Sebuah Insiden

"Aku akan keluar hari ini"

Seira menggenggam sendok di tangannya kuat-kuat, ia mengamati ekspresi Renald dengan serius.

Tadinya ia fikir Renald akan menolak dan tidak memperbolehkannya, namun tanpa diduga pria itu malah tersenyum tipis sambil mengangguk.

"Baiklah, tapi kau harus pulang malam ini. Kita akan kedatangan tamu" Renald berkata dengan enteng sambil terus memotong-motong daging di piringnya sendiri.

Suasana hatinya sedang baik sejak Martin menelfon kalau Tuan Jevian bersedia menjadi investor untuk perusahaannya. Ia sedang tidak mau repot-repot mengurusi urusan Seira.

"Tamu siapa?" ia bertanya dengan bingung, mereka jarang kedatangan tamu sejak menikah selain dari keluarga sendiri.

"Nanti juga kau tahu, pulang sore ini juga" pria itu tidak mau menjelaskan.

Seira hanya mengangguk, ia sudah cukup senang kalau Renald tidak mempersulitnya keluar rumah. Selama tiga tahun disini ia merasa seperti tahanan, bahkan sepersenpun uang ia sama sekali tidak punya.

Ayahnya memotong seluruh uang sakunya sejak masih kuliah, dan setelah menikah ia tidak pernah mendapatkan sepersenpun uang dari pria ini. Renald bahkan menghalanginya untuk bekerja sendiri, keadaannya benar-benar sulit meski ia bisa makan kenyang setiap hari.

Tidak akan ada yang percaya kalau putri walikota sekaligus istri seorang pengusaha yang cukup sukses sepertinya, ternyata seorang gadis miskin yang tidak punya penghasilan sama sekali.

Hanya ibunya yang terkadang menyisihkan uang, seraya menyusun rencana agar ia bisa kabur secepat mungkin.

Namun kabur dari jangkauan Renald dan ayahnya tidaklah semudah itu, ia harus punya banyak biaya untuk membuat identitas baru dan memulai hidupnya sendiri.

Seandainya saja ia dilahirkan dari keluarga normal tentu hidupnya tidak akan pernah serumit ini, status sosial hanya membuatnya tambah sengsara.

Setelah Renald pergi kekantor pagi ini Seira buru-buru berganti baju dan mengendarai satu mobil pria itu, untung saja ia masih diperbolehkan menggunakan salah satu mobilnya.

Bagus sekali.

Bensinnya terisi penuh, itu berarti uang simpanannya bisa ia gunakan untuk membeli beberapa hadiah kecil.

Memacu mobil ia memperkirakan kalau ia akan sampai sebelum makan siang. Udara dikota juga sedang bagus dan cerah, ia bisa mengebut sedikit demi mempersingkat waktu.

Jalanan pagi itu tidak terlalu sesak saat ia sampai di pusat kota, tempat beberapa gedung perkantoran berderet, Seira mengencangkan volume suara radio di mobilnya dan bernyanyi dengan senang, jarang sekali ia punya hari yang baik seperti ini.

Sementara itu, 200 meter didepannya ada sebuah Rolls Royce yang mencolok. Dari kursi penumpang sepasang mata tengah mengamatinya dengan serius.

Lima menit tadi mereka sempat berhenti berjejeran di lampu merah dan ia bisa samar melihat sosok Seira dibalik kemudi, setengah kaca mobil depannya terbuka menampakan wanita itu sedang bernyanyi santai.

Kenapa kebetulan mereka bertemu di pagi hari yang cerah seperti ini?

Jevian tersenyum miring.

"Kau bisa menabrakan mobilku ke mobil di belakang?" ia bertanya pada supirnya.

"Apa? Tuan, menabrak?" supir itu hampir salah menginjak rem saat mendengar perintah sang bos.

Ini adalah jenis mobil yang bahkan tidak akan bisa ia beli meski bekerja selama 180 tahun penuh. Namun pria gila yang ia sebut bos ini malah menyuruhnya menabrakkan mobil mahal yang sedang ia kemudikan.

Betapa menyakitkan hati.

Jevian mengangguk, mengabaikan wajah ngeri supirnya.

"Kau lihat dibelakang? ada mobil biru dibelakang"

Supir melirik spion, menemukan mobil yang Jevian maksud, hanya terpisah dua mobil dibelakang mereka.

"Posisikan mobil tepat didepannya. Saat waktunya tepat, rem dan buat dia menabrak kita"

"Tapi Tuan-"

"Bonus satu bulan gaji jika kau bisa melakukannya"

Matanya hampir keluar mendengarnya. "Tentu. Tentu saja aku bisa," katanya riang.

