Impian Arumi

Aurora makan siang bersama dengan Serena diruangannya. Ketika Aurora makan terdengar pintu terbuka "Seren..... Mas " ucapan Prabu tertahan akibat melihat Aurora makan dengan nikmat.

Tiba-tiba Arumi masuk ke ruangan Serena, Tadinya Arumi diantar mama Diana mau check up kesehatan. Arumi sering dibawa Prabu ke kantor bila tidak ada yang menjaganya berbeda dengan Embun anak pertama yang berumur sembilan tahun, Embun tinggal bersama pepo dan memo kedua orang tua Wida.

"Kakak..cantiek..... papi.... ini kakak yang kasih lumi Ice Cleam vanilla.....kakaknaaaa kerja di kannnntol papi ya...." Arumi menyadari ada Aurora di ruangan Serena.

shit

Kenapa Prabu tidak mengikuti Arumi membeli Ice Cream Minggu lalu ternyata Aurora berbaik hati memberikan Ice Cream miliknya kepada Arumi.

"Mas kenapa berdiri disana ayo gabung makan dengan kita" Serena melihat Prabu yang berdiri dipintu masuk.

"ah iya...iya" gugup Prabu menjawab permintaan adiknya.

Hubungan belum juga membaik dengan Aurora, datang lagi masalah anaknya mengenal Aurora, Apa Aurora tahu dia seorang duda dua anak.

"Ditha kenalkan ini Arumi anak kedua Mas Prabu.... anak pertama bernama Embun.....Arumi sering dibawa ke sini jika tidak ada menjaganya. Sejak istri mas Prabu meninggal aku sering gantian menjaga Arumi" jelas Serena melihat reaksi Aurora ketika Arumi masuk ruangannya.

"ehmm" Aurora terkejut mendengar fakta baru diungkapkan Serena, kakaknya ternyata duda.

Cinta pria telah hilang untuknya kenapa Aurora harus berharap kenapa laki-laki dihadapannya ini. Untuk cinta saja dia menduakan apalagi untuk menjalin hubungan kembali, tidak terbayang olehnya hidup bersama pria pemabuk ini.

"Kakak aku punaaaa kueh banyak banyak ini Syatu untuk kakak.....lumi senang....ketemu kakak lagi..." Arumi dibekali kueh oleh omanya agar tidak sembarang makan.

"Terima kasih gadis manis. Your are beautiful" ucap Aurora dengan senyum yang mengembang sambil mengacak rambut Arumi.

Prabu terpaku melihat senyuman yang telah lama dirindukan dari wanita tercintanya.

"aku selesai... terima kasih makanannya" Aurora berdiri setelah menyelesaikan makannya.

"kakak kemanaaaaa Lumi ikut yaa....yaaaa...papi aku mau ikut kakak cantiek ini yaaaa....yaaaa" Arumi merengek minta ikut bersama Aurora.

"Ga papa Ditha?.. Arumi pergi dengan lu" Serena khawatir jika akan menganggu pekerjaan Aurora.

"Tidak papa" Aurora bergerak mensejajarkan tubuhnya dengan Arumi.

"Gadis manis mau ikut... izin dulu ya sama Aunty... Jangan nangis ya"

Aurora tidak mau menyebut nama Prabu baginya pria itu tidak ada didalam ruangan ini.

"papi...Aunty ijiinnn ya...yaa... perlgi sama kakaknaaa" Arumi meminta izin kepada Prabu dan Serena.

Prabu hanya menganggukkan kepala tanda setuju. Aurora lalu mengendong Arumi menuju ruangannya.

Prabu masih ingat kebiasaan Aurora bersama adik laki-lakinya kalau si ompong nangis tidak mengikuti kemauannya Aurora membujuk adiknya berhenti menangis si ompong akan minta gendong kepada kakaknya.

"Ternyata Arumi menyukai Ditha ya Mas.... Calon potensial untuk jadi ibunya" goda Serena melihat Prabu tidak lepas dari arah pintu ruangan sejak Aurora keluar.

Aurora ****POV****

Serena menawari ku makan bersama, sebenarnya aku tidak mau pasti akan bertemu Prabu kembali.

Dugaan ku benar Prabu membuka pintu ruangan Serena ketika aku sedang makan. "Seren...Mas" ucapan terhenti melihat ku makan bersama adiknya.

