untuk pulang masih terngiang di otak Seira, wanita itu tersadar dari lamunannya saat karyawan bengkel memanggilnya dan menjelaskan kalau penyok di bumper depan mobilnya sudah diperbaiki dan bisa dibawa pulang.

Lumayan, itu tidak akan terlalu kentara jika Renald tidak mengamatinya dengan teliti, lagipula pria itu jarang memakai mobil ini.

Setelah mengucapkan terimakasih ia akhirnya berkendara pulang kembali ke rumah yang terasa seperti penjara itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Seperti ucapan Renald tadi pagi, malam itu memang ada seseorang yang datang tepat sebelum makan malam.

Sosok itu turun dari mobil yang tadi pagi Seira tabrak, mengenakan kemeja yang sama, anehnya masih terlihat rapih tanpa kusut meski sudah digunakan seharian. Sementara jasnya sudah tersampir ditangan.

Renald mengendarai mobilnya sendiri tepat didepan mobil milik Jevian, wajahnya terlihat seperti pemenang lotre yang bisa membuat orang kaya dalam sekejap, ia memperlakukan tamunya itu layaknya kaisar yang agung.

Dari kemarin ia sudah pesimis bisa menjadikan Jevian sebagai investor utama, namun tidak disangka-sangka pria itu ternyata menerima tawaran kerjasamanya.

Alasan Jevian menerima tawaran itu adalah karena ayah mertuanya seorang walikota, akan lebih mudah mencapai sesuatu dalam dunia bisnis jika kita punya orang dalam dari pemerintahan, terutama masalah perijinan.

Dengan bantuan orang ini, perusahaannya pasti akan sukses lebih cepat. Ia akan bisa membangun kerajaan bisnis sendiri dan menghasilkan selebriti papan atas.

Ia sama sekali tidak curiga kalau alasan sebenarnya pria itu adalah agar lebih leluasa mendekati istrinya dan mencari informasi.

"Rumahmu indah" Jevian berkomentar singkat.

Matanya terlihat mengamati seluk beluk rumah ini, namun kenyataannya ia hanya sedang mencari istri Renald.

Dimana wanita itu?

Tidak ada tanda-tanda eksistensinya dirumah ini.

Masuk keruang tamu Jevian langsung disuguhi sebuah potret pernikahan yang besar, disana Renald dan Seira tampak saling memeluk bahagia.

Hatinya terusik kembali melihat mata ceria wanita itu, dia pasti bahagia dengan suaminya ini. Apakah keputusannya untuk menjauhi Seira memang tepat? namun ada respon otomatis dalam diri Jevian yang membuatnya selalu ingin mencari tahu kehidupan Seira lebih jauh.

"Ini foto pernikahanku, istriku memang tampak cantik sejak dulu" Renald menyadari Jevian memandangi foto pernikahannya dengan serius.

"Hmm. aku sedikit iri" ia berujar lirih sambil berlalu.

Martin juga ikut mendampingi Jevian untuk makan malam di rumah Renald, ada berbagai aroma masakan yang tercium dari dapur tapi pria itu mengajak Jevian untuk duduk santai dulu di ruang tengah.

"Sayang" panggilnya,

Tidak ada jawaban yang terdengar setelah beberapa menit berlalu, baru setelah ia berniat menghampiri istrinya di kamar wanita itu turun dari lantai dua.

Karena Renald mengatakan akan ada tamu di rumah mereka malam ini Seira sudah berdandan dengan rapih, malam ini ia akan berakting seperti layaknya nyonya rumah.

"Kau sudah pulang?" ia bertanya sambil menuruni tangga, belum menyadari siapa yang duduk di kursi di seberang Renald.

"Hem.. Sayang, kita kedatangan tamu hari ini"

Suara lembut milik Renald menandakan kalau mereka sudah memasuki babak baru drama ini.

Seira berjalan ke arah sofa saat ia mendongak dan menemukan pria yang menatap tajam ke arahnya lagi-lagi orang ini.

Sudah berapa kali mereka bertemu dalam seminggu belakangan?

"Nona Seira" Jevian mengangguk, menyapa dengan tenang dan berwibawa.

Pembawaannya sama sekali tidak mencurigakan, seolah mereka memang orang asing yang baru bertemu beberapa kali.

"Mr Jev" ia juga mengendalikan diri secepat mungkin.

Kini ia harus berakting dua kali lebih banyak, pertama berperan menjadi istri yang baik dengan Renald didepan Jevian. Dan kedua berperan sebagai orang asing yang tak saling kenal dengan Jevian didepan Renald.

