You Are Not Alone

Satu Minggu Aurora bekerja di Kalandra Tecno seminar internasional teknologi akan diadakan di Singapura sehingga Aurora perlu menyeleksi siapa yang akan pergi dan jadwal kegiatan apa saja dilakukan disana.

"Mas Andi ini kenapa ada garis merah? semua persiapan sudah saya lakukan Minggu lalu kenapa cuma satu orang saja pergi seharusnya Dinda juga ikut" Aurora heran kenapa jadwal seminar itu tercoret tinta merah.

"Ditha... kemaren Mas minta persetujuan dari Direktur utama untuk penambahan peserta yang ikut tapi tidak disetujui bahkan kamu tidak bisa ikut menghadiri kegiatan itu" Andi adalah IT senior Kalandra Tecno.

Aurora membawa kertas itu, Dia akan berbicara langsung dengan Prabu.

"Dit... Ditha tunggu kamu mau kemana?" Andi menahan langkah Aurora menuju lift.

"aku mau tahu alasan bapak Prabu tidak mengikutsertakan aku dan Dinda, jika aku pergi bersama Bagas dan Dinda acara itu keutungan bagi Kalandra Tecno"

Didepan ruangan Prabu, Dimas telah berdiri untuk menyambutnya tadi ia diberi tahu Andi IT senior tentang Aurora.

"Bapak ada didalam? saya mau bicara"

"Maaf Bu... bapak sedang diskusi dengan direktur keuangan, direktur pemasaran dan direktur produksi.

"Saya tunggu 5 menit lagi" Aurora duduk disofa tunggu, Ia melihat jam tangan Chopard Happy Diamond telah melewati waktu.

Aurora langsung masuk Dimas tidak bisa menahannya ia takut melihat sikap dingin Aurora.

krek... pintu terbuka banyak pasang mata melihat kearahnya. Aurora terus berjalan menuju sofa tempat duduk Prabu.

"I want to talk you now" Tunjuk langsung ke wajah Prabu. Semua orang terpana perilaku Aurora kepada Prabu.

" tunggu sebentar saya mau berbicara dengan manajer IT"

Prabu melangkah menuju ruang meeting didalam ruangannya yang hanya dilapisi oleh kaca.

"Bapak kenapa seenaknya menghapus nama tim saya untuk ikut acara seminar di Singapura"

"Ditha silahkan duduk dulu" Prabu duduk menghadap Aurora yang tetap berdiri di depannya sambil memegang kertas yang dibawanya tadi.

"Kamu tahu kenapa saya mengusulkan nama Dinda? karena dinda akan mendapatkan ilmu dan pelatihan yang dilakukan oleh ahli teknologi seluruh dunia, ini akan berpengaruh kepada Kalandra Tecno" Aurora menunjuk kertas yang dicoret prabu dengan tinta merah

"look!! bahkan kamu mencoret nama saya Prabu" ucapnya Emosi dengan menunjuk-nunjuk coretan merah kepada Prabu.

"Saya tidak masalah jika tidak ikut tapi ini untuk kebaikan perusahaan kamu!" Aurora berbicara dengan nafas naik turun.

"kamu berubah Rara.... tidak seperti dulu lagi" ucapnya lembut melihat Aurora begitu Emosi.

"Aku membenci kamu.... Abang Gaza...." Aurora bergegas beranjak dari ruangan itu, ia tidak peduli dengan orang-orang yang menatapnya.

"Reditha....Ditha tunggu aku belum selesai" Prabu mengejar Aurora yang berlari menuju pintu keluar.

"Dimas kamu tolong kejar Ditha dia marah saya cancel jadwal seminar di Singapura" pesan Prabu kepada sekretarisnya

"kenapa pak dengan manager IT tadi dia terlihat emosi berbicara dengan bapak" komentar Bayu direktur produksi.

"kita lanjutkan diskusi ini" Prabu tidak menggubris ucapan temannya.

"katanya kuliah di Amerika attitude saja seperti binatang keluar masuk tanpa permisi"

Dian kesal saat Aurora masuk ke ruangan Prabu, semua pria yang berada di ruangan Prabu memperhatikan Aurora berbicara dengan Prabu dengan menunjuk nunjuk wajah Prabu.

"keluar" teriak Prabu bahkan wajah memerah menahan emosi.

"eh... kamu saya beritahu ya....lebih sopan Reditha masuk tanpa permisi dari pada kamu berpakaian seperti menjual diri.... keluar kamu dari ruangan saya sekarang" Dian terkejut ucapan Prabu baru kali ini melihat Prabu begitu Emosi, wajahnya memucat mendengar ucapan Prabu.

