Keputusan

"Berapa kali harus saya bilang, Tuan Muda? Saya benar-benar tidak melakukannya."

Untuk kesekian kali, Pandu menolak untuk mengakui hal yang ia rasa tak pernah ia lakukan. Wajahnya sudah tak karuan. Merah padam karena kekesalan pada wanita yang duduk di kursi tunggal tak jauh dari atasannya.

"Apa Pandu benar-benar menodaimu dengan paksa?" Tatapan elang Bima beralih pada perempuan yang terus menangis sesenggukan di pojok ruangan.

"Iya!" angguk wanita itu.

Bima berdiri dari kursinya. Perlahan, langkah kakinya mendekat pada Celine. Seringai licik khas seorang Psiko tiba-tiba bisa Celine lihat di wajah tampan itu. Segera, Celine kembali menundukkan pandangan saat Bima benar-benar sudah berdiri tepat di hadapannya.

"Angkat kepalamu!" perintah Bima tegas.

Kedua tangan Celine mengepal kuat. Setelah pengintaian yang ia lakukan selama ini, wanita itu memperoleh satu fakta penting dari seorang Bima. Pria itu mampu mendeteksi kebohongan seseorang hanya dari tatapan matanya.

Jika ia menolak, maka habislah sudah. Sandiwaranya selesai dan anak buah Madam Chu pasti akan dengan senang hati menangkapnya begitu Bima Dirgantara menendang dia keluar dari ruangan ini.

Usai mengumpulkan sejuta keberanian, akhirnya mata wanita itu menantang tatapan tajam menusuk pria bermata elang di hadapannya. Tak ada lagi jalan untuk mundur. Keselamatan dirinya dan perjuangan teman-temannya bergantung pada situasi saat ini.

"Dia melakukannya. Dia sudah merenggut mahkota saya dengan paksa. Apa perlu kita ke rumah sakit untuk memeriksa? Atau, jika Anda tidak percaya, silahkan cek CCTV di lobi hotel ini!" ujar Celine dengan tatapan mata tak berkedip sama sekali.

Segala gerakan dan gestur tubuhnya sudah ia latih senatural mungkin. Berterima kasihlah dia pada guru seninya semasa SMA karena selalu mendapuk Celine sebagai pemeran utama drama sekolah setiap kali ada acara.

Namun, pria di hadapannya nampak tidak mudah di yakinkan. Wajah Bima mendekat. Mengamati ekspresi dan segala gerakan yang Celine lakukan saat ini.

"Masalahnya, saya juga sangat mengenal anak buah saya, Nona! Hal serendah ini, mustahil untuk Pandu lakukan!"

"Jadi, anda menuduh saya yang berbohong?" Seluruh tubuh Celine bergetar. "Lalu, menurut Anda siapa yang membuat bekas kemerahan ini di tubuh saya? Apa perlu saya tunjukkan semuanya?" Wanita itu berdiri. Bersiap untuk melepaskan kembali pakaian yang sudah membungkus rapi tubuhnya.

"Stop!" Telapak tangan Bima terangkat ke udara dengan tatapan mata yang mengarah ke tempat lain. Wanita di hadapannya benar-benar tidak main-main. Ia sungguh-sungguh ingin melepaskan bajunya di depan tiga pria asing yang baru dia jumpai.

"Anda bilang, anda tidak percaya! Saya hanya ingin membuktikan kalau saya tidak bersalah!"

Bima menghela napas. Di tatapnya Pandu yang duduk di ujung ranjang dengan tatapan yang tak dapat di mengerti sebelum kembali berbalik menatap wajah wanita misterius yang mengaku sudah di nodai oleh Pandu tadi.

"Ambil ini!" Bima menyerahkan kartu akses kamarnya pada Celine. "Beristirahatlah di kamar sebelah! Besok, akan ku temui kau untuk membicarakan lebih lanjut tentang masalah ini!"

Dengan tangan gemetar, Celine menerima kartu akses tersebut dari tangan Bima. Air matanya ia hapus dan dengan langkah gontai ia meninggalkan kamar tersebut.

"Maaf karena sudah melibatkan mu dalam masalah!" gumam Celine dalam hati. Ada rasa kasihan yang ia tujukan pada pria yang nampak begitu putus asa di ujung ranjang sana.

Sampai di kamar Bima, tubuh perempuan itu merosot begitu saja. Seluruh tenaganya habis tak bersisa. Dengan tatapan jijik terhadap diri sendiri di depan cermin, perempuan itu hampir saja memecahkan benda yang memantulkan bayangan dirinya tersebut.