Ia mulai melambat dan sengaja memposisikan mobil tepat didepan mobil Seira. Ia adalah supir berpengalaman, hal seperti ini tentu mudah saja baginya, semuanya demi bonus.

Seira terlalu sibuk dengan nyanyiannya hingga ia tidak sadar konspirasi apa yang akan ia temui beberapa menit kemudian.

Ia keluar dari keramaian dan mengemudi di jalan yang lebih sepi, tidak terlalu padat.

Gadis itu baru saja menyelesaikan satu reff dari lagu kesukaannya saat tiba-tiba mobil di depannya berhenti mendadak, Seira yang kaget hanya bisa menginjak rem sekuat tenaga.

Namun jarak mereka terlalu dekat, bunyi tabrakan langsung terdengar meski tidak terlalu keras. Itu mungkin mengakibatkan bumper depan mobilnya lecet.

Sialan, ini mobil Renald. Pria itu pasti akan mengamuk jika tahu ia merusak mobil ini.

Seira memegangi dadanya, ia masih bengong dan pikirannya kosong saat seseorang mengetuk pintu mobilnya.

Seorang pria paruh baya dengan sopan memanggil-memanggilnya agar turun.

Gadis itu membuka pintu dengan gugup, satu hal yang baru ia sadar mobil didepannya bukanlah mobil biasa. Jika dibandingkan mobil milik Renald mungkin seperti bumi dan langit, bagaimanapun ini hanya mobil standar sementara didepannya adalah mobil mewah yang hanya bisa dimiliki milioner.

"Maaf.. Maaf Pak," Seira sontak langsung menunduk gugup, ia pasti dalam masalah karena membuat mobil mahal itu lecet.

Bodohnya, padahal hari ini terasa sangat menyenangkan. Kenapa ia malah bertemu kesialan.

"Nona, saya tidak bisa memutuskan. Silahkan bicara langsung pada Tuan" supir itu merasa kasihan pada gadis ini, sebenarnya apa yang membuatnya terjebak masalah dengan bosnya.

Seira yang bingung melirik pada tempat tabrakan, dimana bumper depannya lebih rusak daripada bagian belakang mobil pria itu, harusnya orang itu tidak terlalu marah kan? fikir Seira dalam hati.

Tiga detik kemudian pintu belakang Rolls Royce terbuka, sepatu hitam mengkilap dengan celana bahan yang membungkus kaki panjang itu turun.

Sosok Jevian memandang Seira dengan ekspresi serius, ada sedikit kekagetan diwajahnya. Sungguh akting yang sangat memukau padahal dia sendiri yang merencanakan kecelakaan ini.

Gadis itu seperti jatuh dan tertimpa tangga, bukan hanya kecelakaan ia bahkan harus berurusan dengan pria ini lagi, pria yang paling ingin ia hindari sejauh mungkin.

"Apakah kau punya dendam denganku, Nona?" tanya Jevian pada gadis yang sedang menatapnya dengan kaku.

Seira tidak menjawab, ia menelan ludah berkali-kali. Apa yang harus ia katakan saat ini?

"Sayang sekali mobilku belum sempat di asuransikan, dan kau menabraknya sekarang" Jevian menatap bagian belakang mobilnya yang hanya punya lecet kecil, sementara bagian depan mobil Seira penyok.

"Tuan,"

Haruskah aku memanggilnya Tuan?

Seira membasahi bibirnya, "Maaf, aku akan bertanggung jawab"

Bertanggung jawab apanya, aku bahkan tidak punya uang untuk membawa mobil Renald ke bengkel.

"Kau yakin bisa membayarnya? mobilku bukan jenis mobil biasa, lecet kecil saja bisa membuat harga reparasinya melambung tinggi" Jevian menaikkan alisnya.

"Haruskah aku telfon suamimu? aku bisa memintanya untuk membayar" mengeluarkan ponsel dari dalam sakunya, ia melihat wajah gadis itu memucat.

"Tidak, aku akan bertanggung jawab sendiri. Tolong jangan bilang padanya" Seira nyaris berteriak.

Ia bisa meminjam uang pada ibunya, namun jika Renald sampai tahu kejadian ini pria itu pasti akan membuat hidupnya seperti di neraka.

