Part 1

Matahari mentari menyapa gadis cantik yang memulai hari pertamanya masuk ke kampus terbaik di Bandung Rinjani yang tengah siap-siap dan juga rapi mulai ke luar kamar berjalan ke meja makan untuk sarapan bersama dengan kakeknya, Rani yang telah lebih dulu duduk di tempat biasa Rinjani duduk memulai Keributan di meja makan kakek yang selalu saja mendapatkan pemandangan ini mulai terbiasa dengan cucunya yang selalu saja ribut di meja makan.

Rani yang sopan di meja makan jangan membuat keributan." Ucap pria paruh baya.

Opa bukan Rani yang memulai Rinjani Lohh opa Rani udah duduk di sini dari tadi malah nyelonong aja." Ucap Rani tak mau kalah.

Ini kan tempat favorit gua Lo nya aja yang ngambil orang gua selalu duduk di situ kok." Rinjani memilih mengalah dan duduk di samping opa.

Gitu dong kalian itu harus ada yang mengalah jangan ribut Mulu." Ucap Arya.

Iya opa." Ucap mereka bersamaan.

Mereka menikmati makanan yang telah tersaji untuk sarapannya hanya keheningan yang melanda meja makan mereka Arya telah mengajarkan kepada ke dua cucunya untuk tidak berbicara di meja makan meski itu hal yang penting sejak kecil mereka sudah mematuhi perintah dari kakeknya. Setelah selesai sarapan Rinjani pamit lebih dulu untuk meninggalkan Rani yang masih saja sarapan, setelah berpamitan Anjani melangkahkan kakinya menuju halaman rumah dan naik ke atas motor trail yang biasa dia gunakan untuk ke mana-mana meski sudah di larang oleh kakeknya Rinjani tetap ingin memakai motor untuk ke kampus setelah bersiap Rinjani melajukan motor kesayangannya menelusuri jalan yang ramai dengan kendaraan.

Lima belas menit berkendara akhirnya Rinjani memasuki area parkiran kampus di mana para seniornya berada untuk menunggu para mahasiswa baru untuk mereka kerjain, Rinjani yang baru saja tiba di halaman kampus membuat para seniornya menatapnya kagum karena penampilannya yang sangat berbeda dengan para mahasiswa yang lain Brama yang baru saja melihat kecantikan Rinjani membuatnya terpesona akan mengerjainya berbeda dengan Ken yang hanya menatapnya kagum karena penampilannya.

Anjani melewati kerumunan para seniornya yang melihatnya tanpa berkedip Rinjani terus berjalan melewati area parkiran kampus menghampiri Sahabatnya yang baru saja tiba di parkiran. Thisa yang begitu gugup mendapat perhatian dengan seniornya menundukkan kepalanya saat melewati mereka Brama yang melihat thisa tengah gugup timbul ide jailnya untuk mengerjai mahasiswa baru Brama menghalangi jalan mereka yang tengah menuju kelas, Rinjani yang hanya fokus pada ponselnya tanpa menghiraukan senior di hadapannya Brama memainkan permainannya untuk membawa thisa menjauh dari Rinjani agar lebih mudah mengerjainya setelah berhasil menjauh kan Rinjani dari temannya thisa mulai ketakutan karena para seniornya meminta untuk mengerjai Sahabatnya sendiri menggunakan air yang telah mereka siapkan. Awalnya thisa tidak ingin melakukannya namun karena desakan dan juga ancaman dari seniornya dengan terpaksasa thisa melakukannya Rinjani yang belum sadar jika Sahabatnya sudah tidak berada di sampingnya hanya fokus dengan ponselnya dan terus berjalan dengan berat hati thisa mulai menyirami Rinjani menggunakan air bekas kamar mandi.

Buyrr

Thisa dengan terpaksasa menuangkan air dalam ember ke Rinjani sontak saja Anjani mundur kebelakang hingga terjatuh ke lantai, semua pusat perhatian menuju ke mereka semua mahasiswa yang berada di sana di buat tertawa dengan ulahnya thisa yang tidak tega langsung membuang ember yang di pengangnya dan membasuh baju Rinjani menggunakan air bersih di sekitar kampusnya tanpa memperdulikan seniornya Rinjani yang emosi segera berdiri dan membuat thisa terkejut dengan cepat thisa menahan tangan sahabatnya ketika ingin menghampiri Brama.

Anjani mau ke mana." Ucap thisa yang gugup.

Nga usah halangin gua minggir." Rinjani mendorong sedikit tubuh thisa.

Rinjani mulai maju menuju tempat seniornya berkumpul Brama yang mengetahui jika Anjani berjalan kearahnya hanya tersenyum simpul namun hal tak terduga menghampirinya Rinjani memukul wajah ganteng seniornya hingga tersungkur di bawah kaki mahasiswa yang lain, semua yang menyaksikan hanya terpengaga dengan sikap Rinjani marah kesal geram menjadi satu Brama bangkit dan menarik paksa tangan Rinjani di depan semua orang Angga dan juga Rani yang baru saja tiba sudah mendapat pemandangan di luar dugaan mereka. Rinjani menghentikan langkahnya seketika Brama tersungkur ketika Rinjani menendang kaki Brama dari belakang mereka semua hanya menyaksikan adengan mereka Brama kembali berdiri melayangkan satu pukulan di wajah cantik Rinjani namun lebih dulu di tahan dengan Rinjani yang membuat mereka semakin ramai Rinjani mulai memukul Brama beberapa kali hingga tersungkur dan mengeluarkan darah segar dari hidungnya Rinjani berjalan ke arah Brama yang tengah meringis kesakitan.

Jadi segini doang kalau tau gua nga mau buang-buang waktu ku buat senior yang nga guna kaya kau." Rinjani bangkit dan tersenyum mengejek dan menghampiri Sahabatnya yang tengah gemetaran.

Ngapain Lo liatin gua kaya gitu gua cantik ya." Ucap Rani ketika melihat kaknya tengah menatapnya tajam.

Kepedean luhh gua cuman mau pinjam baju doang ada nga." Desak Rinjani.