"diskusi kita lanjut besok... semua keluar..." mereka semua keluar ruangan Prabu.

Prabu bisa melihat mata Aurora memancarkan kesedihan saat berbicara dengannya.

Dulu Aurora tidak pernah berbicara sekeras itu, dia tidak pernah menyebut nama jikalau marah dia akan diam beberapa hari dan setelah itu menceritakan alasannya marah.

sungguh tadi Prabu tidak bisa mengendalikan emosi Aurora, dia tahu teman-temannya melihat Aurora dengan intens.

Prabu merasakan ada nada kesedihan yang dikeluarkan Aurora sebegitu terluka kah Aurora sampai ia pergi selama sepuluh tahun.

"Prabu lu ikut kita makan yuk... lu terlihat kacau" Bayu masuk ke ruangan Prabu.

Bayu bisa melihat bagaimana Seorang Prabu Kalandra marah, dia tidak pernah melihat wajah Prabu yang begitu menakutkan. Prabu mengikuti Bayu dan Sony teman kuliahnya dulu pergi makan siang.

Restoran Italia mereka pilih untuk makan siang hari ini.

"bro itu bukan nya si Ditha ya...? menakjubkan sekali dia tadi marah sekarang ketawa bahagia tu orang" ucap Sony melihat Aurora berbicara dengan ponselnya.

Prabu pun menoleh melihat Aurora memakai kemeja dan rok untuk bagian kaki ditutupi oleh stoking warna hitam dengan heels tinggi.

"gue dulu pernah coba untuk menganggu akun dia.... namun gue kena apes dia kirim virus miliaran ke komputer gue... gue kapok berurusan dengan dia" Bayu pernah mencoba untuk menjadi hackers meretas akun Ditha tapi gagal karena komputer mati total dikirimkan virus.

"gue dengar ya dia masih sendiri... muda dan berprestasi di dunia teknologi.... gue salut sama tu orang" ucap Sony sambil makan makanannya.

"lu tadi keren Man... baru lihat seorang Prabu terang-terangan menghina perempuan sundel itu, biasa lu malas berurusan dengan anak Komisaris"

"lu marah ya si Dian menghina Ditha nyebut kata binatang karena lu menaruh hati untuk si Ditha" Bayu mengikuti arah pandang Prabu dari tadi.

"aku duluan mau jemput Embun ke rumah Peponya.... Son jangan lupa laporan kamu besok aku tunggu dimeja"

Prabu pergi menuju mobilnya dia sudah berjanji dengan anak pertamanya Embun ingin menginap di rumahnya hari ini.

Aurora menerima telepon dari ibu panti asuhan Harapan tempat dia selalu memberikan dana yang dikumpulkan dari konser amalnya, saat Aurora di Amerika memberikan uang dengan jumlah fantastis.

"bunda.....Aku tidak terima penolakan..... pemberian aku itu merupakan rezeki anak-anak dan bunda..... Minggu depan Rara usaha untuk bertemu bunda" ucapnya berbicara dengan pengurus panti yang dipanggil bunda Aisyah.

" makasih ya Ra kamu tidak pernah lupa dengan kami.....oh iya melati mau ngomong dengan kamu" Ibu panti memberikan telponnya kepada Melati gadis berumur 10 tahun itu.

Melati saat bayi ditemukan dekat pas satpam Kodam tempat ayahnya bertugas. Raditya membawa melati ke panti asuhan Harapan dan memberi dana untuk biaya hidup semua anak panti tersebut.

"bunda kapan kesini aku belum pernah ketemu langsung dengan bunda hanya lihat foto saja. sekarang aku udah gede seperti gajah kata teman-teman disini" adu melati kepada Aurora.

"sabar ya Mel bunda pasti datang kok untuk melihat kalian bersama Nena nantinya"

panggilan anak-anak panti kepada Sarah.

Jam menunjukan jam 6 sore ia memutuskan untuk pergi membeli buku cerita untuk anak-anak di panti Asuhan Harapan.

Aurora menuju rumah sakit tempat ibunya bekerja, ibu meminta pulang bersama. Aurora melihat Serena yang panik berlari.

"Seren.. kamu kenapa kok lari-lari?" tanya Aurora melihat keringat dikening Serena.

"itu.... ta....diii Arumi makan udang gue lupa kalau dia elergi udang... sekarang... badannya panas dan badan pada bengkak semua... Ditha... gue takut kena marah mas Prabu lu tolongin gue ya"

" Trus Arumi dimana sekarang ?" tanya Aurora khawatir.

