MBA 3

"Khey ... tungguin gue ...." Teriakan Rhea menggema di seluruh koridor sekolah yang menuju ke kelas mereka yaitu kelas 12 IPA 3.

Gadis bername tag Khayyara namun biasa dipanggil dengan Khey itu menghentikan langkahnya kemudian menoleh kebelakang setelah mendengar suara cempreng yang tak asing pada gendang telinganya.

"Alya mana??" Khey bertanya saat melihat Rhea hanya sendiri sedang berlari kecil menuju ke arahnya.

"Tau tu anak ... ngilang gitu aja kek jailangkung, datang gak diundang pulang gak diantar ...." sahut Rhea kesal setelah dirinya berhasil mensejajarkan dirinya dengan Khey.

Kedua gadis itu pun melangkahkan kaki kembali untuk menuju toilet, hendak mengganti seragam olahraga dengan seragam sekolah. Mereka baru saja selesai dari mata pelajaran olahraga yang tadi dilaksanakan di lapangan basket, karena bapak guru mapel olah raga itu memberikan materi tentang bola basket lalu meminta para murid untuk mempraktekkannya.

"Emang elo tadi gak barengan sama Alya Rhe??" Khey bertanya pada sahabat cablaknya tersebut karena seingatnya Alya masih berada di lapangan basket saat dirinya cabut dari sana.

"Enggak. Orang pas gue selesai giliran masukin bola ke ring dia nya udah enggak ada. Kirain gue ... dia juga pergi ninggalin gue sama kek elo." Rhea memberengut kesal karena merasa kedua sahabatnya ini gak punya hati ninggalin dirinya lebih dulu.

Khey tersenyum canggung.

"Sorry Rhe ... gue lagi ada tamu, rasanya gak nyaman banget. Baru dua hari ini, biasanya lagi banyak - banyaknya takut tembus. Makanya gue pergi duluan. Lagian pas gue pergi Alya juga masih di sana, masih selonjoran dekat Pak Burhan yang sibuk ngasih nilai. Malahan dianya deket - deket Pak Burhan sambil ngintip nilai deh ...." Khey menjelaskan alasannya meninggalkan kedua sahabatnya lebih dulu sambil mengingat Alya yang memang duduk di dekat Pak Burhan, berkali - kali Alya melongok pada clipboard yang mencantumkan nilai para muridnya.

"Oh ... gitu. Cepetan kalo gitu daripada risih. Gak usah peduli sama Alya. Udah gede jugak, palingan bisa jaga diri sendiri tu bocah." Rhea menarik pergelangan tangan Khey agar mempercepat langkah kakinya untuk menuju toilet.

"Eh ... elo udah bawa pembalut cadangan kan?" Rhea menoleh dan bertanya pada Khey saat mereka akan memasuki bilik toilet masing - masing.

"Udah ... udah gue siapin kok. Ini ...." Khey mengacungkan pouch berwarna maroon yang digunakan olehnya untuk menyimpan pembalut juga CD cadangannnya. Karena dirinya selalu mengantisipasi hal yang tak terduga saat mode tamu bulanannya datang. Maklum Khey sering mengalami datang bulan yang banyak, tak jarang juga tembus.

Kedua gadis yang merupakan sahabat baik itupun memasuki bilik kamar mandi pada toilet khusus untuk cewek.

"Khey ... belom selesai lo?!" teriak Rhea dari balik pintu bilik toilet Khey yang masih tertutup rapat.

Tidak ada sahutan dari balik pintu toilet.

Kembali Rhea berteriak lebih keras memanggil nama sahabatnya.

Ceklek.

"Gak usah teriak napa ... kek tarzan aja lo" ucap Khey setelah membuka pintu toilet dan keluar dari sana.

"Habisnya elo dipanggil diem aja gak nyahut. Lagian cantik kek model gini dibilang tarzan. Jane Khey ... Jane ...." Rhea cemberut.

"Tetep aja sehabitat ... Jane kan ceweknya tarzan. Pasti samalah ...." Khey terkekeh geli.

"Ck ...sobat laknat lo Khey."

"Kantin dulu ya Rhe?!"

"Lo laper, gak sarapan tadi?" Rhea heran karena ini baru aja selesai jam pertama, mosok sahabat cantiknya ini sudah kelaparan.

Khey menggeleng. "Gue mau nyari teh anget buat ngilangin rasa mual gue."

Khayyara memang selalu mengalami mual dan pengen muntah seperti orang baru hamil muda jika dirinya berada di masa datang bulannya. Dan itu membuatnya sedikit tersiksa. Belum lagi jika dirinya memakan makanan pedas saat akan datang bulan membuat perutnya sakit tak tertahankan hingga dirinya harus membolos dari sekolahnya.