Ada di mobil ambil sendiri gua mau ke kelas." Melempar kunci mobilnya ke arah Anjani.

Rinjani segera ke parkiran meninggalkan kehebohan para mahasiswa yang menyaksikan pertunjukan mereka thisa yang masih ketakutan hanya mengikuti Anjani sampai parkiran, setelah selesai berganti pakaian Anjani menghampiri thisa yang duduk termenung memikirkan kesalahannya kepada sahabatnya sendiri.

Awas kesambet melamun Mulu." Tiba-tiba Rinjani duduk di sebelahnya.

Nga gua cuman mikirin kelakuan gua tadi sama Lo maafin gua ya itu terpaksa karena desakan para senior kita." Ucap thisa yang merasa bersalah.

Nga usah di pikirin gua udah maafin Lo kok lagian kan bukan salah Lo juga." Rinjani merangkul Sahabatnya.

Thisa yang baru saja melihat penampilan Rinjani yang begitu anggun hanya terdiam menatap Anjani tanpa berkedip, Rinjani yang mengetahui tatapan thisa hanya geleng-geleng kepala melihat sahabatnya Rinjani pun sebenarnya risih memakai baju seperti ini setelah berbicara mereka berjalan melalui para senior yang masih saja ada di sana tanpa rasa bersalah Rinjani hanya melewati para kerumunan kaum Adam yang tengah melihat ke anggunan Rinjani setelah berganti pakaian Angga yang melihat kecantikan teman baiknya hanya tercengang tidak percaya.

Ini benaran Anjani kan." Angga memutar-mutar tubuh Rinjani.

Apaan sih Lo ya iya lah gua masa iya hantu gila aja Lo kenapa gua cantik ya." Rinjani merasa percaya diri.

Iya gua baru tau Lo secantik ini kalau jadi perempuan seutuhnya." Goda Angga.

Jadi gua bukan perempuan sekarang mata Lo buta kali gua udah jadi wanita sejak lahir." Kesal Rinjani yang mendengar ucapan temannya.

Bukan gitu maksud gua ya baru kali ini Lo Makai baju yang lebih feminim biasanya Lo kan pakai baju seadanya." Terang Angga.

Terserah Lo mau ngomong apa gua nga peduli gua mau ke kelas dulu sana masuk entar ke tinggalan lagi Lo." Menarik tangan thisa yang hanya diam menyaksikan mereka.

Brama yang melihat kepergian Rinjani yang hilang di balik pintu segera berlari menuju motor trail Rinjani dan mengerjainya dengan sengaja mengempeskan ban motor Rinjani, setelah selesai mengerjai Rinjani Brama dan Ken meninggalkan area parkiran menuju kelasnya sepanjang perjalanan mereka menuju kelas Ken dan Brama selalu menjadi pusat perhatian kaum hawa yang ada Ken yang memilik sifat Cuek membuat para fansnya histeris secara Ken sangat cool jika memasang wajah datarnya tak kalah dari Ken Brama juga salah satu favorit mahasiswa selain cool Brama juga memiliki sifat jail yang selalu membuat orang marah padanya.

Hari menjelang siang terik panas matahari menyambut kelas Rinjani yang menandakan bahwa kelasnya telah usai, Rinjani dan thisa bersiap-siap untuk keluar ke tempat favorit mereka usai dosen keluar Rinjani dan thisa keluar dari dalam kelasnya sepanjang perjalanan mereka Rinjani selalu menjadi pusat perhatian para fans Brama dan juga Ken akibat insiden tadi pagi Rinjani selalu mendapat tatapan tajam dengan para mahasiswa Rinjani hanya cuek tanpa memperdulikan mereka yang tengah menatapnya. Seperti biasa Angga dan Rani menyusul dua wanita cantik yang tengah menunggu kehadirannya setelah sampai di taman belakang kampus yang sepi dan nyaman untuk bersantai Rinjani dan thisa merebahkan tubuhnya di hamparan rumput yang sangat bersih.

Taman belakang kampus mereka jadikan tempat favorit karena tidak banyak yang datang kemari sebab sepi dan juga misterius berbagai cerita menyebar luas di kalangan kampus namun Rinjani dan teman-temannya tidak memperdulikan tentang cerita yang beredar di kalangan kampus mereka menyukai taman ini karena sangat sepi jauh dari Keributan meski thisa yang awalnya takut dengan suasana yang sangat mengcengkram di tepis demi menemani Sahabatnya untuk sekedar beristirahat dari rutinitas kuliahnya yang padat. Setelah menunggu kedatangan adik dan juga teman baiknya Rani dan Angga berjalan menuju mereka dengan membawa makanan pesanan mereka untuk makan siang sesampainya mereka Rinjani menyantap makanan favoritnya dan menghabiskannya hingga tidak tersisa.

Setelah makan siang mereka menikmati suasana keheningan di taman ini sesekali Angga dan juga thisa merasa jika tempat ini agak sedikit berbeda dari taman yang biasa mereka kunjungi. Angga yang penasaran akan tempat favorit Sahabatnya ini berjalan mengitari setiap rumput yang tumbuh dengan indah di sekitar taman ini Rinjani yang melihat tingkah laku Sahabatnya hanya tertawa kecil.

Lo kaya nga pernah liat rumput aja." Rinjani mengacaukan pikiran Angga.

Bukanya gitu tapi kok ada yang beda ya dari tempat ini." Angga penasaran mengapa Rinjani sangat menyukai tempat ini.

Iya gua juga mikir kaya gitu taman ini berbeda dari taman-taman yang biasa kita lewati." Ucap Rani yang tak kalah penasaran.

Kalian jangan bahas yang lain-lain dong gua kok takut ya sama tempat ini." Thisa mulai parno dengan tempat favoritnya.

Itu cuman perasaan kalian aja buktinya di sini nyaman kan untuk kita bersantai." Rinjani mengalihkan perbincangan mereka.

Iya nyaman sih tapi masa Lo nga ngerasa kalo taman ini agak berbeda Anjani." Rani semakin yakin jika tempat ini misterius.

