My kakak ipar Future

Hari pertama liburan Aurora dan Aubee pergi ke raja Ampat Papua, semua sudah direncanakan dengan matang, Aurora memang akan pergi liburan bersama Aubee bulan ini.

" Mbak Ora trip terpanjang kita ini, selama satu bulan aku jadi ga sabar menikmati pesona keindahan Indonesia" ucap Aubee ketika mereka berada di dalam pesawat.

"kalau kamu ga ngajak Mbak bulan lalu mungkin ga akan tahu tempat wisata di Indonesia, untung pergi sama kamu" Aurora menikmati perjalanan ini.

Aurora harus menerima kenyataan jika Wida menjadi istri Prabu sepuluh tahun lalu, Aurora hanya butuh waktu agar bisa menerima semuanya.

Ia berpikir untuk melewati masa ini dengan menghilang pergi jauh dari keluarga teman dan lainnya, Dia tidak ingin menjadi wanita egois karena tidak menerima Widanara sebagai istri Prabu, Aurora hanya shock melihat siapa yang menjadi istri Prabu.

mungkin dengan pergi jalan-jalan ini, Ia bisa mengendalikan emosi dan pikirannya, Aurora memikirkan bagaimana nantinya jika ia menjadi istri Prabu apakah bisa menjalan pernikahan.

menuju Papua mereka menempuh perjalanan selama 4 jam ketika sampai di bandara, mereka langsung menuju Sorong untuk beristirahat agar pagi lebih segar.

saat tiba di hotel mereka memesan kamar full servis untuk dua malam, jam menunjukan pukul 1 dini hari setelah mandi mereka berdua tertidur karena kelelahan.

"*Arya tunggu... aku mau ikut kamu.... kamu jangan pergi aku mau pergi bersama mu."

perempuan berusaha mengajar laki-laki itu.

"kamu ingin bersama ku....tapi bagaimana dengan suami dan anak kamu Wida" ucap laki-laki bernama Arya.

"Ar....aku hanya ingin bersama kamu....dia pantas mendapatkan cinta sejatinya... bukan aku Ar" jelas Wida memegang tangan Arya.

"Wida tunggu... kamu tidak bisa tinggalkan aku seperti ini Wida.....kenapa kalian meninggalkan ku...." Prabu berusaha untuk mengejar Wida dan Arya.

Wida dan Arya tersenyum sahabat mereka takut kehilangan mereka berdua. Wida melihat Embun berada di tangan Prabu menangis dan seorang bayi umur satu bulan.

"mamiiii aku ikut.....aku mau pergi dengan mami....kita semua mau ikut" teriaknya Embun ingin pergi dengan Wida.

"Wid...kamu tidak kasian dengan kami ....kamu tidak memikirkan Arumi" Prabu berusaha mengejar Wida.

"Prabu carilah wanita itu...aku mau dia jadi ibu untuk anak ku dan istri kamu...aku hanya ingin kamu bahagia"

"Wida......kamu jahat sama seperti wanita itu pergi meninggalkan ku" Prabu teriak histeris melihat Wida dan Arya pergi bersama*.

"Mbak....mbak bangun Mbak kenapa? mimpi buruk ya?" Aubee terbangun karena mendengar Aurora mengigau nama Prabu.

Ia membuka mata dilihatnya wajah khawatir Aubee yang terbangun. "Mbak kenapa?" tanya Aubee melihat keringat di dahi Aurora.

"Mbak mimpi seorang wanita pergi meninggalkan suami dan anak demi pria lain... mbak hanya bisa melihat tidak bisa membantu dia, suaminya menangis karena di tinggalkan istrinya" Aurora menceritakan mimpi yang seperti nyata.

"Mbak sekarang ambil wudhu sebentar lagi mau subuh mungkin Mbak memikirkan seseorang jadi terbawa mimpi" Aubee turun ranjang dan masuk ke kamar mandi.

Aurora termenung apa alasan istri Prabu memilih laki-laki lain dari pada suaminya bahkan ia tidak menghiraukan anaknya yang menangis keras.

Embun yang menangis minta ikut bersama perempuan itu terbayang kejadian saat dia bertemu Embun yang menangis di toilet mall seminggu yang lalu.

Aurora menjalan kewajibannya sebagai muslim, meminta agar diberi kemudahan dan ketenangan jiwanya menghadapi masalah ini.

setelah sarapan mereka sudah berencana untuk pergi ke raja Ampat dari Sorong menuju raja Ampat menempuh waktu 2 jam perjalanan darat mereka akan pergi ke pulau wayag pulang yang paling populer di sana.

menikmati indahan laut dan pulau-pulau kecil yang berjejer di tengah laut. Ini sangat menakjubkan bagi Aurora dia belum pernah melihat pemandangan seindah ini.

mereka melakukan diving dan snorkeling menikmati waktu selama berada di raja Ampat.

mereka kembali sebelum magrib sehingga bisa beristirahat untuk melanjutkan perjalanan ini.

