Wanita Rahasia Sang Konglomerat

Wanita Rahasia Sang Konglomerat

Wawancara

Jevian R Hugo.

Mata gadis itu menatap pria blasteran di depannya dengan gugup, ini adalah kali pertamanya mewawancarai seorang pria seperti ini.

Gagah, jantan, seksi. Bagaimana mendefinisikannya? Ia pusing sendiri pada betapa kuatnya daya tarik pria ini.

Sosok ini tampak sama seperti model majalah pria dengan perut sixpack dan kulit berwarna madu, dengan sedikit bekas rambut janggut tipis yang telah dicukur rapih dari telinga mengelilingi dagu. Lengan berototnya bahkan masih nampak jelas dibalik bungkusan jas tebalnya.

Ya Tuhan.

Ternyata benar-benar ada manusia seseksi Adam Levine saat masih bujang didepannya. Bukan hanya rumor atau kabar burung, namun ini memang asli.

Saat atasannya di kantor mengutusnya untuk mewawancarai pria ini minggu lalu, ia bahkan histeris sepanjang sore.

Bagaimana tidak? Jevian Hugo adalah salah satu taipan yang membuat geger dunia bisnis.

Selama bekerja untuk sebuah perusahaan majalah bisnis ia terlalu sering bertemu dan wawancara dengan bapak-bapak buncit berumur lima puluh tahunan, atau kadang juga pria berkacamata yang membosankan. Namun kali ini, ia seperti duduk didepan artis hollywood yang punya tatapan mata tajam sekaligus teduh.

Tapi ia berada disini untuk mengajukan pertanyaan bukan untuk duduk bengong lantas terpesona.

Setelah beberapa menit wanita itu akhirnya berdeham dan menenangkan diri sebelum membaca sederet pertanyaan yang berhubungan dengan bisnis, pertanyaan itu telah ia susun berhari-hari dengan hati-hati dan teliti di selembar kertas yang kini ia pegang.

Berawal dari pertanyaan umum seperti visi misi perusahaan, dan langkah mereka kedepan dalam persaingan pasar.

Jawaban Jevian seakan template yang seringkali di dengar dari taipan kaya yang lain hingga membuatnya mengantuk, ia lebih tertarik pada kehidupan pribadi pria ini.

Seperti bagaimana tipe wanita impiannya, misalnya.

Kali-kali saja ia bisa mendaftarkan diri sebagai kandidat, ups.

Rencana Tuhan kan tidak ada yang tahu, sebagai manusia ia hanya bisa berharap meskipun harapannya terdengar terlalu serakah.

"Bagaimana Anda bisa begitu lancar berbahasa?" tanyanya dengan rasa penasaran, menahan diri untuk tidak kelihatan linglung.

"Ibuku lahir di negara ini, jadi aku berusaha keras untuk mempelajarinya juga. Namun aku baru mempelajarinya saat sudah dewasa" jawab Jevian dengan senyum mengambang, tidak jelas juga apakah dia tersenyum atau menyeringai.

"Apakah Tuan Hugo memutuskan untuk tinggal disini karena Ibumu?"

"Ya salah satunya karena aku ingin mencarinya, kami berpisah saat aku masih kecil."

"Lalu, apakah Anda sudah pernah datang berkunjung kesini sebelum akhirnya menetap?"

Jevian tidak menjawab langsung, jarinya membelai bibirnya secara tidak sadar. Memilih kata yang tepat.

Demi seluruh spesies bumi, gerakan itu hanya membuat hormon ekstrogen wanita didepannya bergejolak tidak karuan.

Seberapa lezat rasanya? ah tidak, sekarang bukan waktu yang tepat untuk berfikiran kotor.

Laporan wawancaranya harus diserahkan besok pagi jadi pikirannya tidak boleh melantur.

"Tujuh tahun yang lalu, aku kabur kesini saat masih kuliah" ia akhirnya menjawab jujur.

"Tapi aku dijemput paksa saat baru beberapa hari tiba disini. Tunggu, tolong jangan tulis jawabanku yang tadi"

Sang pewawancara mengangguk, ia melanjutkan pertanyaan selanjutnya.

"Lalu apakah Anda berniat menikah dan menetap disini untuk jangka waktu yang lama?"

"Mungkin, semuanya tergantung pada keadaan. Jika aku menemukan wanita itu, mungkin aku bisa mempertimbangkan untuk menikah."

"Ehemm.. Lalu wanita seperti apa yang sebenarnya Anda cari, di negara ini ada banyak wanita cantik" ia mempertaruhkan keberanian terakhirnya untuk bertanya.

