Aurora terpikir ucapan Prabu, apakah ia trauma atau phobia. Aurora mencoba untuk berkonsultasi dengan psikiater untuk menghilangkan ketakutan jika bersama Prabu.
"Ditha gue baru tahu Lu pernah pacaran waktu SMA, salut gue lu sangat tertutup sampai gue teman dari orok ga tahu" Nesha terus memakan Ice Cream setelah mendengar cerita Aurora
"Lu berusaha untuk membangun hubungan dengannya kembali setelah pergi sepuluh tahun lamanya" Aurora mengangguk tanda setuju.
"Lu semangat ya.... untuk perjuangannya...semoga sembuh dari ketakutan lu...gue dukung itu.... Gue duluan Pak Ucup gue Udah datang" Nesha bangkit dari duduknya dan pamit pergi dengan suaminya.
Aurora hanya menceritakan masalah kepada Nesha sahabat dari kecil, jika ia menceritakan kepada mamanya takut mama Sarah tidak menerima kelakuan buruk Prabu dimasa lalu.
"kakak....hello...hello lumi disini kakak disanaaaaa" Aurora terkejut mendengar suara Arumi berada didepan.
Prabu Arumi dan Embun menatap Aurora dengan penuh kagum, bagaimana tidak Aurora mengunakan celana jeans dan sweater Hoodie dan topi, terlihat pakaian santai bukan pakaian formal yang biasa dipakainya. Aurora jika tidak ke kantor atau aktifitas lain ia akan mengunakan pakaian santai saja.
"Arumi sudah lama sampai?.... Mbak Embun gimana kakinya udah mendingan? Abang kok tahu aku disini?" Aurora tidak tahu Prabu berada dikedai langganannya.
"Tadi Abang lihat kamu bicara sama penyanyi itu, ya kita samperin aja untuk kejutan, kami rencana pergi ke taman Safari kamu ikut ya?" Prabu tidak tahu jika wanita yang berbicara dengan penyanyi Indonesia itu Aurora.
Aurora mengangguk setuju dan mengirim pesan untuk seseorang.
"Arumi ...Mbak Embun udah pesan Ice Cream? punya kak..eh Tante banyak tadi untuk Om Anta" Aurora bingung memanggil diri apa, Arumi memanggilnya kakak Embun Tante.
"kami panggil Buna aja ya...ya.... papi udah cerita kalau Tante calon ibu kami " ucap Embun kepada Aurora, Prabu menceritakan kepada anaknya Aurora akan menjadi ibu mereka.
Malam tadi Prabu menceritakan Embun dan Arumi akan memiliki ibu baru, Prabu ragu untuk mengungkap jika Aurora menjalin hubungan dengannya, Prabu mengatakan ia tidak akan melupakan Widanara sebagai mami mereka dan istrinya yang menemani lebih dari sepuluh tahun. Prabu menjelaskan tidak pernah bisa lupa dengan mami mereka karena sahabat dari kecil, Prabu hanya takut Aurora tidak menerimanya sebagai suaminya nanti.
Mendengar penjelasan Prabu, Arumi dan Embun senang mereka mempunyai ibu baru. Arumi dan Embun setuju dengan pilihan papi mereka yaitu Aurora alasannya kesan pertama bertemu memiliki senyuman yang indah.
Wajah Aurora bersemu merah mendengar ucapan Embun, benarkah Prabu serius dengannya untuk menjadikan istri dan ibu untuk anaknya.
"Rara wajah kamu kenapa merah begitu" goda Prabu melihat Aurora yang tersipu.
"aku mungkin kepanasan udara diluar kan panas Bang"
" Abang sayang kamu Ra" Prabu menggenggam erat tangan Aurora, Arumi dan Embun pergi meminta Ice Cream rasa lain yang ingin mereka makan.
Aurora berusaha untuk tidak takut dengan sentuhan Prabu, saran psikolog coba pergi berdua, bercerita, melakukan kegiatan yang menyenangkan berdua. Ketika Prabu mengajaknya pergi langsung setuju bentuk penyembuhan dari ketakutannya.
Keluar kedai Ice Cream Antariksa menghampiri mereka tadi dia dapat pesan dari kakaknya jika kakaknya mau pergi ke taman safari dia bisa buat video baru tentang dunia binatang, Antariksa langsung menyetujuinya.
"loh Mbak.... bukan kita pergi berdua aja kenapa ada pasukan perang begini?" Antariksa terkejut bukan pergi hanya berdua.
"Tadi mbak ga sengaja ketemu Abang Gaza Arumi dan Embun didalam, kamu jadi pengawal Mbak sekarang"
mobil Hummer H3 melaju menuju taman safari, Antariksa jadi sopir mereka. Embun diduduk didepan dengan Antariksa.
Prabu Arumi dan Aurora duduk belakang, berwisata yang tidak di rencanakan ini seperti keluarga bahagia. Kesibukan Prabu sebagai direktur utama menyita waktunya bersama anak-anaknya.
"Terima kasih ya Ra kamu mau ikut dengan kami walaupun si Anta ikut dengan kita" ucap Prabu memasuki area taman safari.
"yeelah Mas Prabu... agama kita melarang berduaan, Makanya aku dari dulu menemani Mbak Aurora kemana pun" Antariksa melihat dari kaca spion kakaknya sangat bahagia.
