Bab 6 : Pekerjaan

Setelah mandi, Dewa bergegas menuju ruang makan. Disana sudah ada Nona yang sedang menikmati sarapannya. Para pelayan menarik kursi untuk Dewa dan mengambilKan makanan untuknya.

Dewa duduk dan langsung melahap roti lapis seperti yang ia makan kemarin.

"Hari ini agendamu apa?" tanya Nona.

"Aku akan melamar pekerjaan."

 Nona mengernyitkan dahi. "Untuk apa?"

 "Aku seorang laki-laki juga harus bekerja untuk menafkahi istri kontrakku," ucap Dewa.

Nona meminum air putih, ia memandang Dewa yang makan seperti orang kelaparan.

"Kau tidak perlu bekerja. Aku tidak butuh uangmu," ucap Nona.

"Aku bekerja juga bukan untuk dirimu saja. Orang tuaku juga masih butuh nafkah."

 Nona merasa terharu dengan ucapan Dewa. Bocah yang baru gede seperti Dewa masih memikirkan orang tuanya setelah ia menikah. Nona menyunggingkan senyuman.

"Hari ini kau ikut bersamaku. Aku ingin membelikanmu beberapa barang." Nona meletakkan gelasnya lalu mengambil tisu dan mengelap mulutnya.

"Tidak bisa. Aku harus melamar pekerjaan."

 "Kau melamar pekerjaan dengan baju seperti itu?" tanya Nona.

Dewa memandangi pakaiannya sendiri. Dia memang tidak mempunyai pakaian formal bahkan ia kini mengenakan celana jeans.

Nona tersenyum lalu berdiri. "Aku tunggu dimobil."

Dewa memandangi punggung Nona yang mulai berjalan meninggalkannya.

Dasar orang kaya! Bisanya hanya menyuruh saja. 

Dewa menghabiskan roti dan susunya. Dia langsung menghampiri Dewa. Cuaca hari ini begitu cerah, secerah senyum Nona kepada Dewa. Dewa tersenyum kecut, dia tidak ingin membuat Nona terkesima dengan senyuman mautnya.

Dewa masuk mobil dan duduk disebelah Nona. Dia melirik istrinya yang sangat cantik hari ini. Walaupun pakaian Nona selalu kasual tetapi tidak menurunkan kecantikan dan keanggunannya.

Dewa memilih diam, dia tidak ingin membuka obrolan. Saat ia sengaja melirik Nona, Nona juga meliriknya membuat Dewa salah tingkah. Dia langsung membanting pandangannya ke kaca mobil.

"Wuih, cantik sekali," ucap Dewa dengan sengaja saat melihat wanita cantik.

Arsel tiba-tiba membanting ke kanan membuat Dewa terpentok pintu mobil. Sepertinya Arsel memang sengaja melakukannya. Sedangkan Nona tersenyum kecil.

Dewa menatap sinis ke arah Arsel melalui spion atas begitu pula Arsel menatap tajam kearah Dewa.

"Sempat terlintas dipikiranku, kenapa bukan kau saja yang menggantikan menikah dengan Nona?" tanya Dewa.

CIIIIIIITTTT...

Arsel mengerem mendadak membuat Dewa terpentok kursi depan setelah itu Arsel melajukan mobilnya lagi. Dewa menghela nafas panjang, sepertinya ia memang dikerjai oleh Nona dan sekretarisnya.

"Kalian mempermainkanku?" tanya Dewa kesal.

Mereka berdua hanya diam. Sedangkan Dewa duduk dengan tenang sambil bersedekap. Dia sangat kesal baru pagi-pagi sudah dikerjai 2 orang itu.

Setelah menempuh perjalanan selama setengah jam, akhirnya mereka sampai juga di mall. Arsel membukakan pintu untung Nona.

Dewa keluar dari mobil dengan malas. Dia mengikuti langkah Nona yang mulai masuk ke mall. Mereka langsung menuju toko pakaian peralatan kantor. Nona dengan sigap memiliki setelan jas untuk Dewa.

"Coba kau pakai yang ini!" perintah Nona.

"Untuk apa? Calon pekerjaanku tidak memakai jas," ucap Dewa membantah.

Arsel langsung menarik Dewa ke ruang ganti pakaian dan menyuruh Dewa mencobanya.

"Apa susahnya untuk mencoba pakaian ini?" tanya Arsel.

