"Sudah satu minggu Dirga tidak masuk kerja dan menurut informasi Dirga sedang mengajukan tuntutan cerai pada Lisa." ujar Rasya bicara pada ayah nya.
"Papah tahu itu." gumam Hendra.
"Kenapa papah membiarkan Dirga seperti itu?" tanya Rasya yang kasihan pada adik nya.
"Anak itu harus di beri pelajaran." seloroh Hendra.
"Apa papah rela jika cucu papah lahir tanpa seorang ayah?" tanya Rasya kembali lalu Hendra terdiam.
"Bagaimana kita memaksa Arumi? dia sudah ambil keputusan akan menceraikan adik mu setelah melahirkan nanti." ujar Hendra.
"Papah tidak mau membantu Dirga?"
"Dia yang berbuat sudah seharus nya dia yang bertanggung jawab." ujar Hendra.
Rasya menghembuskan nafas pelan, entah rencana apa yang sedang di mainkan papah nya dia pun tidak tahu.
Di mana Dirga? pria itu sudah tidak terurus lagi. Pakaian nya yang berantakan kulit nya yang sedikit menghitam terus melangkahkan kaki sambil bertanya pada orang-orang keberadaan istri nya. Dengan membawa selembar foto Arumi, pria itu tak malu sama sekali.
Rasa nya sudah lelah, pria itu menangis di dalam mobil. Wajah nya yang tirus di tambah mata yang sembab juga hitam menandakan pria itu sudah frustasi. Pria itu kemudian pulang, hanya merebahkan diri di atas tempat tidur sambil memeluk pakaian Arumi yang tertinggal sebagai kenangan.
Kini usia kandungan itu sudah menginjak bulan kedelapan, Arumi semakin tidak sabar untuk menantikan kelahiran sang buah hati. Tidak di pungkiri jika wanita itu sangat merindukan suami nya dan merasa sedih ketika ia melahirkan tak ada suami di samping nya.
Jangan di tanya keadaan Dirga, pria itu memilih tinggal sendiri. Dina kewalahan karena setiap hari harus bolak balik untuk memantau keadaan anak nya yang sudah seperti orang gila itu. Seperti siang ini, Dirga mengamuk. Penyesalan nya membuat Dirga melukai diri nya sendiri.
"Lihat Dirga pah. Sudahi hukuman nya!" pinta Dina dengan derai air mata. Wanita itu erat memeluk anak nya yang masih memegang foto pernikahan nya.
Hendra masih tak bergeming, ketika mendengar permohonan istri nya. Dirga kemudian bersujud di bawah kaki ayah nya memohon.
"Kau ini memang pria payah Dirga! istri mu pergi nya tidak terlalu jauh dan kau tidak bisa menemukan nya? sungguh lucu." ujar Hendra lalu Dirga mendongakkan wajah nya.
"Apa maksud papah?" tanya nya lirih.
Hendra menghela nafas dalam, "Sebentar lagi Arumi akan melahirkan." beritahu Hendra pelan.
"Katakan di mana Arumi pah!" mohon Dirga.
"Arumi berniat menceraikan mu setelah masa nifas nya selesai." ujar Hendra membuat Dirga syok.
"Dirga tidak mau pah.....!!" teriak nya histeris.
"Itu sudah menjadi keputusan nya. Kau saja bisa bersikap egois kenapa dia tidak bisa." ujar Hendra membuat Dirga terdiam.
Hendra kemudian pergi, menyisakan Dirga yang masih terdiam karena ia tidak percaya dengan ucapan papah nya. Sungguh kejam pria tua itu! Dina bahkan tidak pernah menyangka jika suami nya bisa membela menantu nya itu hingga tega menyiksa anak nya sendiri.
Hari berganti hari, Hendra belum juga memberi tahu di mana letak keberadaan Arumi. Entah apa yang di tunggu nya, hanya Hendra yang tahu. Jangan di tanya hubungan Dirga dengan Lisa, mereka sudah resmi bercerai. Setelah bercerai dari Dirga, Lisa menjadi sosok wanita nakal yang doyan bergonta ganti lelaki.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Riska Wulandari
harusnya mama Dirga juga d siksa..semua kan atas kemauannya..
2022-03-22
0
El_fw08
aku suka karakter bpknya dirga bener - beber keren tge bastd lah pokonya
2021-07-20
1
sakura
thor biarkan arumi bahagia👍💪💪
2021-07-04
0