"Tolong beri aku waktu sebentar untuk berfikir"

Terpopuler

Comments

Lutfy Hutapea

Lutfy Hutapea

kasian siara

2023-09-09

0

botak

botak

kasiannyaa... kaya to miskin n tertekan lahir batin....huff

2022-10-17

0

Wahyunii

Wahyunii

jangan kasi kendor kang jev

2021-11-09

0

lihat semua
Episodes
1 Wawancara
2 Pertemuan
3 Aroma unik
4 Kepalsuan
5 Istri pria lain
6 Rahasia Seira
7 Sebuah Insiden
8 Sampai jumpa nanti malam
9 Mommy membawa kue
10 Kita bertemu lagi, Nona Sei.
11 Kecurigaan Jevian
12 Mau berselingkuh denganku?
13 Kenyataan baru
14 Jalanan sepi
15 Bukan penculik
16 Kau menciut?
17 Percakapan tengah malam.
18 "Buongiorno, Signorina"
19 Jalan-jalan
20 Jalan-jalan (2)
21 Ayo, beri salam pada ayahmu.
22 Kai tidak suka Daddy
23 Liburan keluarga
24 Maaf, istriku sedang marah
25 Belajar berkuda
26 Aku bukan ibumu
27 Dibalik pernikahan palsu
28 Buono Sera
29 Rumah Daddy
30 Tunggu aku
31 Ulang tahun pernikahan
32 Ulang tahun pernikahan (2)
33 Ulang tahun pernikahan (3)
34 Perangkap tikus
35 Calon mertua
36 Tongkat golf
37 Kesempatan dalam kesakitan
38 Tamu dipagi hari
39 My beloved, Jevian.
40 Perang rencana
41 Wanita cantik di kantor Jev
42 Aku ingin berdamai
43 Aku ingin berdamai (2)
44 Dia menyakitimu?
45 Menghindar
46 Permintaan sulit
47 Jangan takut menjalani hidup
48 Rumah yang sebenarnya
49 Selangkah menuju perpisahan
50 Sidang perceraian
51 Sidang perceraian (2)
52 Grandpa?
53 Grandpa? (2)
54 Percakapan antar pria
55 Perjanjian di kandang kuda
56 Musuh dalam gelap
57 Pulang
58 You will be mine. I will be yours
59 You will be mine. I will be yours (2)
60 Dia memuntahiku
61 Kedinginan?
62 Digigit lebah
63 Rencana cadangan
64 Pembohong handal
65 Tuan pencemburu
66 Daddy seperti anak-anak
67 Menikah dengan Stancey
68 Hidup memang seperti itu
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Wawancara
2
Pertemuan
3
Aroma unik
4
Kepalsuan
5
Istri pria lain
6
Rahasia Seira
7
Sebuah Insiden
8
Sampai jumpa nanti malam
9
Mommy membawa kue
10
Kita bertemu lagi, Nona Sei.
11
Kecurigaan Jevian
12
Mau berselingkuh denganku?
13
Kenyataan baru
14
Jalanan sepi
15
Bukan penculik
16
Kau menciut?
17
Percakapan tengah malam.
18
"Buongiorno, Signorina"
19
Jalan-jalan
20
Jalan-jalan (2)
21
Ayo, beri salam pada ayahmu.
22
Kai tidak suka Daddy
23
Liburan keluarga
24
Maaf, istriku sedang marah
25
Belajar berkuda
26
Aku bukan ibumu
27
Dibalik pernikahan palsu
28
Buono Sera
29
Rumah Daddy
30
Tunggu aku
31
Ulang tahun pernikahan
32
Ulang tahun pernikahan (2)
33
Ulang tahun pernikahan (3)
34
Perangkap tikus
35
Calon mertua
36
Tongkat golf
37
Kesempatan dalam kesakitan
38
Tamu dipagi hari
39
My beloved, Jevian.
40
Perang rencana
41
Wanita cantik di kantor Jev
42
Aku ingin berdamai
43
Aku ingin berdamai (2)
44
Dia menyakitimu?
45
Menghindar
46
Permintaan sulit
47
Jangan takut menjalani hidup
48
Rumah yang sebenarnya
49
Selangkah menuju perpisahan
50
Sidang perceraian
51
Sidang perceraian (2)
52
Grandpa?
53
Grandpa? (2)
54
Percakapan antar pria
55
Perjanjian di kandang kuda
56
Musuh dalam gelap
57
Pulang
58
You will be mine. I will be yours
59
You will be mine. I will be yours (2)
60
Dia memuntahiku
61
Kedinginan?
62
Digigit lebah
63
Rencana cadangan
64
Pembohong handal
65
Tuan pencemburu
66
Daddy seperti anak-anak
67
Menikah dengan Stancey
68
Hidup memang seperti itu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!