Mas Bian

Jenar terbangun pukul 3 dini hari, karena itu sudah menjadi kebiasaanya dulu waktu di rumahnya sendiri, Jenar keluar kamar lalu mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat tahajud, hanya dengan itu ia bisa mendoakan kedua orang tuanya dengan khusyu' karena saat sholat sholat wajib biasanya dia akan terburu buru karena banyak pekerjaan, sedangkan kalau sholat tahajud ia bisa lebih memiliki banyak waktu,

Setelah selesai Sholat dan mendoakan kedua orang tuanya Jenar melanjutkan dengan mengaji sambil menunggu adzan Subuh,

Selesai sholat subuh Jenar baru keluar kamar dan memulai pekerjaanya.

Jenar mulai membersihkan seluruh ruangan lantai satu, kecuali kamar, kata mbok Ni kamar nanti aja saat semua orang sudah keluar dan mulai aktifitas masing masing,

Sekitar pkl.7 pekerjaan Jenar telah selesai ia pun memutuskan untuk membantu mbok Ni membuat sarapan,

"Ada yang Jenar bisa bantu gak mbok?" tanya Jenar,

"Pekerjaan kamu udah selesai?"

"Sudah mbok, mbok bisa memeriksanya, nanti kalau sekiranya ada yang kurang bersih mbok bisa tegur Jenar ya."

"Wah cepat juga ya kerja kamu,"

"Jenar udah terbiasa mengurus rumah mbok,"

"Oh bagus lah,"

"Mbok masak apa?"

"Nasi goreng, sama goreng udang tepung buat den aiden,"

"Den Aiden kelas berapa mbok?"

"Kelas dua SD,"

Jenar membantu mbok Ni masak sambil bercengkerama tentang aktifitas apa saja yang harus ia lakukan dan seputaran keluarga bos nya.

Usai membantu mbok ni, sekitar pkl. 8 semua penghuni rumah sudah berkumpul di meja makan, Jenar membantu mbok Ni menata makanan di meja makan lalu segera pergi karena masih canggung dan malu lantaran ia penghuni baru disana,

Jenar memutuskan untuk menyiram tanaman di halaman samping sambil melihat keindahan taman tersebut,

"mbok itu siapa?" tanya Fabian,

"Dia Pengganti Ningsih." jawab Tamara mewakili mbok Ni

"Woaahh akhirnya ada yang bening juga di rumah ini," ucap Fabian sambil terkekeh,

"Kamu ini, awas macem macem, dia masih kecil." ujar Tamara memperingatkan, karena Tamara tau anak bungsunya ini terkenal playboy di kampusnya. jangankan pembantu Kucing di bedakin juga pasti bakal di embat sama anak bungsunya ini,

Tamara dan Adi tidak pernah membeda bedakan status, hanya saja dia sangat menjunjung tinggi Sopan santun, darimana pun asalnya asal orang itu Sopan pasti dia tidak akan mempermasalahkanya, toh untuk apa ia pilah pilih kan semua sama saja di hadapan Tuhan.

"Emang umurnya berapa ma?" kini gantian Dimas yang bertanya.

"Belum genap 18 tahun," jawab Tamara santai membuat Dimas dan Fabian terkejut.

"Hah." pekik Dimas dan Fabian bersamaan.

"Woaahh masih kemarin sore dong mah, dan dia udah bekerja?" ujar Fabian kagum.

"Bukan kemaren sore tapi kemaren siang dia datangnya." jawab Adi, keluarga Adi dan Tamara memang humoris dan ramah KECUALI anak kedua mereka, entah bibit nyasar darimana sikap dan sifatnya sangat bertolak belakang sekali dengan kedua saudaranya, atau mungkin dulu Tamara salah ngidam sewaktu hamil Arya, Arya sangat irit berbicara dan berinteraksi dengan orang, apalagi orang baru,

"Delapan belas tahun, berarti dia bisa adek nya Bian, fix akhirnya Bian punya adek perempuan." ucap Fabian senang, Yah di keluarga ini semuanya laki laki bahkan cucu pun laki laki, dan kedatangan Jenar pasti akan sangat berpengaruh besar terhadap keluarga ini, Memang sedari dulu Tamara dan Adi sangat menginginkan anak perempuan namun apa daya bila Tuhan hanya memberikanya Tiga anak laki laki semua dan cucu pun juga Laki laki.