Apaan sih kalian orang taman ini nga ada apa-apanya kok liat tuhh thisa udah gemetaran yuk balik." Rinjani bangkit dari duduknya mengajak mereka meninggalkan taman.

Mereka mulai menjauh dari taman Rinjani yang memikirkan hal yang sama hanya diam saja menurut mereka taman itu sangat nyaman untuk sekedar beristirahat dari rutinitas kuliahnya, Rinjani berjalan menuju parkiran motor di mana motor kesayangannya terparkir rapi Brama dan Ken yang baru saja sampai parkiran hanya tersenyum simpul ketika Rinjani melihat ban motornya kempes Angga melihat Rinjani tengah kebingungan menghampirinya.

Motor Lo kenapa." Tanya Angga Sembari duduk di samping Rinjani.

Nga tau nihh tiba-tiba aja ban motor gua kempes padahal tadi pagi baik-baik aja." Rinjani memperhatikan dengan detail motornya.

Ya udah Lo tinggalin aja dulu Lo balik bareng gua." Ucap Angga menawarkan tumpangan.

Nga usah Lo balik duluan aja biar gua memperbaiki motor gua palingan bocor doang." Rinjani menolak ajak Angga karena tidak ingin merepotkan.

Rinjani segera berlari meninggalkan Angga yang diam saja menuju bengkel depan kampusnya untuk menyewa alat-alat yang akan digunakan setelah mendapatkan semuanya Rinjani memulai ritual perbaikan ban motornya setelah menambal dan juga memeriksa kerusakan yang lain Rinjani kembali mengembalikan alat yang di sewa. Ken yang masih setia menunggui Rinjani yang tengah memperbaiki motornya seorang diri timbul rasa kagum kepada Rinjani yang mampu menyelesaikan semua masalahnya dengan mudah. Setelah mengembalikan semua alat-alat yang di gunakan Rinjani kembali ke parkiran kampus yang mulai sunyi ada rasa aneh yang di rasakan Rinjani saat melewati beberapa mobil yang masih terparkir rapi namun karena keinginan cepat pulang Rinjani menaiki motornya dan melajukan meninggalkan parkiran kampus menuju rumahnya.

Sepanjang perjalanan Rinjani hanya fokus dengan jalanan yang ada di depan mata Rinjani terus melajukan motornya melewati jalan yang sepi hingga tidak ada satu kendaraan pun yang lewat, ada ke anehan yang di rasakan Rinjani setiap melewati tempat ini namun selalu menepis pemikiran mistis yang berada di kepalanya setelah sampai di kediamannya Rinjani masuk ke dalam garasi memparkirkan motor kesayangannya dengan rapi. Rinjani yang belum melihat mobil Rani dan juga opa nya berjalan masuk meninggalkan garasi Rinjani berjalan masuk menuju kamarnya yang berada di lantai satu setelah sampai di depan pintu Rinjani membuka pintu kamarnya dan segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sangat lengket. Anjani memulai ritual mandinya dengan memakai sabun kesukaannya yang rasa vanilla Rinjani memanjakan tubuhnya dari penat rutinitas kuliahnya dua puluh lima menit lamanya Rinjani menyudahi ritual mandinya dan berjalan menuju shower dan membasuh tubuhnya hingga bersih setelah membasuh tubuhnya Rinjani keluar kamar mandi dengan memakai piyama dan beranjak ke kasur merebahkan tubuhnya hingga terlelap dalam mimpinya.

Rani yang baru saja sampai melihat motor Rinjani terparkir rapi di garasi Rani keluar dari dalam mobil berjalan masuk ke dalam rumahnya Rani segera masuk ke dalam kamar Anjani mendapati Anjani tengah tidur dengan nyenyak tanpa ingin mengganggu Rani keluar kamar dan berjalan menuju kamarnya.

Di dunia lain Rinjani tengah berada di sebuah taman yang tidak asing baginya Rinjani melihat beberapa mahasiswi yang tengah asik mengobrol dengan santai, Rinjani memperhatikan setiap mahasiswa yang berada tidak jauh dari tempatnya melihat wanita cantik tengah duduk sendiri tidak bergabung dengan mereka setelah beberapa mahasiswa mengakhiri obrolannya mereka meninggalkan wanita itu sendirian di tengah-tengah taman yang sepi. Setelah merasa sendiri wanita itu menangis sejadi-jadinya meratapi nasibnya menjadi mahasiswa baru yang selalu mendapat tatapan tajam dari para seniornya, kepintaran dan juga memiliki wajah yang cantik membuatnya bisa masuk melalui jalur beasiswa ketidakmampuan orang tuanya dia belajar dengan giat agar bisa masuk di universitas terbaik di Bandung.

Rinjani terus menatap wanita itu dengan tatapan tanpa berkedip seketika wanita itu mengambil tali dan menggantung kan ke dahan pohon dan berusaha bunuh diri, alangkah terkejutnya Rinjani tidak sempat menolongnya dan terbangun dari mimpinya Rinjani melihat jam dinding menunjukkan pukul 12 malam Rinjani beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya setelah membasuh wajahnya Rinjani kembali ke kasur dan mengambil segelas air di atas meja dekat kasurnya.

Rinjani terus memikirkan wanita itu hingga lupa jika sudah larut malam Rinjani mencoba merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya namun tidak bisa Rinjani terus mencoba agar tidur namun hasilnya masih tetap sama akibat mimpi yang menghantuinya Rinjani tidak bisa tidur hingga pagi hari. Rinjani yang merasa mengantuk memejamkan matanya dan terlelap dalam mimpi indahnya Rani yang baru saja keluar kamar menuju meja makan tidak menemukan keberadaan kaknya Rani segera duduk di samping kakeknya dan sarapan bersama.

Opa Rinjani mana tumben belum ada." Ucap Rani mencairkan suasana.

Opa juga nga tau mungkin aja Rinjani masih di dalam tengah siap-siap sayang." Ucap Arya sembari fokus dengan kerjaannya.

