Bab 14 : Nona kecewa

Dewa menghela nafas panjang, ia segera menjauhi Nona. Nona menahannya, ia masih penasaran dengan Dewa yang menghentikan ciumannya secara sepihak.

“Kenapa?” tanya Nona menatap Dewa dengan intens. Dewa langsung melepaskan genggaman tangan Nona di lengannya.

“Hehehehe... Aku mau pipis dulu,” ucap Dewa sambil cengengesan.

Dewa melangkah ke kamar mandi dan langsung menutup pintunya. Dia memegangi dadanya yang seolah mau meledak. Baru kali ini dia berciuman, rasanya menyentuh bibir Nona membuat birahinya muncul seketika. Sedangkan Nona juga tidak kalah panik, ia mondar-mandir sambil memegangi dagunya.

“Ciuman saja kami tidak sanggup apalagi jika sampai malam pertama? Aku sungguh dibuatnya gila oleh bocah itu. Ku pikir dia sudah pandai melakukannya karena sudah mempunyai pacar,” gumam Nona.

Nona menepuk pipinya, baru kali ini Nona yang dingin dan berwibawa dibuat aneh oleh perasaannya sendiri. Gejolaknya kian naik setelah melakukan ciuman tadi karena wajar saja karena umur Nona akan menginjak 29 tahun tetapi baru melakukan ciuman apalagi bersama bocah yang usianya 10 tahun lebih muda darinya.

Ceklek...

Dewa membuka pintu kamar mandi, mereka lalu bertatapan seolah canggung. Dewa menghela nafas panjang dan mencoba mendekati Nona.

“Coba kita lebih serius lagi!” ucap Dewa.

“Bukankah kau yang tadi tidak serius?” tanya Nona.

“Aku hanya grogi, mari kita coba lagi!”

Dewa memegang kedua bahu Nona, dia lalu memandang bibir rona milik Nona yang merah muda dan sungguh membuatnya ingin menggingitnya. Wajah Dewa kini mendekati wajah Nona sampai terhenti 5 centi dari wajah Nona. Mereka memandang bibir satu sama lain, Dewa memperhatikan hidung Nona, dia tidak ingin menabrak hidung Nona

lagi. Setelah mereka beberapa menit menahan nafas, Dewa memberanikan mencium bibir Nona. Dia memagutnya dengan lembut, Nona membalas ciumannya. Mereka memasukkan lidahnya masing-masing dan bermain-main.

Tangan Dewa mulai gemetar, ia memberanikan diri untuk memegang panggul Nona. Nafasnya mulai

ngos-ngosan dan  gairahnya mulai naik sampai ke ubun-ubun, apalagi si Joni sudah menegang.

Nona melepas ciuman mereka karena sudah kehabisan nafas, ia memandang lekat wajah Dewa. Pria tampan itu menelan ludah seolah ingin menyergap Nona malam itu juga.

“Apa aku boleh meminta hak ku malam ini?” tanya Dewa.

Nona menganggukkan kepala. Dewa lalu membuka kancing Nona satu persatu, ia bisa melihat gundukan lemak yang dulu tertutup dan terasa menggoda. Mata Dewa melotot, ia tersenyum menyeringai seolah dirasuki oleh setan nafsu. Dewa menyurusi setiap gundukan itu sesekali menyesapnya. Tubuh Nona bergetar tatkala

merasakan rangsangan yang dahsyat dari bocah itu. Dia terbuai oleh permainan Dewa. Tetapi tiba-tiba Dewa terhenti, ia langsung menutup kancing baju Nona kembali.

“Tidak bisa. Tidak bisa, aku tidak sanggup untuk melakukan itu. Sudahlah, Nona! Aku tidak pandai dalam permainan ranjang,” ucap Dewa.

Dewa keluar dari kamar ingin mencari udara segar, ia melakukan itu karena berpikiran dengan ucapan ibu Nona yang mengancamnya akan membuat kedua orang tuanya dipecat jika sampai menodai Nona maupun menghamili Nona.

Sabar Joni, ada saat kau akan merasa senang. Nona tidak sebanding dengan kita.

Dewa menatap langit gelap bahkan satu bintang pun tidak nampak. Dia termenung sendirian di

kegelapan malam, perutnya terus saja berbunyi karena lapar.Tiba-tiba Nona menepuk bahunya dari belakang membuat Dewa terkejut setengah mati.