Aku terkejut seorang gadis kecil berteriak masuk ke ruangan Serena. Arumi Senja adalah anak dari Prabu, dia memiliki dua anak dan aku tidak tahu kalau dia pernah menikah. Istrinya meninggal setelah melahirkan Arumi sungguh fakta baru yang ku dapat dari seorang Prabu Gaza Kalandra.

Aku tidak tega meninggalkan gadis manis ini, Arumi menangis ingin ikut bersama ku. Aku menatap mata Arumi sangat mirip dengan Prabu.

Aku tidak menyebutkan namanya saat Arumi ingin meminta izin ikut dengan ku. Aku mengendong Arumi melewatinya tanpa menoleh sedikit pun.

"Arumi banyak sekali bawa bekalnya" tanyaku melihat isi tas milik Arumi lengkap sekali isinya.

"iya syoalnnaaaaa lumi selinng lapallll..... kalau lumi di kannntolr papi.... papi seling lama lapatnaaaa" ucapnya mengucek matanya.

Aku melihat Arumi menggosokkan matanya tanda mengantuk.

"Arumi mau bobo ya sini duduk dipangkuan Kakak Ditha" Aurora menggeser kursi kerja.

"Mauuuuu Lumi seling duduk dipangkuan papi kalau mau tidull" Arumi duduk menempelkan kepalanya ke dada Aurora.

"bunyiii dada kakaknaaa Duk...Duk.... hihihi"

"Kamu bisa aja ya gadis manis" Aurora mengusap rambut Arumi.

"lumi ga pelnah dipeluk sepelti ini aunty cuma mau gendongnaaa sebetalll katanaaa belattt, kakak mau ndakk setiap hali gendong luumi"

"tentu gadis manis... katanya mau tidur" Aurora menggoyangkan kursinya.

"lumi bahagia syekali ketemu ladiiiii....lumi ingin punya mami sepelti kakak.... mami lumi udah bahagia di syulga kata papi..... " Arumi memainkan rambut Aurora.

"Papi.... seling nangis..... cenapa semua olang pelgi katana..... lumi seling lihat Papi nangis...."

"papi kalau nangisnaaa sepelti lumi bericikkkk.... lumi seliing peluk papi.... sepelti ini..." Arumi memeluk erat tubuh Aurora.

Wajah Aurora mengeras mendengar cerita Arumi, Sesedih itukah Prabu kehilangan istrinya. Kenapa dia merasa hatinya ngilu mendengarkannya.

Aurora mengusap punggung Arumi hingga ia tidur. Saat Aurora akan memindahkan ke sofa diruangannya Arumi tidak mau melepaskan pelukannya.

"Ditha saya mau mengambil Arumi...dia seperti ketiduran" Prabu masuk keruangan Aurora.

Prabu sudah berada saat Arumi duduk dipangkuan Aurora dan mendengar cerita Arumi tentang dirinya.

"silahkan" Prabu mencoba menarik Arumi dari tubuh Aurora.

"kenapa kamu tidak mau menatap mata saya" Prabu melihat Aurora berusaha menghindari tatapannya.

"apa perlu untuk saya jawab bapak Prabu Gaza Kalandra" Aurora mencoba berdiri setelah Arumi berada digendongan Prabu.

"Akh.... aduh.... sakitnya.." Aurora mengalami keram akibat memangku Arumi.

"Rara ka...mu kenapa... biar Abang periksa jangan bergerak dulu" Prabu meletakan Arumi di sofa lalu menghampiri Aurora yang menahan sakit.

"don't touch me!" Aurora memijat kakinya, Ia tidak ingin Prabu menyentuhnya.

"Sekarang dengar Abang jika kamu tidak mau memandang Abang tidak papa.... tapi niat Abang baik untuk membantu kamu" Prabu melepaskan jasnya.

"....."

" jika kamu tidak ingin disentuh langsung ini sebagai perantaranya" Prabu membuka high heels milik Aurora dengan dilapisi jas Prabu mulai memijat kaki Aurora.

"cukup... terima kasih atas bantuannya Bapak Prabu saya permisi" Aurora berusaha jalan dengan normal walaupun kaki masih sakit.

Aurora keluar ruangannya para tim IT disana tertawa cekikikan, mereka mendengar Aurora dan Prabu berteriak hingga terdengar sampai keluar.

"saya ke kantin dulu... ada yang mau ikut?" mereka semua menggelengkan kepala.