"Okelah ... ayok!!" Rhea mengiyakan ajakan Khey sambil menarik pergelangan tangan sahabatnya.

🍓🍓🍓

"Doni......!!!" Khey berseru saat pandangan matanya melihat sosok cowok jangkung yang berjalan menunduk melintasi koridor tak jauh dari dirinya berjalan.

Merasa namanya dipanggil, Doni yang tak lain adalah sang ketua OSIS dan merupakan kekasih Khey itu menghentikan langkahnya seraya menoleh ke arah Khey dan Rhea.

Cowok tampan mostwanted sekolah itu berdiri diam di tempatnya sambil menatap ke arah kedua orang gadis yang sedang berlari kecil ke arahnya. Sebenarnya bukan dua orang yang belari ke arahnya, melainkan hanya satu yaitu Khey yang sedang berlari kecil menuju ke arahnya sedangkan Rhea hanya berjalan lambat mengikuti sahabatnya yang tersenyum kegirangan menuju kekasihnya berdiri.

"Lo gak ada kelas?" tanya Doni pada Khey setelah gadis yang berstatus pacarnya itu sudah berdiri tepat di depannya.

"Baru selesai olahraga ... elo?" tanya Khey balik setelah memberikan jawaban para kekasihnya tersebut.

"Ada ...tapi gue mau ke sekertariat OSIS, ada rapat" ucap cowok jangkung itu menjelaskan.

"Oh" Khey ber oh oh ria tak lupa dengan senyum dan mata berbinar senang karena pagi - pagi sudah dipertemukan dengan pangeran tampan kekasihnya.

Padahal Doni yang diklaim Khayyara sebagai kekasihnya itu hanya menatapnya datar tanpa senyum sedikitpun.

"Udah sana masuk kelas, keburu guru mapel berikutnya dateng." Doni seakan mengusir Khey agar cepat berlalu dari hadapannya.

Khey melihat jam pada pergelangan tangan kirinya.

"Masih lima belas menit lagi ... gue mau ke kantin dulu. Ikut yuk ...." Khey.

Doni menggeleng.

"Enggak bisa Khey. Gue harus ke sekertariat, udah ditungguin" Doni menolak ajakan kekasihnya dengan sehalus mungkin, agar tidak membuat gadis itu kesal.

Khey membuang nafas perlahan. Kesal ... sudah pasti. Selalu saja kekasih tampan yang super sibuk itu menolak ajakannya. Bukan hanya kali ini saja Doni menolak ajakan Khey untuk pergi ke kantin, entah berapa kali kekasihnya itu selalu menolak ajakannya.

Semenjak mereka jadian mungkin ... ya sepertinya memang begitu, semenjak Khey menerima pernyataan cinta dari kekasihnya itu, cowok most wanted sekolah itu tidak lagi mengekorinya seperti sebelum mereka jadian.

Khey membalikkan badan lalu meninggalkan Doni dengan kesal. Tidak ada ucapan perpisahan atau sekedar basa basi dari mulut Khey.

Doni menghela nafas pelan, sambil menatap punggung gadis yang pastinya sangat kesal tersebut.

Setelah gadis cantik yang menjadi kekasihnya itu

menghilang di balik tembok kelas, Doni berjalan dengan mempercepat langkahnya menuju kantor sekertariat OSIS.

"Elo ngambek Khey ...?" Rhea bertanya saat melihat wajah sahabatnya itu berubah keruh tak seperti saat menghampiri kekasihnya.

Walaupun Rhea melihat interaksi pasangan kekasih tersebut namun dirinya tidak mendengar pembicaraan antara keduanya karena Rhea memutuskan berhenti mengikuti Khey dan menatap keduanya dari jauh.

Khey mendengus kesal, lalu mengangguk.

"Kesel gue ... Doni selalu saja nolak ajakan gue ke kantin" ucap Khey dengan mengerucutkan bibirnya.

"Dia lagi sibuk kali, banyak urusan yang harus dia tangani. Secara kan dia ketua OSIS. Makanya gak bisa buat nemenin elo ...." Rhea berusaha menenangkan sahabatnya.

"Elo ngebelain Doni, Rhe ...?" Khey menatap horror pada Rhea.

Glek.

"Gak gitu Khey ... bukan maksud gue belain Doni. Mungkin aja dia beneran sibuk ...." Rhea mengibaskan kedua telapak tangan di depan dadanya.

"Biasanya elo selalu nyalahin Doni ... kenapa elo sekarang jadi belain dia. Elo temen gue bukan sih ..." wajah Khey tertekuk semakin kesal.

Rhea menggaruk pelipisnya bingung, sepertinya dia salah ngomong.