Kali ini Jevian juga terdiam lama, matanya memandangi lukisan di dinding, menerawang.

Bayangan gadis muda yang terbaring di sebelahnya tujuh tahun yang lalu masih jelas berkelebat dalam fikirannya, seperti apa gadis yang ia cari? tidak lebih dan tidak kurang seperti bayangan di otaknya itu, terlebih aroma tubuhnya yang tidak bisa ia temui pada milyaran manusia lain.

Ada rasa nostalgia di bola matanya yang coklat muda.

"Kulit eksotik, mata bulat, rambut ikal dan dia punya aroma yang unik" Jevian berusaha menggambarkan keindahan dewi itu dalam kata singkat.

Apa?

Apa yang dimaksud pria ini dengan aroma yang unik? parfum?

"Sepertinya waktu kita sudah habis," Jevian mengingatkannya dengan tidak sabar, pertanyaaannya kian melenceng dari topik dan ia tidak suka kehidupan pribadinya dieskpos terlalu banyak.

Tatapan itu membuat sang pewawancara tersenyum kaku.

Ini berarti dia sedang diusir, jadi dia harus buru-buru lari dari tempat ini sebelum terkena masalah.

Pewawancara itu mengangguk, "Kalau begitu kita bisa akhiri wawancara sampai disini. Terimakasih atas waktunya, Tuan"

Sesi wawancara itu berakhir setelah satu jam berlalu, gadis yang mewawancarainya itu mengulurkan tangan, untuk bersalaman namun Jevian hanya memandang jari tangan wanita itu dengan ekspresi susah, dan tetap duduk tenang seolah tak melihat.

Asistennya maju untuk menggantikannya berjabat tangan dengan cekatan "Maaf Mr. Hugo punya sedikit gangguan mysophobia"

Wanita itu tercengang sejenak namun buru-buru bersikap normal, ia tahu beberapa orang dilingkungan atas memang punya phobia seperti itu, wajar saja.

Meski ia sedikit tersinggung karena mungkin telah dianggap kotor oleh pria ini.

"Mohon untuk tidak menyebarkannya ke publik" asisten itu kembali memperingatkan.

"Baik, aku mengerti"

Wanita itu menunduk sopan sebelum akhirnya pamit dan keluar dari ruangan itu.

Jevian menghembuskan nafasnya dengan lega, akhirnya tidak ada lagi bau wanita yang menyengat didalam ruangannya. Mata pria itu mengamati sekeliling ruangan dengan wallpaper coklat yang futuristik, di desain dengan perapian klasik seperti kastil tuanya di Italia. diatasnya ada beberapa hiasan tembikar dan juga lukisan yang menggambarkan suasana perang dan kavaleri kuda.

Sudah sebulan ia menetap di negara ini, namun ia terlalu sibuk memindahkan basis perusahaannya, hingga tidak punya waktu untuk mulai mencari ibunya dan gadis itu.

Jika suasananya sudah stabil ia mungkin akan mulai pencariannya.

"Tolong bersihkan seluruh ruangan ini, aku akan keluar sebentar. Pastikan tidak ada bau yang tersisa" ia memberi perintah sebelum beranjak.

Martin, asistennya adalah pria muda lokal yang telah menyelesaikan studinya di Roma, ia praktis bisa bicara dua bahasa memudahkannya untuk berkomunikasi dengan sang bos. Usianya hanya selang satu tahun lebih muda dari Jevian.

Ketika mendengar perintah itu ia mengangguk dengan cepat.

Pria itu sudah terbiasa mengurus bos nya yang punya kelainan aneh terhadap aroma wanita.

Menurut pengamatannya selama setahun mendampingi Jevian, pria itu sama sekali tidak ingin kontak fisik dengan wanita yang bukan keluarganya, apalagi wanita muda yang cantik dan genit.

Bukannya senang ketika dirayu, Jevian malah mendorongnya dengan kekuatan penuh jika wanita itu tetap ngeyel mendekatinya, seolah mereka semua adalah kuman yang membawa virus.

Setelah bayangan bos nya menghilang di balik pintu ia akhirnya menelfon seseorang untuk membersihkan seisi ruangan, mengingatkannya untuk menyemprot pengharum ruangan.

