Dirga sudah pasrah pada keadaan.
Kehilangan penglihatan dan wanita yang ia cintai.
Membenci hidupnya, membenci kegelapan yang menyelubunginya.
Mama dan Papa akhirnya tiba dari Eropa bersama Denis, Adik bungsunya.
" Dirga..."
Mama Langsung memeluk Dirga erat saat masuk.ke ruangan Dirga dengan
Air mata luruh di pipi, hancur hatinya melihat Putra sulungnya yang tampan harus kehilangan penglihatan.
Mata biru indah yang biasanya menyorot jenaka kosong dan tak ada cahaya.
" Ma...Aku tidak mau buta.. tak mau hidup dalam kegelapan seperti ini...semua terasa menakutkan." Dia merengek seperti anak kecil dalam pelukan Paramitha.
Harun Purnomo yang keras bahkan ikut menangis bersama Dennis trenyuh melihat keadaan Dirga.
" Maafkan Mama, andai Mama bisa membantu...Mama Janji akan mencarikan donor mata yang cocok untukmu."
Dirga mengangguk.
Dokter Kevin masuk bersama beberapa perawat wanita yang memantau perkembangan Dirga. Dia menyalami kedua orang tua Dirga dan Juga menyalami Dennis.
Apa kabar Denis, bagaiman kuliahmu?" tanya Kevin basa basi.
" Lancar kak..Minggu depan Denis kembali ke Jerman untuk wisuda, tapi lihat keadaan kakak Dirga Dulu...Kalau masih tidak ada perubahan mungkin saya tidak akan ikut. Wisuda hanya formalitas bukan!?"
Kau benar, Tetap saja Kakak harus memberimu ucapan Selamat dan sukses."
" Amiin..teima kasih, kak."
" Aku ingin bicara dengan Om dan Tante bisakah kita keruangan ku?" tanya Kevin hati-hati mengalihkan perhatiannya pada Kedua orang tua sahabat nya yang sudah ia kenal sejak SMA.
" Ada apa Vin? bicara saja disini aku juga ingin mendengar." potong Dirga mencegah mereka pergi.
Dia harus tahu kondisi yang sebenarnya tanpa ada yang di tutupi.
" Tetapi.. Ga.. aku khawatir kau tak akan mampu menerima berita ini.."
" Bicara saja! jangan membuatku marah atau aku akan membuat kau keluar dari rumah sakit ini.." Bentaknya dengan nada dingin mengancam.
Kevin terdiam.
" Baiklah, jika kau memaksa. Hanya saja kuatkan hatimu."
" Baiklah !" sahut Dirga mantap
" Ehem.." Kevin berdehem mengatur nafas dan kata, berat menyampaikan berita yang membuat pasiennya putus asa
"Kau tak bisa lagi melihat dan matamu tak bisa dioperasi, Ga.."
Dirga tersentak lalu terdiam, masih terlihat tenang terkendali.
Kevin Sampai takut karenanya.
" Ada serpihan kayu tertinggal dikepalamu.. dan serpihan itu menetap di otak, Aku sudah mendeteksi keberadaanya. hanya serpihan kecil, serpihan itu menekan saraf mata.
itulah yang menyebabkan kau buta.
aku khawatir jika kita mengoperasi matamu akan buta permanen. resiko karena letaknya di kepala dikhawatirkan jika operasi gagal bisa mengakibatkan lumpuh."
Kevin berhenti sejenak menunggu respon Dirga.
Dirga masih tekun mendengar.
"Tapi ada berita baiknya. ada kemungkinan serpihan kayu itu bisa berpindah sendiri, mungkin dengan benturan, batuk atau bersin, siapa tahu ada keajaiban dan kau bisa.melihat kembali tanpa operasi dan tindakan medis lain. kita tahu bahwa bersin memiliki kekuatan yang luar biasa, bahkan dikatakan saat kita bersin yang hanya hitungan detik itu semua organ tubuh kita berhenti berfungsi beberapa saat. Tapi aku juga khawatir saat bersih, serpihan kayu itu bergeser justru menekan Saraf lain atau lari ke otak yang menyebabkan resiko lain yang mengancam nyawa atau luka permanen di otak.