“Kemasi barang-barangmu! Aku tidak ingin melihatmu malam ini,” ucap Nona.

Dewa memperhatikan wajah Nona yang jauh lebih dingin dan menakutkan. Nona langsung beranjak masuk tanpa menunggu respon dari Dewa. Dewa mengusap wajahnya kasar, mungkin Nona marah besar kepadanya.

Hanya kisahku saja yang diusir oleh istri sendiri karena tidak mau melakukan malam pertama. Harga diriku sebagai

suami menjadi anjlok.

Dewa masuk kedalam rumah, ia sudah melihat tas punggungnya sudah tergelatak di ruang tamu. Nona berdiri sambil bersedekap tetapi memalingkan wajah.

“Ambil tasmu lalu pergi dari sini!” ucap Nona.

“Oke.”

Dewa tidak mau ambil pusing. Dia mengambil tas punggungnya lalu segera pergi keluar dari rumah Nona. Nona sudah terlanjur kesal dengan Dewa, ia menganggap jika bocah itu tidak menghargainya. Nona hanya berniat untuk berbakti kepada suaminya dengan menyerahkan malam pertamanya tetapi ketulusan Nona seolah tidak dihargai

oleh Dewa.

***

“Ibu, aku pulang,” ucap Dewa.

Bapak dan ibunya heran kenapa Dewa pulang ke rumah malam-malam dan membawa tas

punggungnya.

“Ibu, aku lapar.”

Bapak Dewa mengajak duduk putranya itu, dia penasaran apakah Nona mengusirnya atau justru Dewa

sendiri yang pergi dari rumah Nona.

“Apa yang kau perbuat? Kau pergi dari rumah Nona?” tanya bapak.

Dewa menggelengkan kepala.

“Apa Nona mengusirmu?”

Dewa menganggukkan kepala.

“Kenapa?” tanya bapak.

“Aku tidak mau malam pertama dengan Nona.”

Bapak dan ibu terkejut, anak konyol itu membuatnya heran. Dewa terkesan polos untuk

ukuran pria yang sudah besar itu. Bapak dan ibu lalu menertawakan Dewa, Dewa menaikkan alisnya.

“Hahahahah... Biasanya anak laki-laki akan suka dengan hal begituan justru kini kau terlihat

seperti gadis yang tidak ingin menyerahkan keperawanannya. Pantas saja Nona mengusirmu,” ucap Bapak.

“Ya ampun, Dewa. Ternyata anak ibu sepolos itu?”

Dewa menatap jengah, ia berdiri ingin masuk ke kamarnya.

“Eh mau kemana? Tunggu dulu! Kami belum selesai bicara,” ucap bapak.

Dewa duduk lagi lalu memandangi kedua orang tuanya. Bapak dan ibu mengontrol tawanya

melihat putranya yang lebay itu. Setelah selesai tertawa mereka kembali bicara dengan serius.

“Sebenarnya itu masalah privasi kalian tetapi bapak hanya bilang jika Nona sudah siap

melakukan itu denganmu tandanya dia sudah menerimamu sebagai suaminya,” jelas bapak.

“Tapi aku tidak ingin menghamilinya,” ucap Dewa.

Kedua orang tua Dewa saling bertukar pandang mereka lali menertawkan Dewa lagi. Dewa menatap kesal kedua orang tuanya dan masuk ke kamarnya. Didalam kamar dia membanting tas punggungnya, dia masih heran kenapa orang tuanya menertawainya padahal tidak lucu.

Disisi lain,

Nona menangis di kamar. Dia begitu kesal dengan Dewa. Niatnya padahal tulus untuk Dewa. Bocah tengil itu seperti mengerjainya. Nona mengelap air matanya, ia akan menghapus rasa sukanya kepada Dewa. Dia sadar jika awal pernikahan mereka karena bukan atas dasar cinta.

Arsel mengetuk pintu kamar Nona, dia mendapat kabar dari orang rumah jika Nona bertengkar sampai mengusir Dewa. Saat Arsel masuk, Nona segera mengelap air matanya.

“Apa yang bocah itu perbuat kepadamu, Nona?” tanya Arsel.

“Tidak apa-apa. Itu bukan urusanmu.”

Arsel melihat wajah Nona yang nampak murung, dia memberanikan untuk mendekat.