Rani melanjutkan makannya hingga habis Rani yang bingung belum juga melihat Rinjani bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamar Rinjani yang tidak jauh dari ruang tengah, sesampainya di depan kamar Rani langsung menyelonong masuk tanpa permisi mendapati Rinjani yang masih tidur di pagi hari dengan pulas Rani mengambil segelas air dan membuang di wajah Rinjani sontak saja Rinjani terbangun dengan kalang kabut Rani hanya tertawa terbahak-bahak melihat reaksi kaknya Rinjani langsung menatap tajam kearah adiknya Rani yang mendapatkan tatapan tajam tiba-tiba saja nyalinya menciut entah ke mana.

Apa-apaan sih Lo nyiram gua orang lagi tidur nga sopan tau nga Lo." Suara Rinjani menggelegar satu kamar.

Habisnya Lo masih molor aja ini udah pagi emang Lo nga kampus hari ini." Tanya Rani sembari meletakkan gelasnya di atas meja.

Gua baru aja tidur Luh malah datang gangguin orang gua kuliah siang cuman satu mata pelajaran hari ini sana keluar gua mau lanjut tidur." Rinjani menarik selimutnya dan melanjutkan tidurnya tanpa menghiraukan adiknya

Rani keluar sembari berjalan kearah pintu dan keluar dari dalam Rani pamit kepada opa nya dan segera ke halaman Rani memasuki mobil mewahnya dan melajukan dengan kecepatan tinggi sepanjang perjalanan Rani hanya bernyanyi melantukan lagu yang terputar dari radio, sesampainya depan kampus Rani memparkirkan mobilnya dengan rapi dan segera turun dari dalam mobilnya. Angga yang baru saja tiba melihat Rani yang baru saja keluar dari dalam mobil Rani yang melihat kehadiran Angga segera berjalan menuju kearahnya dan segera berlalu.

Anjani mana kok nga masuk kuliah." Tanya Angga yang tengah celingak-celinguk.

Katanya dia kuliah siang makanya masih molor di rumah." Rani membeberkan rahasia kaknya.

Tuhh anak nga pernah berubah asik molor Mulu." Tawa Angga .

Meraka berjalan beriringan melewati para kerumunan orang-orang yang tengah membicarakan tentang Rinjani, Rani yang hanya mendengar perkataan mereka hanya diam tanpa menjawab Rani semakin geram ketika salah satu seniornya mengatakan jika Rinjani anak berandalan yang punya tampang yang cantik. Rani yang sedari tadi menahan amarahnya mendengar perkataan mereka yang buruk tentang kaknya menghampiri mereka.

Maksud Lo apaan bilang kak gua itu berandalan." Kemarahan Rani udah di ujung kepalanya.

Bukanya emang dia berandalan kan cuman pintar doang makanya bisa masuk kuliah di sini kalo di liat dari status sih pasti dia nga bakalan lulus." Ejek salah satu mahasiswi.

Lebih mending Rinjani pintar nahh Lohh apaan cuman bisa ngomongin orang kek benar aja luhh." Rani tidak terima dengan ucapan mereka.

Heii Lo nga usah belain anak berandalan itu kak Lo itu cuman masang tampang doang." Emosi meluap-luap.

Sekali lagi Lo bicara tentang Rinjani gua pastikan ini hari terakhir Lo bicara paham Lo." Rani meninggalkan mereka.

Angga hanya menatap tajam kearah mereka Rani yang masih kesal segera masuk ke dalam kelasnya memasang wajah kesalnya membuat teman kelasnya kebingungan Rani terkenal dingin dan cuek di dalam kelas banyak yang tidak berani menyapa walaupun teman kelas Angga yang baru saja masuk tertawa melihat ekspresi Rani yang tertekuk kek jemuran gantung.

Kontrol tuhh Muke Luh jelek tau." Ejek Angga duduk di samping Rani.

Gua kesal sama mereka ngomong nga ada faedahnya kek benar aja." Rani masih saja kesal dengan mereka.

Udahlah Lo kaya nga tau aja sama mereka diakan memang suka ngomongin orang tapi nga lihat diri." Ucap Angga sembari memainkan ponselnya.

Setelah berbincang dosen masuk ke dalam kelas memberikan materi yang akan mereka pelajari ketika praktek nanti, Rani dan Angga satu jurusan mengambil jurusan arsitektur dengan hobi menggambar dan juga suka melihat bangunan membuat mereka tertarik menjadi arsitek berbeda dengan Rinjani dan thisa lebih memilih menjadi pengacara untuk melanjutkan cita-cita orang tuanya yang telah lama meninggal.

Di rumah mewah Rinjani tengah bersiap-siap untuk pergi kuliah Rinjani yang kuliah siang hari ini lebih santai dari biasanya karena hanya satu mata kuliah hari ini, setelah rapi dan juga cantik Rinjani keluar kamar berjalan ke halaman rumahnya menaiki motornya dan melajukan dengan kecepatan rata-rata lima belas menit berlalu Rinjani baru saja sampai di area parkiran seperti biasanya Brama and the gang selalu saja berkumpul di parkiran mobil di mana mereka memparkirkan mobil mewahnya. Rinjani membuka helm yang di kenakan dan menyibakkan rambut panjangnya membuat semua orang terpana melihatnya Brama yang melihat kecantikan Rinjani menurunkan egonya untuk mengerjai Rinjani lagi, thisa yang baru saja sampai memperhatikan semua seniornya yang menatap Rinjani tanpa berkedip hanya menggelengkan kepalanya dan menghampiri Rinjani yang tengah menunggunya.

Kenapa mereka kok liatin gua kaya gitu emang muka gua ada yang aneh ya." Kata Rinjani ketika thisa berdiri di sampingnya.

Tidak Lo cantik malahan kaya biasanya palingan mereka kagum dengan kecantikan seorang Rinjani siapa sih yang bisa ngalahin Lo di kampus ini." Kata thisa memuji kecantikan Rinjani.

Nga usah di puji kek gitu gua emang cantik banget iyakan." Tawa Rinjani membuat semua orang bengong melihat tawa Rinjani.