Melihat Arumi tidur dipangkuan Aurora membuat Prabu terpesona, Perempuan itu hanya dingin kepadanya tapi tidak dengan gadis kecil ini. Serena menceritakan alasan Arumi datang ke kantor, Aurora hanya menjawab datar, berbeda dengan Arumi yang bercerita panjang lebar Aurora dengan sabar mendengar dan mengelus rambut Arumi, Aurora tersenyum mendengar permintaan Arumi, senyum yang masih sama seperti dulu menyejukkan hati.

Arumi sekarang tidur di sofa ruangan Prabu.

"Hwaa... kakaknaaaa kemana...... lumi mau ketemu kakaknaaaa...." Arumi terbangun dari tidur mencari keberadaan Aurora.

"Princess papi sudah bangun?"

"Hwa...hwa... papi aku mau kakak cantiek jadi mami lumi..... mami yang foto di lumah katanaaaa udah di syulga.... ndak bisaaaa bobonaaa dipeluk lagiiiiiii...."

Prabu berusaha menenangkan Arumi, ini permintaan yang sulit, Aurora sangat dingin kepadanya bagaimana bisa dia mendekati perempuan itu.

🌺🌺🌺🌺🌺

To be continue

Terpopuler

Comments

Desrina Tobing

Desrina Tobing

semngat prabuu klo dingin siram pakee air mendidih biar cair hehehe.....usaha GK k cewaknn hasil 🤭🤭🤭🤭

