"Sekarang sudah genap 1 tahun aku melatih mu, sudah waktunya aku pergi" ucap Shin, dia memang sudah berjanji akan melatih Qin Zhiyun selama setahun, dan sekarang sudah waktunya dia memulai petualangan di dunia kultivator.
Qin Zhiyun tersentak mendengar ucapan Shin, kini dia memandang Shin dengan tatapan rumit "Pergi kemana guru ?"
"Tentu saja pergi berpetualang menjelajahi dunia kultivator"
"Ka-kalau begitu bolehkah aku ikut bersama guru ?" Qin Zhiyun bertanya penuh harap, tidak rela berpisah dengan gurunya, selain itu juga dia ingin berpetualang melihat dunia luar.
Selama ini Qin Zhiyun hanya tinggal didalam istana, jarang sekali keluar karena kondisi tubuhnya dulu, sampai Shin menyembuhkannya dan menjadi gurunya barulah dia jadi cukup sering keluar istana, itu pun hanya di hutan untuk berlatih.
Shin terlihat berpikir sejenak "Hmmm... boleh saja asalkan yang mulia mengijinkan mu"
Mata Qin Zhiyun berbinar mendengarnya, dia yakin ayahnya akan mengijinkannya keluar, asalkan bersama dengan Shin.
"Sebaiknya kita kembali ke istana, hari sudah mulai petang" ucap Shin.
Qin Zhiyun mengangguk, lalu mereka pun kembali ke istana Kekaisaran Awan. Sesampainya di istana Zhiyun langsung menemui ayahnya, sementara Shin pergi ke kamarnya untuk berkultivasi.
• • • • •
Saat ini Kaisar Qin Zhi berada di ruang kerjanya, sedang memeriksa catatan-catatan laporan pejabat kekaisaran.
Tiba-tiba Kaisar Qin Zhi mendengar suara ketukan pintu dari luar ruangan.
"Tok tok tok"
"Masuk" Kaisar masih membaca dokumen-dokumen yang ada ditangannya.
Pintu pun terbuka memperlihatkan gadis ynga sangat cantik, bidadari tak bersayap sangat cocok untuk jadi julukannya.
Gadis itu tidak lain adalah Qin Zhiyun, putri dari Kaisar Qin Zhi yang datang berniat meminta izin pergi berpetualang bersama Shin.
"Ada apa Yun'er, tidak biasanya biasanya kau menemui ku ?" Kaisar Qin Zhi menaikan alisnya, merasa heran Zhiyun menemuinya, karena biasanya Zhiyun selalu menemui permaisuri untuk curhat masalah gurunya.
Kaisar Qin Zhi mengetahui itu karena diceritakan sendiri oleh permaisuri, dia tau kalau putrinya memiliki perasaan khusus pada Shin, meskipun Kaisar mengira Shin adalah orang sepuh karena kekuatan Shin yang besar namun mempertahankan wujud mudanya, walaupun Kaisar tidak pernah melihat wajah Shin tapi bisa didengar dari suaranya yang terdengar masih muda, meski begitu Kaisar akan selalu mendukung putrinya.
Kaisar pernah dengar dari permaisuri kalau permaisuri pernah bilang pada Zhiyun mungkin Shin adalah orang sepuh yang memperlihatkan wujud mudanya, tapi Zhiyun tidak peduli dengan itu.
...~Kembali ke cerita~...
"Aku ingin bicara sesuatu dengan ayah" Qin Zhiyun berjalan maju dan duduk di sebuah kursi didepan Kaisar.
"Hm, apa yang ingin kau bicarakan ?" Kaisar Qin Zhi meletakan kembali dokumen-dokumen yang ada ditangannya diatas meja.
Qin Zhiyun kemudian bilang kalau Shin akan pergi dari Kekaisaran Awan karena ini sudah 1 tahun Shin melatihnya, dia ingin pergi mengikuti gurunya dan melanjutkan latihannya di dunia luar.
Kaisar sedikit tersentak mendengarnya, ada rasa khawatir dihatinya karena Putri satu-satunya akan pergi melihat dunia luar yang bisa dibilang sangat kejam, tapi karena Zhiyun akan pergi bersama Shin rasa khawatirnya berkurang, dia percaya dengan kekuatan Shin, dan pasti Shin akan melindungi putrinya dalam perjalanan.
"Oh, bukankah kau hanya tidak ingin berpisah dengan guru mu" Kaisar Qin Zhi tersenyum penuh makna.
Muka Zhiyun langsung memerah mendengarnya, dia memalingkan wajahnya lalu berkata "A-apa yang ayak katakan, aku..tidak seperti itu..."
Kaisar Qin Zhi tertawa melihat reaksi putrinya yang selalu malu-malu dan tidak pernah jujur pada perasaannya "Sebenarnya itu tidak masalah, tapi apa tuan Shin mengizinkan mu untuk mengikutinya ?"
"Guru bilang tidak masalah, asalkan ayah mengizinkan ku" Jawab Qin Zhiyun
"Baiklah ayah mengizinkan mu"
wajah Qin Zhiyun jadi berbinar mendengarnya "Benarkah ayah ?"
"Tentu saja" Kaisar Qin Zhi tersenyum lembut.
"Terima kasih ayah" Qin Zhiyun memeluk ayahnya, suasana hatinya sekarang benar-benar bahagia.