"kalau orang ketiga kan syaitan... kamu selalu menganggu Mas minta ini itu agar Mas ga lepas kendali, Terima kasih ya Anta kamu selalu menjaga Mas dan Mbak mu tidak kebablasan" Ucap terima kasih Prabu kepada Antariksa selalu ikut kakaknya, Prabu senang bila Aurora membawa adiknya tidak merasa terganggu.
"Ia dulu kan mau jadi kakak ipar yah... tapi diundur sepuluh tahun... Mbak sih perginya mendadak ke Amerika." Antariksa berharap kakak bisa menemukan jodoh sejatinya.
"Takdir aja mungkin belum jodoh dek... Mbak disana sekolah udah dari dulu cita-cita menjadi ahli IT" jawab Aurora tenang tidak ada kesedihan yang dirasakannya, dia selalu merasa jika terpisah dengan Prabu jalan Tuhan.
"bunnna... lihat itu jelapah tinggi syekali lehelnya panjang" Arumi antusias melihat beberapa binatang menghampiri mobil mereka.
"iya Arumi senang ga ke sini, dulu Atuk dan Nena sering bawa buna kesini"
Raditya dan Sarah memang menyuruh Embun dan Arumi memanggil mereka Atuk dan Nena.
"Ade... udah belum ambil Vidio kita lihat yang lain" Antariksa sibuk mengabadikan momen tersebut.
"Mbak jangan lupa traktir untuk ade... Ade kan sopir tembak harus bayar pake dollar ya" Antariksa mulai aji mumpung kapan lagi minta ini itu kepada kakaknya.
" Kita nanti makan siang dulu ya sebelum kembali ke Jakarta" ucap Prabu keluar taman safari setelah mengitari 2 jam.
Mereka masuk restoran Sunda kawasan Bogor yang menyediakan Playground anak- anak. Antariksa sibuk mengambil foto Embun dan Arumi, tinggal Prabu dan Aurora. Mereka berdua makan makanan ringan khas Sunda kesukaan Aurora.
"Ra apa kamu terpaksa menjalani hubungan ini dengan Abang, umur Abang tahun ini sudah 37 tahun...Abang ingin kita melanjutkan hubungan kejenjang serius" Prabu dari tadi berpikir untuk mengungkapkan perasaannya kepada Aurora.
"Jika aku merasa terpaksa tidak mungkin kita berada di sini hanya saja aku takut apakah bisa membahagiakan Embun dan Arumi kedepannya" ada nada keraguan yang keluar dari bibir Aurora.
"Ra jangan mendorong Abang untuk mundur, cukup sepuluh tahun kamu pergi dari hidup Abang"
"Abang aku tidak ingin menghilangkan Almarhum istri Abang di hati Arumi dan Embun sebagai mami mereka, Aku hanya takut Abang masih terjebak dimasa lalu"
"Ra kamu tahu perasaan Abang gimana, sepuluh tahun bukan waktu yang sebentar Ra kamu tidak pernah tergantikan di.hati Abang" Prabu melihat ada keraguan dimata Aurora.
"Mbak balik yuk aku mau ke kodim mau ketemu Abang Asa... ini juga sudah sore" Antariksa muncul dari belakang mengendong Arumi dan memegang tangan Embun.
"ayo sepertinya mereka kecapekan Mbak juga ada kerjaan menyelesaikan program untuk Rumah sakit mama" Aurora melihat jam tangannya.
sepanjang jalan Prabu hanya diam dia memikirkan ucapan Aurora tadi, ada nada keraguan untuk kembali bersama Prabu.
Prabu mengantikan Antariksa menjadi sopir dan Aurora berpindah ke depan karena Embun dan Arumi tertidur.
Prabu mengantarkan anaknya karena mereka kelelahan. Memasuki area perumahan Prabu dikawasan pondok indah, Rumah berlantai dua.
Aurora membantu Prabu membawa mereka ke dalam rumah ternyata adik Prabu Serena berada disana.
"Ditha.... dari mana seperti keluarga bahagia pulang darmawisata ya" Serena melihat Aurora mengendong Arumi berpindah ke pengasuhnya karena Serena masih penasaran kakaknya bisa pergi dengan Aurora.
" aku tadi pagi tidak sengaja ketemuan di kedai ice Cream, perginya juga ga berempat tadi Anta ikut tapi dia mau ketemu Abang Asa" jelas Aurora menuju ruang tamu.
mata langsung menatap foto pasangan suami istri yang terlihat bahagia... dia...dia.... ternyata dia istri Prabu.
"Dit...are you okey? kamu kenapa?" Serena khawatir melihat wajah Aurora yang pucat
"Ra ayo Abang antar" Prabu muncul dari ruangan keluarga.
"saya pulang sendiri! sopir saya menunggu diluar" Aurora bergegas keluar dari rumah ini hatinya sesak melihat foto itu.
"Ra... tunggu jelaskan dulu kamu kenapa? jangan seperti ini Aurora!" Prabu mengejar Aurora.
" jangan muncul dihadapan saya lagi!" ucap Aurora ketika masuk mobil jemputan dan meninggalkan Prabu.
Prabu mengambil kunci mobil yang tertinggal didalam rumah.
"Seren.... dia pergi.....dia ninggalin aku lagi Serena....." Prabu tersimpuh, menangis melihat Aurora terluka bahkan ia tidak menjelas alasan pulang.
🌺🌺🌺🌺🌺
To be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Desrina Tobing
msii penarannn ap cinta segi 3 tpi yg akuu simak tidak jdii alsnn Aurora ap,?????
2022-05-22
0