"Bagaimana aku mau mencoba jika kau tidak keluar dari sini?" ucap Dewa.

Arsel berdecak lalu keluar dari ruangan itu. Dewa langsung mencobanya. Dia terlihat tampan dan berwibawa.

Dewa keluar dari ruangan itu, Nona begitu terkesima tetapi ia langsung tersenyum saat Dewa tersandung hingga membuatnya jatuh.

"Payah sekali, celana ini terlalu ketat. Lihatlah bokongku terlihat menempel di celana!" ucap Dewa tidak tahu malu.

Nona memalingkan wajah, Arsel langsung menyeretnya masuk ke ruang ganti lagi dan menyuruh melepaskan setelan jas Dewa. Nona menyuruhnya mencoba setelan jas selanjutnya. Kali ini Dewa masih terlihat sangat tampan dan semakin berwibawa.

"Ini oke, kami mau yang ini," ucap Nona ke penjaga toko.

Penjaga toko menganggukkan kepala. Nona mencari setelan jas lain dan beberapa baju hem untuk Dewa. Tak hanya itu, Nona juga membelikan sepatu pantofel untuk Dewa untuk melengkapi penampilannya.

Setelah selesai berbelanja, mereka langsung menuju ke kantor Nona. Dewa meminta untuk pulang saja tetapi Nona ingin memperkenalkan bisnis yang sedang di jalani Nona.

"Kau tidak malu membawa bocah ke kantormu?" tanya Dewa di dalam mobil.

Nona menggelengkan kepala, Nona memang irit bicara.

"Bisakah jangan hanya menggeleng saja. Kau wanita membosankan," ucap Dewa.

"Tutup mulut anda! Suara Nona sangat mahal untuk berbicara dengan anda," ucap Arsel merasa tidak terima jika sang Nona diejek.

Dewa memutar bola mata jengah. Dia lalu menatap keluar mobil. Ramainya jalanan kali ini tidak seramai hatinya. Bahkan dengan menikah pun hatinya masih terasa sepi.

Setelah sampai di kantor, Arsel membukakan pintu untuk Nona. Nona sudah disambut beberapa pengawal di depan pintu kantornya.

Semua orang yang lewat menunduk kepada Nona. Dia memang wanita pada dan bijak membuat semua orang tunduk kepadanya.

Nona sendiri adalah anak keempat dari empat bersaudara. Semua kakaknya laki-laki dan mengurus cabang perusahaan masing-masing. Walaupun seorang perempuan tetapi Nona tak kalah hebat dari kakak- kakak laki-lakinya dalam mengurus perusahaan. Dewa sempat tertegun kala melihat pegawai Nona selalu menunduk hormat ketika bertemu dengan Nona.

Dewa sangat berkecil hati saat harus bersanding dengan Nona apalagi saat ia harus menjadi suami dari orang seperti Nona.

Aku masih heran kenapa Nona memilihku untuk menjadi suami penggantinya. Walaupun aku tampan tapi aku miskin.

Setelah masuk lift dan naik ke ruangan Nona. Mata Dewa sangat takjub dengan ornamen-ornamen dinding kantor milik Nona, terkesan elegan dan mewah. Beginikah selera Nona? Kenapa Nona malah memilih bocah ingusan untuk menjadi suaminya?

Arsel menarik kursi untuk Nona, Nona melepaskan jas wanitanya dan menyuruh Arsel untuk menggantungnya. Dewa masih diam berdiri menghadap Nona.

"Kenapa diam saja?" tanya Nona.

"Lalu aku harus apa?" Dewa bergantian bertanya.

"Selama 2 tahun ini kau akan membantuku mengurus kantor ini."

Dewa mundur dan menggelengkan kepala. "Aku tidak mau. Aku hanya lulusan SMA dan tidak paham untuk urusan seperti ini."

"Kau suamiku. Seorang suami tidak mungkin membiarkan istrinya yang bekerja dan menafkahinya," ucap Nona.

"Ucapanmu terkesan meremehkanku. Aku bisa mencari uang sendiri dan menafkahimu. Aku akan mencari pekerjaan yang lebih pantas untukku," ucap Dewa.

Dewa berjalan meninggalkan ruang kantor Nona. Sebagai seorang pria ia merasa diremehkan. Dia merasa bisa mencari pekerjaan sendiri dan bisa memberi Nona uang walau tidak banyak.

