"Ada apa pak?" tanya bu Sofyan menghampiri suaminya.
"Biasa Varo bu dari dulu tidak berubah bapak harus bagaimana merubah dia menjadi lebih baik belum apa-apa kita sudah disusahkan olehnya" ujar pak Sofyan sambil menghembusakan nafasnya kasar.
"Sabar ini ujian" ucap bu Sofyan membuat pak Sofyan langsung mengangkat kedua alisnya dan menatap istrinya.
"Kenapa bapak melihat ibu seperti itu, benar bukan semua yang diberikan oleh Allah mau itu baik ataupun buruk itu adalah ujian?"
"Iya betul bu, ibu sekarang jadi lebih pintar"
"Maksud bapak dari dulu ibu bodoh begitu, oh awas ya tidak ada jatah malam ini" ujar bu Sofyan pergi meninggalkan pak Sofyan dan dengan segera pak Sofyan mengikutinya dari belakang sambil merayu dan memelas kepada istrinya.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumussalam" jawab pak Sofyan menghentikan langkahnya menyusul bu Sofyan. "Alhamdulillah anak bapak sudah sampai" ujar pak Sofyan menghampiri Malik anaknya yang sedang berdiri didepan pintu kemudian Malik bersalaman dan mencium punggung tangan pak Sofyan.
"Astagfirullahaladzim" ujar pak Sofyan saat melihat ke depan rumahnya banyak ibu-ibu yang berkerumun dan tersenyum kepadanya.
"Ada yang bisa saya bantu bu?" tanya pak Sofyan kepada ibu-ibu yang masih di halaman rumahnya.
"Ini pak tolong kasih kepada Malik" ujar ibu-ibu bersamaan sambil memberikan secarik kertas bergantian.
"Apa ini bu?" tanya pak malik lagi ketika melihat kertas yang berada di tangannya.
"Tolong berikan kepada Malik suruh menghubungi nomor itu pak"
"Iya pak jangan lupa semuanya" sahut ibu-ibu yang lainnya.
"Untuk apa?" tanya pak Sofyan penasaran.
"Siapa tahu dari salah satu nomor itu ada yang cocok dan bisa menjadi menantu pak Sofyan" ucap ibu-ibu sambil tersenyum malu.
"Baiklah terima kasih nanti saya berikan kepada anak saya" ujar pak Sofyan tidak ingin melayani ibu-ibu yang pasti akan lama dan banyak pertanyaan yang akan ditanyakan kepadanya.
"Terima kasih pak Sofyan" ucap ibu-ibu serentak dan langsung meninggalkan rumah pak Sofyan.
"Sabar, sabar" ujar pak Sofyan sambil masuk kedalam rumahnya.
Lima tahun waktu yang begitu lama untuk pak Sofyan beradaptasi di lingkungannya setelah dirinya memutuskan untuk tinggal dirumahnya sekarang karena dirinya ingin merasakan hidup sebagai rakyat biasa tanpa ada kemewahan yang diberikan oleh orang tuanya, Syukurlah istri dan anaknya mau mengerti dan menerimanya.
"Ada apa pak" tanya bu Sofyan kepada suaminya ketika sudah berada di ruang tamu.
"Biasa bu"
"Apa seperti biasa ibu-ibu datang kerumah kita ketika Malik pulang?" tanya bu Sofyan penasaran.
"Betul, siap-siap saja rumah kita akan kebanjiran makanan setiap hari" ujar pak Sofyan sambil menghembuskan nafasnya mengingat bagaimana tetangga disekitar yang mempunyai anak perempuan berlomba lomba ingin dekat dengan Malik anaknya dengan cara mengirim anak gadis mereka mengantar makanan untuk Malik, karena mereka percaya dari makanan bisa menumbuhkan cinta.
"Makanya itu aku paling malas pulang kerumah dan aku lebih senang tinggal bersama kakek di Dubai" ujar Malik ketika keluar dari kamarnya dan menuju ruang tamu dimana ayahnya dan ibunya berada.
"Kenapa kamu berkata seperti itu nak, apa kamu tidak merindukan bapak dan ibu?" tanya bu Sofyan pada Malik.
"Jelas saja aku merindukan kalian tapi aku lebih merindukan……ah sudah lah, ibu sudah masak makanan kesukaan aku kan?" tanya Malik tidak meneruskan perkataannya dan beralih menuju ke ruang makan diikuti oleh kedua orang tuanya.
"Terima kasih bu, sudah pasti ini enak aku selalu rindu dengan rendang buatan ibu yang paling enak" ujar Malik yang langsung menyantap makanan di hadapannya dengan lahap.
"Oh ya nak, Varo sekarang akan tinggal dirumah ini" ujar pak Sofyan ketika mereka sudah selesai menyantap makanan nya.
"Oh ya aku sudah lama tidak bertemu denganya, apa sekarang dia sudah di indonesia?" tanya Malik antusias.
"Sudah nak dia sedang keapartemenya untuk mengambil berkas-berkas yang dibutuhkan untuk dia menikah" jelas pak Sofyan.
"Bagus mudah-mudahan dengan dia menikah akan merubah sikap buruknya, siapa wanita yang tidak beruntung yang akan dinikahinya kasihan sekali dia" ujar Malik mengingat kelakuan sepupunya.
"Berlian" ujar bu Sofyan singkat yang langsung membuat Malik tersedak ketika dirinya sedang minum dan membuat pak Sofyan dan bu Sofyan saling menatap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Yunita
ya ampun kasian sekali kmu Malik ,perempuan yg kmu impikan sdah d ambil sama sepupumu sendiri
2023-08-18
0
Lela Lela
malak anak yg sholeh
2023-08-17
0
neng ade
aku ga rela Lian menikah dngn Varo .. kelakuan Varo itu kan yg bikin rusuh dan bikin malu .. main nyelonong aja masuk rmh orang yg akhir nya Lian lah yg disalahkan udh gitu itu mulut si Varo jelas banget penghinaan nya ke Lian yg dia sangka udh bnyk layani laki2 yg entah udh ratusan kata nya .. kurang ajar sekali si Varo itu .. aku lebih mendukung Lian dan Malik .. entah bagaimana cara nya pernikahan Lian bisa di batalkan.. aku tau ibu nya Malik kurang setuju kalau sm Lian
2023-02-19
0