Makanya sejak kemarin Tamara dan Adi melihat kedatangan Jenar dan cara Jenar memperkenalkan dirinya yang sopan dan polos itu membuat Adi dan Tamara senang, karena kedatangan anak perempuan kerumah ini,

"Dia hanya pembantu disini, jangan macem macem." ucap Arya dingin dan datar.

"Apaan sih bang," ujar Bian kesal.

"Arya sudah selesai, Arya berangkat dulu, Assalamualaikum." ucapnya lagi dengan wajah datar lalu pergi meninggalkan meja makan dan berangkat kerja.

"Walaikumsalam," ucap semuanya bersamaan,

"Dulu mama ngidam apaan sih waktu hamil bang Arya." tanya Bian.

"Entah mama juga gak tau kenapa abang kamu yang satu itu bisa sedingin es begitu, sangat berbeda dengan kalian." jawab Tamara.

"Tapi om Arya yang paling ganteng bila di bandingkan Om bian dan papi." ucap Aiden yang sedari tadi diam kini ikut berbicara.

"Yaaa, anak kemaren sore kayaknya mata kamu minus deh, jelas jelas Uncle bian yang paling ganteng disini."Ucap Bian tak terima,

"Uncle anak terakhir jadi hanya sisaan saja," ucap Aiden membuat semua tersedak, "Papi yang harusnya paling ganteng karena papi anak pertama jadi bahan bahanya masih baru semua, tapi entah kenapa kok malah Om Arya yang paling ganteng, dan buat Uncle Bian, ganteng emang tapi masih kalah pesona nya sama om Arya." sambung Aiden membuat semuanya melongo tak percaya.

"Astaga," gumam Bian sambil geleng geleng kepala, "Dulu emak lo ngidam apaan sih bocahhh." Bian begitu geram dengan keponakanya ini, mereka emang dekat, tapi dekatnya karena sering berantem,

Aiden sangat mengidolakan sosok "Om Arya" karena irit bicara dan itu membuat semua wanita semakin penasaran olehnya, makanya sejak sekolah Aiden menjadi irit bicara karena ingin seperti om Arya.

"Kayaknya dulu Mami ngidam nya sama kaya waktu eyang ngidam om Arya, makanya anaknya bisa seganteng Aiden." ucap Aiden santai,

"Bang, anak lo bener bener yak." geram Bian ingin mencekik aiden.

"Benar benar ganteng memang." ucap Aiden dengan percaya diri, membuat semua tertawa kecuali Fabian karena dia yang selalu kalah bila berdebat dengan bocah kelas dua SD itu.

.

Arya melangkahkan kakinya keluar rumah dan akan hendak masuk kedalam mobil, namun saat ia membuka pintu mobil ia melihat ke arah samping rumahnya dan melihat Jenar yang sedang menyiram bunga sambil bernyanyi, Arya hanya diam lalu segera naik mobil dan pergi ke kantor nya.

"Dorrr." pekik Bian saat melihat Jenar asik bernyanyi sambil menyiram tanaman.

"Astagfirullah aldzim," ucap Jenar seraya mengelus dadanya karena terkejut.

"Hahahaha lo lucu banget sih, oh ya kenalin nama gue Fabian." ucap Bian sambil mengulurkan tanganya dan di sambung dengan senang hati oleh Jenar, karena ternyata majikannya tidak sejahat yang di sinetron sinetron yang ia tonton.