Sedangkan Nona yang duduk tenang di ruangannya hanya menghela nafas. Memang memiliki suami bocah harus lebih banyak bersabar.

Terpopuler

Comments

ossy Novica

ossy Novica

Nona,wajar jika Dewa menolak karna dia merasa harga dirinya diiinjak di tambah sikap ajudan mu ,soknya minta ampun

2023-09-14

0

Artiwi★

Artiwi★

arsel lo suka sama boss lo kah

2023-06-26

0

Artiwi★

Artiwi★

capek dengan tingkah nya dewa 😭
sangat menghibur

2023-06-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Prolog
2 Bab 2 : Dipenuhi orang aneh
3 Bab 3 : Catatan kegiatan?
4 Bab 4 : Sakit Perut?
5 Bab 5 : Saling jual mahal?
6 Bab 6 : Pekerjaan
7 Bab 7 : Pekerjaan Dewa
8 Bab 8 : Restoran
9 Bab 9 : Perkara gas elpiji
10 Bab 10 : Perhatian?
11 Bab 11 : Arsel tidak suka Dewa?
12 Bab 12 : Menantu yang diremehkan
13 Bab 13 : First kiss
14 Bab 14 : Nona kecewa
15 Bab 15 : Permintaan maaf Nona
16 Bab 16 : Permintaan maaf Nona
17 Bab 17 : Sesuatu yang tak terduga
18 Bab 18 : Ambisi
19 Bab 19 : Mulai suka
20 Bab 20 : Siang berkeringat
21 Bab 21 : Terlihat gembel
22 Bab 22 : Perhatian
23 Bab 23 : Romantisnya
24 Bab 24 : Zalina
25 Bab 25 : Gugatan
26 Bab 26 : Keluarga serakah
27 Bab 27 : Pengambilan ijazah
28 Bab 28 : Makan bersama
29 Bab 29 : Jalan-jalan ke mall
30 Bab 30 : Kemesraan
31 Bab 31 : Saling mencintai
32 Bab 32 : Jangan hina pekerjaan orang tuaku!
33 Bab 33 : Tertabrak
34 Bab 34 : Terfitnah
35 Bab 35 : Kebijakan Dewa
36 Bab 36 : Berkemas
37 Bab 37 : Sarah marah
38 Bab 38 : Nona cemburu
39 Bab 39 : Ke-uwu-an pasangan DeNo
40 Bab 40 : Sarah
41 Bab 41 : Pulang ke rumah
42 FIX, ini visualnya
43 Bab 42 : Nona dan Bara
44 Bab 43 : Bagaimana mau mempunyai bayi jika makan saja masih ikut Nona?
45 Bab 44 : Maafkan aku, Dewa!
46 Bab 45 : Nona mulai was-was
47 Bab 46 : Motivasi untuk Dewa
48 Bab 47 : Sarah
49 Bab 48 : Mandi syahdu
50 Bab 49 : Dekapan Bara
51 Bab 50 : Tambahan pekerjaan
52 Bab 51 : Penyesalan
53 Bab 52 : Predator
54 Bab 53 : Kesedihan Bara
55 Bab 54 : Proses Revisi
56 Bab 55 : Proses Revisi
57 Bab 56 : Semua mengetahui
58 Bab 57 : Ibu kandung Sarah
59 Bab 58 : Tetangga
60 Bab 59 : Pingsan
61 Bab 60 : Meninggal
62 Bab 61 : Grup Chat
63 Bab 62 : Lamunan Dewa
64 Bab 63 : Apotek
65 Bab 64 : Kesialan
66 Bab 65 : Akhirnya
67 Bab 66 : Trauma Elara
68 Bab 67 : Isi hati
69 Bab 68 : Ungkapan Bara
70 Bab 69 : Dewa terjebak
71 Bab 70 : Kesedihan Bara
72 Bab 71 : Ternyata
73 Bab 72 : Cuci mobil
74 Bab 73 : Menyesali
75 Bab 74 : Jadian
76 Bab 75 : Wiratmaja yang aneh
77 Bab 76 : Apa yang sebenarnya terjadi?
78 Bab 77 : Kembar
79 Bab 78 : Puzzle mulai terkumpul
80 Bab 79 : Skizofrenia
81 Bab 80 : Pingsan dua kali