Kaisar Qin Zhi mengusap kepala Zhiyun "Sekarang masalahnya adalah ibu mu".
"Ah, benar juga, ibu ! hampir saja aku melupakannya" Qin Zhiyun melepaskan pelukannya lalu pamit dengan Kaisar untuk menemui ibunya berniat meminta izin.
Kaisar Qin Zhi melihat putrinya yang begitu bersemangat keluar dari ruangannya sambil tersenyum.
"Dasar" Kaisar Qin Zhi lalu duduk kembali melakukan pekerjaannya.
Qin Zhiyun menemui ibunya untuk meminta izin, awalnya permaisuri menolak karena terlalu khawatir terhadap Zhiyun, tapi karena Zhiyun terus merengek akhirnya permaisuri dengan berat hati mengijinkannya.
•••
•••
•••
Keesokan harinya Shin dan Qin Zhiyun bersiap-siap untuk pergi, Zhiyun membawa beberapa pakaian dan cukup banyak uang dan tentu saja ditaruh dalam cincin penyimpanan.
Shin dan Qin Zhiyun menggunakan pakaian biasa dengan jubah dengan sebuah tudung kepala agar tidak menarik perhatian, apalagi dengan wajah Zhiyun yang bagaikan bidadari tak bersayap membuatnya memakai cadar putih sedikit transparan.
Mereka diantar sampai gerbang barat oleh Kaisar, permaisuri, Qin Feng, dan keempat Jendral. Sebenarnya Kaisar dan permaisuri ingin mengantar Zhiyun sampai gerbang ibu kota Kekaisaran tapi Zhiyun menolaknya karena akan menarik banyak perhatian yang mana dia tidak menyukai hal itu.
Kaisar Qin Zhi memeluk Putri satu-satunya "Jaga dirimu baik-baik diluar sana Yun'er!"
"Baik ayah" Qin Zhiyun melepaskan pelukannya lalu mengalihkan pandangannya pada permaisuri.
Mata permaisuri terlihat berkaca-kaca lalu dengan cepat memeluk Zhiyun, dia benar-benar berat hati untuk melepaskan putrinya. setelah 5 tahun hanya melihat putrinya berbaring diatas kasur, dan akhirnya dia dapat kembali melihat putrinya itu membuka matanya, berbicara, tersenyum, tertawa, itu adalah hal yang paling ingin permaisuri lihat dari anaknya.
Tapi itu hanya berlangsung selama 1 tahun saja, itu terasa begitu singkat dan sekarang dia harus berpisah kembali dengan putrinya, permaisuri menitikkan air mata sambil terisak dan memeluk putrinya dengan erat, benar-benar tidak rela membiarkannya pergi.
Hal itu juga membuat Qin Zhiyun merasakan sesuatu yang mengganjal di hatinya. mendengar isakan ibunya membuat dia juga ikut terisak.
"Jangan lupa makan yang teratur!" hanya itu yang bisa keluar dari mulut permaisuri, meskipun banyak sekali yang ingin dia katakan tapi itu semua dia tahan, dia tau hal ini akan membuat putrinya merasa bersalah meninggalkannya, tapi mau bagaimana lagi sebagai seorang ibu, dia tidak bisa menyembunyikan emosinya.
Qin Zhiyun lalu melepaskan pelukannya, mengusap air mata, dan tersenyum manis, semanis yang dia bisa lalu menjawab "Tentu saja ibu"
Qin Zhiyun lalu melihat kearah Qin Feng, dia kemudian berjongkok dan memeluknya, mata Qin Feng terlihat mulai berair, jika kakaknya pergi maka siapa yang akan menemaninya bermain, siapa yang akan membelanya saat ibunya memarahinya karena dia nakal.
"Tenang saja Feng'er, kakak pasti akan segera kembali" Qin Zhiyun melepas pelukannya lalu mengusap kepala Qin Feng.
Qin Feng mengusap air matanya lalu bertanya "Kakak, kapan kakak akan menikah dengan kakak Shin"
Pertanyaan tiba-tiba Qin Feng membuat muka Zhiyun memerah "A-apa yang kau katakan Feng'er, kakat tidak... " Qin Zhiyun tidak menuntaskan kalimatnya, dia mencuri pandang pandang kearah Shin dengan malu-malu.
"Haha, tenang saja Feng'er, jika kami kembali nanti, saat itulah kau boleh memanggil ku kakak ipar" Shin mengacungkan jempolnya kearah Qin Feng.
Muka Zhiyun semakin memerah mendengar ucapan Shin "A-apa maksud guru, apakah dia akan menikahi ku saat kembali nanti" gumam Zhiyun dalam hati, dia juga merasa senang mendengar itu, hatinya berbunga-bunga.
"Hahaha... kalau begitu tolong jaga Putri ku tuan Shin" Kaisar Qin Zhi memberi hormat.
"Tentu saja yang mulia, itu sudah pasti, kalau begitu kami pergi dulu" Shin membalas hormat Kaisar lalu melangkah pergi bersama Zhiyun, memulai petualangan di dunia kultivator.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 353 Episodes
Comments
Parman Saputra
makasih mc yang mau mem bacanya kami jadih mudah tingal mendegar kan
2022-12-16
2
Parman Saputra
p
2022-12-16
1
Alan Bumi
ayah
2022-10-19
0