Ep 2

@Keluarga Suherman

Dirga masuk kedalam kamarnya, ia membanting pintunya dengan keras. Serta melepas jas yang ia gunakan tadi membuangnya ke segala arah Dia tampak emosi kali ini, beberapa kali ia menendang lemari baju miliknya.

Sungguh ia benar-benar emosi dengan kedua orang tuanya. Bagaimana bisa kedua orang tuanya itu menjodohkan dirinya dengan rekan bisnis mereka. Bagaimana bisa mereka menerima tawaran perjodohan itu, apa mereka tidak melihat bahwa rekan mereka tadi begitu gila harta.

Mana ada orang tua pihak perempuan menawarkan perjodohan tetapi harus ada imbal baliknya yakni berupa kekuasaan. Mereka berarti sama saja menjual anaknya.

Tidak bisa, ini tidak bisa dibiarkan bagaimanapun juga ia harus mencegah perjodohan ini. Dirinya sudah memiliki kekasih jadi mana mungkin ia menerima perjodohan sialan ini.

"Tidak bisa, pokoknya tidak bisa. Aku harus mencegah ini agar tidak terjadi, aku tidak mau menghianati Clara " ucap Dirga pada dirinya sendiri.

"Tapi aku harus bagaimana, arggghh" teriaknya frustasi karena tidak tahu bagaimana caranya ia menggagalkan perjodohan ini.

"Berpikir, berpikir ayo Dirga berpikir." Dirga menepuk-nepuk kepalanya sendiri agar sebuah ide muncul di kepalanya.

Tapi tak kunjung ia mendapat ide tersebut, itu semua semakin membuatnya frustasi. Ia dengan begitu saja langsung melempar ponsel miliknya yang ia pegang saat ini ke cermin membuat cermin itu pecah dan ponselnya pun tidak jauh berbeda.

………………

FlashBack ON

@Kediaman Keluarga Suherman

Dirga semula duduk santai serta bertanya-tanya mengenai kebohongan keluarga Marco yang mengatakan bahwa Putri mereka sedang mengunjungi makam ibunya..Ibu?Ibu siapa batin Dirga.

Padahal putri mereka sedang ada di kamar jelas-jelas tadi Dirga melihat sendiri saat ia sedang ke kamar mandi, saat dia lewat tanpa sengaja ia mendengar percakapan dua orang yang tampak serius, tidak sengaja juga ia menguping pembicaraan itu.

"Sepertinya mereka kakak adik, apa kakak adik kembar itu" batin Dirga saat melihat ketegangan di antara Dena dan Daniel di dalam kamar.

Dirga langsung buru-buru kabur dari tempat itu sebelum salah satu dari mereka menangkap basah dirinya yang tidak sengaja menguping pembicaraan mereka.

Dengan cepat Dirga pergi dari situ dengan begitu terburu buru ia menuruni tangga dan langsung kembali bergabung dengan orang tuanya yang sedang berbicara dengan tuan dan nyonya Suherman.

"Sudah Dirga,.tidak tersesatkan" ramah Marco sambil memperlihatkan seulas senyuman.

"Tidak Om" singkat Dirga.

"Kenapa kamu ngos-ngosan begini,? kaya habis lihat setan saja" bisik Sisil ditelinga putranya. Doni melihat anaknya serta istrinya yang berbisik-bisik tampak heran dengan mereka berdua.

………………

"Bagaimana Don, kamu menerima apa yang aku bicarakan waktu itu soal menjodohkan Dena dengan Dirga" Marco mulai membuka omongannya.

Dirga yang tadinya hanya terpusat pada ponselnya tersebut langsung menatap rekan bisnis Papanya dengan tatapan tak mengerti dengan apa yang dimaksud dengan perjodohan.

"Tentu saja aku menerimanya dengan senang hati Marco, makanya aku mengajak Dirga kesini agar kamu tahu betapa tampan anak ku" senyum Doni merekah tak kala ia menyebut nama anak ku. Seakan bangga dengan anaknya.

"Kamu paham kan maksud ku, aku menikahkan anakku dengan anakmu agar hubungan kita semakin erat dan aku harap kamu juga bisa membantuku untuk membuat perusahaan ku Jaya dan menjadikan aku pemimpin perekonomian di negeri ini"

"Kamu tenang saja serahkan padaku, aku pasti akan membantumu" jawab Doni santai sambil meminum tehnya.

Sementara Marco tampak tersenyum puas, sesekali ia melihat kesamping melihat istrinya Clara yang juga tampak senang.

Mereka semua tampak tersenyum bahagia tapi tidak dengan Dirga yang mengepalkan tangannya menahan emosi.

"Apa-apaan ini, mereka menjodohkan ku tanpa meminta pendapatku terlebih dahulu" batin Dirga dongkol.

Flashback off

°°°°°

Dena melangkah menuju dapur hendak mengambil sebotol air untuk menjadi persediannya di kamar. Agar saat tengah malam ia tidak perlu pergi ke dapur untuk mengambil minum.