Habis mata kuliah kita kelar temani gua ke taman ya ada yang mau gua pastikan." Rinjani berjalan mendahului thisa.

Mau ngapain lagi ke sana Lo nga takut ya ke sana." Kata thisa Rinjani hanya menggelengkan kepalanya melanjutkan langkahnya.

Tanpa sengaja Brama dan Ken mendengar percakapan mereka Brama dan Ken yang penasaran dengan Rinjani meninggalkan parkiran menuju kelasnya yang akan segera di mulai, Rinjani terus memikirkan mimpinya yang semakin mengacaukan isi kepalanya usai dosen menjelaskan materi dan memberikan tugas mereka menyudahi pertemuan hari ini dan dosennya pun keluar setelah pamit dari semua mahasiswanya thisa yang masih bingung akan Rinjani hanya dia saja mereka segera berlari ke halaman belakang untuk memastikan mimpinya yang semakin mengacaukan semuanya.

Ken dan Brama yang baru keluar dari dalam kelas tak sengaja berapa dengan Rinjani dan thisa, mereka hanya bersikap biasa dan melanjutkan langkahnya Ken yang masih penasaran dengan percakapan mereka mengikuti diam-diam tanpa sepengetahuan mereka belum sampai di taman semua mahasiswa di hebohkan dengan pemandangan yang sangat mengerikan semua mahasiswa berlarian ke taman belakang. Rinjani dan thisa yang bingung dengan semua orang segera menyusul mereka ke taman yang biasa mereka datangi dan terkejut dengan seorang wanita yang tergantung di dahan pohon taman belakang Ken dan Brama hanya terdiam melihat wanita cantik itu yang telah mengakhiri hidupnya.

Seperti dugaan Rinjani wanita itu bunuh diri dengan gantung diri Rinjani tak percaya dengan apa yang di lihatnya saat ini tiba-tiba saja kakinya melemas tubuhnya ambruk untung saja Ken dengan sigap menangkap tubuh Rinjani yang hendak jatuh di atas lantai, mereka yang tidak percaya akan mahasiswa yang mengakhiri hidupnya segera menghubungi polisi agar cepat di usut tuntas apa penyebab kematiannya. Ken membawa Rinjani ke dalam UKS kampus di sana Rani dan juga Angga sudah tiba sejak thisa mengabarinya jika Rinjani pingsan tak sadarkan diri setelah melihat mahasiswa itu bunuh diri di taman belakang, setelah mendengar cerita thisa Angga dan Rani berlari menyusul mereka ke dalam UKS Rinjani yang tersadar segera membuka matanya secara perlahan dan mengedarkan matanya menangkap ruangan serba putih dan juga beberapa teman dan juga seniornya.

Di mana inj." Ucap Rinjani berusaha untuk bangun.

Kau di UKS jangan bangun dulu tubuh Lo masih lemas kan." Rani membaringkan tubuh Rinjani kembali.

Tiba-tiba Rinjani meneteskan air matanya dan membuat semua orang khawatir dengan kondisinya." Ternyata semua benar kenapa gua harus terlambat datang ke sana." Lirih Rinjani.

Lo kenapa mana yang sakit atau kita ke rumah sakit Anjani." Tanya Angga yang mulai cemas.

Nga ada yang sakit kok cuman kepala gua aja yang agak pusing." Rinjani memejamkan matanya mengingat kejadian tadi.

Ken yang hanya diam saja dan penasaran dengan ucapan Rinjani berjalan ke arahnya." Apa yang ingin kau pastikan di taman belakang atau jangan-jangan Lo udah tau kalo wanita itu akan bunuh diri makanya lepas Lo liat dia kau langsung pingsan iya kan." Tebakan Ken membuat Rinjani terpengaga.

Mereka semua bingung dengan penjelasan Ken yang memojokkan Rinjani dia pun tidak tau mau menjawab apa karena yang di di ucapakan Ken semua benar Rinjani berusaha menenangkan dirinya agar tidak dicurigai oleh siapapun.

Bukan lah mana gua bisa tau kalo dia bunuh diri gua bukan peramal ngaco aja." Kilah Rinjani menatap ke arah lain.

Nga usah bohong karena semua nampak di mata Lo." Timpal Brama.

Buat apa gua bohong lagaian gua juga nga kenal sama dia hanya saja tadi gua nga sengaja ketemu dia kalau gua tau dia mau bunuh diri udah gua cegah makanya gua syok dan pingsan." Elak Rinjani .

Apa-apaan sih kalian kak gua ini lagi nga enak badan ngapain kalian kaya polisi interogasi tersangka sana keluar aja." Rani mendorong keras tubuh Brama dan juga Ken.

Cihh nga usah di dorong juga kali badan gua sakit nih kita juga bisa pergi sendiri nga usah di usir." Dengan kesal Brama keluar dan mengajak Ken meninggalkan mereka.

Thisa memikirkan semua perkataan Rinjani yang tadi siang sebelum mereka ke dalam kelas dan memikirkan perkataan Ken yang masuk akal, Angga hanya menyaksikan thisa yang bergelut dengan pikirannya yang entah sedang memikirkan apa.

Mikirin apa sih Lo kek serius banget." Tanya Angga yang masih memperhatikan thisa

Menurut kalian pendapat kak Ken masuk akal juga kan tadi siang Rinjani bilang sama gua kalo mau ke taman untuk memastikan sesuatu apa itu yang di maksudkan Rinjani dan terkejut hingga pingsan." Thisa memikirkan hal yang sama dengan Ken.

Masuk akal juga sih emang benar Lo udah tau kalo wanita itu mau bunuh diri tapi Lo tau dari mana." Tanya Rani menatap menyelidiki kaknya.

Apa kalian percaya dengan ucapan senior gila itu ayolah guys mana gua tau kalau dia mau bunuh diri kalau pun gua tau udah dari tadi gua selamatkan dia ini malah gua nga tau tadi gua hanya syok aja kalo di tempat favorit kita ada yang bunuh diri itu aja jadi nga usah mikir macam-macam." Elak Rinjani dan turun dari tempat tidur berjalan keluar.

