Dirga, pria itu pulang untuk mencari Arumi. Namun rumah itu kosong begitu juga dengan kamar nya. Pintu lemari yang sedikit terbuka menandakan jika ada seseorang yang datang sebelum diri nya.
Dirga membuka lemari itu dan mendapati beberapa pakaian istri nya sudah tidak ada lagi. Ada secarik kertas sebagai tanda pesan dari Arumi. Cincin pernikahan milik Arumi pun di sudah tergeletak di atas nakas. Pandangan mata Dirga beralih pada figura yang selalu terpajang di atas nakas kini sudah pecah berserak di lantai.
Dirga menghela nafas dalam. Sudah benar kah keputusan nya? membuang istri yang tengah mengandung darah daging nya dan memilih kembali pada masa lalu nya. Kejam kau Dirga! kau adalah lelaki bodoh yang di perbudak oleh masa lalu.
Cukup jauh perjalanan Arumi hari ini, entah kota mana dia? perut yang mual dan kepala yang masih pusing tak menjadi penghalang kepergian nya. Dengan membawa uang tabungan seadaanya dan di bantu oleh seorang tukang ojek Arumi sudah mendapatkan kontrakan kecil seadaa nya.
Arumi berbaring untuk sekedar meregangkan tubuh yang lelah. Ingatan nya kembali terbayang bagaimana suami nya membuang dan mengkhianati nya.
Dua hari kepergian Arumi, terjadi pertengkaran hebat antara Dirga dan papah nya. Hendra bahkan menarik semua jabatan yang sudah di berikan pada anak nya. Dina yang melihat anak nya tersudut terus membela kesalahan Dirga.
"Jangan kau pikir papah tidak tahu jika istri mu sedang mengandung! Atas hasutan mamah mu kau sudah terpedaya untuk kembali bersama Lisa. Wanita urakkan yang tidak punya sopan santun itu." ucap Hendra dengan suara lantang nya.
"Sudah lah pah, kalau tidak cinta mau bagaimana lagi?" bela Dina.
"Mah, kau seorang perempuan dan ibu. Di mana hati nurani melihat menantu mu pergi dalam keadaan hamil."
"Aku tidak peduli...!!" gumam Dina yang langsung mendapatkan Tamparan keras dari suami nya. Pria itu sudah naik pitam melihat kelakuan anak dan istri nya.
"Kau memukul ku pah? hanya demi wanita jalang itu?" ujar Dina tidak terima.
"Aku akan membela menantu dan cucu ku dari orang-orang jahat seperti kalian. Mulai sekarang uang bulanan mu aku kurangi dan kau Dirga, jabatan mu sekarang papah turunkan jadi karyawan biasa." ucap Hendra tentu di tentang Dina dan Dirga.
"Apa maksud papah?" tanya Dirga.
"Papah akan mewariskan semua harta dan kekayaan ini pada anak nya Arumi. Jangan berharap kau dan istri mu kelak mendapatkan secuil pun."
Habis sudah, pertengkaran itu semakin berlanjut. Dirga tak bisa menentang semua keputusan papah nya karena pria itu masih memiliki wewenang dalam menurunkan jabatan nya.
"Rasya...cari adik ipar mu!" perintah Hendra kemudian masuk kedalam kamar nya.
"Baik pah." jawab Rasya. Pria itu menghampiri Dirga lalu memukul wajah adik nya sendiri. "Kita tidak pernah di didik untuk menjadi bajingan yang tak bertanggung jawab!" ucap Rasya yang sudah geram dengan kelakuan adik nya.
Satu bulan berlalu, pernikahan Dirga dan Lisa akan segera di laksanakan. Hendra dan Rasya memilih tidak menghadiri acara pernikahan laknat itu. Semua tamu bertanya-tanya, pernikahan seorang Dirga hanya di hadiri oleh mamah nya. Satu hari sesudah pernikahan, Dirga tidak membawa Lisa pulang ke rumah mewah milik orang tua nya. Pria itu membawa istri baru nya ke rumah yang dulu pernah ia tempati bersama Arumi.
"Mohon maaf tuan, tuan Dirga tidak bisa tinggal di rumah ini." ucap salah seorang pria berpakaian serba hitam.
