Leo terus berjalan tanpa berkata apapun. Zara membuntuti Leo dari belakang. Mereka terus berjalan tanpa tujuan.Zara sudah mulai kelelahan tetapi Leo tetap berjalan.
"Leo kita mau kemana dari tadi terus berjalan sudah 2 jam"tanya Zara.
"............"Leo tetap diam.
"Leo" ucap Zara memanggil Leo dengan keras.
"Kita harus mencari kosan untuk tinggal Zara"ucap Leo.
"Oh..., kalau begitu ayo kita cari kosannya"ucap Zara.
Mereka terus melanjutkan perjalanan
mencari kosan yang diinginkan. Mereka pergi dari satu tempat ketempat lain memilih-milih kosan yang cocok.
Akhirnya Leo mendapatkan kosan yang diinginkan. Kosan itu perbulannya 2 juta. Termasuk kosan yang bagus karena sudah ada kasur, lemari, alat mandi dan AC. Leo langsung membayar tanpa berpikir lagi.
Selama ini Leo hanya memakai uang tanpa tau cara mengaturnya. Leo hanya membayar apapun yang ingin dia beli dengan kartu kreditnya. Dia bahkan tidak tahu berapa pengeluarannya setiap hari. Selama kartu kredit itu bisa digunakan Leo akan memakai sesukanya. Pemilik kosan memberi Leo kuncinya.
Leo dan Zara masuk ke kosan mereka. Leo membantu Zara membersihkan kosannya. Ini pertama kali Leo bersih-bersih rumah.
Dirumahnya Leo tak pernah sekalipun menyentuh alat pembersih apalagi harus membersihkan rumah. Leo terlihat kaku saat membersihkan kosannya. Setelah mereka selesai membersihkan kosan mereka menata baju kedalam lemari.
Zara mandi lebih dulu lalu istirahat diranjang. Leo gantian mandi setelah Zara. Zara baru menyadari perutnya sangat lapar.Zara memegangi perutnya sambil berbaring di ranjang menunggu Leo selesai mandi. Saat Leo keluar dari kamar mandi dia melihat Zara yang memegangi perutnya.
"Zara kenapa kamu memegangi perutmu?"tanya Leo
"Aku...lapar Leo"jawab Zara (suaranya lemas dan malu-malu)
"Oya dari tadi siang kita belum makan ya"ucap Leo.
"Apa kamu punya uang buat beli makanan Leo?" tanya Zara.
"Astaga, aku lupa harus menyisakan uang untuk makan ya?"ucap Leo sambil menepuk dahinya dengan tangannya.
"Jadi uangnya habis semua?"tanya Zara.
"Iya, tadi semua uangnya aku bayarkan untuk sewa kosan"jawab Leo.
"Berarti kita akan tidur dengan perut lapar malam ini"ucap Zara kecewa.
"Maaf Zara, aku belum pernah mengatur uang"ucap Leo.
"Yasudah, aku mau minum banyak biar gak lapar"ucap Zara mengambil gelas untuk minum air.
"Tunggu Zara,aku baru ingat tadi mamaku bawakan kita bekal ya"ucap Leo.
Leo membuka ransel miliknya dan tangannya
mengeluarkan bekal itu.
"Wah ini roti dan kue basah"ucap Zara.
Zara membuka kotak bekal itu dengan wajah yang ceria.
Mereka memakan bekal dari ibu Vivi dengan lahap. Hari ini hari yang cukup melelahkan untuk Leo dan Zara. Setelah makan mereka membagi tempat tidur mereka. Karena ranjangnya kecil Leo memutuskan tidur dibawah dengan bantal, selimut dan guling. Zara tidur di ranjang tanpa bantal, guling dan selimut. Itu keputusan yang mereka sepakati.
Bunyi alarm terdengar kencang (kring...kring...kring...) Zara langsung terbangun. Hari ini hari pertama mereka kembali sekolah. Zara langsung mandi, setelah selesai mandi dan memakai seragam, Zara membangunkan Leo.