Mau ke mana kau badan Lo masih lemas main cabut aja." Angga dengan cepat mencegah langkah Rinjani.

Mau ke kelas bosan gua di sini lagian badan gua udah fit kok." Melepas genggaman Angga dan berjalan keluar.

Mereka menyusul Rinjani keluar dari dalam UKS dan mengantarnya ke dalam kelasnya teman-teman Rinjani malah menatap tajam kearahnya thisa dan yang lain hanya cuek tanpa menghiraukan tatapan mereka, Rinjani duduk dengan tenang sampai-sampai Rinjani mendapati mejanya banyak tertulis jika dirinya mengetahui kematian wanita itu mereka yang melihat segera menghapusnya dan menatap tajam ke semau teman kelas Rinjani.

Siapa yang berani mencoret-coret meja kak gua." Teriak Rani yang tengah kesal.

Emang kenapa itu udah pantes kok buat dia yang mengetahui kematian Tiara." Ucap salah satu teman kelas thisa dan Rinjani.

Tiara? siapa dia." Tanya thisa yang tidak tau apa-apa.

Tiara yang bunuh diri di taman belakang kampus." Ucapnya lagi.

Jadi namanya Tiara cihh dasar wanita bodoh kalian dengar baik-baik kak gua nga tau menahu dengan kematian wanita itu lagian kalian tau dari mana." Tanya Rani yang penasaran.

Tadi kita nga sengaja mendengar percakapan kalian di ruangan UKS kalau Rinjani mengetahui kematian Tiara." Ucap Lasmi.

Jadi kalian nguping itu tidak sopan namanya kalian itu bakal jadi pengacara kan sebelum kalian cari tau lebih jelas jangan pernah nuduh orang yang bukan-bukan lagian Rinjani cuman nga sengaja ketemu dengan Tiara sebelum bunuh diri mana tau Rinjani kalo dia mau bunuh diri." Ucap Angga yang kesal dengan mereka semua.

Tapi percakapan kalian udah viral di dalam forum kampus jadi kalian nga usah mengelak lagi." Sahut Lasmi semakin memperkeruh suasana.

Thisa dan juga yang lain penasaran segera mengambil ponselnya dan membuka forum kampusnya dan benar saja kelakuan mereka yang tengah membahas kematian Tiara sudah viral satu kampus, bahkan terdengar jelas percakapan mereka Rinjani hanya diam saja tanpa menjawab pertanyaan teman-temannya thisa yang heran dengan sikap Rinjani yang begitu santai semakin curiga jika Rinjani tau tentang kematian Tiara.

Jangan-jangan berita ini benar lagi kalau Lo tau Tiara mau bunuh diri." Kata itu terucap dari mulut thisa

Lo itu teman macam apa sih Rinjani tau dari mana kalau Tiara mau bunuh diri lagian wanita itu nga punya otak apa main bunuh diri aja mana lagi di tempat favorit kita lagi." Sahut Rani yang masih saja tidak percaya.

Setelah perdebatan mereka Angga dan Rani pamit keluar setelah mengetahui kondisi Anjani baik-baik saja Rinjani semakin memikirkan mimpinya membuatnya penasaran hingga tidak fokus dengan materi yang di bawakan dosennya dua puluh menit lamanya akhirnya kelas mereka berakhir dengan buru-buru Rinjani membereskan semua di atas meja memasukkan ke dalam tasnya dan segera berlari meninggalkan thisa sendiri Rinjani keluar kelas dengan berlari tidak menghiraukan panggilan semua temannya. Setibanya di taman Rinjani segera kembali ke dahan yang menjadikan topik hangat forum kampusnya dan memperhatikan setiap sudut taman tersebut tapi tidak ada hasil yang memuaskan untuknya Angga dan yang lain baru saja sampai di buat bingung dengan sikap Rinjani yang hari ini sangat aneh Rinjani terus mencari yang membuatnya penasaran namun tak menemukan apa-apa Rinjani kembali membuka galeri ponselnya dan melihat dengan baik foto tersebut dan terlihat jelas jika ada orang lain di sana namun sekarang dia tidak menemukan orang itu.

Harusnya kan di sini tapi di mana dia." Batin Rinjani melirik ke sana kemari.

Apa yang kau cari Anjani." Tanya Angga tiba-tiba Rinjani membuyarkan pikirannya.

Coba kalian perhatikan baik-baik foto ini ada orang lain di tengah-tengah Tiara saat ingin mengakhiri hidupnya perhatikan baik-baik tapi kok sekarang dia nga ada ya." Tanya Rinjani yang tengah bingung.

Mereka memperhatikan foto tersebut dan menemukan kejanggalan dalam foto itu Rani dan thisa mulai merinding melihat foto yang di perlihatkan Rinjani kepada mereka tiba-tiba saja membuatnya ingin segera pergi dari sini.

Apa nga sebaiknya kita pergi dari sini." Tanya Rani yang mulai panik.

Kenapa Lo takut ya." Ejek Angga.

Bukanya takut tapi ini udah nga benar." Sambung thisa yang tak kalah panik.

Kalian pergi aja tinggalkan gua sendiri gitu aja takut kek bocah tau nga kalian." Ucap Rinjani yang kesal dengan adik dan juga Sahabatnya.

Iya nih sana biar gua sama Anjani aja yang cari penakut amat Luh." Angga malah mengusir mereka.

Ya udah kalian lanjutkan saja gua udah nga tahan di sini." Rani dan thisa berlari meninggalkan mereka.

Lepas Kepergian thisa dan Rani tiba-tiba angin bertiup sangat kencang membuat mereka terkejut dengan situasi saat ini Angga yang mulai aneh dengan tempat ini menarik tangan Rinjani agar tidak menjauh darinya, Rinjani yang setia berdiri di samping Angga pandangan Rinjani teralihkan dengan sudut pohon Rinjani melihat sosok wanita cantik yang tengah berdiri menatap mereka Rinjani melepaskan genggaman tangan Angga dan berjalan menghampiri wanita itu. Namun sebelum sampai wanita itu pergi entah ke mana membuat Rinjani bingung dan mencari ke mana-mana Angga hanya menyaksikan keanehan di sahabat baiknya itu Rinjani berdecak kesal Karena tidak menemukan siapa-siapa di sana.