Tak lama kemudian Rhea membuang nafas panjang, maksud hati mau menenangkan sahabatnya yang seperti sedang emosi malah dirinya yang jadi emosi sekarang.

"Tenang Rhe ... sabar ...."gumam Rhea pelan sambil mengelus dada. Mungkin Khey seperti itu karena lagi PMS, batinnya berfikir berusaha menekan emosinya.

"Kalo lo udah gak mau temenan sama gue ngomong!!pergi sono ... elo ikut Doni. Belain aja dia terus ...." Khey berucap dengan kesal dengan melangkahkan kaki lebar meninggalkan Rhea yang terbengong.

😍😍😍😍

My beloved readers, tengyu so much for :

Like 👍🏻

Vote 🔖

Rate ⭐⭐⭐⭐⭐

Komen 💋

Tambahkan favorit ❤

Salam halu dari author yang narsis abishh 💃🏻💃🏻💃🏻

Terpopuler

Comments

Linda Z

Linda Z

Doni taruhan aja kali tuh utk dapatin Khay....
makax setelah jadian jadi cuek bebek.

2022-04-04

2

Rhiedha Nasrowi

Rhiedha Nasrowi

hadehh kalo lagi mode begitu emang semua serba salah 😁😁😁

2022-03-27

1

༄༅⃟𝐐•ωαƒєяqυєєη❤💜

༄༅⃟𝐐•ωαƒєяqυєєη❤💜

si Alya kmn ya,kok ngilang...🤔

ihh Doni mencurigakan,dia kyk menghindar stlh jadian sm Khey...jgn² Khey hny dijadikan taruhan aja 😬😬

2022-02-10

1

lihat semua
Episodes
1 MBA 1
2 MBA 2
3 MBA 3
4 MBA 4
5 MBA 5
6 MBA 6
7 MBA7
8 MBA8
9 MBA9
10 MBA10
11 MBA11
12 MBA12
13 MBA13
14 MBA14
15 MBA15
16 MBA16
17 MBA17
18 MBA18
19 MBA19
20 MBA20
21 MBA21
22 MBA22
23 MBA23
24 MBA24
25 MBA25
26 MBA26
27 MBA27
28 MBA28
29 MBA29
30 MBA30
31 MBA31
32 MBA32
33 MBA33
34 MBA34
35 MBA35
36 MBA36
37 MBA37
38 MBA38
39 MBA39
40 MBA40
41 MBA41
42 MBA42
43 MBA43
44 MBA44
45 MBA45
46 MBA46
47 MBA47
48 MBA48
49 MBA49
50 MBA50
51 MBA51
52 MBA52
53 MBA53
54 MBA54
55 MBA55
56 MBA56
57 MBA57
58 MBA58
59 MBA59
60 MBA60
61 MBA61
62 MBA62
63 MBA63
64 MBA64
65 MBA65
66 MBA66
67 MBA67
68 MBA68
69 MBA69
70 MBA70
71 MBA71
72 MBA72
73 MBA73
74 MBA74
75 MBA75
76 MBA76
77 MBA77
78 MBA78
79 MBA79
80 MBA80
81 MBA81
82 MBA82
83 MBA83
84 MBA84
85 MBA 85
86 MBA86
87 MBA87
88 MBA88
89 MBA89
90 MBA90
91 MBA91
92 MBA92
93 MBA93
94 MBA94
95 MBA95
96 MBA96
97 MBA97
98 MBA98
99 MBA99
100 MBA100
101 MBA101
102 MBA102
103 MBA102 True
104 MBA104
105 MBA105
106 MBA106
107 MBA107
108 MBA108
109 MBA109
110 MBA110
111 MBA111
112 MBA112
113 MBA113
114 MBA114
115 MBA115
116 MBA116
117 MBA117
118 MBA118
119 MBA119
120 MBA120
121 MBA121
122 MBA122
123 MBA123
124 MBA124
125 MBA125
126 MBA126
127 MBA127
128 MBA128
129 MBA129
130 MBA130
131 MBA131
132 MBA132
133 MBA 133
134 MBA134
135 MBA135
136 MBA 136
137 MBA 137
138 MBA 138
139 MBA 139
140 MBA 140
141 MBA 141
142 MBA 142
143 MBA 143
144 MBA 144
145 MBA 145
146 MBA 146
147 MBA 147
148 MBA 148
149 MBA 149
150 MBA 150
151 MBA 151
152 MBA 152
153 MBA 153
154 MBA 154
155 MBA 155
156 MBA 156
157 MBA 157
158 MBA 158
159 MBA 159
160 MBA 160
161 MBA 161
162 MBA 162
163 MBA 163
164 MBA 164
165 MBA 165
166 MBA 166
167 MBA 167
168 MBA 168
169 MBA 169
170 MBA 170
171 MBA 171
172 MBA 172
173 MBA 173
174 MBA 174
175 MBA 175
176 MBA 176
177 MBA 176
178 MBA 177
179 MBA 178
180 MBA 179
181 MBA 180
182 Gadis itu
183 MBA 181
184 MBA 182
185 MBA 183
186 MBA 184
187 MBA 185
188 MBA 186
189 MBA 187
190 MBA 188
191 MBA 189
192 MBA 190
193 MBA 191
194 MBA 192
195 MBA193
196 MBA 194
197 MBA195
198 MBA 196
199 MBA 197
200 MBA 198
201 MBA 199
202 MBA 200
203 MBA 201
204 MBA 202
Episodes