"Leo bangun...bangun..."ucap Zara.
"Apa sih Ma, masih ngantuk nih"ucap Leo kembali tidur.
"Leo bangun nanti terlambat ke sekolah"
ucap Zara sambil menepuk punggung Leo.
"Sekolah, eh...ini dimana? Oya aku lupa kirain masih dirumah"ucap Leo.
Leo lupa kalau dia sudah tidak tinggal dirumahnya. Leo bangung dan berdiri menuju toilet.
"Ayo buruan mandi, jangan lama-lama nanti kesiangan"ucap Zara dengan tegas.
"Iya"ucap Leo.
Leo merasa Zara lebih cerewet dari mamanya saat menyuruhnya kesekolah. Leo mandi ditoilet,Zara terus saja mengetuk pintu agar Leo cepat-cepat mandinya. Zara takut kesiangan karena ini hari pertama mereka kembali sekolah. Di hari pertama biasanya ada upacara dan sambutan dari kepala sekolah dan beberapa guru. Zara tidak ingin dihukum karena terlambat. Leo selesai mandi dan memakai seragam. Zara duduk menunggu Leo selesai membereskan tasnya.
"Zara kenapa kamu kok diam aja?"tanya Leo
"Leo hari ini kita gak sarapan"ucap Zara dengan wajah yang murung.
"Oya gak papa, kamu gimana?"tanya Leo yang menanyakan kondisi Zara.
"Aku masih bisa menahan lapar"jawab Zara
"Ayo berangkat"ucap Leo.
"Ya"ucap Zara.
Mereka berangkat ke sekolah dengan perut yang lapar. Leo dan Zara terus berjalan.Perjalanan dari kosan ke sekolah sekitar 45 menit untuk berjalan kaki.Mereka baru berjalan selama 25 menit tapi Zara sudah lemas mungkin karena tidak sarapan. Leo ingin mengajak Zara naik bus tapi Leo tidak punya uang. Mau tak mau mereka terus berjalan.
Saat hampir dekat dengan sekolah mereka memutuskan untuk berpisah agar tidak ada yang mencurigai mereka. Untung mereka sampai tepat waktu.Mereka menuju kelas masing-masing. Zara masuk ke kelas IPA 1 dan Leo masuk ke kelas IPS 1. Saat masuk ke kelas teman-teman Zara sudah ramai. Mereka menceritakan semua hal yang mereka lakukan selama liburan. Zara duduk satu meja dengan Niken. Tapi hari ini Niken masih izin sekolah karena pulang kampung.
Suara Bel berbunyi semua siswa ke halaman sekolah untuk upacara. Mereka berkumpul dan berdiri. Upacara dimulai,Kepala sekolah dan guru memberi sambutan. Setelah upacara selesai semua siswa kembali kekelas mereka masing-masing. Jam pelajaran berbunyi semua siswa mulai belajar dengan guru bidang study sesuai jadwal dikelas mereka masing-masing.
Dikelas IPA 1 sedang berlangsung pelajaran biologi. Guru memberikan kuis pada siswa. Zara selalu menjawab semua kuis yang diberikan guru. Zara termasuk siswa yang berprestasi dikelasnya. Berbeda dengan Zara, Leo masuk dalam katagori siswa dengan nilai yang pas-pasan. Mungkin karena Leo malas belajar dan lebih sering bermain bersama teman-temannya.
Bel istirahat berbunyi,semua siswa meninggalkan kelas kecuali Zara. Teman-teman Zara mengajak jajan di kantin tapi Zara tidak ikut karena tidak memiliki uang. Zara hanya tiduran dikelas sambil memegang perutnya yang lapar. Zara teringat pada ibunya,biasanya sebelum berangkat sekolah Zara sarapan bersama keluarganya makan masakan ibunya. Tapi sekarang Zara hanya bisa menahan lapar.
