"Khey ... tungguin gue ...." Teriakan Rhea menggema di seluruh koridor sekolah yang menuju ke kelas mereka yaitu kelas 12 IPA 3.
Gadis bername tag Khayyara namun biasa dipanggil dengan Khey itu menghentikan langkahnya kemudian menoleh kebelakang setelah mendengar suara cempreng yang tak asing pada gendang telinganya.
"Alya mana??" Khey bertanya saat melihat Rhea hanya sendiri sedang berlari kecil menuju ke arahnya.
"Tau tu anak ... ngilang gitu aja kek jailangkung, datang gak diundang pulang gak diantar ...." sahut Rhea kesal setelah dirinya berhasil mensejajarkan dirinya dengan Khey.
Kedua gadis itu pun melangkahkan kaki kembali untuk menuju toilet, hendak mengganti seragam olahraga dengan seragam sekolah. Mereka baru saja selesai dari mata pelajaran olahraga yang tadi dilaksanakan di lapangan basket, karena bapak guru mapel olah raga itu memberikan materi tentang bola basket lalu meminta para murid untuk mempraktekkannya.
"Emang elo tadi gak barengan sama Alya Rhe??" Khey bertanya pada sahabat cablaknya tersebut karena seingatnya Alya masih berada di lapangan basket saat dirinya cabut dari sana.
"Enggak. Orang pas gue selesai giliran masukin bola ke ring dia nya udah enggak ada. Kirain gue ... dia juga pergi ninggalin gue sama kek elo." Rhea memberengut kesal karena merasa kedua sahabatnya ini gak punya hati ninggalin dirinya lebih dulu.
Khey tersenyum canggung.
"Sorry Rhe ... gue lagi ada tamu, rasanya gak nyaman banget. Baru dua hari ini, biasanya lagi banyak - banyaknya takut tembus. Makanya gue pergi duluan. Lagian pas gue pergi Alya juga masih di sana, masih selonjoran dekat Pak Burhan yang sibuk ngasih nilai. Malahan dianya deket - deket Pak Burhan sambil ngintip nilai deh ...." Khey menjelaskan alasannya meninggalkan kedua sahabatnya lebih dulu sambil mengingat Alya yang memang duduk di dekat Pak Burhan, berkali - kali Alya melongok pada clipboard yang mencantumkan nilai para muridnya.
"Oh ... gitu. Cepetan kalo gitu daripada risih. Gak usah peduli sama Alya. Udah gede jugak, palingan bisa jaga diri sendiri tu bocah." Rhea menarik pergelangan tangan Khey agar mempercepat langkah kakinya untuk menuju toilet.
"Eh ... elo udah bawa pembalut cadangan kan?" Rhea menoleh dan bertanya pada Khey saat mereka akan memasuki bilik toilet masing - masing.
"Udah ... udah gue siapin kok. Ini ...." Khey mengacungkan pouch berwarna maroon yang digunakan olehnya untuk menyimpan pembalut juga CD cadangannnya. Karena dirinya selalu mengantisipasi hal yang tak terduga saat mode tamu bulanannya datang. Maklum Khey sering mengalami datang bulan yang banyak, tak jarang juga tembus.
Kedua gadis yang merupakan sahabat baik itupun memasuki bilik kamar mandi pada toilet khusus untuk cewek.
"Khey ... belom selesai lo?!" teriak Rhea dari balik pintu bilik toilet Khey yang masih tertutup rapat.
Tidak ada sahutan dari balik pintu toilet.
Kembali Rhea berteriak lebih keras memanggil nama sahabatnya.
Ceklek.
"Gak usah teriak napa ... kek tarzan aja lo" ucap Khey setelah membuka pintu toilet dan keluar dari sana.
"Habisnya elo dipanggil diem aja gak nyahut. Lagian cantik kek model gini dibilang tarzan. Jane Khey ... Jane ...." Rhea cemberut.
"Tetep aja sehabitat ... Jane kan ceweknya tarzan. Pasti samalah ...." Khey terkekeh geli.
"Ck ...sobat laknat lo Khey."
"Kantin dulu ya Rhe?!"
"Lo laper, gak sarapan tadi?" Rhea heran karena ini baru aja selesai jam pertama, mosok sahabat cantiknya ini sudah kelaparan.
Khey menggeleng. "Gue mau nyari teh anget buat ngilangin rasa mual gue."
Khayyara memang selalu mengalami mual dan pengen muntah seperti orang baru hamil muda jika dirinya berada di masa datang bulannya. Dan itu membuatnya sedikit tersiksa. Belum lagi jika dirinya memakan makanan pedas saat akan datang bulan membuat perutnya sakit tak tertahankan hingga dirinya harus membolos dari sekolahnya.
"Okelah ... ayok!!" Rhea mengiyakan ajakan Khey sambil menarik pergelangan tangan sahabatnya.
🍓🍓🍓
"Doni......!!!" Khey berseru saat pandangan matanya melihat sosok cowok jangkung yang berjalan menunduk melintasi koridor tak jauh dari dirinya berjalan.
Merasa namanya dipanggil, Doni yang tak lain adalah sang ketua OSIS dan merupakan kekasih Khey itu menghentikan langkahnya seraya menoleh ke arah Khey dan Rhea.
