Burrrrrrrrr……. Berlian terkejut atas perkataan Malik, makanan yang berada di mulut Berlian langsung menghambur tidak sedikit mengenai wajah Malik yang berada tepat di depannya dengan segera Berlian membantu membersihkan wajah Malik dengan tisu sambil beberapa kali mengucap kata maaf.
"Aku tahu perasaan kamu terhadap diriku masih sama" ujar Malik sambil memegang tangan Berlian yang sedang membersihkan mukanya.
"Perasaan?" tanya Berlian dengan tersenyum sinis dan melepas tangannya yang masih dipegang oleh Malik.
"Iya perasaan, dulu kita pernah saling menyukai walaupun diantara kita tidak ada hubungan" ujar Malik sambil menatap intens mata Berlian yang juga sedang menatapnya.
"Ha ha ha ha………" tawa renyah Berlian keluar dari bibirnya yang ranum dengan olesan tipis lip balm.
"Kamu sudah tahu kalau aku wanita malam, jangan tanya padaku tentang perasaan, aku bisa menghabiskan malam dengan seseorang tanpa menggunakan perasaan" bohong Berlian karena perasaan terhadap Malik benar adanya, tapi Berlian masih menyimpan rasa sakit dihatinya atas perkataan Malik beberapa waktu lalu yang tidak percaya pada penjelasannya.
Karena Berlian yakin kepercayaan adalah salah satu tiang utama dalam membina suatu hubungan dengan seseorang, bila kepercayaan itu tidak ada untuk apa menjalin hubungan, begitulah keyakinan Berlian dan bisa dikit demi sedikit melupakan perasaannya terhadap Malik.
"Dan satu lagi, walaupun aku bercerai aku tidak akan pernah mau dengan dirimu" ujar Berlian sambil berdiri dari kursi dan beranjak meninggalkan Malik.
"Kamu tahu Varo bukan laki-laki yang baik" ujar Malik sambil menarik tangan Berlian dan menghentikan langkah kaki Berlian yang akan meninggalkannya.
"Apa bedanya dengan dirimu, yang sudah menuduh seseorang tanpa mendengar penjelasan dari orang yang kamu tuduh, apa kamu kira kamu laki-laki yang baik" ujar Berlian sambil menghempaskan tangan Malik yang masih memegang tangannya dan meninggal kan Malik yang sedang merutuki dirinya sendiri atas apa yang pernah dirinya katakan kepada Berlian.
"Kamu pikir aku akan memaafkanmu, jangan harap itu dariku, aku tidak bodoh seperti tokoh novel romantis yang selalu memaafkan kesalahan orang yang dicintainya" gumam Berlian sambil keluar dari restoran tempatnya tadi.
Berlian yang baru keluar dari restoran sambil menggerutu langsung terkejut saat ada seseorang yang menarik tangannya.
"Varo lepas tidak" teriak Berlian ketika tahu siapa yang menarik tangan dirinya, tapi Varo tidak memperdulikan teriakan Berlian dirinya langsung membuka pintu mobilnya dan menyuruh Berlian untuk masuk.
"Aku tidak mau" ucap Berlian sambil menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak ingin berbuat macam-macam kepadamu, aku ingin membawamu pulang ke apartemen, papah ingin bertemu denganmu"
"Kalau aku tidak mau?"
"Aku mohon, aku akan melakukan apapun agar kamu mau bertemu dengan papah" pinta Varo dengan tulus masa bodo dengan apa yang diucapkan yang terpenting dirinya harus membawa Berlian secepatnya bertemu dengan Iskandar papahnya agar dirinya segera mendapat sebagian besar perusahaan milik Iskandar, yang membuat Berlian langsung tersenyum ide dipikirannya langsung bersinar menerangi semua otaknya.
"Baiklah aku akan ikut tapi dengan syarat………"
"Ucapkan saja aku pasti mengabulkannya" ujar Varo memotong perkataan Berlian.
"Baik hanya satu syaratnya jangan pernah kau menyentuhku" ucap Berlian yang langsung masuk kedalam mobilnya dan tidak peduli lagi apa yang akan diucapkan oleh Varo.
"Berlian Ayunda cantik sekali menantu papah satu ini seperti namanya" ujar Iskandar saat Berlian dan juga Varo sudah sampai apartemen, dan dengan segera langsung menjabat tangan Iskandar dan mencium punggung tangan Iskandar papah dari Varo.
"Pintar sekali Varo mencari istri, aku sudah mendengar banyak tentang kamu dari Sofyan nak, tidak apa orang menilaimu seperti apa aku yakin dengan Sofyan kalau kamu perempuan yang baik, dan kamu bisa merubah Varo menjadi lebih baik lagi, ini hadiah dari papah terimalah" ujar Iskandar sambil memberikan sebuah kotak kepada Berlian.
"Terima kasih, tapi aku tidak pantas menerima ini pak" ucap Berlian ketika tahu apa yang diberikan kepadanya, dan dirinya tidak tahu harus memanggil apa pada Iskandar.
"Kamu sangat pantas menerima berlian ini sesuai dengan namamu, dan satu lagi panggil saja aku papah seperti Varo memanggilku" ujar Iskandar sambil menepuk punggung Berlian.
"Oh ya, papah hanya sebentar disini dan papah akan segera kembali ke London dua jam lagi papah doakan agar kalian bahagia selalu dan cepat diberikan momongan, papah sudah tidak sabar memiliki cucu" ujar Iskandar dan pergi meninggalkan apartemen Varo setelah anak dan menantunya memberi salam kepadanya.
"Varo berhenti…….." teriak Berlian saat Varo berjalan ke arahnya sambil melepas kancing kemejanya selepas kepergian Iskandar dari apartemen.
"Apa kamu sudah lupa apa yang dikata papah tadi, kita harus cepat memberi cucu kepada papah bukan?"
"Varo……………" teriak Berlian.
Bersambung............
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
neng ade
oh syukurlah papa mertua sangat baik .. semoga doa tulus nyà cepat dikabulkan .. Varo dan Berlian akan bahagia dan segera memberikan cucu utk papa mertua .. 😁😍👍
2023-02-19
0
Teni Fajarwati
emang Vario edan
2022-12-08
0
jhon teyeng
ini baru asyik deh kluar dr rel biasanya, 🤣
2022-10-23
0