"Saya Jenar den." ucap Jenar.

"Eits jangan panggil Den, udah kaya mbok Ni aja." ucap Bian sambil terkekeh.

"Terus saya mesti manggil apa?" tanya Jenar bingung,

*Hemm gimana kalau mas aja, kan umur lo dibawah gue." kata Bian,

"Oh boleh deh,, Mas Fabian." ucap Jenar sambil manggut manggut,

"Mas Bian aja." kata Bian,

"Ah iya mas Bian." ujar Jenar sambil tersenyum,

"Manis nya," ucap Bian tanpa sadar terpesona oleh senyum Jenar yang begitu manis.

"Hah, maksud mas Bian?" tanya Jenar bingung,

"aah enggak, gapapa, ya udah gue mau ngampus dulu, bye bye Jenar, semoga lo betah disini." ucap Bian menepuk bahu Jenar lalu pergi,

Jenar hanya tersenyum melihat kepergian Bian lalu segera melanjutkan peekerjaanya lagi...

******Senyum itu Murah juga Ibadah***

Bye bye*******

Terpopuler

Comments

Bebby_Q'noy

Bebby_Q'noy

🤦‍♀️🤣🤣

2024-02-18

1

khanafi

khanafi

jossss

2024-02-07

1

linanda eneste

linanda eneste

hahaaa papinya sndr kalah ya bang aiden

2024-01-27

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog.
2 Sakit
3 Dipaksa Menikah
4 Pertolongan Miss Rere
5 Mendapat Pekerjaan
6 Mas Bian
7 Rainbow Cake pertama Jenar
8 Makan Ketoprak
9 Persiapan Pernikahan Arya
10 Hari Wisuda
11 Kelulusan Jenar
12 Tawaran Menikah
13 Sebuah Penghianatan
14 Tidak punya Pilihan lain
15 Terpaksa Menikah dengan Pembantu
16 Suami gak ada Akhlak
17 Perjanjian
18 JADI ISTRI YANG BAIK
19 Sarapan bersama
20 Hadiah dari Bian
21 Lomba Tersesak
22 Awas nanti jatuh Cinta
23 Ke Mall
24 Meminta Jatah
25 Mengantar ke Kampus
26 Hari pertama Ngampus
27 Menyambut suami pulang Kerja
28 Orang apa Bunglon
29 Rencana Tamasya Aiden
30 Mengajak Jenar
31 Sedikit perhatian Arya
32 Janda Orisinil
33 Gak mungkin Cemburu
34 Studi Wisata bersama Aiden
35 Aiden dan Jenar
36 Menginap dirumah Mertua
37 Tragedi Pagi Hari
38 Kepergok Aiden
39 Berkumpul
40 Sahabat Sejati
41 Penindasan
42 Kekhawatiran Arya
43 Biarlah jadi pedofil
44 Sangat memalukan
45 Perubahan Singa jadi Kucing
46 Keisengan Arya
47 Serangan mendadak
48 Make Over
49 Gangguan anak Setan
50 Menanam Cerry
51 Trio somplak
52 Lingerie
53 Mau menggodaku ya
54 Menuju puncak Himalaya
