Usia kandungan Arumi yang sudah menginjak bulan ke empat mulai menampakan perut buncit nya. Untung saja Arumi tidak pernah mengalami hal-hal aneh seperti ibu hamil kebanyakan. Arumi tidak tinggal sendiri, wanita itu di temani oleh bu Yuni yang berusia sekitar empat puluh tujuh tahun.
Berbeda dengan Dirga, pernikahan yang baru seumur jagung itu terus di bumbui dengan pertengkaran setiap hari nya. Dirga dan Lisa tinggal di apartemen milik Lisa. Jika di tanya apa pekerjaan Dirga sekarang adalah seorang karyawan biasa di perusahaan milih papah nya.
"Aku tidak mau tahu, aku ingin beli tas limited itu!" rengek Lisa membuat kepala Dirga serasa ingin pecah. Gaji yang seharusnya cukup jika di gunakan ibu rumah tangga biasa nya namun tidak dengan Lisa. Gaji suami nya akan habis dalam waktu satu jam saja.
"Aku sudah tidak punya uang Lisa." lirih Dirga dengan rambut yanh sudah acak-acakan.
"Kamu ini anak orang kaya tapi hidup nya seperti gembel." ejek Lisa "Numpang hidup di apartemen ku. Aku menyesal menikah dengan mu!" ujar Lisa membuat Dirga mendongakkan kepala nya.
"Jaga ucapan mu Lisa...!" bentak Dirga "Demi kembali pada mu aku rela membuang anak dan istri ku."
Lisa tertawa keras, "Kau saja yang bodoh! jika bukan harta dan kekayaan keluarga mu tidak mungkin aku mau menikah dengan kamu!" ucap Lisa.
Dirga menampar wajah istri ke dua nya itu. Lisa terhuyung ke belakang, wajah nya memerah. "Wanita laknat..!" umpat Dirga kasar "Aku menyesal menikahi mu!" ucap nya emosi.
Lisa memilih pergi, wanita itu semakin liar saja sejak menikah dengan Dirga. Sedangkan Dirga, pria itu memilih berendam untuk mendinginkan otak nya. Malam ini sungguh pahit untuk Dirgra. Bukankah ini karma mu Dirga? jadi rasakan itu. Ujar cicak yang mengolok Dirga.
Pagi menjelang, Dirga tidak mendapati istri nya pulang. Wajah nya memerah menahan amarah. Ini masih pagi, buat sial saja. Dirga menunggu istri nya pulang, tak berapa lama Lisa membuka pintu apartemen nya.
"Dari mana kamu?" tanya Dirga dengan wajah dingin nya.
"Bukan urusan mu!" jawab Lisa.
Dirga menarik tangan istri nya kasar, "Aku suami mu! tolong hargai aku." ujar Dirga dengan nada tinggi nya.
Lisa melepaskan tangan nya kasar, "Aku ngantuk!" ucap nya kemudian masuk ke dalam kamar.
Dirga membuang nafas kasar lalu pria itu terduduk di sofa ruang tamu nya. Ingatan nya kembali terbayang ketika Arumi sangat patuh dan selalu melayani nya dengan penuh cinta. Pria itu melirik jam yang melingkar di tangan nya, perut nya mulai keroncongan karena sejak malam ia belum memasukkan secuil makan ke dalam perut nya.
Dari awal menikah dengan Lisa, tak pernah sekali pun Lisa memasakan nya makanan atau hanya sekedar membuatkan nya segelas teh. Dirga melajukan mobil nya menuju warteg tempat di mana ia biasa sarapan. Hari ini ia tak berniat pergi ke kantor, pikiran yang kalut membuat Dirga mutar-mutar tidak jelas di jalan.
Siang ini Dirga sudah janjian akan bertemu dengan mamah nya. Sungguh Dina merasa miris melihat tubuh kurus anak nya.
"Kau kenapa lagi Dirga? kenapa tubuh mu sangat kurus?" tanya Dina khawatir.
"Ternyata Lisa mau menikah dengan ku hanya karena harta kita mah." ujar Dirga.
"Ah...masa? Lisa tidak seperti itu!" bela Dina.