Kenapa ia tidak menyadari dari dulu kalau sebenarnya bakat Seira adalah menjadi aktris?

"Jadi ini tamu yang kau maksud tadi pagi" ia duduk disamping Renald, satu tangannya menepuk punggung tangan pria itu dengan lembut.

"Iya, Mr Jevian akan sering berhubungan dengan kita dimasa depan, kita sudah memutuskan untuk bekerja sama" Renald menjelaskan dengan wajah berseri.

Jevian memandangi dua orang didepannya dengan wajah datar, lagi-lagi hanya keharmonisan yang dapat ia lihat.

"Bagaimana kalau kau mandi dulu, makan malam akan siap dalam sepuluh menit" Seira membuka jas kerja suaminya dan menyampirkannya ke sandaran sofa.

"Baiklah, Tolong temani Mr. Jev sebentar" pria itu bangkit dan menuju kamar.

Hanya tersisa mereka bertiga di ruang tengah, namun satu menit kemudian Martin menyadari kalau bosnya memberikan isyarat agar dia meninggalkan ruangan.

Pria itu akhirnya undur diri dengan alasan ingin mengambil sesuatu di mobil.

Seira awalnya ingin terus diam, namun lama kelamaan duduk diam dan ditatap seperti itu membuat tubuhnya gelisah.

"Kita bertemu lagi Nona Sei"

"Mr. Jev, tentang kejadian tadi pagi tolong beri aku waktu sebentar untuk mengembalikan uangmu" ia bersuara dengan lirih.

Takut kalau seseorang mendengarnya.

"Sepertinya kau tidak terlihat sedang bertengkar dengan suamimu" Jevian baru menyadari keanehan ini, bukankah Seira bilang mereka sedang bertengkar hingga ia tidak bisa meminta uang pada suaminya itu? tapi kenapa mereka tampak mesra didepannya tadi.

"Apa?" mata gadis itu membulat.

Benar juga, Seira tampak gugup karena kebohongannya tadi pagi membuat Jevian curiga.

"Kami terbiasa begitu didepan orang lain meski sedang bertengkar" ia mencoba mencari alasan.

"Benarkah? itu artinya pernikahan kalian juga bisa saja palsu?" alis matanya naik sebelah, membuat jantung Seira tambah berdebar.

Dia berjarak cukup jauh dari pria ini, mereka bahkan terhalang meja, namun tatapan Jevian benar-benar sebuah masalah serius. Tatapan itu seolah bisa melihat organ dalamnya dan mendeteksi kebohongan.

"Bukan itu maksudku," menelan ludah beberapa kali ia masih tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Ia hanya ingin kabur dan menghindar.

"Kau sebenarnya juga tidak lupa padaku, kan?" Jevian mencondongkan tubuhnya kedepan, kedua jari tangannya terkepal dengan sikunya bersandar pada lututnya.

Ia menatap wanita diseberang sana seolah mangsa kecil yang lezat.

"Mr. Jevian, aku sama sekali tidak mengerti apa maksudmu" Seira melemparkan pandangannya ke sudut lain, berdoa dalam hati kalau Jevian tidak terus menekannya dengan pertanyaan itu.

Dia tidak bisa mengaku sekarang, dia terlalu takut mengaku. Terlebih rasa sakitnya tentang masa kelam itu belum sembuh, meski bukan kesalahan Jevian sepenuhnya namun pria ini juga ikut menyumbang penderitaan dalam hidupnya.

Seira sedikit marah dan benci pada pria ini, kenapa saat ia terpuruk Jevian justru bisa hidup dengan baik? ia terlihat tidak punya rasa bersalah apapun.

Apakah tidak pernah terfikirkan dalam benaknya kalau gadis yang ia tiduri itu kemungkinan bisa hamil? pasti karena terlalu banyak meniduri wanita Jevian menganggap hal seperti itu sepele. Fikiran itu membuat Seira tambah marah.

Jika dia bilang yang sesungguhnya pada Jevian, pria itu paling-paling hanya akan memanfaatkannya seperti yang Renald lakukan.