" dia sekarang ada diruangan edelweis, lu temani gua ya please... please..." mohon Serena

Masuk kedalam ruangan Perawatan dimana Arumi dirawat. Ada ibu Diana menemani Arumi, Aurora masuk bersama Serena.

"Tante apa kabar? sudah lama tidak bertemu" ucapnya sambil menyalami tangan Diana.

"ka...mu Reditha kan temannya seren..... Tante sudah lama ga ketemu sama kamu... semakin cantik kamu sekarang" Diana terkejut melihat putrinya datang bersama wanita cantik bahkan dia tidak mengenalinya.

"hwaaaa hwaaaa kakak..... lumi mau bobo dipeluk....." Arumi terbangun mendengar suara Aurora.

"gadis manis kenapa nangis kamu mau dengar ga lagu dari kakak" Aurora menghampiri Arumi dan naik ke tempat tidurnya memeluk tubuh Arumi yang terasa panas.

"mau.....lumi mau dengall suala kakak tantiek" Arumi memeluk erat tubuh Aurora.

Tadi sebelum pergi ke rumah sakit Aurora mengganti pakaian kantornya dengan celana jeans.

"Arumi minum dulu ya .. sebelum kita tes vokal" memberikan air putih.

" kakak mulai ya gadis manis"

You are not alone

I am here with you

Though were far apart

You’re always in my heart

You are not alone

Whisper three words then I’ll come running

And then you know that I’ll be there

I’ll be there

You are not alone

I am here with you

Though you’re far away

I am here to stay

Aurora menyanyi lagu Michael Jackson You are not Alone hingga Arumi tidur kembali dipelukannya.

Prabu masuk tanpa mengetuk pintu ia penasaran suara siapa tadi yang bernyanyi begitu indah.

"Ra...." Prabu terkejut bahwa Aurora bernyanyi untuk Arumi yang tidur didekapan Aurora.