Dirga menghela nafas dalam, "Bahkan Lisa baru pulang tadi pagi mah. Dia sangat berbeda dengan Arumi, jika Arumi selalu melayani ku dengan sepenuh hati membuatkan ku makanan, mencuci pakaian ku dan selalu menjalankan kewajiban nya. Sedangkan Lisa, tak sekali pun dia melakukan itu." ucap Dirga penuh penyesalan.
Dina menepuk pundak anak nya, wanita itu juga menyesal melihat hidup anak nya hancur berantakan. Keegoisan nya membuat Dirga harus merasakan berbagai macam masalah.
"Kamu punya uang Dirga?" tanya Dina lalu Dirga hanya menjawab dengan gelengan kepala nya. "Pegang ini, carilah makanan yang bisa membuat mu semakin berisi. Mamah sedih melihat kamu seperti ini." ujar Dina sambil menyodorkan satu gepok uang pecahan ratusan.
"Terimakasih mah." lirih nya. "Dirga mau mencari Arumi dulu." ucap nya.
"Kau mau cari di mana Dirga?"
"Aku akan bertanya di panti asuhan dulu mah. Siapa tahu istri ku ada di sana." jawab Dirga kemudian pamit. Lucu kali Dirga ini! dia yang membuang dia juga yang mengakui Arumi sebagai istri nya.
Dina menatap iba kepergian anak nya, wanita itu memutuskan untuk pulang. Namun baru saja ia masuk ke dalam kamar sudah mendapatkan pertanyaan dari suami nya.
"Apa kau memberi uang pada anak mu lagi?" tanya suara berat itu.
"Pah, kasihan Dirga." lirih Dina.
"Bagaimana dengan menantu mu itu?" tanya Hendra lalu melemparkan beberapa lembar foto Lisa yang sedang bermesraan dengan pria lain. "Apa anak mu tahu soal ini?" tanya nya lagi.
Dina menghela nafas dalam, "Mamah minta maaf pah." ucap nya pelan.
"Kemana Dirga? kenapa dia tidak masuk kerja hari ini?"
"Dirga mencari Arumi pah." beritahu Dina kemudian Hendra hanya tersenyum cengir.
"Punya rasa sesal juga akhirnya." ledek Hendra.
Beralih ke Dirga, pria itu mengusap keringat yang bercucuran. Seharian mencari Arumi namun Dirga belum mendapatkan titik terang nya. Pria itu menangis di dalam mobil nya. Penyesalan ini terlalu cepat untuk Dirga.
Pria itu meraih ponsel nya lalu menghubungi kakak nya. Dirga mengajak Rasya untuk bertemu, karena yang ia tahu papah nya memerintahkan kakak nya untuk mencari istri nya.
"Tumben kau mengajak kakak bertemu kenapa? kau kehabisan uang?" tanya Rasya.
"Tidak kak!" lirih nya." Aku hanya ingin bertanya sesuatu pada mu." ujar Dirga.
"Bertanya apa?" tanya Rasya sambil mengerutkan kening nya.
"Apa kakak tahu di mana istri ku?" tanya Dirga.
"Istri yang mana yang kau maksud?" tanya balik Rasya.
"Arumi..." jawab nya sendiri.
Rasya tertawa masam, "Dirga...Dirga, aku kakak mu saja belum menikah tapi kau sudah memiliki dua istri." ujar Rasya merasa lucu.
"Jawab saja pertanyaan ku kak. Kau pasti tahu di mana Arumi."
"Aku tidak tahu." jawab tegas Rasya.
"Jangan bohong kak. Kau dan papah pasti tahu di mana Arumi. Orang seperti kalian tidak mungkin membiarkan Arumi luntang lantung di jalanan."
"Aku benar tidak tahu Dirga." ulang Rasya menegaskan.
Dirga menghela nafas dalam. "Kalau gitu aku pergi dulu kak." ucap nya pasrah.
Sungguh kasihan Rasya melihat adik nya itu. Namun apa daya, papah nya meminta untuk merahasiakan di mana Arumi berada. Menjelang sore barulah Dirga pulang ke apartemen, pria itu lagi-lagi tak mendapati istri nya berada di rumah dan itu adalah hal yang biasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Riska Wulandari
Sampah ketemunya ya sama belatung cocok deh..
2022-03-22
0
@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ
sukurin kamu Dirga 😂😂😂
2022-01-23
0
Anfit Annisa Fitri Tangka
Balasan laki bia*ab
2021-10-25
0