Terpopuler

Comments

Lutfy Hutapea

Lutfy Hutapea

gakylah bu

2023-09-09

0

Gia Gigin

Gia Gigin

Aku tdk sabar nunggu ketahuan klau ternyata one night stand Jev and Seira, sehinggah lahirlah Kai

2021-05-29

4

Shakira Keyyila Zahra

Shakira Keyyila Zahra

next

2021-02-25

0

lihat semua
Episodes
1 Wawancara
2 Pertemuan
3 Aroma unik
4 Kepalsuan
5 Istri pria lain
6 Rahasia Seira
7 Sebuah Insiden
8 Sampai jumpa nanti malam
9 Mommy membawa kue
10 Kita bertemu lagi, Nona Sei.
11 Kecurigaan Jevian
12 Mau berselingkuh denganku?
13 Kenyataan baru
14 Jalanan sepi
15 Bukan penculik
16 Kau menciut?
17 Percakapan tengah malam.
18 "Buongiorno, Signorina"
19 Jalan-jalan
20 Jalan-jalan (2)
21 Ayo, beri salam pada ayahmu.
22 Kai tidak suka Daddy
23 Liburan keluarga
24 Maaf, istriku sedang marah
25 Belajar berkuda
26 Aku bukan ibumu
27 Dibalik pernikahan palsu
28 Buono Sera
29 Rumah Daddy
30 Tunggu aku
31 Ulang tahun pernikahan
32 Ulang tahun pernikahan (2)
33 Ulang tahun pernikahan (3)
34 Perangkap tikus
35 Calon mertua
36 Tongkat golf
37 Kesempatan dalam kesakitan
38 Tamu dipagi hari
39 My beloved, Jevian.
40 Perang rencana
41 Wanita cantik di kantor Jev
42 Aku ingin berdamai
43 Aku ingin berdamai (2)
44 Dia menyakitimu?
45 Menghindar
46 Permintaan sulit
47 Jangan takut menjalani hidup
48 Rumah yang sebenarnya
49 Selangkah menuju perpisahan
50 Sidang perceraian
51 Sidang perceraian (2)
52 Grandpa?
53 Grandpa? (2)
54 Percakapan antar pria
55 Perjanjian di kandang kuda
56 Musuh dalam gelap
57 Pulang
58 You will be mine. I will be yours
59 You will be mine. I will be yours (2)
60 Dia memuntahiku
61 Kedinginan?
62 Digigit lebah
63 Rencana cadangan
64 Pembohong handal
65 Tuan pencemburu
66 Daddy seperti anak-anak
67 Menikah dengan Stancey
68 Hidup memang seperti itu
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Wawancara
2
Pertemuan
3
Aroma unik
4
Kepalsuan
5
Istri pria lain
6
Rahasia Seira
7
Sebuah Insiden
8
Sampai jumpa nanti malam
9
Mommy membawa kue
10
Kita bertemu lagi, Nona Sei.
11
Kecurigaan Jevian
12
Mau berselingkuh denganku?
13
Kenyataan baru
14
Jalanan sepi
15
Bukan penculik
16
Kau menciut?
17
Percakapan tengah malam.
18
"Buongiorno, Signorina"
19
Jalan-jalan
20
Jalan-jalan (2)
21
Ayo, beri salam pada ayahmu.
22
Kai tidak suka Daddy
23
Liburan keluarga
24
Maaf, istriku sedang marah
25
Belajar berkuda
26
Aku bukan ibumu
27
Dibalik pernikahan palsu
28
Buono Sera
29
Rumah Daddy
30
Tunggu aku
31
Ulang tahun pernikahan
32
Ulang tahun pernikahan (2)
33
Ulang tahun pernikahan (3)
34
Perangkap tikus
35
Calon mertua
36
Tongkat golf
37
Kesempatan dalam kesakitan
38
Tamu dipagi hari
39
My beloved, Jevian.
40
Perang rencana
41
Wanita cantik di kantor Jev
42
Aku ingin berdamai
43
Aku ingin berdamai (2)
44
Dia menyakitimu?
45
Menghindar
46
Permintaan sulit
47
Jangan takut menjalani hidup
48
Rumah yang sebenarnya
49
Selangkah menuju perpisahan
50
Sidang perceraian
51
Sidang perceraian (2)
52
Grandpa?
53
Grandpa? (2)
54
Percakapan antar pria
55
Perjanjian di kandang kuda
56
Musuh dalam gelap
57
Pulang
58
You will be mine. I will be yours
59
You will be mine. I will be yours (2)
60
Dia memuntahiku
61
Kedinginan?
62
Digigit lebah
63
Rencana cadangan
64
Pembohong handal
65
Tuan pencemburu
66
Daddy seperti anak-anak
67
Menikah dengan Stancey
68
Hidup memang seperti itu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!