82 Bab 81 : Jepit rambut
83 Bab 82 : Mengelak
84 Bab 83 : Nagara
85 Bab 84 : Kaya tapi bodoh
86 Bab 85 : Perasaan ibu hamil
87 Bab 86 : Malam kelabu
88 Bab 87 : Terfitnah
89 Bab 88 : Cengeng
90 Bab 89 : Kejujuran
91 Bab 90 : Permintaan Nona
92 Bab 91 : Keposesifan
93 Bab 92 : Toko online
94 Bab 93 : Arsel meminta maaf
95 Bab 94 : Detektif Nagara
96 Bab 95 : Keponakan
97 Bab 96 : Alisa
98 Bab 97 : Kebenaran
99 Bab 98 : Maaf
100 Skip
101 Bab 99 : Beberes gudang
102 Bab 100 : Satu ronde saja
103 Bab 101 : Naik helikopter
104 Bab 102 : Nona Dewa
105 Bab 103 : Kesuksesan
106 Bab 104 : Bocah
107 Bab 105 : Menantu tak dianggap
108 Bab 106 : Pertengkaran
109 Bab 107 : Pembalasan
110 Bab 108 : Hamil?
111 Bab 109 : Nikah
112 Bab 110 : Cemburu
113 Bab 111 : Penganiayaan?
114 Bab 112 : Sebenarnya?
115 Bab 113 : Main hujan
116 Bab 114 : Dewa Arga
117 Bab 115 : Menuju akhir
118 Novel baru ZIAN & ELARA
119 Bab 116 : Menuju akhir 2
120 Bab 117 : SEASON 1 TAMAT
121 Bonus Chapter
122 Bonus Chapter
123 Bonus Chapter
124 Bonus Chapter Terakhir
125 SEASON 2 DIMULAI - Bab 1
126 Season 2 - Bab 2
127 Season 2 - Bab 3
128 Season 2 : Bab 4
129 Season 2 : Bab 5
130 Season 2 : Bab 6
131 Season 2 : Bab 7
132 Season 2 : Bab 8
133 Season 2 : Bab 9
134 Season 2 : Bab 10
135 Season 2 : TAMAT
136 Novel Baru
137 Bonus chapter : Arsel & Mona
138 Bonus chapter : Arsel & Mona 2
139 Bonus Chapter : Arsel & Mona 3
140 Bonus chapter : Arsel & Mona 4
141 Nih ....
142 Promo novel baru
143 Promosi novel
144 Novel baru
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Bab 1 : Prolog
2
Bab 2 : Dipenuhi orang aneh
3
Bab 3 : Catatan kegiatan?
4
Bab 4 : Sakit Perut?
5
Bab 5 : Saling jual mahal?
6
Bab 6 : Pekerjaan
7
Bab 7 : Pekerjaan Dewa
8
Bab 8 : Restoran
9
Bab 9 : Perkara gas elpiji
10
Bab 10 : Perhatian?
11
Bab 11 : Arsel tidak suka Dewa?
12
Bab 12 : Menantu yang diremehkan
13
Bab 13 : First kiss
14
Bab 14 : Nona kecewa
15
Bab 15 : Permintaan maaf Nona
16
Bab 16 : Permintaan maaf Nona
17
Bab 17 : Sesuatu yang tak terduga
18
Bab 18 : Ambisi
19
Bab 19 : Mulai suka
20
Bab 20 : Siang berkeringat
21
Bab 21 : Terlihat gembel
22
Bab 22 : Perhatian
23
Bab 23 : Romantisnya
24
Bab 24 : Zalina
25
Bab 25 : Gugatan
26
Bab 26 : Keluarga serakah
27
Bab 27 : Pengambilan ijazah
28
Bab 28 : Makan bersama
29
Bab 29 : Jalan-jalan ke mall
30
Bab 30 : Kemesraan
31
Bab 31 : Saling mencintai
32
Bab 32 : Jangan hina pekerjaan orang tuaku!
33
Bab 33 : Tertabrak
34
Bab 34 : Terfitnah
35
Bab 35 : Kebijakan Dewa
36
Bab 36 : Berkemas
37
Bab 37 : Sarah marah
38
Bab 38 : Nona cemburu
39
Bab 39 : Ke-uwu-an pasangan DeNo
40
Bab 40 : Sarah
41