 

“Andai saja Nona lebih memilih saya untuk menjadi suami anda ketimbang bocah itu pasti saya tidak akan menyakiti Nona.”

Nona menatap tajam kearah Arsel. “Kau terlalu lama bekerja untukku sampai mulutmu menjadi

lancang.”

 

***

Berikan komen, like, vote sera hadiahnya, ya!

Terima kasih sudah mau membaca

 

 

 

 

Terpopuler

Comments

Zayn

Zayn

udah bodyguard lancang

2023-01-31

0

Tryn_123

Tryn_123

mamp*s si arsel....

2022-09-08

0

Regina L Tandaju

Regina L Tandaju

Lanjut ya

2022-08-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Prolog
2 Bab 2 : Dipenuhi orang aneh
3 Bab 3 : Catatan kegiatan?
4 Bab 4 : Sakit Perut?
5 Bab 5 : Saling jual mahal?
6 Bab 6 : Pekerjaan
7 Bab 7 : Pekerjaan Dewa
8 Bab 8 : Restoran
9 Bab 9 : Perkara gas elpiji
10 Bab 10 : Perhatian?
11 Bab 11 : Arsel tidak suka Dewa?
12 Bab 12 : Menantu yang diremehkan
13 Bab 13 : First kiss
14 Bab 14 : Nona kecewa
15 Bab 15 : Permintaan maaf Nona
16 Bab 16 : Permintaan maaf Nona
17 Bab 17 : Sesuatu yang tak terduga
18 Bab 18 : Ambisi
19 Bab 19 : Mulai suka
20 Bab 20 : Siang berkeringat
21 Bab 21 : Terlihat gembel
22 Bab 22 : Perhatian
23 Bab 23 : Romantisnya
24 Bab 24 : Zalina
25 Bab 25 : Gugatan
26 Bab 26 : Keluarga serakah
27 Bab 27 : Pengambilan ijazah
28 Bab 28 : Makan bersama
29 Bab 29 : Jalan-jalan ke mall
30 Bab 30 : Kemesraan
31 Bab 31 : Saling mencintai
32 Bab 32 : Jangan hina pekerjaan orang tuaku!
33 Bab 33 : Tertabrak
34 Bab 34 : Terfitnah
35 Bab 35 : Kebijakan Dewa
36 Bab 36 : Berkemas
37 Bab 37 : Sarah marah
38 Bab 38 : Nona cemburu
39 Bab 39 : Ke-uwu-an pasangan DeNo
40 Bab 40 : Sarah
41 Bab 41 : Pulang ke rumah
42 FIX, ini visualnya
43 Bab 42 : Nona dan Bara
44 Bab 43 : Bagaimana mau mempunyai bayi jika makan saja masih ikut Nona?
45 Bab 44 : Maafkan aku, Dewa!
46 Bab 45 : Nona mulai was-was
47 Bab 46 : Motivasi untuk Dewa
48 Bab 47 : Sarah
49 Bab 48 : Mandi syahdu
50 Bab 49 : Dekapan Bara
51 Bab 50 : Tambahan pekerjaan
52 Bab 51 : Penyesalan
53 Bab 52 : Predator
54 Bab 53 : Kesedihan Bara
55 Bab 54 : Proses Revisi
56 Bab 55 : Proses Revisi
57 Bab 56 : Semua mengetahui
58 Bab 57 : Ibu kandung Sarah
59 Bab 58 : Tetangga
60 Bab 59 : Pingsan
61 Bab 60 : Meninggal
62 Bab 61 : Grup Chat
63 Bab 62 : Lamunan Dewa
64 Bab 63 : Apotek
65 Bab 64 : Kesialan
66 Bab 65 : Akhirnya
67 Bab 66 : Trauma Elara
68 Bab 67 : Isi hati
69 Bab 68 : Ungkapan Bara
70 Bab 69 : Dewa terjebak
71 Bab 70 : Kesedihan Bara
72 Bab 71 : Ternyata
73 Bab 72 : Cuci mobil
74 Bab 73 : Menyesali
75 Bab 74 : Jadian
76 Bab 75 : Wiratmaja yang aneh
77 Bab 76 : Apa yang sebenarnya terjadi?
78 Bab 77 : Kembar
79 Bab 78 : Puzzle mulai terkumpul
