Zara dan Leo berjalan menuju kosan setelah pulang sekolah. Zara terlihat murung, Leo tidak tau kenapa Zara murung. Besok praktek Fisika, tapi Zara belum bisa membeli bahan-bahannya. Sampai di kosan Leo langsung masuk kedalam karena kehausan. Saat dia mau mengambil minum ternyata air mineralnya habis. Leo kembali duduk dilantai menahan hausnya. Zara yang masuk ke dalam kosannya bertanya pada Leo.
"Leo kenapa gak jadi minum?"ucap Zara.
"Airnya habis"ucap Zara.
"Habis ya, itu air mineral yang diberikan ibu kosan saat kita pertama kali datang"ucap Zara.
"..........."(Leo terdiam)
"Kamu haus banget ya?"tanya Zara pergi membawa gelas ke toilet.
"Zara mau ngapain?"tanya Leo melihat Zara membawa gelas berisi air dari toilet.
"Mau minum, nanti kalau aku gak sakit perut kamu bisa coba juga" ucap Zara setelah itu minum air dalam gelas itu.
"Zara nanti sakit perut lho"ucap Leo.
"Tunggu satu jam lagi, Kalau aku gak sakit perut kamu coba minum juga dari pada haus"ucap Zara.
"Ya"ucap Leo ragu mendengar ucapan Zara.
Satu jam setelah Zara minum air mentah,tidak terjadi apa-apa pada Zara. Karena Zara tidak apa-apa, Leo mencoba meminum air mentah juga. Ternyata tidak terjadi apa-apa pada Leo juga. Setelah minum air mentah mereka memutuskan kembali mencari pekerjaan.
Leo dan Zara kembali melintasi jalan demi jalan. Lapar dan haus mereka lupakan sementara.Mereka hanya berfokus untuk mendapatkan pekerjaan. Sampai sore mereka juga belum kunjung mendapat pekerjaan. Mereka memutuskan kembali pulang ke kosan. Leo terlihat sangat murung dan kesal.
"Leo kenapa?"tanya Zara.
"Sudah hampir akhir pekan kita belum dapat pekerjaan,aku gak berguna, aku bodoh, lemah, papa bener aku gak akan bisa hidup diluar tanpa bantuan papa, aku cuma anak manja yang bisanya ngabisin uang orang tua"ucap Leo sambil mengepal tangannya.
"Leo...kamu sudah berusaha sejauh ini, Leo juga sudah banyak berubah, Leo yang sekarang Leo
yang kuat dan mandiri"ucap Zara.
"Zara maafkan aku membawamu dalam keadaan seperti ini"ucap Leo.
"Saat kita menikah kita sudah berjanji akan bersama dalam suka dan duka, jadi Zara akan tetap disini bersama Leo"ucap Zara.
"Makasih Zara...dari pagi kita belum makan,pasti kamu lapar"ucap Leo.
"Gak papa, minum air yang banyak biar gak lapar"
ucap Zara.
"Gak, kamu harus makan malam ini"ucap Leo langsung berdiri menuju lemari baju.
"Leo mau ngapain?"ucap Zara.
"Kita gak punya uang ataupun benda yang bisa dijual jadi aku mau jual bajuku"ucap Leo.
"Tapi Leo itukan bajumu memang gak papa dijual?"
tanya Zara.
"Gak papa yang penting kita bisa makan"ucap Leo.
Setelah selesai memasukkan bajunya kedalam ransel Leo pergi keluar. Leo meminta Zara menunggunya dirumah. Leo berjalan sambil menawarkan bajunya pada setiap orang yang ditemuinya. Orang pertama yang dia temui menolak membelinya karena tidak memiliki uang. Leo berjalan lagi bertemu orang kedua, tapi dia mengira Leo mau memberikan baju itu secara gratis padanya. Leo berjalan lagi untuk menawarkan baju pada orang ketiga yang ditemuinya. Orang itu menyarankan Leo untuk menjual bajunya pada toko baju bekas diseberang jalan. Karena saran orang itu Leo menuju tempat itu.
"Permisi pak"ucap Leo.
"Ada apa nak?"tanya Pak Ardi.
"Apa disini toko jual beli baju bekas ya?"tanya Leo.
"Iya betul"jawab Pak Ardi.
"Saya mau menjual baju ini"ucap Leo sambil mengeluarkan bajunya dari ranselnya.
"Ini baju branded ya?"tanya Pak Ardi.
"Iya, kira-kira berapa ya pak satuannya?"tanya Leo.
"Paling 30 ribu nak"ucap Pak Ardi.
Leo diam dan memikirkan ucapan Pak Ardi.
"Ini baju branded pak, saya beli baju ini 2 juta untuk satu baju"ucap Leo.
"Ya gimana namanya juga baju bekas mau branded atau gak juga sama aja"ucap Pak Ardi.
"Ini gak bekas pak, masih baru ada Label nya"ucap Leo.
"Ya terserah, kalau mau saya tambahin jadi 50 ribu"
ucap Pak Ardi.
"Ya sudah deh pak gak papa"ucap Leo.
"Jadi semuanya 300 ribu ya"ucap Pak Ardi.