Leo keluar kelasnya,dia bertemu Harun, Beni, dan Andi. Mereka mengajak Leo jajan bareng. Tapi Leo menolak ajakan mereka. Dan pura-pura sedang tidak enak badan. Leo menghindari temannya itu. Jikalau Leo ikut dia tak akan bisa membayarkan jajan teman-temannya seperti dulu. Leo pergi menuju taman sekolah dan duduk dibawah pohon. Leo bersandar dipohon itu. Perutnya yang lapar membuatnya agak lemas.Leo memegang perutnya dan mengingat masa-masa yang telah berlalu. Leo ingat betul hampir setiap hari ibunya memasakkan makanan untuk sarapan tapi Leo tidak pernah mau sarapan dirumah. Leo memilih sarapan bareng temen-temennya dicafe atau dikantin sekolah. Seandainya waktu bisa diulang mungkin Leo akan sarapan dan makan makanan yang disajikan ibunya. Bukannya malah membuat ibunya sedih karena menolak sarapan dirumah padahal ibunya sudah capek-capek memasak.
Bel masuk berbunyi semua siswa kembali kekelas. Berbagai mata pelajaran silih berganti sesuai jadwal. Tak terasa waktu menunjukkan pukul 1. Sudah waktunya semua siswa pulang. Leo dan Zara bertemu ditempat yang sudah dijanjikan. mereka berjalan kembali menuju kosan. Setelah sampai dikosan mereka berganti pakaian dan membicarakan hal yang akan mereka kerjakan hari ini.
"Zara kamu lapar?"tanya Leo
"Iya"jawab Zara dengar suara pelan.
"Aku akan coba mencari pekerjaan"ucap Leo penuh semangat.
"Aku juga akan mencari pekerjaan juga"ucap Zara.
"Baik kita berangkat sekarang"ucap Leo sambil berjalan bersama Zara.
"Oke"ucap Zara.
Mereka keluar dari kosan dan berjalan mengelilingi jalan menghampiri setiap tempat menawarkan jasa dan tenaga berharap akan mendapatkan pekerjaan. Leo dan Zara berpencar,Leo kearah kanan, Zara kearah kiri. Saat sedang berjalan perut Zara semakin lapar. Zara berpikir ingin pulang kerumah sekedar makan. Zara langsung buru-buru menuju rumahnya. Saat baru didepan pagar rumah Zara melihat ibunya sedang ditagih hutang.
"Bu Sari kapan bayar,sudah 3 bulan belum bayar-bayar"tanya Bu Tina.
"Bu Tina maaf saya belum punya uangnya"jawab Ibu Sari mendudukkan kepala
"Dari kemarin alasannya itu terus,
sayakan juga lagi butuh uangnya"ucap Ibu Tina bicara dengan nada tinggi.
"Nanti kalau saya punya uang pasti segera bayar Bu Tina"ucap Ibu Sari.
Ibu Sari tidak tahu harus cari alasan apa lagi. Suaminya belum gajian. Dan dia tidak pegang uang. Ibu Sari terpaksa pinjam uang pada Ibu Tina untuk biaya kuliah Yusuf anak pertamanya.
"Aduh alasannya itu terus,sampai saya capek nagihnya"ucap Ibu Tina
"Maaf Bu"ucap Ibu Sari.
"Pokoknya klau sampai akhir minggu gak bayar nanti saya denda lho"ucap Ibu Tina mengancam.
"Iya Bu"ucap Ibu Sari.
Melihat ibunya sedang ada masalah Zara tidak berani minta makan pada ibunya. Zara takut nanti malah menambah pikiran ibunya. Zara tidak jadi kerumah ibunya, dia kembali kekosan karena belum juga kunjung dapat pekerjaan. Sampai dikosan Zara minum air putih yang banyak untuk menahan laparnya.
Leo masih menelusuri jalan padahal hari sudah mulai malam. Leo hampir putus asa. Sampai sekarang belum kunjung dapat pekerjaan. Dia bingung bagaimana hari ini dia dan Zara bisa makan. Leo kelelahan dan duduk dikursi pinggir jalan. Saat dia sedang duduk ada sepasang muda mudi sedang berbincang.
