Tuan Buta Dan Pelayannya

Tuan Buta Dan Pelayannya

part 1 prolog.

Dua sejoli berlarian dipantai, mereka sangat bahagia.layaknya pasangan yang baru menikah.Bermesraan tiap ada kesempatan.

" Sayang aku sangat mencintaimu.." bisik Dirga ditelinga Bianca, Wanita cantik yang beberapa Minggu lalu ia persunting jadi istri.

mereka berpelukan menikmati matahari terbenam.

" Aku juga cinta padamu..cintaku bahkan lebih besar. kau lihat laut itu, cintaku bahkan lebih luas darinya" sahut Bianca tak mau kalah.

" Apakah kau mau mendampingi aku saat susah dan sakit, bian?"

"Aku akan selalu ada untukmu"

bibir mereka saling bertaut menyatukan perasaan keduanya.

Mereka menikmati liburan, bulan madu romantis di negara tropis yaitu Hawai.

keesokan harinya Dirga menemani Bianca belanja mencari oleh-oleh untuk keluarga ditanah air.

Malam harinya mereka menikmati makan malam romantis ditemani musik khas Hawai dan lilin-lilin direstoran ternama

lalu mengakhiri malam dengan percintaan panas dihotel mewah.

Dirga dan Bianca sudah sepakat untuk tidak memiliki Anak dalam pernikahan mereka, hidup mereka sudah penuh dengan pesta dan rencana liburan setiap tahun, mereka adalah orang-orang bebas tak ingin terikat dengan kehadiran anak-anak.

Setelah seminggu menikmati bulan Madu, tiba saatnya kembali ketanah Air.

Tak perlu repot memesan tiket pesawat karena pria setajir Dirga cukup memakai pesawat pribadinya yang siap mengantarkannya kapan saja dan kemana pun dia ingin pergi.

Pesawat itu meninggalkan Hawai dengan sejuta kenangan yang telah Dirga dan Bianca torehkan Disana.

" Tuan, sepertinya Akan ada badai di kawasan Asia tenggara. Bagaiman jika kita singgah saja di thailand.." saran pilot pribadi Dirga.

" Terserah padamu Andrew.." sahut Dirga dia percaya pada pilot pribadinya yang handal dan berpengalaman.

" Sayang..tapi aku harus bekerja, tak mungkin menambah liburan..." sahut Bianca dengan wajah kecewa.

" Tapi nyonya jika diteruskan pesawat bisa jatuh.."

" Andrew, benar sayang...kita harus berhenti.." Sahut Dirga membujuk

Namun Bianca kukuh pada pendirian jika mereka harus segera tiba ditanah air hari itu juga.

" Kita terobos badai kapten.." Titah Dirga.

Pilot Tampak ragu-ragu namun apa daya dia tak bisa membantah atasan.

Akhirnya nekat juga menerobos hujan badai yang sangat lebat.

Petir dan kilat memyambar bergantian dilangit.

pesawat itu oleng ke kanan dan kiri.

Bianca tak henti memeluk Dirga, wajahnya pucat pasi. tapi kekeuh melanjutkan perjalanan.

Tiba-tiba petir menyambar badan pesawat, penghuni pesawat yang berjumlah enam orang termasuk Pramugari kaget bukan main.

" Tuan, pesawat kita terbakar.." kata pilot panik.

" kurasa kita akan jatuh..."

" Apa!? " kata Dirga terkejut.

" pakai parasut...!" teriak pilot

" cepat bantu tuan Dirga dan nyonya Bianca memakai parasutnya" perintah pilot pada pramugari.

pramugari dengan sigap membantu Dirga dan Bianca memakai parasut.

selesai dengan para majikan lalu mereka masing masing mengurus dirinya

Bianca mulai histeris.

Dia berteriak- teriak panik

" Dirga aku tak mau mati...aku tak mau mati!!!"

" Bianca tenanglah kita tak akan mati.." Dirga memeluk istrinya erat.

pilot kehabisan akal berjuang ditengah hujan badai yang sangat lebat diselingi kilat dan petir yang terus menyambar.

jalan satu-satunya adalah melompat

Pesawat itu terus meluncur dengan cepat kebawah.

Pilot benar benar menyerah

Jalan satu-satunya adalah melompat.

Dia meminta Dirga dan Bianca terjun lebih dahulu disusul dua pramugari wanita.

Mereka tenaga terlatih hingga tak kesulitan saat harus melompat

Justru Bianca yang menjadi beban.