2022-05-22

1

Micke Rouli Tua Sitompul

Micke Rouli Tua Sitompul

kejar terus prabu

2021-03-19

0

lihat semua
Episodes
1 Home
2 Masa Lalu
3 Ice Cream
4 Terjebak Masa Lalu
5 Rara
6 Hampa
7 Perubahan
8 Impian Arumi
9 You Are Not Alone
10 Shock
11 Embun
12 Pendekatan
13 Trauma
14 Terluka
15 The power mendadak
16 My kakak ipar Future
17 Kenangan di Desa Wae Rebo
18 Prabu atau Gaza
19 Pinangan
20 Syarat Raditya
21 Ulang Tahun Kalandra Tecno
22 Cake Made in Arumi
23 Status Baru
24 A Thousand Year
25 Perang Meriam
26 Cincin Pernikahan
27 Kenangan Terindah
28 The Star
29 HANCUR
30 Terapi
31 Awas ada Detektif!
32 Kucing Berbulu Merah
33 Bekal dari Buna Aurora
34 Hadiah untuk Abang Gaza
35 Serena is the best
36 Janji adalah hutang
37 Kuda-kudaan
38 Si Hitler Kuda Jantan
39 Mencari Ketenangan Jiwa
40 Saingan Prabu
41 Devaju
42 Please Stay With Me
43 Ketahuan oleh Mertua
44 Mawar untuk Wanita Ku
45 Pesta Perpisahan
46 Amazing Trip
47 Merah Menyala
48 Pakaian Perang
49 Berbakti kepada Suami
50 Harimau VS Citah
51 Jungkir balik dunia pernikahan Prabu
52 Family Time
53 Saling mendukung satu sama lain
54 Persepsi dua Kecebong hangus
55 Quality Time
56 Aku akan melindungi kamu
57 Suami aku Prevert
58 Jodoh untuk Celine
59 Reka Ulang Adegan!
60 Hana Eyes
61 Jangan menganggu Harimau tidur
62 Dominant Girl
63 Aktor dan aktris Dominasi piala Oscar
64 Suprise and Trap
65 Terpesona...Aku... Terpesona
66 Prabu Ngidam
67 Rumput milik sendiri lebih hijau daripada milik Tetangga
68 Brother is number one
69 Aku salah menilai kamu
70 Terang dalam Gelapku
71 Permintaan Aurora
72 Tegangan Tinggi
73 Roket Terbang
74 Pertengkaran pertama
75 Aku bukan pujangga
76 Roda Kehidupan
77 Konspirasi Keluarga Nataprawira
78 Reuni Mantan
79 Dear Mantan
80 Kehamilan Simfatik
81 Meledaknya Bom Waktu
82 Bom Atom Pembasmian Hama
83 Poros Dunia Ku
84 Another Fact
85 Dualisme Istri Muda dan Istri Tua
86 Akhir Cerita Hama
87 Dill Hai Tumhara
88 Boy Or Girl
89 Berjiwa Besar
90 Goncangan Venus dan Jupiter
91 Welcome to World
92 Aksi dan Reaksi
93 Dengan Mu Cinta
94 Selamat Reditha
95 Cintanya Prabu dan Aurora
96 Awal pertemuan David dan Sifa
97 Tidak ada kata terlambat untuk belajar
98 David dan Penyesalannya
99 Kebaikan Anashifa
100 Datangnya Bahagia dan Kesedihan
101 Papa Arsya
102 Bilal Yusuf Radityo
103 Like A Son Like a Father
104 Bertemu Keluarga Baru
105 Arsya minta Mama
106 Arti sebuah Mimpi dan Doa
107 Keraguan Anashifa
108 Keraguan Anashifa
109 Hari yang Bersejarah
110 Uji Kelayakan Senjata
111 Suami Istri
112 Optimis...Yuk Bisa.
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Home
2
Masa Lalu
3
Ice Cream
4
Terjebak Masa Lalu
5
Rara
6
Hampa
7
Perubahan
8
Impian Arumi
9
You Are Not Alone
10
Shock
11
Embun
12
Pendekatan
13
Trauma
14
Terluka
15
The power mendadak
16
My kakak ipar Future
17
Kenangan di Desa Wae Rebo
18
Prabu atau Gaza
19
Pinangan
20
Syarat Raditya
21
Ulang Tahun Kalandra Tecno
22
Cake Made in Arumi
23
Status Baru
24
A Thousand Year
25
Perang Meriam
26
Cincin Pernikahan
27
Kenangan Terindah
28
The Star
29
HANCUR
30
Terapi
31
Awas ada Detektif!
32
Kucing Berbulu Merah
33
Bekal dari Buna Aurora
34
Hadiah untuk Abang Gaza
35
Serena is the best
36
Janji adalah hutang
37
Kuda-kudaan
38
Si Hitler Kuda Jantan
39
Mencari Ketenangan Jiwa
40
Saingan Prabu
41
Devaju
42
Please Stay With Me
43
Ketahuan oleh Mertua
44
Mawar untuk Wanita Ku
45
Pesta Perpisahan
46
Amazing Trip
47
Merah Menyala
48
Pakaian Perang
49
Berbakti kepada Suami
50
Harimau VS Citah
51
Jungkir balik dunia pernikahan Prabu
52
Family Time
53
Saling mendukung satu sama lain
54
Persepsi dua Kecebong hangus
55
Quality Time
56
Aku akan melindungi kamu
57
Suami aku Prevert
58
Jodoh untuk Celine
59
Reka Ulang Adegan!
60
Hana Eyes
61
Jangan menganggu Harimau tidur
62
Dominant Girl
63
Aktor dan aktris Dominasi piala Oscar
64
Suprise and Trap
65
Terpesona...Aku... Terpesona
66
Prabu Ngidam
67
Rumput milik sendiri lebih hijau daripada milik Tetangga
68
Brother is number one
69
Aku salah menilai kamu
70
Terang dalam Gelapku
71
Permintaan Aurora
72
Tegangan Tinggi
73
Roket Terbang
74
Pertengkaran pertama
75
Aku bukan pujangga
76
Roda Kehidupan
77
Konspirasi Keluarga Nataprawira
78
Reuni Mantan
79
Dear Mantan
80
Kehamilan Simfatik
81
Meledaknya Bom Waktu
82
Bom Atom Pembasmian Hama
83
Poros Dunia Ku
84
Another Fact
85
Dualisme Istri Muda dan Istri Tua
86
Akhir Cerita Hama
87
Dill Hai Tumhara
88
Boy Or Girl
89
Berjiwa Besar
90
Goncangan Venus dan Jupiter
91
Welcome to World
92
Aksi dan Reaksi
93
Dengan Mu Cinta
94
Selamat Reditha
95
Cintanya Prabu dan Aurora
96
Awal pertemuan David dan Sifa
97
Tidak ada kata terlambat untuk belajar
98
David dan Penyesalannya
99
Kebaikan Anashifa
100
Datangnya Bahagia dan Kesedihan
101
Papa Arsya
102
Bilal Yusuf Radityo
103
Like A Son Like a Father
104
Bertemu Keluarga Baru
105
Arsya minta Mama
106
Arti sebuah Mimpi dan Doa
107
Keraguan Anashifa
108
Keraguan Anashifa
109
Hari yang Bersejarah
110
Uji Kelayakan Senjata
111
Suami Istri
112
Optimis...Yuk Bisa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!