Tanpa diduga di sana ada Soraya ibu tirinya yang sedang memotong kuku, Dena mendengus pelan tatapan sinis ia berikan pada Soraya yang juga menyadari kedatangan Dena.

Namun ia tidak perduli dengan anak tirinya tersebut, dia masih fokus me motongi kukunya.

"Malam-malam pamali memotong kuku, diikuti hantu baru mampus. Opps, situ kan memang temannya hantu" ucap Dena sambil menutup mulutnya saat menyebutkan kata hantu, dan tertawa sendiri dengan ucapannya barusan sambil matanya sesekali memperhatikan ibu tirinya yang juga memperhatikannya dengan kesal.

"Apa lihat-lihat?" dengus Dena sambil mendekat kearah ibu tirinya yang langsung berdiri seakan menantang Dena.

"Kamu anak pelacur kurang ajar" Soraya sungguh emosi dengan Dena saat ini sampai-sampai tangannya terangkat hendak menampar Dena tetapi harus terhenti gara-gara

"Berhenti, Jika kau berani menampar kakakku..Kau akan terima akibatnya mengerti" ancam Daniel saat ia baru masuk kedalam dapur melihat kakaknya yang akan ditampar oleh ibu tiri mereka.

Soraya langsung menurunkan tangannya dan pergi begitu saja sambil menatap kesal kearah Dena dan Daniel secara bergantian.

"Apa yang kamu lakukan?Sampai membuatnya marah" tanya Daniel menelisik wajah kakaknya. Ia memanggil Dena memang dengan namanya saja tetapi terkadang dia juga memanggil Dena dengan embel-embel kak tergantung suasana hatinya.

"Aku tidak mengatakan apa-apa padanya" jawab Dena datar tanpa menunjukkan ekspresi apapun.

Lalu ia segera beranjak pergi melewati Daniel yang sudah berdiri didepannya.

"Mau kemana kamu kak?" ucap Daniel saat Dena melewatinya.

"Ke kamar" jawab Dena singkat sambil terus berjalan.

"Kakek dan Nenek ingin bertemu denganmu" ucap Daniel sehingga membuat langkah Dena berhenti lalu membalikkan tubuhnya menatap sang saudara kembar.

"Buat apa mereka ingin menemui ku?" Dena menatap Daniel tak berminat.

"Bukannya aku sudah bilang pada mereka. Kalau aku bukan lagi cucu mereka" Dena berbicara begitu dingin.

Daniel hanya diam mendengar Dena berbicara seperti itu, ia juga mengerti perasaan Dena sekarang karena mereka terhubung, mereka memiliki telepati seperti saudara kembar lainya. Tapi, kebencian tidak bisa disimpan terus-terusan, kebencian sebisa mungkin harus dihilangkan. Kalau tidak maka nanti akan membuat sakit hati sendiri dan hidup terasa tidak nyaman.

"Mereka menyesal kak, dan kakek sedang sakit sekarang dia terus menanyakan mu" ucap Daniel sendu tetapi ekspresinya datar-datar saja. Memang kepribadian Daniel tidak jauh beda dengan Dena yang dingin. Yang membedakan mereka hanyalah jenis kelamin saja.

"Penyesalan terlambat" sinis Dena lalu kembali berjalan pergi meninggalkan Daniel yang hanya diam di tempatnya saat ini memperhatikan kembarannya yang pergi.

"Aku tahu kamu membenci kakek dan Nenek. Tapi asal kamu tahu juga mereka yang menolong kita secara diam-diam saat kita diculik suruhan Soraya dulu. Dan asal kamu tahu juga mereka yang membujuk Papa agar Papa mau merawat kita sampai dewasa" Daniel berbicara sendiri saat Dena sudah pergi. Tangannya mengepal lalu memukulkannya ke tembok.

Begitu beban baginya menyembunyikan kebenaran seperti ini.

°°°

T.B.C

Terpopuler

Comments

Mea

Mea

nyimak....

2022-09-01

0

dite

dite

nyelametin cucu ngapa pake dirahasiain sgala? aneh kakek neneknya.

