Pagi hari di kediaman keluarga Anton. Leo, ayah dan ibunya sedang sarapan pagi. Terdengar suara berisik dari luar. Pak Anton memanggil pelayan dan bertanya "Bi ada keributan apa di luar?" tanya Pak Anton.
Pelayan menjawab, "Ada seorang bapak, ibu dan anak perempuan yang sedang mencari Tuan muda," ucap pelayan itu.
Pak Anton menyuruh pelayan mempersilahkan masuk keluarga itu. Pelayan keluar untuk menjemput keluarga itu menuju ke ruang tamu.
Setelah sarapan keluarga Agra menuju ruang tamu menemui keluarga itu.
"Selamat pagi Pak," sapa Pak Anton.
"Ya, selamat pagi," sahut Pak Iwan.
Saat melihat wajah Leo, Pak Iwan tidak bisa menahan amarahnya lagi.
"Kamu Leo ya?" tanya Pak Iwan.
"Iya saya Leo pak," jawab Leo.
Pak Iwan langsung mendekat ke arah Leo dan langsung mengepalkan tinjunya mengarah pada Leo.
Dug dug!
Bunyi pukulan tinju Iwan mengenai wajah Leo.
"Dasar bocah berengsek!" ucap Pak Iwan.
"Sabar pak, saya tahu anda pasti sangat marah," ucap Pak Anton.
"Ya, memang saya pasti sangat marah anak gadis saya dinjak-injak kehormatannya," ucap Pak Iwan.
"Maafkan saya pak," ucap Leo pada Pak Iwan.
Tapi Pak Iwan hanya diam dan melotot ke arah Leo seakan tak sanggup memberikan maaf.
"Saya tahu perasaan bapak," ucap Pak Anton mencoba mencairkan suasana.
"Pak sabar dulu," ucap Ibu Sari sambil meraih lengan suaminya.
"Saya minta maaf, malam itu saya tidak sengaja," ucap Leo.
Mendengar kata-kata Leo, Pak Iwan kembali emosi. Pak Iwan meraih leher Leo dan mencoba mencekiknya. Untung semua orang yang ada di sana melerainya.
"Cukup Pak! kita bisa selesaikan dengan baik-baik," ucap Pak Anton.
"Sabar pak, istigfar," ucap Ibu Sari.
"Pak jangan, Zara minta maaf," ucap Zara.
"Pak saya mohon maaf, anak saya Zara akan bertanggungjawab atas kesalahannya," ucap Pak Anton.
"Sabar Pak Iwan, maafkan anak kami," ucap Ibu Vivi.
Emosi Pak Iwan mereda, tangannya mulai terlepas dari leher Leo.
"Pertama-tama mari kita duduk kembali," ucap Pak Anton. Semua orang akhirnya duduk di sofa ruang tamu.
Pak Anton memperkenalkan anggota keluarganya. Begitu pula Pak Iwan juga memperkenalkan anggota keluarganya. Mereka mulai membahas permasalahan yang terjadi. Leo dan Zara hanya diam mendengarkan. Banyak hal yang dibicarakan kedua keluarga itu, mengenai kejadian malam itu, sekolah dan pernikahan.
"Bagaimana Pak? Leo dan Zara kan masih sekolah, pernikahan ini sebaiknya hanya dihadiri keluarga inti untuk meminimalisir orang luar tahu," ucap Pak Anton.
Pak Iwan berpikir keras. "Baik saya setuju,tapi begitu mereka lulus pernikahan ini harus diresmikan dan diumumkan secara luas," ucap Pak Iwan.
"Ya, biar bagaimanapun pihak sekolah jangan sampai tahu, ini menyangkut sekolah Leo dan Zara, jangan sampai masa depan mereka hancur," ucap Pak Anton.
"Iya," ucap Pak Iwan
"Berarti 3 hari lagi acara pernikahan akan diadakan dikediaman saya, bapak dan keluarga tinggal menghadiri saja," ucap Pak Anton.
Setelah perbincangan panjang akhirnya mereka sepakat. Pak Anton dan Ibu Vivi meminta maaf lagi atas kesalahan anaknya. Supir pribadi Pak Anton mengantarkan keluarga Zara pulang kerumah.
***
Zara sedang berdiam diri di kamarnya,
Ibu Sari menghampirinya dan berbicara padanya.
"Apa yang Zara pikirkan?" tanya Ibu Sari.
"Ibu apa nanti setelah menikah Zara masih bisa sekolah?" tanya Zara.
"Tenang saja, kata Pak Anton kamu dan Zara masih bisa sekolah asalkan kalian merahasiakan pernikahan ini sementara waktu," ucap Ibu Sari.
"Zara masih ingin sekolah dan mengejar cita-cita," ucap Zara.
"Iya nak,"ucap Ibunya sambil memeluk Zara.
"Ibu klau nanti Zara sudah menikah, apa Zara masih boleh tinggal bersama bapak dan ibu?" tanya Zara.
"Ketika kamu sudah menikah kamu harus ikut suamimu kemanapun dia tinggal, dan mendampinginya dalam suka dan duka," ucap Ibu Sari menjelaskan pada Zara.
Persiapan pernikahan diatur dan disiapkan oleh keluarga Zara. Walaupun hanya dihadiri keluarga inti tapi keluarga Pak Anton mempersiapkan semuanya dengan sungguh-sungguh. Leo dan Zara hanya diam di kamar mereka. Banyak hal yang terlintas dipikiran mereka. Berbagai pertanyaan dan penyesalan selalu hadir dalam pikiran mereka. Semua terasa begitu cepat untuk mereka lalui diusia mereka yang baru menginjak 17 tahun. Sekalipun Leo suka mabuk-mabuk, kelayapan sampai larut malam dan dianggap nakal tapi soal asmara dia sama sekali tidak berpengalaman. Walaupun ada seorang gadis yang Leo sukai di sekolah tapi dia jarang berani mendekatinya. Leo hanya memandang dari kejauhan. Nafiza adalah gadis yang disukai Leo, tapi Leo tidak berani mendekatinya. Dia selalu sibuk bermain dengan keempat temannya. Hampir setiap hari Leo menghabiskan waktu bersama teman-temannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 481 Episodes
Comments
pipi gemoy
pak Anton noh 👍🌹
2023-01-25
0
Novia Eryani
tlong di perbaiki thor
2022-07-19
0
Ramadhani Kania
maaf typo y thor...🙏mohon lbh teliti nma2 tokohnya kebolak balik....🙏🙏
2022-06-25
0