55 Pagi Hari
56 Made in mana yaaa
57 Sakit
58 Tangisan Jenar
59 Pelukan Sahabat
60 Dimana kamu sayang
61 Emosi Tamara
62 Kedatangan Arini
63 Menemui Jenar
64 Baikan
65 Geng Somplak
66 Sayur Kribo
67 Berangkat Honeymoon
68 Honeymoon
69 Tentang Chaca
70 Honeymoon II
71 Honeymoon III
72 Masih Honeymoon
73 Asal usul Chaca
74 Pingsan
75 Tangis Chaca
76 Ke Dokter
77 Periksa Kandungan
78 ke Taman
79 Om dan keponakan Tuyul
80 Rumah untuk Arini
81 Ngidam
82 Kembali kuliah
83 Makan malam bersama
84 Balada Telur
85 Main Yuk
86 Bertemu Fahmi
87 Pacar Aiden
88 Chaca dan Dimas
89 Merajuk
90 Tendangan pertama
91 Papa, Ayah, papi, atau Daddy?
92 Pembantu baru
93 Berkumpul
94 Fahmi Sebastian
95 Masa lalu
96 Bagas Mahesa
97 Chaca dan Aiden
98 Cengeng
99 Chaca dan Dimas
100 Lomba menangkap LELE
101 Takut Jatuh Cinta
102 Bertemu mantan
103 Keluar Kota
104 Perjodohan Nayla
105 Makan siang bersama
106 Bersenda gurau
107 Tendangan bar bar
108 Berburu perlengkapan Baby twin J
109 Main yuk
110 Isi hati Aiden
111 Dimas dan Astrid
112 Hampir Saja
113 Upin ipin
114 Mendatangi kantor Pranata
115 Kontraksi
116 Welcome baby twin J
117 Jenar Mahesa Arum
118 Satu Gerakan
119 Bangun sayang ...
120 Sadar
121 Welcome to home baby twin J
122 Happy Ending
123 Episode 1 S2
124 Episode 2 S2
125 Episode 3 S2
126 Episode 4 S2
127 Episode 5 S2
128 Episode 6 S2
129 Episode 7 S2
130 Episode 8 S2
131 Episode 9 S2
132 Episode 10 S2
133 Episode 11 S2
134 Episode 12 S2
135 Episode 13 S2
136 Episode 14 S2
137 Episode 15 S2
138 Episode 16 S2
139 Episode 17 S2
140 Episode 18 S2
141 Episode 19 S2
142 Episode 20 S2
143 Episode 21 S2
144 Episode 22 S2
145 Episode 23 S2
146 Curhat
147 Pengumuman
148 Bonus Chapter
149 Promo
150 Promo
151 INFO GIVE AWAY
152 Assalamualaikum
153 Bonus Chapter II
154 Bonus Chapter III
155 Pengumuman !!
156 PENGUMUMAN
157 novel baru
158 Jenar dan Arya Chat Story
159 Kamar untuk Farrel
160 Aska Alfarezky
161 Javier terbit
162 INFO GIVE AWAY!
163 INFO GIVE AWAY
164 Reuni
165 Novel baru
166 Yuhuuu
167 Give away K2
168 HOT DADDY (bukan Duda, bukan Perjaka)
169 INFO GIVE AWAY
170 INFO GIVE AWAY AGAIN
171 Give away Langit!
Episodes

