Leo dan Zara menuju ke sekolah, mereka berjalan santai dengan riang. Walaupun jarak kosan ke sekolah jauh tapi mereka sudah mulai terbiasa dengan jarak itu. Sampai disekolah mereka masuk ke kelas masing-masing. Niken teman sebangku Zara belum juga masuk sekolah. Untuk sementara Zara duduk sendiri di mejanya.
Bel masuk berbunyi, tanda belajar akan dimulai.Pak Tiar masuk ke kelas Zara. Hari ini Mapel Fisika. Pak Tiar menerangkan materi yang diajarkan hari ini. Semua siswa mendengarkan dan mencatat bagian pentingnya. Setelah selesai menerangkan materi, Pak Tiar membagi siswa jadi beberapa kelompok untuk praktek Fisika 2 hari lagi. Pak Tiar juga memberi catatan bahan-bahan yang harus siswa sediakan saat praktek nanti.
Melihat daftar catatan bahan-bahan itu Zara jadi bingung, Zara belum punya uang untuk bisa beli bahan tersebut. Mapel Fisika berakhir berganti dengan Mapel lain dan bel tanda istirahat berbunyi.
Ruang Kelas IPA 2, suasana diruang kelas itu sudah sepi semua siswa sudah keluar untuk istirahat. Hanya Ambar, Cici, dan Rara yang sedang berbincang dikelas.
"Semua sudah disiapkan ya?"ucap Cici.
"Iya...kue, telor, tepung, dan kado"ucap Rara.
"Nafiza belum tahu rencana kitakan?"ucap Ambar.
"Harusnya belum, tadi kitakan sengaja cuek ke Nafiza"ucap Cici.
"Temen-temen lain sudah dikasih tahukan?"ucap Rara.
"Sudah"ucap Ambar.
"Berarti pulang sekolah kita kumpul di kelas ya"ucap
Cici.
"Ya"ucap Rara dan Ambar secara bersamaan.
Nafiza sedang duduk sendiri di atap gedung sekolah. Nafiza terlihat sedih karena teman-temannya mengabaikannya. Nafiza tidak tahu kalau teman-temannya sedang menyiapkan kejutan untuknya. Leo berjalan menuju atap gedung, sampai diatas dia melihat Nafiza yang sedang sendirian. Leo coba mendekati Nafiza untuk mengajaknya bicara.
"Nafiza, kok sendirian disini?"ucap Leo.
"Ya, lagi boring"ucap Nafiza.
"Lho temen-temenmu kemana?"ucap Leo.
"Gak tau, mereka pada gak mau ngomong ma aku"
ucap Nafiza.
"Mungkin mereka sedang ada urusan pribadi"ucap Leo.
"Iya ya...Leo sering kesini?"ucap Nafiza.
"Akhir-akhir ini, udara disini sejuk dan semua pemandangan kota terlihat jelas"ucap Leo.
"Ternyata menyenangkan diatas sini, boringku jadi hilang"ucap Nafiza.
"........."(hanya diam dan tersenyum kearah Nafiza)"
ucap Leo.
"Makasih Leo, aku mau kembali ke kelas"ucap Nafiza.
Nafiza kembali ke kelasnya. Leo masih di atap gedung sambil berbaring dilantainya. Karena tidak berkumpul dengan teman-temannya lagi Leo lebih sering menyendiri seperti ini. Leo tidak berani berkumpul dengan Harun, Beni dan Andi. Leo sadar dia sudah tak mampu lagi membayarkan setiap tagihan jajan mereka seperti dulu.
Bel masuk dimulai, semua siswa kembali ke kelas.Pelajaranpun dimulai, setiap mapel silih berganti sesuai jam Mapelnya. Semua siswa belajar di kelas masing-masing. Tak terasa bel tanda pulang sekolah berbunyi, semua siswa meninggalkan kelas.
Zara masih mencatat materi Mapel Bahasa Indonesia untuk Niken. Selama Niken belum kembali sekolah Zara membantunya merangkum setiap materi Mapel. Setelah selesai mencatat Zara keluar kelas. Semua kelas sudah sepi.
Saat Zara sedang berjalan didepan kelas IPA 2 terdengar suara berisik dari kelas itu. Zara penasaran dan coba mengintipnya. Dia melihat Nafiza sedang dilumuri tepung dan dilempari telur oleh teman-temannya. Salah satu temannya membawakan kue untuk Nafiza.
"Nafiza selamat ulang tahun, maaf ya tadi kita mendiamkanmu"ucap Cici Sambil membawa kue.