Cowok tampan mostwanted sekolah itu berdiri diam di tempatnya sambil menatap ke arah kedua orang gadis yang sedang berlari kecil ke arahnya. Sebenarnya bukan dua orang yang belari ke arahnya, melainkan hanya satu yaitu Khey yang sedang berlari kecil menuju ke arahnya sedangkan Rhea hanya berjalan lambat mengikuti sahabatnya yang tersenyum kegirangan menuju kekasihnya berdiri.
"Lo gak ada kelas?" tanya Doni pada Khey setelah gadis yang berstatus pacarnya itu sudah berdiri tepat di depannya.
"Baru selesai olahraga ... elo?" tanya Khey balik setelah memberikan jawaban para kekasihnya tersebut.
"Ada ...tapi gue mau ke sekertariat OSIS, ada rapat" ucap cowok jangkung itu menjelaskan.
"Oh" Khey ber oh oh ria tak lupa dengan senyum dan mata berbinar senang karena pagi - pagi sudah dipertemukan dengan pangeran tampan kekasihnya.
Padahal Doni yang diklaim Khayyara sebagai kekasihnya itu hanya menatapnya datar tanpa senyum sedikitpun.
"Udah sana masuk kelas, keburu guru mapel berikutnya dateng." Doni seakan mengusir Khey agar cepat berlalu dari hadapannya.
Khey melihat jam pada pergelangan tangan kirinya.
"Masih lima belas menit lagi ... gue mau ke kantin dulu. Ikut yuk ...." Khey.
Doni menggeleng.
"Enggak bisa Khey. Gue harus ke sekertariat, udah ditungguin" Doni menolak ajakan kekasihnya dengan sehalus mungkin, agar tidak membuat gadis itu kesal.
Khey membuang nafas perlahan. Kesal ... sudah pasti. Selalu saja kekasih tampan yang super sibuk itu menolak ajakannya. Bukan hanya kali ini saja Doni menolak ajakan Khey untuk pergi ke kantin, entah berapa kali kekasihnya itu selalu menolak ajakannya.
Semenjak mereka jadian mungkin ... ya sepertinya memang begitu, semenjak Khey menerima pernyataan cinta dari kekasihnya itu, cowok most wanted sekolah itu tidak lagi mengekorinya seperti sebelum mereka jadian.
Khey membalikkan badan lalu meninggalkan Doni dengan kesal. Tidak ada ucapan perpisahan atau sekedar basa basi dari mulut Khey.
Doni menghela nafas pelan, sambil menatap punggung gadis yang pastinya sangat kesal tersebut.
Setelah gadis cantik yang menjadi kekasihnya itu
menghilang di balik tembok kelas, Doni berjalan dengan mempercepat langkahnya menuju kantor sekertariat OSIS.
"Elo ngambek Khey ...?" Rhea bertanya saat melihat wajah sahabatnya itu berubah keruh tak seperti saat menghampiri kekasihnya.
Walaupun Rhea melihat interaksi pasangan kekasih tersebut namun dirinya tidak mendengar pembicaraan antara keduanya karena Rhea memutuskan berhenti mengikuti Khey dan menatap keduanya dari jauh.
Khey mendengus kesal, lalu mengangguk.
"Kesel gue ... Doni selalu saja nolak ajakan gue ke kantin" ucap Khey dengan mengerucutkan bibirnya.
"Dia lagi sibuk kali, banyak urusan yang harus dia tangani. Secara kan dia ketua OSIS. Makanya gak bisa buat nemenin elo ...." Rhea berusaha menenangkan sahabatnya.
"Elo ngebelain Doni, Rhe ...?" Khey menatap horror pada Rhea.
Glek.
"Gak gitu Khey ... bukan maksud gue belain Doni. Mungkin aja dia beneran sibuk ...." Rhea mengibaskan kedua telapak tangan di depan dadanya.
"Biasanya elo selalu nyalahin Doni ... kenapa elo sekarang jadi belain dia. Elo temen gue bukan sih ..." wajah Khey tertekuk semakin kesal.
Rhea menggaruk pelipisnya bingung, sepertinya dia salah ngomong.
Tak lama kemudian Rhea membuang nafas panjang, maksud hati mau menenangkan sahabatnya yang seperti sedang emosi malah dirinya yang jadi emosi sekarang.
"Tenang Rhe ... sabar ...."gumam Rhea pelan sambil mengelus dada. Mungkin Khey seperti itu karena lagi PMS, batinnya berfikir berusaha menekan emosinya.
"Kalo lo udah gak mau temenan sama gue ngomong!!pergi sono ... elo ikut Doni. Belain aja dia terus ...." Khey berucap dengan kesal dengan melangkahkan kaki lebar meninggalkan Rhea yang terbengong.
😍😍😍😍
My beloved readers, tengyu so much for :
Like 👍🏻
Vote 🔖
Rate ⭐⭐⭐⭐⭐
Komen 💋
Tambahkan favorit ❤
Salam halu dari author yang narsis abishh 💃🏻💃🏻💃🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
Linda Z
Doni taruhan aja kali tuh utk dapatin Khay....
makax setelah jadian jadi cuek bebek.
2022-04-04
2
Rhiedha Nasrowi
hadehh kalo lagi mode begitu emang semua serba salah 😁😁😁
2022-03-27
1
༄༅⃟𝐐•ωαƒєяqυєєη❤💜
si Alya kmn ya,kok ngilang...🤔
ihh Doni mencurigakan,dia kyk menghindar stlh jadian sm Khey...jgn² Khey hny dijadikan taruhan aja 😬😬
2022-02-10
1