Cowok :"Yang ini nasi bungkus
pesananmu"
Cewek :"Beli dimana?"
Cowok :"Itu diwarung xx"
Cewek :"Kok beli disitu sih rasanya kan
gak enak"
Cowok :"Terus gimana dong terlanjur
beli"
Cewek :"Buat kamu aja"
Cowok :"Kamu kan tahu aku gak suka
udang"
Cewek :"Aku juga gak mau,buang aja
ketempat sampah biar dimakan
kucing"
Cowok :"Ya"
Pemuda itu membuang nasi bungkusnya ketempat sampah. Lalu dia dan pacarnya pergi. Melihat nasi bungkus yang dibuang itu Leo berpikir untuk mengambilnya. Leo mencari cari nasi bungkus itu didalam tempat sampah. Akhirnya leo menemukan dan mengambilnya.
"Lumayan masih utuh dalamnya,masih bisa dimakan"ucap Leo.
Leo memikirkan Zara yang dari pagi belum makan. Leo bergegas pulang membawa nasi bungkus itu. Leo sampai dikosan. Leo melihat Zara yang berbaring diranjang. Leo mandi dan ganti baju. Leo memanggil Zara untuk makan.
"Zara apa kamu sudah makan?"tanya Leo
"Belum"ucap Zara lemas
"Aku bawa nasi bungkus, apa kamu mau makan?"
"Beneran?ucap Zara dengan wajah ceria.
"Iya, nih" ucap Leo mengambil nasi bungkus memberikan pada Zara.
"Makasih Leo, tapi kamu dapat uang dari mana buat beli nasi bungkus ini, kamu sudah dapat pekerjaan?"
ucap Zara.
"Belum, tadi aku diberi nasi bungkus sama orang"ucap Leo tidak tega memberitahu kalau nasi bungkus itu dipungut dari tempat sampah.
"Yasudah, ayo makan bersama Leo"ucap Zara sambil membuka nasi bungkus itu.
"Zara kenapa, apa tidak suka dengan lauknya?"tanya Leo.
"Gak kok, ayo makan aku lapar"jawab Zara.
Sebenarnya Zara alergi udang tapi karena lapar Zara tetap memakannya. Setelah selesai makan Zara mengajak Leo belajar dan mengerjakan PR. Leo yang malas mengerjakan PR dan belajar kini mau tidak mau mengikuti kemauan Zara. Zara mengajari Leo PR nya. Walaupun Zara beda jurusan dengan Leo tapi Zara pintar jadi dia dapat memahami semua pelajaran Leo.
"Zara ini gimana jawabannya aku bingung?"tanya Leo.
"Tadi Leo sudah baca materinya belum?"tanya Zara balik.
"Memang harus ya baca materinya tulisannya panjang banget bosen liatnya juga"ucap Leo membolak balik bukunya.
"Biasanya jawabannya ada dimaterinya"ucap Zara.
"Oke aku baca dulu bla...bla...bla...
(Leo membaca semua materinya),Eh iya ada dimateri ya jawabannya tinggal mindahin,gampang ternyata,makasih Zara"
"Ya, kalau ada yang belum mengerti nanti tanya padaku"ucap Zara.
"Iya"ucap Leo.
Leo mengerjakan semua PR nya, dia juga belajar semua pelajaran besok. Zara membantunya belajar terutama matematika,Leo sangat kesulitan. Leo merasa mengasyikkan klau belajar bersama seperti ini. Dia jadi semangat belajar padahal sebelumnya dia gak pernah belajar. Dan malah keluyuran tiap malam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 481 Episodes
Comments
aisya_
kejam. amat ngambil nasi. di tong sampah
2023-06-01
0
Sukis Moyo
nyesek thor
2022-09-10
0
Suzieqaisara Nazarudin
Kasian pasutri ini mah,kenapa gak dikasih motor aja sih,udah uang nya juga cuma diberi pas pasan lagi ,tega banget..😓
2022-07-14
0