"Perusahaan Star Agency dimiliki oleh Tuan Renaldi Hutomo dibidang film dan televisi. Anak pertama dari keluarga Hutomo yang cukup terkenal, didirikan empat tahun lalu sebelum menikahi Seira Amalia, putri dari Bapak Walikota"
Putri dari seorang walikota? alis Jevian terangkat saat mendengarkan penjelasan dari Martin.
Pria itu tidak menyangka kalau gadis yang ia cari selama ini bukan berasal dari keluarga biasa, gadis itu sebenarnya putri dari pejabat negara.
"Bagaimana profil keluarganya?" ia bertanya dengan gelisah.
"Tidak ada yang menarik, mereka layaknya keluarga biasa. Nona Seira anak kedua, kakak laki-lakinya menetap diluar negeri setelah menikah beberapa tahun yang lalu"
"Kau yakin?" Jevian masih tidak puas.
Martin mengangguk ragu, ia heran kenapa bosnya ini sangat terobsesi pada keluarga sang walikota. Namun menurut penulusurannya sama sekali tidak ada yang aneh.
Rahardian tercatat sebagai walikota terbaik sejak masa jabatannya hingga sekarang, tidak ada satupun rumor buruk tentang mereka. Dilahirkan oleh keluarga pejabat secara turun temurun. Ia bahkan digadang bisa menjadi kandidat menteri tahun depan.
Dua anaknya lulus dengan nilai yang baik, anak sulungnya bekerja diluar negeri kemudian menikah, lalu anak perempuannya adalah Nona Seira juga sudah menikah tepat tiga tahun yang lalu.
Bagaimana orang-orang seperti mereka terlibat masalah dengan konglomerat ini.
Apa bosnya ini punya semacam hubungan terlarang dengan wanita itu? Martin menepis pikirannya, ia melirik Jevian dengan gugup. Bagaimana ia bisa punya pemikiran mengerikan seperti itu.
Pria didepannya ini jelas tidak akan kekurangan wanita yang akan berlutut dikakinya, tidak mungkin ia malah punya hubungan dengan istri orang lain. Sungguh cerita yang sangat tidak logis.
"Seira tidak pernah kecelakaan atau menghilang?"
Jevian menebak kalau gadis itu mungkin menderita amnesia parsial pasca kecelakaan hingga ia tidak mengenali Jevian, namun jawaban Martin mematikan spekulasi itu.
"Tidak pernah, menurut penelusuran Nona Seira sama sekali tidak pernah terlibat kecelakaan besar"
Apakah dia hanya berpura-pura, karena takut suaminya tahu masalalu mereka?
"Kau boleh pergi"
Pria yang berdiri didepannya itu mundur dan keluar, meninggalkan Jevian termenung seorang diri didalam ruangan.
Apakah dia benar-benar harus melupakan gadis itu dan fokus mencari ibunya saja?
Ah, pria itu meremas rambutnya dengan kesal.
Pikirannya berantakan sejak malam pertemuan itu. Dia tidak mungkin merebut istri pria lain, Jevian tidak akan sebrengsek itu.
Setelah berfikir seharian ia memutuskan untuk menyerah, sebagai lelaki sejati pantang baginya merusak rumah tangga orang lain, mungkin sudah takdirnya untuk tetap sendiri seumur hidup.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sore hari di kediaman besar, seorang wanita sedang duduk di sofa santai sambil membalik majalah bisnis langganan suaminya.
Ia tidak pernah tertarik pada benda yang selalu diantar kedepan rumahnya setiap minggu itu, sampai menyadari kalau potret seseorang yang berputar dikepalanya sejak malam tadi, ternyata terpampang sebagai berita utama.
Tangannya sedikit bergetar saat mengambil buku bersampul pria seksi berbalut jas itu. Tenggorokannya kering seketika.
Jevian R Hugo.
Jevian Romario Hugo.
Ia melafalkan nama itu dalam hati.
Profil dan biografi singkat pria berkebangsaan Italia itu diangkat sebagai topik utama dalam majalah yang baru dirilis dua hari lalu.
Dalam wawancara, pria itu mengatakan akan menetap disini, selain untuk mengembangkan bisnisnya, ia juga sedang mencari ibunya.
Ia bahkan berkata pernah mengunjungi negara ini tujuh tahun lalu.
Tujuh tahun yang lalu, itu berarti pertemuan mereka untuk pertama kalinya.
Itu juga tahun terberat dalam hidup Seira, dimana segala kemalangan takdir menghampirinya dengan bersamaan.