80 Bab 79 : Skizofrenia
81 Bab 80 : Pingsan dua kali
82 Bab 81 : Jepit rambut
83 Bab 82 : Mengelak
84 Bab 83 : Nagara
85 Bab 84 : Kaya tapi bodoh
86 Bab 85 : Perasaan ibu hamil
87 Bab 86 : Malam kelabu
88 Bab 87 : Terfitnah
89 Bab 88 : Cengeng
90 Bab 89 : Kejujuran
91 Bab 90 : Permintaan Nona
92 Bab 91 : Keposesifan
93 Bab 92 : Toko online
94 Bab 93 : Arsel meminta maaf
95 Bab 94 : Detektif Nagara
96 Bab 95 : Keponakan
97 Bab 96 : Alisa
98 Bab 97 : Kebenaran
99 Bab 98 : Maaf
100 Skip
101 Bab 99 : Beberes gudang
102 Bab 100 : Satu ronde saja
103 Bab 101 : Naik helikopter
104 Bab 102 : Nona Dewa
105 Bab 103 : Kesuksesan
106 Bab 104 : Bocah
107 Bab 105 : Menantu tak dianggap
108 Bab 106 : Pertengkaran
109 Bab 107 : Pembalasan
110 Bab 108 : Hamil?
111 Bab 109 : Nikah
112 Bab 110 : Cemburu
113 Bab 111 : Penganiayaan?
114 Bab 112 : Sebenarnya?
115 Bab 113 : Main hujan
116 Bab 114 : Dewa Arga
117 Bab 115 : Menuju akhir
118 Novel baru ZIAN & ELARA
119 Bab 116 : Menuju akhir 2
120 Bab 117 : SEASON 1 TAMAT
121 Bonus Chapter
122 Bonus Chapter
123 Bonus Chapter
124 Bonus Chapter Terakhir
125 SEASON 2 DIMULAI - Bab 1
126 Season 2 - Bab 2
127 Season 2 - Bab 3
128 Season 2 : Bab 4
129 Season 2 : Bab 5
130 Season 2 : Bab 6
131 Season 2 : Bab 7
132 Season 2 : Bab 8
133 Season 2 : Bab 9
134 Season 2 : Bab 10
135 Season 2 : TAMAT
136 Novel Baru
137 Bonus chapter : Arsel & Mona
138 Bonus chapter : Arsel & Mona 2
139 Bonus Chapter : Arsel & Mona 3
140 Bonus chapter : Arsel & Mona 4
141 Nih ....
142 Promo novel baru
143 Promosi novel
144 Novel baru
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Bab 1 : Prolog
2
Bab 2 : Dipenuhi orang aneh
3
Bab 3 : Catatan kegiatan?
4
Bab 4 : Sakit Perut?
5
Bab 5 : Saling jual mahal?
6
Bab 6 : Pekerjaan
7
Bab 7 : Pekerjaan Dewa
8
Bab 8 : Restoran
9
Bab 9 : Perkara gas elpiji
10
Bab 10 : Perhatian?
11
Bab 11 : Arsel tidak suka Dewa?
12
Bab 12 : Menantu yang diremehkan
13
Bab 13 : First kiss
14
Bab 14 : Nona kecewa
15
Bab 15 : Permintaan maaf Nona
16
Bab 16 : Permintaan maaf Nona
17
Bab 17 : Sesuatu yang tak terduga
18
Bab 18 : Ambisi
19
Bab 19 : Mulai suka
20
Bab 20 : Siang berkeringat
21
Bab 21 : Terlihat gembel
22
Bab 22 : Perhatian
23
Bab 23 : Romantisnya
24
Bab 24 : Zalina
25
Bab 25 : Gugatan
26
Bab 26 : Keluarga serakah
27
Bab 27 : Pengambilan ijazah
28
Bab 28 : Makan bersama
29
Bab 29 : Jalan-jalan ke mall
30
Bab 30 : Kemesraan
31
Bab 31 : Saling mencintai
32
Bab 32 : Jangan hina pekerjaan orang tuaku!
33
Bab 33 : Tertabrak
34
Bab 34 : Terfitnah
35
Bab 35 : Kebijakan Dewa
36
Bab 36 : Berkemas
37
Bab 37 : Sarah marah
38
Bab 38 : Nona cemburu
39
Bab 39 : Ke-uwu-an pasangan DeNo