Terpopuler

Comments

Lutfy Hutapea

Lutfy Hutapea

mantap

2023-09-09

0

Surati

Surati

mampir bacanya

2022-12-11

0

Supi

Supi

lanjut ke sini ke kamar ini dulu 🤭 sambil menung season ke 2 cerita aezar dan zevanya

2022-08-26

0

lihat semua
Episodes
1 Wawancara
2 Pertemuan
3 Aroma unik
4 Kepalsuan
5 Istri pria lain
6 Rahasia Seira
7 Sebuah Insiden
8 Sampai jumpa nanti malam
9 Mommy membawa kue
10 Kita bertemu lagi, Nona Sei.
11 Kecurigaan Jevian
12 Mau berselingkuh denganku?
13 Kenyataan baru
14 Jalanan sepi
15 Bukan penculik
16 Kau menciut?
17 Percakapan tengah malam.
18 "Buongiorno, Signorina"
19 Jalan-jalan
20 Jalan-jalan (2)
21 Ayo, beri salam pada ayahmu.
22 Kai tidak suka Daddy
23 Liburan keluarga
24 Maaf, istriku sedang marah
25 Belajar berkuda
26 Aku bukan ibumu
27 Dibalik pernikahan palsu
28 Buono Sera
29 Rumah Daddy
30 Tunggu aku
31 Ulang tahun pernikahan
32 Ulang tahun pernikahan (2)
33 Ulang tahun pernikahan (3)
34 Perangkap tikus
35 Calon mertua
36 Tongkat golf
37 Kesempatan dalam kesakitan
38 Tamu dipagi hari
39 My beloved, Jevian.
40 Perang rencana
41 Wanita cantik di kantor Jev
42 Aku ingin berdamai
43 Aku ingin berdamai (2)
44 Dia menyakitimu?
45 Menghindar
46 Permintaan sulit
47 Jangan takut menjalani hidup
48 Rumah yang sebenarnya
49 Selangkah menuju perpisahan
50 Sidang perceraian
51 Sidang perceraian (2)
52 Grandpa?
53 Grandpa? (2)
54 Percakapan antar pria
55 Perjanjian di kandang kuda
56 Musuh dalam gelap
57 Pulang
58 You will be mine. I will be yours
59 You will be mine. I will be yours (2)
60 Dia memuntahiku
61 Kedinginan?
62 Digigit lebah
63 Rencana cadangan
64 Pembohong handal
65 Tuan pencemburu
66 Daddy seperti anak-anak
67 Menikah dengan Stancey
68 Hidup memang seperti itu
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Wawancara
2
Pertemuan
3
Aroma unik
4
Kepalsuan
5
Istri pria lain
6
Rahasia Seira
7
Sebuah Insiden
8
Sampai jumpa nanti malam
9
Mommy membawa kue
10
Kita bertemu lagi, Nona Sei.
11
Kecurigaan Jevian
12
Mau berselingkuh denganku?
13
Kenyataan baru
14
Jalanan sepi
15
Bukan penculik
16
Kau menciut?
17
Percakapan tengah malam.
18
"Buongiorno, Signorina"
19
Jalan-jalan
20
Jalan-jalan (2)
21
Ayo, beri salam pada ayahmu.
22
Kai tidak suka Daddy
23
Liburan keluarga
24
Maaf, istriku sedang marah
25
Belajar berkuda
26
Aku bukan ibumu
27
Dibalik pernikahan palsu
28
Buono Sera
29
Rumah Daddy
30
Tunggu aku
31
Ulang tahun pernikahan
32
Ulang tahun pernikahan (2)
33
Ulang tahun pernikahan (3)
34
Perangkap tikus
35
Calon mertua
36
Tongkat golf
37
Kesempatan dalam kesakitan
38
Tamu dipagi hari
39
My beloved, Jevian.
40
Perang rencana
41
Wanita cantik di kantor Jev
42
Aku ingin berdamai
43
Aku ingin berdamai (2)
44
Dia menyakitimu?
45
Menghindar
46
Permintaan sulit
47
Jangan takut menjalani hidup
48
Rumah yang sebenarnya
49
Selangkah menuju perpisahan
50
Sidang perceraian
51
Sidang perceraian (2)
52
Grandpa?
53
Grandpa? (2)
54
Percakapan antar pria
55
Perjanjian di kandang kuda
56
Musuh dalam gelap
57
Pulang
58
You will be mine. I will be yours
59
You will be mine. I will be yours (2)
60
Dia memuntahiku
61
Kedinginan?
62
Digigit lebah
63
Rencana cadangan
64
Pembohong handal
65
Tuan pencemburu
66
Daddy seperti anak-anak
67
Menikah dengan Stancey
68
Hidup memang seperti itu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!