"Ayah ibu jangan tinggalkan Lian, bangun ayah ibu, Lian sayang kalian, Lian janji Lian tidak akan nakal lagi, Lian tidak mau ayah dan ibu pergi, aku ingin ikut kalian ayah ibu bangun………….."
Hingga suara dering ponsel berulang-ulang membangunkan Berlian dari mimpi buruk yang sering Berlian alami.
"Iya halo" ucap Berlian dengan suara parau sambil menempelkan ponselnya di telinga.
"Berlian kamu kemana saja tidak pernah bekerja dan kamu juga tidak memberi tahu bos jika kamu tidak masuk kerja, banyak pelanggan yang mencari kamu, apa kamu baik-baik saja?" tanya Mila bertubi-tubi dibalik ponsel.
"Maaf aku sedang tidak enak badan, bilang saja sama bos aku sedang sakit ok" bohong Berlian kepada Mila teman kerjanya di club malam.
"Baiklah selamat beristirahat semoga kamu cepat sembuh" ucap Mila lagi di balik sambungan telepon dan menutup panggilan teleponnya.
"Maafkan aku ayah ibu, aku belum sempat mengunjungi kalian, aku akan mengunjungi makam kalian besok" ucap Berlian setelah menutup teleponnya sambil menghapus air matanya setelah mengalami mimpi buruk yang selalu datang menghampirinya.
"Ya Allah sudah jam sebelas malam" ucap Berlian lagi sambil menatap jam dinding yang berada di kamarnya setelah dirinya ketiduran, kemudian beranjak dari tempat tidurnya.
"Mudah-mudahan setan edan tidak berada di apartemen" ujar Berlian sambil membuka pintu kamarnya dan mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru apartemen, sambil menghembuskan nafasnya lega saat mendapati Vero tidak berada di apartemennya kemudian dirinya menuju dapur saat dirinya merasa lapar.
"Tentu saja dia tidak akan berada di apartemen pasti dirinya sedang bersenang-senang dan menghabiskan malam bersama wanita seperti biasa" ucap Berlian sambil menuang air panas kedalam cup mie instan.
"Siapa yang tidak berada di apartemen dan sedang bersenang-senang" ujar Varo ketika dirinya baru masuk ke apartemennya dan menghampiri Berlian yang sedang berada di dapur dan membuat Berlian membalikkan tubuhnya terkejut kemudian memundurkan langkahnya.
"Jangan mendekat atau aku akan…….." ucapan Berlian berhenti saat Varo melangkahkan kakinya dan mendekat kearah Berlian lalu mengambil cup mie instan yang berada di tangan Berlian.
"Aku ingin merasakan makanan ini apa enaknya, kamu buatlah lagi" ucap Varo sambil memegang cup mie instan yang berada di tangan nya lalu berjalan melangkah ke arah meja makan.
Berlian langsung menatap heran kerah Varo yang sudah berada di meja makan.
"Jangan menatapku seperti itu aku melihatnya, aku akan mengabulkan syarat yang kamu ajukan, tenang saja aku tidak akan menyentuhmu, duduklah ada yang ingin aku bicarakan denganmu" perintah Varo yang membuat Berlian langsung menuju meja makan setelah dirinya menuang air panas kedalam cup mie instan miliknya.
"Ternyata enak juga ya makanan penuh penyedap seperti ini" ucap Varo sambil melahap mie instan yang berada di depannya, dan membuat Berlian langsung mengangkat kedua alisnya.
"Apa seumur hidupmu kamu tidak pernah makan mie instan seperti ini?" tanya Berlian spontan sambil menatap kearah Varo.
"Belum baru kali ini, mamah selalu melarangku untuk memakannya"
"Aku pastikan hidupmu tidak menyenangkan" ucap Berlian yang langsung membuat Varo mengangkat kedua alisnya sambil menatap Berlian yang tepat berada di depannya.
"Kamu tahu tidak ini makanan penyelamat"
"Penyelamat?" tanya Varo penasaran.
"Betul penyelamatan ketika kanker……"
"Kanker?" tanya Varo memotong perkataan Berlian.
"Iya kantong kering" ujar Berlian sambil tertawa melihat ekspresi muka Varo.
Varo tersenyum saat menatap wajah Berlian dan mendengarkan semua penjelasan Berlian kalau mi instan adalah makanan yang paling berbahaya tapi juga paling disukai dan digemari oleh semua orang termasuk dirinya.
"Jangan dimakan kamu bilang ini makanan berbahaya nanti kalau terjadi apa-apa aku tidak mau disalahkan" ujar Varo mengambil cup mie instan milik Berlian.
"Tenang saja aku memakan ini hampir setiap hari, nyatanya apa aku baik-baik saja" ujar Berlian mengambil lagi cup mie instan yang berada di tangan Varo dan memakannya"
"Setiap hari?............"
"Sudah jangan banyak bertanya, kamu tadi bilang ada yang ingin kamu bicarakan denganku bicaralah" ucap Berlian sambil melahap mie instan miliknya.
Barsambung............
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Mut Mainah
mantul........mantul.......mantul👍👍👍👍
2023-08-18
0
Hery thea Bah Ogoet
sangat mirip kehidupanku
2023-01-27
0
Ismu Srifah
lha ini hebat wanita yg tahan banting
2022-07-09
0