"Ya, terimakasih"ucap Leo.
Pak Adi membayar baju milik Leo. Leo menerima uang itu, Leo tidak punya pilihan lagi. Leo tidak mungkin menjual bajunya pada teman sekolahnya, dia tidak mau nanti teman-temannya malah tanya yang aneh-aneh. Teman sekolahnya taunya Leo itu anak orang kaya banyak uang mana mungkin menjual bajunya sendiri. Paling juga bagi-bagi baju sama temennya. Leo berjalan dijalan,dia cukup senang paling tidak, punya sedikit uang.
Nafiza sedang menunggu teman- temannya dicafe. Tapi temannya tak kunjung datang. Nafiza sedikit kecewa. Tak lama ponselnya berbunyi.
Nafiza mendapat kabar dari teman-temannya klau mereka gak jadi datang. Nafiza akhirnya memutuskan mau pulang. Saat keluar cafe, Nafiza bertemu Leo.
"Leo dari mana?"tanya Nafiza.
"Eh Nafiza, dari???.....jalan-jalan tadi"ucap Leo.
"Sendirian?"tanya Nafiza.
"Iya, Nafiza juga sendirian, mau kemana sudah malam?"tanya Leo.
"Mau nonton film ke bioskop sama temen tapi mereka gak jadi datang"jawab Nafiza dengan raut wajah kecewa.
"Oo...Ayo aku antarkan nonton film, sudah malam kalau sendirian"ucap Leo.
"Beneran, makasih Leo"ucap Nafiza.
"Ya"ucap Leo.
Leo dan Nafiza pergi ke bioskop bersama dengan mobil Nafiza. Sampai dibioskop Nafiza memilih Film yang akan dia tonton. Karena gak enak sebagai cowok, Leo membeli tiket untuk nonton Film itu.Leo dan Nafiza menonton bersama.
Setelah selesai menonton Nafiza mengajak Leo berjalan-jalan di Mall itu. Nafiza masuk ke toko boneka.Dia melihat-lihat boneka. Nafiza mengambil boneka beruang besar. Harganya 200 ribu. Leo berpikir ingin membelikan Nafiza boneka tapi uangnya gak cukup dan dia juga harus menyisihkan uangnya. Jadi Leo mencari cara agar Nafiza tidak jadi memilih boneka beruang besar.
"Nafiza boneka Cinderella ini lucu cantik kaya kamu"ucap Leo sambil berusaha merayu Nafiza agar tertarik membeli itu.
"Iya ya lucu, aku mau yang ini deh"ucap Nafiza.
Nafiza termakan omongan Leo, Leo akhirnya bisa menyelamatkan dompetnya. Leo memang suka dengan Nafiza sejak lama. Ini pertama kalinya Leo bisa jalan-jalan bersama Nafiza. Untuk Usia 17 tahun, Leo masih termasuk labil. Dia belum memahami sepenuhnya arti hubungan suami istri. Dia masih merasa seperti teman dengan Zara. Perasaannya masih dipenuhi Nafiza.
Setelah memilih boneka itu. Leo membayarnya, harga boneka itu 50 ribu.Leo mengantarkan Nafiza ke mobilnya. Leo pulang sendiri jalan kaki. Sampai didekat kosan Leo membeli nasi bungkus untuk Zara. Karena asyik jalan-jalan dengan Nafiza, Leo hampir lupa klau Zara belum makan.
"Leo sudah pulang?"tanya Zara sambil melihat Leo
masuk rumah.
"Iya, Ini buat kamu Zara"jawab Leo sambil memberikan nasi bungkus untuk Zara.
"Makasih Leo, bajunya sudah terjual Leo?"tanya Zara.
"Ya, Ini uangnya simpan!"ucap Leo.
"Kok dikasih aku semua?"tanya Zara.
"Kamu aja yang mengaturnya"ucap Leo.
"Ini bawa sebagian untuk pegangan Leo"ucap Zara.
"Ya,belum beli bahan untuk praktek fisika besokkan?"tanya Leo.
"Iya belum, besok pagi ditoko depan sekolah"ucap Zara.
Leo langsung mandi dan berganti pakaian. Setelah itu Leo dan Zara belajar Mapel besok pagi. Mereka juga berbicara tentang keluarga mereka. Zara rindu pada keluarganya. Zara berencana mengunjungi orangtuanya akhir pekan. Leo akan mencari kerja pada akhir pekan nanti. Leo bukan tidak rindu pada keluarganya. Tapi dia sudah janji tidak akan menginjakkan kaki dirumah orangtuanya sebelum mampu berdiri sendiri dikakinya sendiri. Leo sadar betul beratnya hidup diluar tanpa orangtua. Padahal mereka baru satu minggu ini meninggalkan orangtuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 481 Episodes
Comments
Ramadhani Kania
aduh leo....gk ingt is3 d rmh kelaparan oey...
2022-06-26
0
Hendra Yenni
Leo... blm bs bertanggung jawab terhadap Zara.
Msh suka sm nafiza
2022-05-21
0
Anies Nan-nan Anahiki
the real abg labil...ya leo
2021-11-10
0