Wanita itu tak jua mau melompat hingga lelah Dirga membujuk.

pesawat semakin cepat meluncur.

Dirga terpaksa mendorong Bianca.

mereka terjun bebas bersama diudara.

pasrah dengan situasi.

Boooommmm..

Pesawat itu terhempas ditanah, terdengar ledakan yang sangat dahsyat.

Dan percikan api membumbung tinggi.

Banyak serpihan berterbangan beberapa mengenai mereka

Sebuah serpihan kayu masuk kedalam mata Dirga

Dirga merasakan sakit yang luar biasa.

Mata nya mengeluarkan air mata darah.Dirga mengabaikan rasa sakit dan tetap meluncur sambil memeluk Bianca.

Keselamatan Bianca adalah yang utama.

Mereka semua mendarat dengan selamat tak jauh dari bangkai pesawat.

Dengan cekatan Dirga melepas parasut dan menjauhi badan pesawat khawatir terjadi ledakan susulan.

" Tuan anda berdarah!" Andrew terlihat panik mendekat.

" Mataku perih sekali."

Kata Dirga.

Bianca menangis dan terus mengomel

tak ada keinginannya menolong apalagi membuat Dirga nyaman

" Aku sudah bilang padamu untuk tidak berlibur ke Hawai namun kau tak mendengar lihat kan sekarang,.kita malah jatuh dan harus menginap dihutan. pekerjaan ku terbengkalai, kulit ku lecet semua, sangat menyebalkan!"

" Sayang.. sabar ya.. aku tak akan membiarkan kita lama - lama dihutan ini ucap Dirga menghibur.

" Aish...cepat lakukan sesuatu, lagipula matamu berdarah. aku tak ingin kau kenapa- Napa"

Kedua pramugari muda hanya mengumpat dalam hati melihat perangai Bianca yang menyebalkan.

Pilot pesawat berusaha mencari kotak hitam dan menghubungi markas pusat.

untunglah sambungan terjadi dengan mudah dan cepat. Hujan masih terus mengguyur bumi dengan deras.

semua orang mulai mengigil kedinginan

Dirga merasakan penglihatannya semakin buruk, Matanya menjadi rabun

" Sayang, sepertinya kau demam, badanmu panas sekali.." Bianca meraba kening Dirga.

" Mataku sakit sekali.." keluh Dirga

" Sial..lama sekali mereka datang. Aku sudah kedinginan, bagaiman jika ada binatang buas dihutan ini, kita pasti akan dicabik Cabik"

Ucap Bianca bergidik

Sama sekali tak menghiraukan Dirga yang kepayahan.

" Andrew, berapa lama lagi mereka sampai" Tanya nya pada pilot,pertanyaan yang sama setelah sekian kalinya.

Yang ditanyakan Bianca dengan tak sabaran.

Pilot itu sampai bosan menjawab.

" Bianca sabarlah!" bentak Dirga kesal.

Bianca hanya mendengus

" Bagaimana aku bisa sabar, aku sangat kesal Dirga..! kau membuat keadaan semakin sulit

tak pernah mau mendengarkan aku. seandainya kita tidak ke Hawai, harusnya kita ke Paris, tempat yang indah dan romantis."

Dirga Diam saja, hatinya sangat kesal melihat sikap bIanca yang menyebalkan.

Setelah menunggu selama hampir dua puluh empat jam. Bebarapa helikopter datang dan mengevakuasi mereka keluar dari hutan.

Mereka semua segera dilarikan kerumah sakit, terdekat yang saat ini entah berada dinegara mana. untuk mendapatkan perawatan terutama Dirga yang Terkena serpihan pada matanya.

setelah beberapa hari dirumah sakit asing Dirga dipulangkan ketanah air atas permintaannya.

Selama beberapa Minggu dia hidup dalam kegelapan karena matanya diperban.

" Tuan Adam,Bianca mana? mengapa dia jarang berkunjung?" Tanya Dirga pada kepala pelayan, yang setia menemani Dirga dirumah sakit.

" Nona Bianca sibuk bekerja tuan, dia harus menyelesaikan syuting film terbaru yang dibintanginya.

Namun dia sering menanyakan kabar tuan lewat SMS.

" Hanya mengirim pesan?" tanya Dirga kecewa.

" Apakah mataku baik- baik saja Adam? mengapa dokter tak bicara apa apa."

" Mereka menunggu hingga luka anda kering dan perban dibuka.." sahut Adam.

" Aku takut, Adam.."

" tuan muda baik- baik saja, berdoa saja.." sahut Adam menghibur.

