"Saya terima nikahnya dan kawinnya Berlian Ayunda binti Muhammad Abdilah dengan mas kawinnya tersebut dibayar tunai"
"Sah" ucap penghulu yang masih menjabat tangan Varo dan menggenggamnya erat.
"Sah"
"Sah" ucap semua orang yang menghadiri acara pernikahan Berlian dan Varo secara bergantian.
"Baiklah sekarang kalian sudah menjadi suami istri silahkan kalian berjabat tangan dan mencium tangan suami, berciuman juga boleh sekarang kalian sudah halal kalau langsung mau kekamar juga boleh" canda pak penghulu yang membuat semua orang tertawa riang sudah lupa kejadian beberapa hari lalu ditempat yang sama, karena kesalahpahaman mereka menyatukan dua insan yang tidak saling mengenal.
Akhirnya Berlian bersalaman dan mencium tangan Varo yang sekarang menjadi suaminya meskipun tidak mencintainya.
Berbeda dengan Varo yang terlihat memasang muka datar tapi di hatinya dia sangat bergembira dengan dirinya sudah menikah akhirnya dia bisa bebas tinggal di apartemennya dan terlepas dari paman dan bibinya yang selalu memberi nasihat kepadanya yang membuat dirinya tidak leluasa melakukan apa yang dia inginkan.
Selepas acara selesai Berlian dan juga Sabila masih asyik mengobrol di dalam kamar Berlian yang biasa saja tanpa hiasan maupun dekorasi seperti kamar pengantin pada umumnya.
"Selamat ya sahabatku Berlian Ayunda, sekarang sahabatku ini sudah menjadi seorang isteri, ingat pesan agama kita, sebagai seorang muslim yang baik kamu harus menuruti semua perintah suami, karena itu ladang pahala bagimu untuk meraih ridho Allah untuk membina rumah tangga yang Zakinah, mawadah dan warohmah ingat itu catat baik-baik di benakmu" nasihat Sabila kepada Berlian.
"Ya kita lihat suami yang seperti apa yang harus kita patuhi, kalau suami seperti dia buat apa aku harus mematuhinya" ujar Berlian dengan kesal.
"Berlian sahabatku, ingat tidak ada orang yang mulus tanpa dosa, semua orang bisa berubah termasuk suamimu itu, kamu tahu Allah maha mengetahui apa yang hamba nya tidak ketahui dan hanya Allah yang bisa membolak balikan hati hamba nya " nasihat Sabila lagi kepada sahabatnya karena Sabila tahu siapa Varo yang sebenarnya setelah Berlian menceritakannya ketika Berlian menginap di rumahnya dua hari yang lalu.
"Sudahlah jangan terlalu banyak menasehatiku aku tahu apa yang harus aku lakukan" ujar Berlian sambil menghapus riasan di wajahnya di lanjut melepas pakaian yang masih dikenakannya.
"Dasar setan….." ujar Berlian yang langsung ditutup mulutnya ketika belum menyelesaikan perkataannya oleh Sabila ketika Varo masuk kedalam kamarnya ketika Berlian baru selesai melepas pakaiannya dan langsung buru-buru memakai baju gantinya.
"Bisa tidak masuk kamar orang ketuk pintu dulu" ucap Berlian kesal setelah rapi memakai pakaiannya sambil menunjuk ke arah Varo yang sedang menatapnya sambil melipat kedua tangannya di dadanya.
Sabila yang masih berada di kamar Berlian langsung pergi keluar dari kamar Berlian saat Varo memberi kode dengan mengibaskan tangan kanannya.
"Kamu lupa aku sekarang suamimu" ucap Varo sambil melangkahkan kakinya mendekat kearah Berlian yang membuat Berlian memundurkan langkahnya.
"Apa yang akan kamu lakukan?" ujar Berlian yang sudah tidak bisa memundurkan langkahnya lagi dan terduduk di tepi ranjang tempat tidurnya.
"Aku tidak akan melakukan apapun kepadamu wanita malam, aku bisa membawa gadis yang masih suci dan menikmatinya daripada harus melakukanya denganmu yang sudah berapa puluh atau ratusan orang yang telah menikmati tubuhmu itu" ujar Varo dengan sinis lalu duduk disamping Berlian.
"Baguslah kalau kamu tahu" ucap Berlian dengan ketus sambil berdiri, tapi hatinya merasa begitu sakit kerana tuduhan dari Varo yang sekarang sudah menjadi suaminya.
"Mau kemana kamu?" tanya Varo sambil menatap Berlian yang akan keluar pintu kamarnya.
"Apa urusanmu mau aku pergi kemana terserah kepadaku" ujar Berlian sambil menatap sinis kerah Varo.
"Aku kesini untuk mengajakmu tinggal di apartemenku, jadi bersiaplah"
"Kalau aku tidak mau…….." ucapan Berlian berhenti saat bibi Ami masuk kedalam kamarnya sambil tersenyum kepada Berlian.
"Kenapa kamu belum berkemas nak, bibi kira kamu sudah siap?" tanya bibi Ami yang membuat Berlian langsung mengangkat kedua alisnya.
"Apa yang bibi katakan?"
"Nak Varo tadi sudah mengatakan kepada bibi kalau nak Varo ingin mengajakmu tinggal di apartemennya, ayo bibi bantu kamu untuk bersiap."
Bersambung...........
*****
Terima kasih untuk kalian yang setia menunggu UP dari Kesucian Wanita Malam dan terima kasih untuk kalian yang sudah mendukung karyaku dengan memberi like, komen, bunga dan juga vote, I love you all.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
neng ade
bikin Varo tertekuk lutut sm Lian ..
buat dia gila karena bucin .. mulut nya itu pengen dikasih ramuan pedas level 100
2023-02-19
0
Supri Bebek
Supribebek337@gmail.com
2023-01-26
0
Hery thea Bah Ogoet
asyik kadang itu terjadi pada kehidupan nyata
2023-01-23
0