Ayo kita balik udah nga enak di sini." Ajak Angga.

Apa Lo nga liat ada wanita di balik pohon itu." Rinjani tiba-tiba berlari kearah pohon itu.

Wanita di mana sedari tadi cuman kita berdua yang berada di sini sebaiknya kita pergi sekarang di sudah nga aman." Angga menarik tangan Rinjani berusaha membuatnya berjalan namun nihil.

Kau lama-lama seperti Rani dan thisa menjadi penakut udah sana pergi aja gua masih mau di sini lagi pengen rebah dulu." Rinjani mulai merebahkan tubuhnya.

Angga yang sudah tidak mendengar suara Rinjani berlalu meninggalkanya sendiri dan segera menghampiri Rani dan thisa yang berada di parkiran kampus, Ken dan Brama yang tidak melihat keberadaan Rinjani bertanya-tanya mereka terus memikirkan Rinjani yang tidak bersama teman-temannya Brama menghampiri Rani guna menanyakan keberadaan kaknya.

Rinjani mana kok nga bareng kalian." Ucap Brama basa-basi.

Dia di taman belakang lagi tiduran kenapa Lo nyariin dia." Ucap Angga sinis.

Taman belakang apa dia gila atau nga waras malah tidur di taman belakang di sana kan ada kejadian tadi pagi." Brama heran dengan tingkah Anjani.

Emang iya Anjani di belakang lagi tiduran Lo nga salah kan." Tanya Rani penasaran.

Iya benar kok malahan dia yang nyuruh samperin kalian katanya tadi dia melihat seorang wanita jadi gua tinggalin dia." Tanya Angga.

Apa kau gila ninggalin dia sendiri kalo dia kenapa-kenapa gimana." Thisa berlari meninggalkan mereka yang masih saja ngobrol.

Mereka akhirnya mengikuti thisa ke taman menghampiri Rinjani mereka terus berlari memikirkan kondisi Rinjani setelah mereka sampai alangkah terkejutnya mereka tidak menemukan keberadaan Anjani di mana-mana, Rani dan thisa mulai panik tidak melihat wujud Rinjani di sekitar taman Ken dan Brama yang juga panik hanya bisa berteriak-teriak memanggil nama Rinjani hampir satu jam mereka mencari namun keberadaan Rinjani hilang tanpa jejak.

Di dunia lain Rinjani terbangun dari tidurnya menatap tempat yang saat ini Rinjani mengedarkan pandangannya melirik sana sini namun tempat ini berasa berbeda, Rinjani bangkit dari duduknya dan berjalan menuju keluar namun matanya menangkap wanita cantik tengah bertengkar dengan seorang pria Rinjani terus menyaksikan adengan mereka hingga pria itu menusuk tubuh wanitanya menggunakan sebuah pisau dan seketika wanita itu terjatuh dan melirik ke arah Anjani dan meminta tolong. Rinjani terbelalak melihat wanita itu melirik kearahnya seketika sekujur tubuhnya keringat dingin dan berusaha untuk bangun dari mimpinya.

Mereka yang sudah kelelahan tidak menemukan Rinjani segera beranjak pergi dari sana Rinjani yang berusaha terbangun dari mimpinya setelah mendengar suara yang tak asing baginya, Rinjani akhirnya terbangun dan mendapati para teman dan juga seniornya berada di taman ini dengan perasaan kacau Rinjani bangun dan menghampiri mereka.

Sedang apa kalian di sini." Ucapan Rinjani sontak membuat mereka terkejut tidak percaya.

An-jani." Angga gugup melihat Rinjani yang baru saja bangun tidur.

Iya ada apa sih kenapa wajah kalian kek liat hantu gitu." Merenggangkan ototnya.

Kau dari mana aja capek tau kita nyariin Lo." Thisa kesal sebab Rinjani muncul dengan santainya.

Lahh kan gua udah bilang kalian balik duluan aja ngapain juga kalian samperin gua." Rinjani berjalan mendahului mereka.

Kau belum jawab pertanyaan kita Lo dari mana aja." Tanya thisa menyusul langkah Anjani.

Tidur lah di taman masa kalian nga lihat pada buta kali mata kalian." Ucapan Anjani sontak membuat mereka tercengang.

Rinjani menoleh dan menatap satu-persatu teman-temannya yang asik menatapnya tanpa berkedip Rinjani yang heran dengan tatapan temanya mulai berteriak.

Oii kalian kenapa ngeliatin gua sampai kek gitu." Teriakan Rinjani membuat telinga mereka rusak.

Suara Lo kok berisik amat sih." Timpal Brama menutup telinganya.

Duhh suara Lo nyaring banget sampai-sampai telinga gua sakit semua nihh." Ucap Ken tak kalah marah.

Lagian kalian kenapa sih sedari tadi mengherankan tau nga." Ucap Rinjani mengedarkan matanya mencari ruangan yang dalam mimpinya.

Lo yang aneh kita nyariin Lo sampai sudut taman nga kelihatan dan kau bilang Lo tidur di taman di mana." Ucap Rani .

Astaga di bawah pohon masa kalian nga liat mata kalian bermasalah kali." Rinjani mulai Bingung.

Pohon mana saat kami sampai bahkan batang hidung Lo itu nga nampak kok sampai capek gua nyariin Lo." Ucap Brama.

Jadi tadi gua di mana dong kalo bukan di taman." Ucap Rinjani membuat mereka terus menatapnya.

Rinjani terus memikirkan mimpinya yang membuatnya kebingungan Rani dan yang lain melihat Rinjani melamun segera membuyarkan lamunannya.

Mikirin apa lagi Lo." Ucap Ken.

Kalo gua nga tidur di taman terus gua di mana sedari tadi sampai-sampai kalian nga liat gua di bawa pohon." Tanya Rinjani.