Updated 204 Episodes

1
MBA 1
2
MBA 2
3
MBA 3
4
MBA 4
5
MBA 5
6
MBA 6
7
MBA7
8
MBA8
9
MBA9
10
MBA10
11
MBA11
12
MBA12
13
MBA13
14
MBA14
15
MBA15
16
MBA16
17
MBA17
18
MBA18
19
MBA19
20
MBA20
21
MBA21
22
MBA22
23
MBA23
24
MBA24
25
MBA25
26
MBA26
27
MBA27
28
MBA28
29
MBA29
30
MBA30
31
MBA31
32
MBA32
33
MBA33
34
MBA34
35
MBA35
36
MBA36
37
MBA37
38
MBA38
39
MBA39
40
MBA40
41
MBA41
42
MBA42
43
MBA43
44
MBA44
45
MBA45
46
MBA46
47
MBA47
48
MBA48
49
MBA49
50
MBA50
51
MBA51
52
MBA52
53
MBA53
54
MBA54
55
MBA55
56
MBA56
57
MBA57
58
MBA58
59
MBA59
60
MBA60
61
MBA61
62
MBA62
63
MBA63
64
MBA64
65
MBA65
66
MBA66
67
MBA67
68
MBA68
69
MBA69
70
MBA70
71
MBA71
72
MBA72
73
MBA73
74
MBA74
75
MBA75
76
MBA76
77
MBA77
78
MBA78
79
MBA79
80
MBA80
81
MBA81
82
MBA82
83
MBA83
84
MBA84
85
MBA 85
86
MBA86
87
MBA87
88
MBA88
89
MBA89
90
MBA90
91
MBA91
92
MBA92
93
MBA93
94
MBA94
95
MBA95
96
MBA96
97
MBA97
98
MBA98
99
MBA99
100
MBA100
101
MBA101
102
MBA102
103
MBA102 True
104
MBA104
105
MBA105
106
MBA106
107
MBA107
108
MBA108
109
MBA109
110
MBA110
111
MBA111
112
MBA112
113
MBA113
114
MBA114
115
MBA115
116
MBA116
117
MBA117
118
MBA118
119
MBA119
120
MBA120
121
MBA121
122
MBA122
123
MBA123
124
MBA124
125
MBA125
126
MBA126
127
MBA127
128
MBA128
129
MBA129
130
MBA130
131
MBA131
132
MBA132
133
MBA 133
134
MBA134
135
MBA135
136
MBA 136
137
MBA 137
138
MBA 138
139
MBA 139
140
MBA 140
141
MBA 141
142
MBA 142
143
MBA 143
144
MBA 144
145
MBA 145
146
MBA 146
147
MBA 147
148
MBA 148
149
MBA 149
150
MBA 150
151
MBA 151
152
MBA 152
153
MBA 153
154
MBA 154
155
MBA 155
156
MBA 156
157
MBA 157
158
MBA 158
159
MBA 159
160
MBA 160
161
MBA 161
162
MBA 162
163
MBA 163
164
MBA 164
165
MBA 165
166
MBA 166
167
MBA 167
168
MBA 168
169
MBA 169
170
MBA 170
171
MBA 171
172
MBA 172
173
MBA 173
174
MBA 174
175
MBA 175
176
MBA 176
177
MBA 176
178
MBA 177
179
MBA 178
180
MBA 179
181
MBA 180
182
Gadis itu
183
MBA 181
184
MBA 182
185
MBA 183
186
MBA 184
187
MBA 185
188
MBA 186
189
MBA 187
190
MBA 188
191
MBA 189
192
MBA 190
193
MBA 191
194
MBA 192
195
MBA193
196
MBA 194
197
MBA195
198
MBA 196
199
MBA 197
200
MBA 198
201
MBA 199
202
MBA 200
203
MBA 201
204
MBA 202

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!