Bab 41 : Pulang ke rumah
42
FIX, ini visualnya
43
Bab 42 : Nona dan Bara
44
Bab 43 : Bagaimana mau mempunyai bayi jika makan saja masih ikut Nona?
45
Bab 44 : Maafkan aku, Dewa!
46
Bab 45 : Nona mulai was-was
47
Bab 46 : Motivasi untuk Dewa
48
Bab 47 : Sarah
49
Bab 48 : Mandi syahdu
50
Bab 49 : Dekapan Bara
51
Bab 50 : Tambahan pekerjaan
52
Bab 51 : Penyesalan
53
Bab 52 : Predator
54
Bab 53 : Kesedihan Bara
55
Bab 54 : Proses Revisi
56
Bab 55 : Proses Revisi
57
Bab 56 : Semua mengetahui
58
Bab 57 : Ibu kandung Sarah
59
Bab 58 : Tetangga
60
Bab 59 : Pingsan
61
Bab 60 : Meninggal
62
Bab 61 : Grup Chat
63
Bab 62 : Lamunan Dewa
64
Bab 63 : Apotek
65
Bab 64 : Kesialan
66
Bab 65 : Akhirnya
67
Bab 66 : Trauma Elara
68
Bab 67 : Isi hati
69
Bab 68 : Ungkapan Bara
70
Bab 69 : Dewa terjebak
71
Bab 70 : Kesedihan Bara
72
Bab 71 : Ternyata
73
Bab 72 : Cuci mobil
74
Bab 73 : Menyesali
75
Bab 74 : Jadian
76
Bab 75 : Wiratmaja yang aneh
77
Bab 76 : Apa yang sebenarnya terjadi?
78
Bab 77 : Kembar
79
Bab 78 : Puzzle mulai terkumpul
80
Bab 79 : Skizofrenia
81
Bab 80 : Pingsan dua kali
82
Bab 81 : Jepit rambut
83
Bab 82 : Mengelak
84
Bab 83 : Nagara
85
Bab 84 : Kaya tapi bodoh
86
Bab 85 : Perasaan ibu hamil
87
Bab 86 : Malam kelabu
88
Bab 87 : Terfitnah
89
Bab 88 : Cengeng
90
Bab 89 : Kejujuran
91
Bab 90 : Permintaan Nona
92
Bab 91 : Keposesifan
93
Bab 92 : Toko online
94
Bab 93 : Arsel meminta maaf
95
Bab 94 : Detektif Nagara
96
Bab 95 : Keponakan
97
Bab 96 : Alisa
98
Bab 97 : Kebenaran
99
Bab 98 : Maaf
100
Skip
101
Bab 99 : Beberes gudang
102
Bab 100 : Satu ronde saja
103
Bab 101 : Naik helikopter
104
Bab 102 : Nona Dewa
105
Bab 103 : Kesuksesan
106
Bab 104 : Bocah
107
Bab 105 : Menantu tak dianggap
108
Bab 106 : Pertengkaran
109
Bab 107 : Pembalasan
110
Bab 108 : Hamil?
111
Bab 109 : Nikah
112
Bab 110 : Cemburu
113
Bab 111 : Penganiayaan?
114
Bab 112 : Sebenarnya?
115
Bab 113 : Main hujan
116
Bab 114 : Dewa Arga
117
Bab 115 : Menuju akhir
118
Novel baru ZIAN & ELARA
119
Bab 116 : Menuju akhir 2
120
Bab 117 : SEASON 1 TAMAT
121
Bonus Chapter
122
Bonus Chapter
123
Bonus Chapter
124
Bonus Chapter Terakhir
125
SEASON 2 DIMULAI - Bab 1
126
Season 2 - Bab 2
127
Season 2 - Bab 3
128
Season 2 : Bab 4
129
Season 2 : Bab 5
130
Season 2 : Bab 6
131
Season 2 : Bab 7
132
Season 2 : Bab 8
133
Season 2 : Bab 9
134
Season 2 : Bab 10
135
Season 2 : TAMAT
136
Novel Baru
137
Bonus chapter : Arsel & Mona
138
Bonus chapter : Arsel & Mona 2
139
Bonus Chapter : Arsel & Mona 3
140
Bonus chapter : Arsel & Mona 4
141
Nih ....
142
Promo novel baru
143
Promosi novel
144
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!