40
Bab 40 : Sarah
41
Bab 41 : Pulang ke rumah
42
FIX, ini visualnya
43
Bab 42 : Nona dan Bara
44
Bab 43 : Bagaimana mau mempunyai bayi jika makan saja masih ikut Nona?
45
Bab 44 : Maafkan aku, Dewa!
46
Bab 45 : Nona mulai was-was
47
Bab 46 : Motivasi untuk Dewa
48
Bab 47 : Sarah
49
Bab 48 : Mandi syahdu
50
Bab 49 : Dekapan Bara
51
Bab 50 : Tambahan pekerjaan
52
Bab 51 : Penyesalan
53
Bab 52 : Predator
54
Bab 53 : Kesedihan Bara
55
Bab 54 : Proses Revisi
56
Bab 55 : Proses Revisi
57
Bab 56 : Semua mengetahui
58
Bab 57 : Ibu kandung Sarah
59
Bab 58 : Tetangga
60
Bab 59 : Pingsan
61
Bab 60 : Meninggal
62
Bab 61 : Grup Chat
63
Bab 62 : Lamunan Dewa
64
Bab 63 : Apotek
65
Bab 64 : Kesialan
66
Bab 65 : Akhirnya
67
Bab 66 : Trauma Elara
68
Bab 67 : Isi hati
69
Bab 68 : Ungkapan Bara
70
Bab 69 : Dewa terjebak
71
Bab 70 : Kesedihan Bara
72
Bab 71 : Ternyata
73
Bab 72 : Cuci mobil
74
Bab 73 : Menyesali
75
Bab 74 : Jadian
76
Bab 75 : Wiratmaja yang aneh
77
Bab 76 : Apa yang sebenarnya terjadi?
78
Bab 77 : Kembar
79
Bab 78 : Puzzle mulai terkumpul
80
Bab 79 : Skizofrenia
81
Bab 80 : Pingsan dua kali
82
Bab 81 : Jepit rambut
83
Bab 82 : Mengelak
84
Bab 83 : Nagara
85
Bab 84 : Kaya tapi bodoh
86
Bab 85 : Perasaan ibu hamil
87
Bab 86 : Malam kelabu
88
Bab 87 : Terfitnah
89
Bab 88 : Cengeng
90
Bab 89 : Kejujuran
91
Bab 90 : Permintaan Nona
92
Bab 91 : Keposesifan
93
Bab 92 : Toko online
94
Bab 93 : Arsel meminta maaf
95
Bab 94 : Detektif Nagara
96
Bab 95 : Keponakan
97
Bab 96 : Alisa
98
Bab 97 : Kebenaran
99
Bab 98 : Maaf
100
Skip
101
Bab 99 : Beberes gudang
102
Bab 100 : Satu ronde saja
103
Bab 101 : Naik helikopter
104
Bab 102 : Nona Dewa
105
Bab 103 : Kesuksesan
106
Bab 104 : Bocah
107
Bab 105 : Menantu tak dianggap
108
Bab 106 : Pertengkaran
109
Bab 107 : Pembalasan
110
Bab 108 : Hamil?
111
Bab 109 : Nikah
112
Bab 110 : Cemburu
113
Bab 111 : Penganiayaan?
114
Bab 112 : Sebenarnya?
115
Bab 113 : Main hujan
116
Bab 114 : Dewa Arga
117
Bab 115 : Menuju akhir
118
Novel baru ZIAN & ELARA
119
Bab 116 : Menuju akhir 2
120
Bab 117 : SEASON 1 TAMAT
121
Bonus Chapter
122
Bonus Chapter
123
Bonus Chapter
124
Bonus Chapter Terakhir
125
SEASON 2 DIMULAI - Bab 1
126
Season 2 - Bab 2
127
Season 2 - Bab 3
128
Season 2 : Bab 4
129
Season 2 : Bab 5
130
Season 2 : Bab 6
131
Season 2 : Bab 7
132
Season 2 : Bab 8
133
Season 2 : Bab 9
134
Season 2 : Bab 10
135
Season 2 : TAMAT
136
Novel Baru
137
Bonus chapter : Arsel & Mona
138
Bonus chapter : Arsel & Mona 2
139
Bonus Chapter : Arsel & Mona 3
140
Bonus chapter : Arsel & Mona 4
141
Nih ....
142
Promo novel baru
143
Promosi novel
144
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!