Updated 171 Episodes

1
Prolog.
2
Sakit
3
Dipaksa Menikah
4
Pertolongan Miss Rere
5
Mendapat Pekerjaan
6
Mas Bian
7
Rainbow Cake pertama Jenar
8
Makan Ketoprak
9
Persiapan Pernikahan Arya
10
Hari Wisuda
11
Kelulusan Jenar
12
Tawaran Menikah
13
Sebuah Penghianatan
14
Tidak punya Pilihan lain
15
Terpaksa Menikah dengan Pembantu
16
Suami gak ada Akhlak
17
Perjanjian
18
JADI ISTRI YANG BAIK
19
Sarapan bersama
20
Hadiah dari Bian
21
Lomba Tersesak
22
Awas nanti jatuh Cinta
23
Ke Mall
24
Meminta Jatah
25
Mengantar ke Kampus
26
Hari pertama Ngampus
27
Menyambut suami pulang Kerja
28
Orang apa Bunglon
29
Rencana Tamasya Aiden
30
Mengajak Jenar
31
Sedikit perhatian Arya
32
Janda Orisinil
33
Gak mungkin Cemburu
34
Studi Wisata bersama Aiden
35
Aiden dan Jenar
36
Menginap dirumah Mertua
37
Tragedi Pagi Hari
38
Kepergok Aiden
39
Berkumpul
40
Sahabat Sejati
41
Penindasan
42
Kekhawatiran Arya
43
Biarlah jadi pedofil
44
Sangat memalukan
45
Perubahan Singa jadi Kucing
46
Keisengan Arya
47
Serangan mendadak
48
Make Over
49
Gangguan anak Setan
50
Menanam Cerry
51
Trio somplak
52
Lingerie
53
Mau menggodaku ya
54
Menuju puncak Himalaya
55
Pagi Hari
56
Made in mana yaaa
57
Sakit
58
Tangisan Jenar
59
Pelukan Sahabat
60
Dimana kamu sayang
61
Emosi Tamara
62
Kedatangan Arini
63
Menemui Jenar
64
Baikan
65
Geng Somplak
66
Sayur Kribo
67
Berangkat Honeymoon
68
Honeymoon
69
Tentang Chaca
70
Honeymoon II
71
Honeymoon III
72
Masih Honeymoon
73
Asal usul Chaca
74
Pingsan
75
Tangis Chaca
76
Ke Dokter
77
Periksa Kandungan
78
ke Taman
79
Om dan keponakan Tuyul
80
Rumah untuk Arini
81
Ngidam
82
Kembali kuliah
83
Makan malam bersama
84
Balada Telur
85
Main Yuk
86
Bertemu Fahmi
87
Pacar Aiden
88
Chaca dan Dimas
89
Merajuk
90
Tendangan pertama
91
Papa, Ayah, papi, atau Daddy?
92
Pembantu baru
93
Berkumpul
94
Fahmi Sebastian
95
Masa lalu
96
Bagas Mahesa
97
Chaca dan Aiden
98
Cengeng
99
Chaca dan Dimas
100
Lomba menangkap LELE
101
Takut Jatuh Cinta
102
Bertemu mantan
103
Keluar Kota
104
Perjodohan Nayla
105
Makan siang bersama
106
Bersenda gurau
107
Tendangan bar bar
108
Berburu perlengkapan Baby twin J
109
Main yuk
110
Isi hati Aiden
111
Dimas dan Astrid
112
Hampir Saja
113
Upin ipin
114
Mendatangi kantor Pranata
115
Kontraksi
116
Welcome baby twin J
117
Jenar Mahesa Arum
118
Satu Gerakan
119
Bangun sayang ...
120
Sadar
121
Welcome to home baby twin J
122
Happy Ending
123
Episode 1 S2
124
Episode 2 S2
125
Episode 3 S2
126
Episode 4 S2
127
Episode 5 S2
128
Episode 6 S2
129
Episode 7 S2
130
Episode 8 S2
131
Episode 9 S2
132
Episode 10 S2
133
Episode 11 S2
134
Episode 12 S2
135
Episode 13 S2
136
Episode 14 S2
137
Episode 15 S2
138
Episode 16 S2
139
Episode 17 S2
140
Episode 18 S2
141
Episode 19 S2
142
Episode 20 S2
143
Episode 21 S2
144
Episode 22 S2
145
Episode 23 S2
146
Curhat
147
Pengumuman
148
Bonus Chapter
149
Promo
150
Promo
151
INFO GIVE AWAY
152
Assalamualaikum
153
Bonus Chapter II
154
Bonus Chapter III
155
Pengumuman !!
156
PENGUMUMAN
157
novel baru
158
Jenar dan Arya Chat Story
159
Kamar untuk Farrel
160
Aska Alfarezky
161
Javier terbit
162
INFO GIVE AWAY!
163
INFO GIVE AWAY
164
Reuni
165
Novel baru
166
Yuhuuu
167
Give away K2
168
HOT DADDY (bukan Duda, bukan Perjaka)
169
INFO GIVE AWAY
170
INFO GIVE AWAY AGAIN
171
Give away Langit!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!