Seminggu kemudian perban Dimata Dirga dibuka.

" Dokter! kenapa semua gelap, apakah mati lampu?" tanya Dirga ketakutan.

Dokter Kevin kaget sekali, Dia terlihat cemas, dia menatap Adam bingung.

Adam tak kalah terkejut.

" Dokter melambai didepan wajah Dirga.

Dirga sama sekali tak merespon.

Dokter Kevin mengeluarkan senter dan menyoroti mata Dirga.

responnya hanya mengernyitkan dahi karena mungkin sedikit silau.

" Maaf Ga..sepertinya ada berita buruk..."

Dirga semakin gelisah

" Berita apa kevin? cepat katakan jangan membuatku takut"

kata Dirga pada sahabatnya.

" Sepertinya....kau....kau.." Ragu ragu menyampaikan.

" Kau buta Dirga...."

Dirga hampir pingsan mendengar pernyataan Kevin, Dia meraba kosong di udara, Dan menggeleng geleng keras

"Tidak! tidak mungkin!?? kau pasti bercanda Vin, kau bercanda bukan!??" Dirga bertanya putus asa.

Kevin menggeleng lalu sadar Dirga tak bisa melihat gelenganya.

" Sementara ini menurut gejala yang kau tunjukan matamu memang bermasalah namun aku harus memeriksa lebih lanjut untuk memastikannya berdoa saja semua salah. Aku juga akan mencari tahu apa yang membuat kau menjadi seperti ini. Mungkin saja operasi menyembuhkannya.kita lihat saja nanti. kau jangan cemas, aku akan melakukan yang terbaik.." hibur Kevin.

Dirga mengusap rambut frustasi.

Dia marah, sedih dan kecewa

" Kenapa Adam, kenapa harus aku...?? Bianca, mana Bianca, mana istriku Adam..!" Dirga menangis seperti anak kecil dalam pelukan Adam yang berusia 45 tahun.

" Saya akan menelpon nyonya.." kata Adam sambil keluar ruangan untuk menghubungi phonsel Bianca.

" Ada apa Adam?" tanya Bianca ketus Suaranya terdengar serak karena lelah saat ini dia sedang istirahat di lokasi syuting.

"Tuan Dirga ingin anda segera kerymah sakit ada berita buruk nyonya.."

" Jangan membuatku takut, berita apa? Dirga baik-baik saja bukan?"

" Cepatlah datang nyonya. Tuan Dirga yang akan menjelaskan nanti, saya tak punya wewenang menjelaskannya."

Sahut Adam lalu menutup telpon segera.malas sekali bicara pada wanita itu.Sebenarnya Adam kesal dan tak.pernah suka pada Bianca, selama Dirga dirawat dirumah sakit tak sekalipun menyempatkan diri mendampingi majikannya

Adam tahu selama ini Dirga sudah banyak berkorban untuk Bianca.

Harta benda, karirnya di dunia artis bisa terwujud berkat campur tangan Dirga.

Bianca hanya gadis miskin yang memiliki cita-cita tinggi menjadi artis dengan menjadi simpanan pria-pria kaya beristri, Dirga sudah mengangkat derajatnya demikian rupa, tapi ia lupa berterimakasih.

Selang beberapa jam Bianca tiba dengan wajah kesal dia masuk kedalam ruangan Dirga

" Sayang...ada apa? tanya lembut seraya memeluk dan mengecup bibir Dirga sekilas.

Bianca heran melihat tatapan Dirga yang terlihat kosong.

" Bian..." panggil Dirga lirih.

meraih kosong kedepan

" Dirga ada apa? kau membuatku takut..."

" Air mata jatuh dipipi Dirga.

" Sayang Aku buta" jelas Dirga dengan suara parau.

Bianca kaget bukan kepalang dia sampai lupa menutup mulutnya yang terbuka lebar.

" Sayang kamu jangan bercanda..mana mungkin kau... Dirgaku yang tampan sempurna, harus buta.. itu tak benar, aku tak percaya." ucap Bianca pilu memeluk Dirga erat.

Mereka menangis bersama.

"Bian, kau tak akan meninggalkan aku bukan? kau akan tetap cinta padaku?" tanya Dirga penuh harap.

Bianca diam ragu-ragu.

Dia menatap Dirga dingin.

Hatinya merasa kasihan, tapi jika Dirga buta, dia akan menjadi beban, Bianca tak suka terikat dan dibebani dia wanita bebas.