2021-10-17

0

Erna Burnama

Erna Burnama

nyimak

2021-03-22

3

lihat semua
Episodes
1 Ep 1
2 Ep 2
3 Ep 3
4 Ep 4
5 Ep 5
6 Ep 6
7 Ep 7
8 Ep 8
9 Ep 9
10 Ep 10
11 Ep 11
12 Ep 12
13 Ep 13
14 Ep 14
15 Ep 15
16 Ep 16
17 Ep 17
18 Ep 18
19 Ep 19
20 Ep 20
21 Ep 21
22 Ep 22
23 Ep 23
24 Ep 24
25 Ep 25
26 Ep 26
27 Ep 27
28 Ep 28
29 Ep 29
30 Ep 30
31 Ep 31
32 Ep 32
33 Ep 33
34 Ep 34
35 Ep 35
36 Ep 36
37 Ep 37
38 Ep 38
39 Ep 39
40 Ep 40
41 Ep 41
42 Ep 42
43 Ep 43
44 Ep 44
45 Ep 45
46 Ep 46
47 Ep 47
48 Ep 48
49 Ep 49
50 Ep 50
51 Ep 51
52 Ep 52
53 Ep 53
54 Ep 54
55 Ep 55
56 Ep 56
57 Ep 57
58 Ep 58
59 Ep 59
60 Ep 60
61 Ep 61
62 Ep 62
63 Ep 63
64 Ep 64
65 Ep 65
66 Ep 66
67 Ep 67
68 Ep 68
69 Ep 69
70 Ep 70
71 Ep 71
72 Ep 72
73 Ep 73
74 Ep 74
75 Ep 75
76 Ep 76
77 Ep 77
78 Ep 78
79 Ep 79
80 Ep 80
81 Ep 81
82 Ep 82
83 Ep 83
84 Ep 84
85 Ep 85
86 Ep 86
87 Ep 87
88 Ep 88
89 Ep 89
90 Ep 90
91 Ep 91
92 Ep 92
93 Ep 93
94 Ep 94
95 Ep 95
96 Ep 96
97 Ep 97
98 Ep 98
99 Ep 99
100 Ep 100
101 Ep 101
102 Ep 102
103 Ep 103
104 Ep 104
105 105
106 Ep 106
107 Ep 107
108 Ep 108
109 Ep 109
110 Ep 110
111 Ep 111
112 Ep 112
113 Ep 113
114 Ep 114
115 Ep 115
116 Ep 116
117 Ep 117
118 Ep 118
119 Ep 119
120 Ep 120
121 Ep 121
122 Ep 122
123 Ep 123
124 Ep 124
125 Ep 125
126 Ep 126
127 SEKEDAR CUAP-CUAP AUTHOR
128 Ep 127
129 Ep 128
130 Ep 129
131 Ep 130
132 Ep 131
133 Ep 132
134 Ep 133
135 Ep 134
136 Ep 135
137 Ep 136
138 Ep 137
139 Ep 138
140 Ep 139
141 Ep 140
142 Ep 141
143 Ep 142
144 Ep 143
145 Ep 144
146 Ep 145
147 Ep 146
148 Sekedar Info
149 Ep 147
150 PENGINGAT
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Ep 1
2
Ep 2
3
Ep 3
4
Ep 4
5
Ep 5
6
Ep 6
7
Ep 7
8
Ep 8
9
Ep 9
10
Ep 10
11
Ep 11
12
Ep 12
13
Ep 13
14
Ep 14
15
Ep 15
16
Ep 16
17
Ep 17
18
Ep 18
19
Ep 19
20
Ep 20
21
Ep 21
22
Ep 22
23
Ep 23
24
Ep 24
25
Ep 25
26
Ep 26
27
Ep 27
28
Ep 28
29
Ep 29
30
Ep 30
31
Ep 31
32
Ep 32
33
Ep 33
34
Ep 34
35
Ep 35
36
Ep 36
37
Ep 37
38
Ep 38
39
Ep 39
40
Ep 40
41
Ep 41
42
Ep 42
43
Ep 43
44
Ep 44
45
Ep 45
46
Ep 46
47
Ep 47
48
Ep 48
49
Ep 49
50
Ep 50
51
Ep 51
52
Ep 52
53
Ep 53
54
Ep 54
55
Ep 55
56
Ep 56
57
Ep 57
58
Ep 58
59
Ep 59
60
Ep 60
61
Ep 61
62
Ep 62
63
Ep 63
64
Ep 64
65
Ep 65
66
Ep 66
67
Ep 67
68
Ep 68
69
Ep 69
70
Ep 70
71
Ep 71
72
Ep 72
73
Ep 73
74
Ep 74
75
Ep 75
76
Ep 76
77
Ep 77
78
Ep 78
79
Ep 79
80
Ep 80
81
Ep 81
82
Ep 82
83
Ep 83
84
Ep 84
85
Ep 85
86
Ep 86
87
Ep 87
88
Ep 88
89
Ep 89
90
Ep 90
91
Ep 91
92
Ep 92
93
Ep 93
94
Ep 94
95
Ep 95
96
Ep 96
97
Ep 97
98
Ep 98
99
Ep 99
100
Ep 100
101
Ep 101
102
Ep 102
103
Ep 103
104
Ep 104
105
105
106
Ep 106
107
Ep 107
108
Ep 108
109
Ep 109
110
Ep 110
111
Ep 111
112
Ep 112
113
Ep 113
114
Ep 114
115
Ep 115
116
Ep 116
117
Ep 117
118
Ep 118
119
Ep 119
120
Ep 120
121
Ep 121
122
Ep 122
123
Ep 123
124
Ep 124
125
Ep 125
126
Ep 126
127
SEKEDAR CUAP-CUAP AUTHOR
128
Ep 127
129
Ep 128
130
Ep 129
131
Ep 130
132
Ep 131
133
Ep 132
134
Ep 133
135
Ep 134
136
Ep 135
137
Ep 136
138
Ep 137
139
Ep 138
140
Ep 139
141
Ep 140
142
Ep 141
143
Ep 142
144
Ep 143
145
Ep 144
146
Ep 145
147
Ep 146
148
Sekedar Info
149
Ep 147
150
PENGINGAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!