"Apa maksud mu? ini rumah ku!" seloroh Dirga tidak terima.
"Tuan Hendra sudah mengambil alih rumah ini." jawab nya.
"Kalian jangan aneh-aneh deh. Ini rumah milik suami ku!" ujar Lisa membuka suara.
"Sebaiknya kalian pergi!" usir pria itu.
"Tidak! ini rumah ku!" tolak Dirga menerobos masuk namun ia kalah dengan empat orang yang menyeretnya keluar lalu menutup gerbang dan menggembok nya.
"Sekarang kita mau tidak di mana?" tanya Lisa dengan wajah manja nya. "Bagaimana di rumah orang tua mu?" ujarnya.
"Hmmm....ayo!" ajak Dirga bodoh.
Setiba nya di rumah orang tua nya, lagi-lagi Hendra mengusir anak dan menantu baru nya itu.
"Pah, biarkan mereka tinggal." ujar Dini membujuk suami nya.
"Aku tidak pernah menganggap wanita itu sebagai menantu ku!" ucap Hendra dengan nada ejek nya.
"Pah, jangan membuat Dirga malu di depan Lisa. Papah sudah menyita rumah Dirga dan sekarang papah tidak mengizinkan kami untuk tinggal di sini." melas Dirga.
Hendra tertawa garing, "Bagaimana kau membuat istri mu menderita, papah akan lebih membuat mu menderita." ucap Hendra penuh penekanan.
"Papah kok jahat banget sama anak sendiri." bela Dina.
"Sekali lagi kau ikut campur mah, kau bisa ikut dengan mereka. Security....usir mereka berdua!" teriak Hendra.
Bagai sampah, Dirga di usir begitu saja dengan papah nya. Keputusan yang ia ambil ternyata menjadi benalu untuk diri nya sendiri.
Di lain tempat, Rasya yang sudah menemukan keberadaan Arumi mencoba mengajak adik ipar nya untuk pulang. Namun dengan keteguhan hati nya, Arumi menolak untuk pulang. Atas perintah Hendra, Rasya sudah membelikan sebuah rumah yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil namun cukup untuk Arumi.
Bahkan Arumi tidak di izinkan untuk bekerja demi kesehatan kandungan nya. Sebulan ini sudah dua kali Rasya berkunjung menemui adik ipar nya. Jujur, sebelum Dirga sebenarnya Rasya sudah menaruh hati pada Arumi sejak dulu.
"Kakak sengaja pergi ke sini lagi?" tanya Arumi.
"Papah yang suruh. Tapi sebenarnya kakak juga ada pekerjaan sedikit.". jawab Rasya.
"Kak, jika anak Arumi sudah lahir. Arumi akan segera mengajukan perceraian." ucap Arumi.
"Kau tidak ingin berpikir dua kali Arumi?" tanya Rasya memastikan.
"Untuk apa kak? mas Dirga saja sudah bahagia dengan Lisa. Jadi untuk apa aku mempertahankan pernikahan ini?"
"Sudahlah, jangan pikirkan itu sekarang. Tidak baik untuk kesehatan janin mu." ujar Rasya. "Oh ya...besok kakak akan datang bersama pembantu yang akan menemani mu. Papah tidak mau kamu kesepian terlebih lagi jika terjadi apa-apa akan ada yang membantu mu." jelas Rasya memberi tahu.
"Terimakasih kak." ucap Arumi.
"Aku tidak tahu harus senang atau apa dengan keputusan mu Arumi? tapi aku tidak rela jika kau bercerai dengan adik ku!" batin Rasya memandang lekat wajah sendu di depan nya.
Rasya pamit, pria itu kembali ke hotel nya yang berada tak jauh dari rumah Arumi. Dengan kekuatan gadget, tak begitu sulit bagi Rasya untuk menemukan keberadaan adik ipar nya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Riska Wulandari
untung punya papa mertua yg waras..
2022-03-22
0
Anfit Annisa Fitri Tangka
Tx Pak Hendra… balasan bagi suami yg ngusir istri
2021-10-25
0
Anfit Annisa Fitri Tangka
Mmg kau kejamm
2021-10-25
0