" A- Aku..akau tidak tahu sayang..." sahutnya pelan

" Apa maksudnya kau tidak tahu!?" tuntut Dirga

" kukira aku tak akan sanggup mengurusmu. Aku tengah dipuncak karir, kau tak mau menghancurkan impianku Dirga." sahut Bianca tegas

" Bianca...!!" hardik Dirga marah.

" Kita bercerai saja.."

Lalu Bianca cepat-cepat keluar dari ruangan Dirga sambil menangis mengabaikan panggilan Dirga yang putus asa,Bianca tak menoleh sedikitpun

" Nyonya ..!" seru Adam saat Bianca keluar dari ruangan Dirga sambil menangis. Dia mengabaikan panggilan Adam langsung berlari cepat dilorong rumah sakit meninggalkan Adam yang termangu.

karena khawatir Cepat-cepat Adam masuk kedalam ruangan Dirga.

Benar saja Dirga terlihat sangat menyedihkan.

Pria itu menangis meraung sambil memukuli wajah dan matanya karena frustasi

Dirga terlihat sangat marah.

" Tu..tuan Anda baik-baik saja??"

" Aaaaa...!!" Dirga berteriak sejadi-jadinya melampiaskan amarah dan kekesalannya. dia ingin melemparkan apa pun yang ada dikamar itu sayangnya matanya tak bisa melihat

jadinya hanya bisa berteriak melampiaskan sakit hati yang ia rasakan.

" Bianca mengkhinatiku Adam.."

Adam merasa sedih dan kasihan tapi tak berdaya melakukan apa pun demi membuat Dirga lega dan bahagia.

Dia sama terpukulnya dengan Dirga.

" Dia meninggalkanku, padahal sudah berjanji akan tetap bersamaku dalam susah dan senang bahkan saat aku cacat. Tetapi Bianca berbohong semua yang diucapkannya hanya omong kosong.."

" Tuan muda, maafkan saya.." ucap Adam getir.

" Aku sudah banyak berkorban untuknya.

memberi segalanya.Rumah, Mobil, Apartemen, perhiasan, karir, bahkan sebuah perusahaan untuk Bianca. tega sekali Ia meninggalkan aku.. Aku benci buta! AKU BENCI BUTA, ADAM!!!!"

sambil memukuli matanya yang dipenuhi kegelapan.

Susah payah Adam meredakan emosi Dirga, Adam khawatir Histeris yang di alami dirga,justru memperparah keadaan nantinya.

" Tenanglah Tuan, semua pasti ada jalan keluarnya.." Nasehat Adam memeluk pria yang sedang butuh dukungan mental itu.

" Papa dan mama kapan pulang?" tanya Dirga tiba-tiba setelah kemarahannya reda dia menyeka air mata dengan kasar.

kepergian Orang tercinta ternyata jauh lebih menyakitkan daripada menjadi buta.

sudah lima tahun bersama

menjalin kasih.

tak percaya rasanya Bianca tega meninggalkan dirijya

" Mungkin tiga hari lagi tuan.."

" Baiklah.. Pergilah Adam aku ingin istirahat.." merebahkan diri diatas ranjang . Dirga merasa sangat lelah, semua bagaikan mimpi buruk yang datang silih berganti, berharap dengan tidur dia bisa melepaskan beban yang menghimpitnya saat ini.

Terpopuler

Comments

Sifrianus Jahamat

Sifrianus Jahamat

cinta krn harta dan rupa gk akan pernah kekal

2024-05-02

0

Pujar Bee

Pujar Bee

lanjut

2024-04-05

0

#ayu.kurniaa_

#ayu.kurniaa_

.