"Kalian bikin aku kesel tau"ucap Nafiza.
"Maaf, ini semua kejutan untukmu"ucap Rara.
"Ayo potong kuenya, aku lapar"ucap Ambar.
"Oke, makasih ya teman teman"ucap Nafiza.
Nafiza memotong satu bagian kue untuk diberikan pada temannya. Cici malah mengambil kue itu untuk mengoleska ke wajah Nafiza, Rara juga mengambil potongan lain untuk mengoleskan pada wajah Cici, Ambar juga ikut mengambil potongan lain untuk mengoleskan pada wajah Rara. Mereka saling mengoleskan kue kewajah mereka bergantian.
Teman- teman yang lain melempari mereka dengan tepung dan telur. Mereka semua kotor. Setelah itu mereka semua memberikan kado pada Nafiza. Acara selesai mereka semua keluar kelas. Zara yang tadi sedang mengintip dari luar pura-pura sedang duduk dikursi depan kelas IPA 2.
Setelah mereka pergi Zara memasuki kelas IPA 2. "Ya ampun sayang sekali tepung, telur dan kue ini, padahal ini kan makanan kenapa jadi begini"ucap Zara.
"Aku saja sering tidak makan ini malah dibuang-buang"ucap Zara.
Zara sedih melihat itu."Kue nya masih ada yang sisa kok gak dibawa ya,sayang sekali"ucap Zara.
Zara memungut kue yang tersisa dilantai. Untungnya masih berada diwadahnya walaupun bentuknya sudah hancur sebagian. Zara membersihkan kelas itu. Setelah selesai Zara pulang.
Zara berjalan menuju tempat biasa bertemu Leo. Leo sudah menunggunya dari tadi. Leo bertanya pada Zara karena terlambat datang. Zara menjelaskan bahwa tadi bersih-bersih dikelas dulu.
Merekapun berjalan untuk kembali ke kosan. Sampai di kosan mereka berganti pakaian. Zara mengajak Leo makan kue yang tadi diambil Zara.
"Leo makan dulu? ucap Zara sambil membuka plastik yang ada kue didalamnya.
"Apa itu Zara?"tanya Leo.
"Kue ulang tahun"ucap Zara.
"Dapat dari mana?"tanya Leo.
"Tadi teman ulang tahun"ucap Zara tidak cerita kebenarannya.
"Oo..."ucap Leo.
"Ayo dimakan Leo"ucap Zara.
"............"Leo hanya diam saja.
"Kenapa Leo?"tanya Zara.
"Gak papa"ucap Leo.
Mereka memakan kue itu, sebenarnya Leo tidak menyukai kue ulang tahun karena terlalu banyak krim dan terlalu manis. Tapi karena perutnya lapar Leo tetap memakan kue itu. Selesai makan Leo dan Zara pergi keluar mencari pekerjaan lagi. Mereka mencari rute yang berbeda agar menemukan tempat baru. Berharap ditempat baru mereka bisa mendapatkan pekerjaan.
Hari mulai sore Leo dan Zara sudah lelah berjalan mereka memutuskan untuk pulang. Besok mereka akan berusaha lagi. Sampai di kosan mereka mandi dan berganti pakaian. Leo dan Zara memakan sisa kue tadi siang untuk makan malam mereka. Selesai makan mereka belajar dan mengerjakan PR.
Zara terlihat murung saat sedang belajar melihat itu Leo berusaha menanyakan pada Zara.
"Zara kenapa?"ucap Leo.
"Aku belum bisa beli bahan untuk praktek Fisika"ucap Zara.
"Gak usah dipikirkan terus, nanti aku akan cari cara untuk itu"ucap Leo.
"Tapikan kita belum dapat kerja, bagaimana kita membelinya"ucap Zara.
"Sekarang kita tidur, besok kita cari penyelesaiannya ok"ucap Leo.
"Ya Leo"ucap Zara.
Mereka akhirnya memutuskan untuk tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 481 Episodes
Comments
Suzieqaisara Nazarudin
Mama nya Leo emang gak ada inisiatif gitu ya nemuin anak mantu nya utk bertanya kabar apa gimana,lepas tangan gitu aja,kalau aku jadi mama nya aku gak bisa tenang selagi gak liat keadaan anak diluar sana..
2022-07-14
0
Ramadhani Kania
ortunya Leo tega bnr y....
2022-06-26
0
Devi Handayani
bagus nihh... tegar berpendirian dan berusaha di mandiri di kaki sendiri😌😌
2022-02-11
0