Jakarta

Sudah dua hari Prabu tidak melihat Aurora berada di kantornya. Saat keruangan perempuan itu Prabu terbayang kemesraan mereka, ia mencium kening Aurora dengan lama.

"Ra... kamu dimana gimana Abang menemukan mu" ucapnya menutup mata bersandar di kursi kerjanya.

"Seren Mas pulang dulu....jika ada urgen kamu ke rumah Mas" ia mengetik pesan untuk adiknya.

"Mas gimana udah ketemu Ditha? aku tadi ke ruangannya asisten dia bilang sudah dua hari tidak masuk kerja"

"belum... kamu tahu email atau apa untuk menghubungi dia, Mas sampai sekarang ga tahu keberadaan dia dimana... kemaren mas mencoba datang ke rumah Om Raditya kata asistennya Om Raditya pergi ke Jerman."

"Nanti aku coba lihat email dia aktif atau tidaknya mas"

Prabu memakai jasnya kembali ia berniat untuk istirahat di rumah agar bisa memikirkan menemukan Aurora.

"selamat siang pak saya mau diskusi tentang dana untuk ulang tahun Kalandra Tecno bulan depan" Dian masuk ke ruangan Prabu memakai rok di atas lutut dan baju yang ketat membentuk lekuk tubuhnya.

"saya tidak bisa sekarang diskusi karena ada urusan penting jika kamu ingin diskusi bisa dengan Dimas atau Seren saya pergi dulu"

"tapi pak saya butuh persetujuan dari bapak" ia mendekati Prabu, bahkan sengaja mengelus pipi Prabu

"aku tahu kamu kesepian sejak Wida meninggal dunia aku bisa menghangatkan ranjang mu" bisiknya sensual

Prabu mendorong kuat tubuh Dian hingga terjatuh. " ingat ya perempuan sundel berapa kali saya bilang jangan jadi wanita murahan cuihh" Prabu pergi meninggalkan ruangannya.

melihat wanita itu saja tidak berselera apalagi tidur bersamanya. Prabu tidak bisa memecat Dian karena dia anak Komisaris, sejak kepergian Wida dia selalu menggoda Prabu dengan berbagai cara.

Prabu tidak ingin melampiaskan nafsunya kepada wanita lain dia ingin berkomitmen menjalani hubungan hanya secara halal untuk bisa menikmati surga dunia. Walaupun dia sering minum, dia tidak akan hilang kendali takut berbuat amoral karena dia memiliki adik perempuan.

kenapa dia tidak menghubungi Antariksa untuk bisa meminta nomor sepupunya yang bernama Aubee. Dia akan coba menelusuri tentang keluarga Nataprawira.

"Anta...ini Mas Prabu gimana kuliah kamu? kamu ada nomor sepupu kamu bernama Aubee?" tanya to the points

"081*********"

"thank Anta nanti kita ngopi bareng sudah lama tidak nongkrong bersama kamu".

Serena mencoba menghubungi Aurora lewat email pasti ada sesuatu dengan Aurora kenapa dia menghilang setelah datang ke rumah Prabu.

*my kakak ipar future

hai dit.. apa kabar ? aku tidak tahu apa yang membuat mu menghilang pergi. jika kakak ku berbuat salah maafkan lah dia dit...

kamu tahu ga selama tiga tahun ini dia berjuang untuk bisa menghibur jiwanya dengan mengasuh sendiri Arumi tanpa dibantu siapa pun.

setelah kamu kembali aku melihat jika Mas Prabu menemukan belahan jiwanya dia lebih bersemangat bekerja.

aku hanya ingin kamu tahu dit....Mas Prabu dari dulu hidupnya hancur kamu pergi mbak Wida juga pergi...

aku cuma takut jika mas Prabu akan kembali depresi seperti sepuluh tahun yang lalu setelah meninggalnya temannya bernama Mas Arya.

Kamu pasti tahu siapa Mas Arya dia pacar mbak Wida ... Mas Prabu mengikuti kemauan ibu mbak Wida untuk menikahinya karena melihat anaknya kehilangan pacarnya...

dulu Mas Prabu memang brengsek dia tukang mabuk tapi itu hanya menutupi kehampaan dia yang kurang perhatian dari papa mama...

aku tidak tahu kamu dulu pacarnya kakak ku setelah kamu pergi sepuluh tahun yang lalu Mas Prabu mengunci dirinya di kamar selama dua Minggu.....

Mas Prabu berteriak setiap hari "jangan pergi ....aku mohon kamu jangan pergi tinggalkan aku...Rara " setiap hari dia menangis karena kamu tidak pernah datang lagi ke apartemen nya...

aku tidak tahu dimana apartemen mas Prabu saat itu... ketika dia pulang ke rumah dengan keadaan menyedihkan....

aku hanya memberitahu kamu keadaan kakak aku setelah kamu pergi.... Ditha terima lah kakak ku buatlah dia bahagia berikan segala yang tak pernah ia dapatkan dari keluarganya...

cinta yang tulus ...perhatian dan kasih sayang...

sahabat kamu Serena Genia Kalandra*.

🌺🌺🌺🌺🌺

To be continue

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***