Pria muda berwajah barat, lengkap dengan mata indah, bulu mata lentik dan rambut tembaga. Tidak ada yang berubah selain dari rambut janggut yang dicukur tipis.
Setelah tujuh tahun berlalu ia akhirnya bisa mengetahui nama lengkap pria itu hari ini.
Seira menelan ludahnya saat menyusuri lembar demi lembar kertas yang menampilkan foto pria itu dalam berbagai pose yang elegan, tidak ada senyuman yang terlintas dalam raut wajahnya namun itu malah menjadi alasan pria itu lebih memikat untuk dilihat.
Ia ingat betul wajah ini, meski kepalanya terbentur batu meteorpun ia tidak akan pernah melupakan proposi wajahnya yang tajam.
Sama seperti pertemuan mereka di pesta kemarin, ia bisa mengenali pria ini hanya dalam rentang waktu kurang dari dua detik.
Kenapa makhluk ini tiba-tiba muncul kembali setelah menghilang selama tujuh tahun?
Ia baru mulai menata dan merencanakan hidupnya yang berantakan, namun tak disangka badai baru kembali muncul tiba-tiba.
Pria ini tidak akan repot-repot mengorek masa lalunya kan? sebuah kegelisahan mengusiknya, bagaimana jika pria itu tidak melepaskannya?
Seira sedang berfikir keras saat langkah kaki seseorang memasuki rumah, ia belum sempat bereaksi ketika sosok Renald masuk dan menatap tajam ke arahnya. Sontak membuat wanita itu melempar majalah di tangannya dengan gugup.
"Kau sedang mengagumi Mr Jev? bermimpi untuk merayunya?" pria itu tersenyum mengejek sebelum duduk dan menarik dasi dari kerah kemejanya.
Ia baru saja pulang kantor dan melihat istri cantiknya dengan celana dan kaos santai sedang membaca majalah di ruang tengah, tidak bisa menahan diri untuk mengejek wanita itu.
Kesenangannya beberapa tahun terkahir adalah melihat wajah gugup Seira dan ekspresi lemahnya, Renald merasa senang saat menyadari gadis itu bergantung dan patuh pada segala ucapannya.
"Aku hanya melihat-lihat dan baru sadar kalau pria yang tadi malam adalah dia" Seira berusaha bersikap normal, ia sangat takut jika ekspresinya terlihat aneh.
Rahasia antara dia dan Jevian adalah rahasia yang harus ia sembunyikan rapat-rapat. Apalagi dari iblis yang tengah duduk didepannya saat ini.
"Bukankah aku sudah bilang kita akan makan malam di rumahmu?"
Gadis itu menghela nafas lega saat Renald mengalihkan pembicaraan, ia sepertinya tidak peduli dan percaya pada alasan yang ia lontarkan barusan.
"Aku baru akan mulai bersiap-siap" Seira berkata singkat sebelum berlari ke arah kamarnya sendiri.
Sejak menikah mereka memang tidak pernah tinggal sekamar sekalipun, pernikahan ini lebih tepatnya seperti kesepakatan bisnis.
Orang tua mereka menyetujui pernikahan untuk alasan-alasan tertentu.
Ayahnya adalah seorang pejabat negara yang tidak ingin nama keluarganya tercoreng sedikitpun, sedangkan keluarga Renald adalah pebisnis yang melakukan apapun demi bisa membawa keuntungan bagi perusahaan.
Masuk kedalam kamar ia akhirnya bisa bernafas lega, langkah kakinya gontai saat memasuki kamar mandi, bersiap untuk makan malam di rumah orang tuanya nanti malam.
Sandiwara baru akan dimulai, ia harus menyiapkan segalanya agar ia punya tenaga untuk berakting didepan mereka semua, belum lagi Renald pasti akan terus mendesaknya untuk membujuk sang ayah menandatangani proyek izin perusahaan barunya itu.
Sudah tiga tahun ia menjalani kehidupan seperti ini namun wanita itu masih belum bisa terbiasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Lutfy Hutapea
pemaksa
2023-09-09
0
botak
huuff bukan tekanan dri lakinyaa ajaa tp tekanan batin dri kluarganyaa hanya demi harta n nama baik,huff
2022-10-17
0
Triiyyaazz Ajuach
pernikahan bisnis sama" menguntungkan kedua belah pihak, yg satu utk nutup aib karna putrinya yg sdh nggak virgin dan kemungkinan hamil dan yg satu cma ingin agar proyek" yg dibuatnya bsa lancar dgn bantuan mertuanya yg seorang walikota
2021-08-02
1