"Varo………….." teriak Berlian sambil memundurkan langkahnya.
"Kamu sudah bilang akan mengabulkan syarat yang aku ajukan tadi" ucap Berlian lagi tubuhnya sudah tidak bisa menghindar saat kedua tangan Varo telah mengungkung Berlian yang sudah membentur tembok.
"Aku tidak pernah mengiyakan syarat yang dirimu ajukan kepadaku" ujar Varo menatap wajah Berlian yang hanya berjarak beberapa senti dari wajahnya sambil tersenyum sinis.
"Kenapa kamu terlihat takut begitu, kamu sudah biasa kan melayani laki-laki hidung belang harusnya kau merayuku atau mencium bibirku yang seksi ini untuk memancing gairahku seperti wanita yang selama ini menemaniku, apa kamu tidak tertarik dengan diriku, aku bisa memberi lebih banyak uang kepadamu dari pada laki-laki hidung belang diluar sana" ujar Varo lagi sambil memainkan kedua alisnya keatas dan kebawah.
"Siapa bilang aku takut, aku akan melakukan seperti apa yang kamu mau dan aku bisa melakukan lebih dibanding wanita yang selama ini selalu menemanimu diatas ranjang" ujar Berlian sambil tersenyum manis.
"Baiklah, berapa yang kamu minta sebutkan saja" ucap Varo yang masih menatap intens wajah Berlian dan menelusuri setiap jengkal wajah dari mata, hidung dan berakhir di bibir Berlian yang begitu sempurna belum pernah Varo menemukan wanita yang sesempurna Berlian.
"Baiklah, aku tahu kamu mempunyai banyak uang aku hanya minta lima milyar, uang segitu bagimu pasti sangat kecil bukan" ujar Berlian sambil membelai wajah Varo menggunakan jari lentiknya berakhir meraba dada Varo yang begitu sempurna seperti roti sobek untuk menggodanya, kemudian mendorong tubuh Varo menjauh agar dirinya bisa melarikan diri, tapi naas saat Berlian akan melarikan diri Varo langsung menarik tangan Berlian dan memeluk Berlian dengan erat.
"Aku tahu kamu pasti akan melarikan diri, dan aku tidak akan melepas mu, kenapa kamu jual mahal kepadaku tapi menjual murah tubuhmu pada laki-laki hidung belang diluar sana" ucap Varo yang langsung membuat Berlian naik darah dan untuk kedua kalinya menendang junior Varo menggunakan lututnya ketika Varo masih memeluk Berlian dengan erat.
"Berlian………" teriak Varo sambil mengaduh kesakitan sambil memegangi juniornya ketika Berlian berhasil melarikan diri dan masuk kedalam kamarnya kemudian mengunci pintunya.
"Syukurlah untuk kedua kalinya aku bisa menyelamatkan diri dari setan edan itu, aku tidak tahu lagi harus menghindarinya dengan cara apa lagi" ucap Berlian sambil menghembuskan nafasnya kasar saat sudah berada di dalam kamarnya.
"Berlian keluar tidak, kamu harus bertanggung jawab pada juniorku ini bila sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya" teriak Varo sambil menggedor pintu kamar Berlian.
"Aku orang pertama yang akan bahagia bila itu terjadi kepadamu" teriak Berlian dari dalam kamarnya.
"Sial, kenapa Berlian tidak seperti wanita malam yang lainnya aku masih penasaran dengan apa yang pernah Jack katakan kepadaku" ucap Varo sambil memegangi juniornya dan pergi menuju kamarnya sendiri.
"Namanya Berlian Ayunda dia sudah bekerja di club malam milikku kurang lebih sekitar tiga tahun, tidak sedikit pengunjung yang tertarik kepadanya" ucap Bertan pemilik klub malam tempat Berlian bekerja dan kebetulan juga sahabat Varo, ketika Varo menanyakan tentang Berlian kepada Bertan.
"Ada apa kamu menanyakan tentang wanita itu?, aku tahu kamu pasti tertarik kepadanya siapa yang tidak tertarik dengan wanita cantik dan sempurna seperti Berlian dan aku yakin juga kamu bisa membuat dia bertekuk lutut dihadapanmu bila dia tahu siapa kamu" ujar Bertan lagi sambil menepuk punggung Varo.
"Aku ingin kamu mengawasi Berlian ketika dirinya sedang bekerja dan aku ingin tahu apa saja yang dia lakukan" ujar Varo yang langsung membuat Bertan mengangkat kedua alisnya.
"Tapi kenapa aku harus melakukannya teman?"
"Jangan banyak bertanya lakukan saja seperti yang aku perintahkan, atau kamu mau aku menarik sebagian investasiku di club malam milikmu ini" ancam Varo sambil menenggak minumannya.
"Baiklah aku akan melakukan sesuai dengan perintahmu teman, apa kamu tidak ingin nencicipi barang baru?"
"Selalu itu yang kamu tawarkan kepadaku, tapi apa kenyataannya semua sudah seperti jalan tol semua tidak ada tanjakan belokan dan juga turunan, sudah lah aku tidak ingin melakukanya juniorku harus beristirahat untuk beberapa waktu, ujar Varo sambil beranjak dari kursi dan keluar dari club malam.
Bersambung............
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
gah ara
jl. tol.. astaga 🤣🤣🤣🤠
2023-10-29
0
Yunita
dia kasih istirahatkn juniornya karna penasaran dgn istrinya
2023-08-18
0
Muhammad Ramli
mantap bos
2022-05-29
0