🌺🌺🌺🌺

To be continue

Episodes
1 Home
2 Masa Lalu
3 Ice Cream
4 Terjebak Masa Lalu
5 Rara
6 Hampa
7 Perubahan
8 Impian Arumi
9 You Are Not Alone
10 Shock
11 Embun
12 Pendekatan
13 Trauma
14 Terluka
15 The power mendadak
16 My kakak ipar Future
17 Kenangan di Desa Wae Rebo
18 Prabu atau Gaza
19 Pinangan
20 Syarat Raditya
21 Ulang Tahun Kalandra Tecno
22 Cake Made in Arumi
23 Status Baru
24 A Thousand Year
25 Perang Meriam
26 Cincin Pernikahan
27 Kenangan Terindah
28 The Star
29 HANCUR
30 Terapi
31 Awas ada Detektif!
32 Kucing Berbulu Merah
33 Bekal dari Buna Aurora
34 Hadiah untuk Abang Gaza
35 Serena is the best
36 Janji adalah hutang
37 Kuda-kudaan
38 Si Hitler Kuda Jantan
39 Mencari Ketenangan Jiwa
40 Saingan Prabu
41 Devaju
42 Please Stay With Me
43 Ketahuan oleh Mertua
44 Mawar untuk Wanita Ku
45 Pesta Perpisahan
46 Amazing Trip
47 Merah Menyala
48 Pakaian Perang
49 Berbakti kepada Suami
50 Harimau VS Citah
51 Jungkir balik dunia pernikahan Prabu
52 Family Time
53 Saling mendukung satu sama lain
54 Persepsi dua Kecebong hangus
55 Quality Time
56 Aku akan melindungi kamu
57 Suami aku Prevert
58 Jodoh untuk Celine
59 Reka Ulang Adegan!
60 Hana Eyes
61 Jangan menganggu Harimau tidur
62 Dominant Girl
63 Aktor dan aktris Dominasi piala Oscar
64 Suprise and Trap
65 Terpesona...Aku... Terpesona
66 Prabu Ngidam
67 Rumput milik sendiri lebih hijau daripada milik Tetangga
68 Brother is number one
69 Aku salah menilai kamu
70 Terang dalam Gelapku
71 Permintaan Aurora
72 Tegangan Tinggi
73 Roket Terbang
74 Pertengkaran pertama
75 Aku bukan pujangga
76 Roda Kehidupan
77 Konspirasi Keluarga Nataprawira
78 Reuni Mantan
79 Dear Mantan
80 Kehamilan Simfatik
81 Meledaknya Bom Waktu
82 Bom Atom Pembasmian Hama
83 Poros Dunia Ku
84 Another Fact
85 Dualisme Istri Muda dan Istri Tua
86 Akhir Cerita Hama
87 Dill Hai Tumhara
88 Boy Or Girl
89 Berjiwa Besar
90 Goncangan Venus dan Jupiter
91 Welcome to World
92 Aksi dan Reaksi
93 Dengan Mu Cinta
94 Selamat Reditha
95 Cintanya Prabu dan Aurora
96 Awal pertemuan David dan Sifa
97 Tidak ada kata terlambat untuk belajar
98 David dan Penyesalannya
99 Kebaikan Anashifa
100 Datangnya Bahagia dan Kesedihan
101 Papa Arsya
102 Bilal Yusuf Radityo
103 Like A Son Like a Father
104 Bertemu Keluarga Baru
105 Arsya minta Mama
106 Arti sebuah Mimpi dan Doa
107 Keraguan Anashifa
108 Keraguan Anashifa
109 Hari yang Bersejarah
110 Uji Kelayakan Senjata
111 Suami Istri
112 Optimis...Yuk Bisa.
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Home
2
Masa Lalu
3
Ice Cream
4
Terjebak Masa Lalu
5
Rara
6
Hampa
7
Perubahan
8
Impian Arumi
9
You Are Not Alone
10
Shock
11
Embun
12
Pendekatan
13
Trauma
14
Terluka
15
The power mendadak
16
My kakak ipar Future
17
Kenangan di Desa Wae Rebo
18
Prabu atau Gaza
19
Pinangan
20
Syarat Raditya
21
Ulang Tahun Kalandra Tecno
22
Cake Made in Arumi
23
Status Baru
24
A Thousand Year
25
Perang Meriam
26
Cincin Pernikahan
27
Kenangan Terindah
28
The Star
29
HANCUR
30
Terapi
31
Awas ada Detektif!
32
Kucing Berbulu Merah
33
Bekal dari Buna Aurora
34
Hadiah untuk Abang Gaza
35
Serena is the best
36
Janji adalah hutang
37
Kuda-kudaan
38
Si Hitler Kuda Jantan
39
Mencari Ketenangan Jiwa
40
Saingan Prabu
41
Devaju
42
Please Stay With Me
43
Ketahuan oleh Mertua
44
Mawar untuk Wanita Ku
45
Pesta Perpisahan
46
Amazing Trip
47
Merah Menyala
48
Pakaian Perang
49
Berbakti kepada Suami
50
Harimau VS Citah
51
Jungkir balik dunia pernikahan Prabu
52
Family Time
53
Saling mendukung satu sama lain
54
Persepsi dua Kecebong hangus
55
Quality Time
56
Aku akan melindungi kamu
57
Suami aku Prevert
58
Jodoh untuk Celine
59
Reka Ulang Adegan!
60
Hana Eyes
61
Jangan menganggu Harimau tidur
62
Dominant Girl
63
Aktor dan aktris Dominasi piala Oscar
64
Suprise and Trap
65
Terpesona...Aku... Terpesona
66
Prabu Ngidam
67
Rumput milik sendiri lebih hijau daripada milik Tetangga
68
Brother is number one
69
Aku salah menilai kamu
70
Terang dalam Gelapku
71
Permintaan Aurora
72
Tegangan Tinggi
73
Roket Terbang
74
Pertengkaran pertama
75
Aku bukan pujangga
76
Roda Kehidupan
77
Konspirasi Keluarga Nataprawira
78
Reuni Mantan
79
Dear Mantan
80
Kehamilan Simfatik
81
Meledaknya Bom Waktu
82
Bom Atom Pembasmian Hama
83
Poros Dunia Ku
84
Another Fact
85
Dualisme Istri Muda dan Istri Tua
86
Akhir Cerita Hama
87
Dill Hai Tumhara
88
Boy Or Girl
89
Berjiwa Besar
90
Goncangan Venus dan Jupiter
91
Welcome to World
92
Aksi dan Reaksi
93
Dengan Mu Cinta
94
Selamat Reditha
95
Cintanya Prabu dan Aurora
96
Awal pertemuan David dan Sifa
97
Tidak ada kata terlambat untuk belajar
98
David dan Penyesalannya
99
Kebaikan Anashifa
100
Datangnya Bahagia dan Kesedihan
101
Papa Arsya
102
Bilal Yusuf Radityo
103
Like A Son Like a Father
104
Bertemu Keluarga Baru
105
Arsya minta Mama
106
Arti sebuah Mimpi dan Doa
107
Keraguan Anashifa
108
Keraguan Anashifa
109
Hari yang Bersejarah
110
Uji Kelayakan Senjata
111
Suami Istri
112
Optimis...Yuk Bisa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!