2024-04-05

1

lihat semua
Episodes
1 part 1 prolog.
2 part dua penjelasan dokter
3 Part 3 Benci dunia
4 Part Empat Tuan buta
5 part lima menikah?
6 Part 6 Menikah
7 Part tujuh Mengantar sarapan
8 part delapan perdebatan tiada habisnya
9 part sembilan Merepotkan sekali
10 Part sepuluh. Nyaman
11 part sebelas. Sikap aneh Dirga
12 part dua belas. Cinta itu pahit
13 part tiga belas Firts kiss dengan Dirga.
14 Bab empat Belas menghindar
15 Bab lima belas Dihina
16 Bab Enam belas Dirga mulai bekerja.
17 Bab 17 hasrat Dirga
18 Bab 18 Orang tua Dirga berkunjung
19 Bab19 Perasaan misterius
20 Bab 20 membeli baju untuk Bening.
21 Bab 21 Diam-diam menciumnya
22 Bab22 Dokter kevin datang.
23 Bab 23 sonya
24 Bab 24 broken hearth
25 Bab25 ada apa dengan diriku?
26 Bab 26 Fadhil oh Fadhil...
27 Bab 27 rencana liburan
28 Bab 28 Bekerja bersama Bening.
29 Bab 29 saya hanya pelayan anda
30 Bab 30 kisah kami
31 Bab 31 berenang dipantai
32 Bab32 Siang membara dikamar Dirga
33 Bab33 Bening hilang.
34 Bab 34 mencari Bening
35 Bab 35, kisah Bening
36 Bab36 Siapa Nina?
37 Bab37 kisah Nina
38 Bab38 pertikaian Sonya dan Bianca
39 Bab 39 kejutan pagi
40 Bab 40 keputusan Dirga
41 Bab 41 Dennis pulang
42 Bab 42
43 Bab 43 Pernyataan Dennis
44 Bab 44 keputusan Akhir
45 Bab 45 Dennis dan kevin
46 Bab 46 Dennis yang katanya pendiam
47 Bab 47 malam penuh kejutan
48 Bab 48 menolak bercerai
49 Bab 49 dia.yang mulai terusik
50 Bab 50 menggila
51 Bab 51 patah hati
52 Bab 52 keinginan terpendam
53 Bab 52 dijebak sonya
54 Bab 54 Dimana Bening?
55 Bab 55 cek up ke dokter dan ancaman sonya
56 Bab 56 Dia juga mengancamnya.
57 Bab 57 obsesi
58 Bab 58 Yumna dan Abrisam Dearest para readers,
59 Bab 59 melihat masa lalu
60 Bab 60 perjalanan panjang
61 Bab 61Tawaran kerja
62 Bab 62 Masakan yumna
63 Bab 63 keributan kecil
64 Bab 64 batal di pecat
65 Bab 65 anak haram
66 Bab 66 jebakan Sonya
67 Bab 67 Salah mengira.
68 Bab68 bapak jahat
69 Bab 69 hadiah untuk abrisam
70 Bab70 undangan dirga
71 Bab 71 kecurigaan latifa
72 Bab 72 ancaman dirga
73 Bab 73 papa Sam kangen
74 Bab 74 benci dan cinta tipis jaraknya
75 Bab 75 Sonya Datang.
76 Bab 76 menemukan Bening
77 Bab 77 psycho
78 Bab 78 iri hati berkalung dendam
79 Bab 79 penyakit Sonya
80 Bab 80.Yumna dan Sam diusir
81 Bab 81 membongkar identitas
82 Bab 82 Menunggu ditepi Danau
83 Bab 83 meyakinkanmu
84 Bab 84 kegilaan sonya
85 Bab 85 Sonya yang malang
86 Bab 86 pulang ke rumah
87 Bab 87 terbakar gairah
88 Bab 88 enggan berpesta
89 Bab 89 kau layak
90 Bab 90 Akhir dari Bianca
91 Bab 91 tak akan pernah menyia-nyiakan cintamu
92 Bab 92 rencana pernikahan Dennis
93 Bab 93. perjuanganku setiap malam
94 Bab 94 Akhir kisah
95 Ekstra part kisah Dennis dan Sabina
96 Extra part Dua Dennis dan sabina
97 Extra part tiga Dennis dan sabina
98 Extra part 4 Dennis dan sabina
99 Extra part 5 Dennis dan Sabina.
100 Ekstra part 6 Dennis dan sabina
101 Extra part 7 Dennis dan Sabina
102 Extra part 8 Dennis dan sabina
103 Extra part 9 Dennis dan sabina
104 Extra part 10 Dennis dan sabina
105 Extrapart 11 Dennis dan sabina
106 Extra part 12 Dennis dan sabina
107 Extra part 13 Dennis dan sabina
108 Extra part 14 Bening dan sabina
109 Extra part 15 Dennis dan Sabina.
110 Extra part 16 Dennis dan sabina
111 Extra part 17 Dennis dan Sabina Tamat
Episodes