Yang bisa kita lakukan saat ini hanya lah berdoa pada Tuhan."
Kevin berhenti menarik nafasnya.
Melihat pada orang- orang yang mendengarkannya dengan sungguh- sungguh.
"Mari kita tak berhenti berdoa semoga Dirga mendapat keberuntungan dan keajaiban hingga bisa hidup normal serta bisa melihat kembali dengan keajaiban. saya sebagai sahabatnya juga akan mencari informasi dari bidang medis semoga ada yang memilki pengalaman yang sama dengan Dirga.
Dirga melihat kosong ke arah Kevin
" Maksudmu, aku tak bisa di operasi, atau melakukan donor mata?" ulangnya.
mengabaikan hal lainya yang ia dengar.
" Aku akan hidup dalam kegelapan selamanya.? dan serpihan kayu itu sebenarnya mengancam nyawaku saat bergeser meski memiliki kemungkinan lainnya?. "
" Dan jika aku melakukan operasi aku akan menjadi lumpuh !"
" i-iya ..karena mengoperasi kepala atau saraf matamu kami takut justru merusak otak dan saraf mata, dan kau akan buta selamanya. bahkan lumpuh.
padahal serpihan itu sangat kecil, bisa saja besok atau lusa kau akan melihat kembali.
karena serpihan kayu itu akan bergeser.
Kevin menjelaskan lagi"
"Tapi jika tidak bergeser aku akan buta selamanya.? bahkan jika bergeser dengan posisi yang berbeda maka aku juga berada dalam bahaya, intinya serpihan kayu itu menjadi bumerang bagiku. aku seperti berada diatas jembatan yang lapuk yang membentang diats jurang yang tinggi curam dan terjal melanjutkan langkah salah,.mundur juga salah. Aku hanya perlu menunggu jembatan itu runtuh atau di gigit rayap dan aku masuk jurang, tanpa perlu berbuat apa-apa.." Dirga tertawa terbahak merasa geli dengan pemikirannya.
Kevin terdiam dengan pertanyaan Dirga yang menjebak.
" Benar bukan!?"
" Bukan begitu Ga.."
" Sudah! aku mengerti maksudmu. sekarang keluarlah, kalian semua keluarlah aku butuh waktu sendiri." usirnya pada semua orang.
" Sayang..Dirga..." panggil Mama.
" Dirga...Papa akan tetap berusaha untukmu, Nak!"
Dirga menggeleng keras,
" kumohon kalian keluar..!
KELUAR!!!".dia berteriak meluapkan amarah.
" KELUAR, KELUAR!!!?"
Dirga benar benar mengamuk dan histeris dia berusaha melepaskan jarum infus dan mendorong segala sesuatu yang bisa dia temukan.
Melemparkan barang - barang dengan segenap emosi.
Perawat berusaha menenangkan dengan memegangi pasien erat, namun mereka kalah tenaga, tubuh Dirga yang tinggi tegap menjadikan mereka bukan apa apa melawan pria itu.
" Suntikan obat penenang" kata dokter kevin. Yang ikut memegangi Dirga bersama Dennis dan Papa Harun.
" Perawat pun menuruti.
" Jangan suntik aku, sial kau Kevin! Awas saja aku akan memecat kalian semua bila berani menyentuhku.." ancam Dirga penuh amarah.
Mama Mitha menatap sedih putra mereka di sudut.
Beberapa menit kemudian Susana menjadi tenang dan hening, Dirga berhasil ditaklukan, kini sedang tertidur lelap akibat pengaruh obat bius.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
R_3DHE 💪('ω'💪)
ini kasus medis yang unik... 🤔🤔🤭🤭
2024-07-06
0
Nona Cherry Jo
di4ga pasti. akan. melihat kembali, dan aku yakin buanca akan mndptkan karmanya krn dia. meninggalkan suaminya di. saat suaminya buta
2023-12-29
0
raysia Hasna malaika
kasihan km Dirga..punya istri yg tak tau terimakasih..mau senang nya aja ..giliran susahnya malah minggat
2022-01-28
0