Di sini lah Arumi, sorot mata nya menatap lekat ke arah mata elang milik pria yang sebentar lagi akan menjadi mantan suami nya itu. Mereka sudah janjian untuk bertemu di sebuah cafe tempat di mana Dirga pernah menyatakan perasaan nya dulu.
Wajah tampan itu mulai menampakan kesedihan nya memohon agar istri nya bisa mengubah pikiran nya.
"Aku sudah menggugat mu." ujar Arumi membuka suara sambil menyodorkan amplop putih.
"Tidak adakah kesempatan ke dua untuk ku?" tanya Dirga lirih. Tubuh nya mulai lemas melihat amplop yang tergeletak di atas meja itu.
Arumi menghela nafas dalam, "Apa kau lupa dengan perkataan mu saat itu? sebagai seorang istri yang sedang mengandung apa kau tidak memikirkan hati ku? lalu bagaimana bisa kau meminta kesempatan ke dua pada ku?" ujar Arumi.
"Jangan membuat seorang anak tumbuh tanpa keluarga yang tidak lengkap."
Arumi tertawa renyah." Anak? anak yang mana yang kau maksud? bukankah kau tidak pernah menganggap jika itu darah daging mu! Jangan plin plan Dirga. Meski aku miskin aku masih kuat dan sanggup membesarkan anak ku meski nyawa ku menjadi taruhan nya." ucap Arumi sinis.
"Ku mohon..." pinta Dirga sekali lagi. "Aku hanya melakukan satu kesalahan dan kau menyiksa ku seperti ini."
Arumi mulai kesal, wanita itu menyeruput cappuccino nya untuk sekedar membasahi tenggorokan nya kering. "Satu kali? kau melihat dari mana jika kesalahan mu hanya satu kali? Sadarlah Dirga, kesalahan pertama mu kau mengacuhkan ku. Kesalahan ke dua kau mengkhianati ku dan bermain api di belakang ku. Kesalahan ke tiga kau tidak pernah mengakui anak yang aku kandung adalah darah daging mu dan kesalahan yang ke empat adalah kau berkata jika menikah dengan ku adalah sebuah kesalahan. Jadi, mari kita akhiri kesalahan ini." cecar Arumi panjang lebar.
"Arumi, kenapa kau berubah seperti ini?"
"Seekor kucing yang pendiam pun akan mencakar dan menggigit jika ia merasa terganggu. Sudahlah, aku tidak punya banyak waktu. Kita akhiri kesalahan ini di pengadilan nanti." seloroh Arumi lalu beranjak pergi. Dirga sempat menarik tangan wanita itu namun dengan kasar Arumi menepis tangan Dirga.
Dirga menjatuhkan bobot tubuh nya kasar di atas sofa ruang tamu rumah nya. Pria itu bahkan merobek amplop yang tidak berniat ia membuka nya. Tangis nya pecah, apa lagi Dirga tidak tahu siapa nama anak nya.
Kini penyesalan tinggallah penyesalan, Harapan untuk bersatu dan membina keluarga yang utuh sudah sirna. Ingin rasa nya Dirga menyalahkan mamah yang sudah menghasut dan menyebabkan rumah tangga nya berantakan namun apa daya, ia tidak ingin membuat mamah terluka.
Arumi yang di kenal nya sebagai wanita baik dan penyayang kini telah berubah menjadi sosok yang dingin.
"Kau kenapa Dirga?" tanya Rasya yang baru saja masuk ke dalam rumah adik nya dan mendapati Dirga sedang menangis histeris.
"Arumi sudah menggugat ku kak." jawab nya dalam isak nya.
Rasya menepuk pundak adik nya, pria itu sangat miris melihat perjalanan rumah tangga anak nya yang baru seumur jagung itu.
"Belajarlah dari sebuah kesalahan Dirga. Tidak semua wanita mau memberi kesempatan ke dua setelah di khianati."
"Apa aku sejahat itu kak?" tanya pria itu sambil mengusap air mata nya kasar.
"Kau tidak jahat Dirga. Hanya satu yang perlu kau ingat. Jangan libatkan orang lain dalam rumah tangga mu termasuk orang tua. Sebaik apa pun orang tua pasti ia tidak akan menyukai hal secuil dari rumah tangga anak nya." gumam Rasya.
Sungguh terpuruk Dirga sekarang. Karma itu tak butuh waktu lama untuk datang membalas perbuatan nya di masa lalu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Dyah Oktina
rasya kan kakaknya dirga thor...kok jd anak ..di sini???typo kah???
2025-01-09
0
Riska Wulandari
aduh lucu banget sih kamu Dirgaaa..gemesss deh pengen nyium sama buldoserrr...🤭🤭🤭
enak bener bilang kesalahannya hanya 1..kesalahanmu tuh paket komplit..😡😡
2022-03-22
0
Riska Wulandari
aduh lucu banget sih kamu Dirgaaa..gemesss deh pengen nyium sama buldoserrr...🤭🤭🤭
enak bener bilang kesalahannya hanya 1..kesalahanmu tuh paket komplit..😡😡
2022-03-22
0