Hari ini tuhh Lo kek aneh banget Lo cerita dehh sama kita ada apa sebenarnya." Tanya Angga penasaran.

Rinjani bingung akan memberitahukan kepada teman-temannya kalau mimpinya yang begitu aneh melihat seseorang yang tengah bunuh diri dan wanita yang di bunuh dengan seorang wanita pria Rinjani menimbang nimbang pikirannya tiba-tiba perasaannya kalut dan terjatuh di atas lantai membuat mereka cemas dan panik.

Lo kenapa kan gua udah bilang istirahat Lo malah keluyuran." Ucap Ken membantu Rinjani berdiri.

Tiba-tiba kepala gua rasanya sakit banget tau nga mikirin Tiara yang bunuh diri entah penyebabnya apa." Elak Rinjani agar semuanya percaya.

Lagian ngapain Lo mikirin dia udah yuk balik." Rani menarik tangan Rinjani namun empunya masih mencari-cari sesuatu.

Tuhh mata Lo sakit ya gua perhatikan kaya cari sesuatu." Tebak Brama.

Enak aja sakit gua lagi nyari ruangan yang ada dua jendela." Rinjani berjalan mendahului mereka.

Ruangan yang Lo cari itu ruangan para dosen emang kenapa degan ruangan itu." Ken berusaha mencari sesuatu dari tingkah aneh Rinjani.

Rinjani segera berlari menuju ruangan yang di maksudkan dalam mimpinya, mereka menyusul Rinjani yang sudah hilang entah ke mana setelah Rinjani sampai tepat di depan ruangan Rinjani memperhatikan setiap sudut tempat yang ada di dalam mimpinya dan menyamakan dengan ruangan yang di depan matanya Rinjani semakin yakin ketika melihat dua jendela dekat pintu dan berada sebuah tulisan tangan yang membuktikan jika ruangan itu benar.

Iya ini ruangannya." Ucap Rinjani.

Tiba-tiba saja teman-temannya datang dengan nafas yang tersenggal mengejar Rinjani yang sudah hilang Rinjani terus menatap mereka tanpa berkedip dan memperhatikan seseorang yang berada di belakang mereka, Semua mulai panik ketika bulu kuduknya berdiri tanpa di minta Rani menoleh arah mata Rinjani namun tak mendapatkan apa-apa.

Apa yang sedang kau perhatikan sih kok gua jadi merinding begini." Tanya Rani yang semakin tidak enak berada di sini.

Nga ada perasaan kalian aja ya udah balik atau mau lama-lama di kampus nanti ada hantu Lo." Rinjani mulai mengerjai semua teman-temannya yang mulai panik.

Mereka semua berlari meninggalkan ruangan itu dan berjalan menuju area parkiran karena semua mahasiswa sudah balik membuat setiap ruangan yang mereka lewati menjadi menyeramkan mereka merasakan ke anehan setiap melewati ruangan yang tidak terpakai thisa dan Rani mempercepat langkahnya hingga akhirnya sampai di area parkir, mereka masuk ke dalam mobil dan segera meninggalkan parkiran kampus menuju rumah mereka masing-masing Rinjani yang belum pergi dari sana menemukan sosok wanita itu lagi namun segera pergi karena hari sudah menjelang sore Rinjani meninggalkan parkiran kampus dan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

Setelah perjalanan yang cukup lama akhirnya Rani dan Rinjani sampai di kediaman mewah Arya dan segera masuk ke dalam rumah, Arya yang tengah duduk di ruang tengah melihat kedatangan cucunya pulang dari kampus Rinjani dan Rani yang melihat keberadaan kakeknya segera menghampirinya.

Tumben opa udah pulang." Tanya Rani sambil memakan cemilan di atas meja.

Iya di kantor tadi nga ada yang penting makanya opa langsung pulang sayang oh iya opa dengar ada mahasiswa yang bunuh diri di taman kampus ya." Ucap Arya ingin memastikan berita yang di dengarnya.

Iya opa berita itu benar adanya opa Rinjani mau nanya boleh ya." Ucap Rinjani.

Jadi itu benar kamu mau nanya apa sayang." Arya menatap wajah cantik cucunya.

Di universitas opa pernah nga ada kejadian yang aneh atau bagaimana gitu opa selain kejadian tadi siang." Tanya Rinjani dengan serius.

Selama opa jadi pemilik yayasan nga pernah dengar kejadian aneh tuh sayang baru kali ini ada mahasiswa yang bunuh diri di yayasan opa." Ucap Arya.

Opa coba ingat lagi dehh opa pasti ada." Tanya Rinjani semakin mendesak.

Opa udah nga ingat sayang kan opa udah tua emang ada apa sih." Tanya Arya.

Nga cuman mau tau aja sejarah kampus opa itu aja kok kalau gitu Rinjani ke kamar dulu." Rinjani pamit pergi meninggalkan Rani dan juga Arya yang asik dengan pertunjukan filmnya.

Rinjani membuka pintu kamarnya dan segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dari rasa lelah seharian, Rinjani memulai ritual mandinya hanya lantunan lagu favorit Rinjani yang menghiasi kamar mandinya setelah merasa cukup lama Rinjani bangkit menuju shower membersihkan tubuhnya dan segera keluar dari kamar setelah menggunakan pakaian santainya Rinjani merebahkan tubuhnya dan memikirkan semua mimpi yang tidak masuk akal di dalam pikirannya yang membuatnya menjadi perbincangan semua anak kampus Rinjani memikirkan mimpi yang melihat wanita dan pria saling bertengkar hingga akhirnya wanita itu meninggal.

Bagaimana jika besok kejadian itu akan terulang kembali ahhh kok gua jadi gila sendiri memikirkan kejadian ini." Teriak frustasi Rinjani.

Rinjani memejamkan matanya dan berusaha untuk tidur satu jam berlalu masuk tengah malam Rinjani mulai tertidur masuk ke alam bawa sadarnya setelah bekerja keras untuk menutup matanya dan terlelap di mimpi indahnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!