Updated 111 Episodes

1
part 1 prolog.
2
part dua penjelasan dokter
3
Part 3 Benci dunia
4
Part Empat Tuan buta
5
part lima menikah?
6
Part 6 Menikah
7
Part tujuh Mengantar sarapan
8
part delapan perdebatan tiada habisnya
9
part sembilan Merepotkan sekali
10
Part sepuluh. Nyaman
11
part sebelas. Sikap aneh Dirga
12
part dua belas. Cinta itu pahit
13
part tiga belas Firts kiss dengan Dirga.
14
Bab empat Belas menghindar
15
Bab lima belas Dihina
16
Bab Enam belas Dirga mulai bekerja.
17
Bab 17 hasrat Dirga
18
Bab 18 Orang tua Dirga berkunjung
19
Bab19 Perasaan misterius
20
Bab 20 membeli baju untuk Bening.
21
Bab 21 Diam-diam menciumnya
22
Bab22 Dokter kevin datang.
23
Bab 23 sonya
24
Bab 24 broken hearth
25
Bab25 ada apa dengan diriku?
26
Bab 26 Fadhil oh Fadhil...
27
Bab 27 rencana liburan
28
Bab 28 Bekerja bersama Bening.
29
Bab 29 saya hanya pelayan anda
30
Bab 30 kisah kami
31
Bab 31 berenang dipantai
32
Bab32 Siang membara dikamar Dirga
33
Bab33 Bening hilang.
34
Bab 34 mencari Bening
35
Bab 35, kisah Bening
36
Bab36 Siapa Nina?
37
Bab37 kisah Nina
38
Bab38 pertikaian Sonya dan Bianca
39
Bab 39 kejutan pagi
40
Bab 40 keputusan Dirga
41
Bab 41 Dennis pulang
42
Bab 42
43
Bab 43 Pernyataan Dennis
44
Bab 44 keputusan Akhir
45
Bab 45 Dennis dan kevin
46
Bab 46 Dennis yang katanya pendiam
47
Bab 47 malam penuh kejutan
48
Bab 48 menolak bercerai
49
Bab 49 dia.yang mulai terusik
50
Bab 50 menggila
51
Bab 51 patah hati
52
Bab 52 keinginan terpendam
53
Bab 52 dijebak sonya
54
Bab 54 Dimana Bening?
55
Bab 55 cek up ke dokter dan ancaman sonya
56
Bab 56 Dia juga mengancamnya.
57
Bab 57 obsesi
58
Bab 58 Yumna dan Abrisam Dearest para readers,
59
Bab 59 melihat masa lalu
60
Bab 60 perjalanan panjang
61
Bab 61Tawaran kerja
62
Bab 62 Masakan yumna
63
Bab 63 keributan kecil
64
Bab 64 batal di pecat
65
Bab 65 anak haram
66
Bab 66 jebakan Sonya
67
Bab 67 Salah mengira.
68
Bab68 bapak jahat
69
Bab 69 hadiah untuk abrisam
70
Bab70 undangan dirga
71
Bab 71 kecurigaan latifa
72
Bab 72 ancaman dirga
73
Bab 73 papa Sam kangen
74
Bab 74 benci dan cinta tipis jaraknya
75
Bab 75 Sonya Datang.
76
Bab 76 menemukan Bening
77
Bab 77 psycho
78
Bab 78 iri hati berkalung dendam
79
Bab 79 penyakit Sonya
80
Bab 80.Yumna dan Sam diusir
81
Bab 81 membongkar identitas
82
Bab 82 Menunggu ditepi Danau
83
Bab 83 meyakinkanmu
84
Bab 84 kegilaan sonya
85
Bab 85 Sonya yang malang
86
Bab 86 pulang ke rumah
87
Bab 87 terbakar gairah
88
Bab 88 enggan berpesta
89
Bab 89 kau layak
90
Bab 90 Akhir dari Bianca
91
Bab 91 tak akan pernah menyia-nyiakan cintamu
92
Bab 92 rencana pernikahan Dennis
93
Bab 93. perjuanganku setiap malam
94
Bab 94 Akhir kisah
95
Ekstra part kisah Dennis dan Sabina
96
Extra part Dua Dennis dan sabina
97
Extra part tiga Dennis dan sabina
98
Extra part 4 Dennis dan sabina
99
Extra part 5 Dennis dan Sabina.
100
Ekstra part 6 Dennis dan sabina
101
Extra part 7 Dennis dan Sabina
102
Extra part 8 Dennis dan sabina
103
Extra part 9 Dennis dan sabina
104
Extra part 10 Dennis dan sabina
105
Extrapart 11 Dennis dan sabina
106
Extra part 12 Dennis dan sabina
107
Extra part 13 Dennis dan sabina
108
Extra part 14 Bening dan sabina
109
Extra part 15 Dennis dan Sabina.
110
Extra part 16 Dennis dan sabina
111
Extra part 17 Dennis dan Sabina Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!