"Kamu benar-benar sudah tidak punya harga diri, Celine!" tudingnya pada objek yang sama persis dengan dirinya di dalam cermin. "Sekarang kau sudah benar-benar resmi menjadi j*Lang! Kau benar-benar sudah melepaskan sesuatu paling berharga milikmu pada lelaki yang tidak kau kenal sama sekali! Benar-benar murahan!"

Kedua bola mata Celine mengerjap. Ia menangis sejadi-jadinya. Mungkin, orang-orang akan berpikir bahwa Celine sudah tidak perawan sejak menjadi pekerja di rumah bordil Madam Chu. Namun, pada kenyataannya, wanita itu masih perawan. Alasan kuat mengapa ia tidak di bunuh oleh Madam Chu adalah karena dirinya sudah di beli dengan harga 10 Miliar rupiah oleh seorang pria misterius dalam pelelangan perawan yang sangat jarang di lakukan Madam Chu. Sebuah permainan langka bagi para lelaki hidung belang demi meningkatkan gengsi di kalangan sesama mereka.

Seharusnya, seminggu setelah Celine kabur, lelaki yang sudah membelinya akan datang dari Myanmar untuk menjemputnya. Celine bisa prediksi bahwa Madam Chu pasti sudah memperoleh masalah besar dengan lelaki itu berkat dirinya.

Dan, disinilah akhir dari keperawanan yang Celine jaga. Wanita itu benar-benar melakukan hubungan suami istri dengan Pandu. Obat yang Pandu beli sudah ia campurkan obat perangsang ketika ia dengan sengaja menabrakkan diri pada pria berlesung pipit tersebut di lobi hotel. Semua itu ia lakukan karena ia tahu bahwa Bima Dirgantara dan kedua anak buahnya bukan jenis orang yang mudah untuk di tipu. Pertaruhan yang cukup besar demi tidak kembali kepada Madam Chu.

Jika kalian bertanya mengapa Celine bisa mencampur obat dengan cepat dan tanpa membuat Pandu curiga, maka jawabannya adalah karena Celine sebelum di jual ayahnya sendiri pada Madam Chu adalah seorang pencopet yang ahli. Kehidupannya sejak kecil memang sudah terbilang menyedihkan. Ia sudah ahli dalam mencuri bahkan ketika usianya baru menginjak umur 6 tahun. Semua itu karena perintah ayah kandungnya sendiri yang tidak pernah puas akan uang. Jika Celine menolak untuk mencuri, maka ibunya yang menderita gangguan mental akan terkena imbasnya.

***

Pandu jatuh terduduk begitu saja setelah ia melihat rekaman CCTV di lobi hotel. Wanita itu memang datang dengan pakaian pelayan yang sama persis dengan pegawai di hotel tersebut. Tak lama setelah Celine mengetuk pintu, Pandu datang dan nampak tiba-tiba sempoyongan dan jatuh di pelukan Celine. Tak berselang lama, Pandu kembali terlihat sadarkan diri dan menarik paksa Celine masuk ke dalam kamarnya.

"Sa-saya benar-benar tidak ingat apapun, Tuan Muda!" ucap Pandu terbata dengan tatapan kosong.

"Buktinya sudah jelas, Pandu! Noda di ranjang kamu juga sudah memperkuat segalanya. Tidak ada jalan lagi untuk kamu mengelak."

Pandu tak mampu berkata apa-apa. Segalanya tiba-tiba terasa kosong.

"Tuan Muda!" Sam masuk sambil membungkukkan badan.

"Bagaimana?" tanya Bima dengan pembawaannya yang tenang.

"Gadis itu benar-benar pegawai di hotel ini. Dia baru masuk bekerja sejak 3 hari yang lalu! Mengenai latar belakangnya, saya masih belum menemukan informasi secara mendetail. Namun, menurut data yang saya dapatkan, Celine masih warga negara Indonesia meski sudah menetap selama 7 tahun di Singapura. Dan, sekitar satu bulan yang lalu, dia tiba-tiba kembali ke Indonesia dalam keadaan terburu-buru dan mencurigakan."

"Baiklah! Ayo temui dia! Kita akan cari tahu apa yang sebenarnya dia inginkan dari kita."

"Baik!" angguk Sam yang bersiap mengikuti langkah Bima dari belakang.

"Berdirilah!" Sam berhenti sejenak ketika menyadari Pandu masih duduk bersimpuh di lantai.

Pandu yang tertegun sedikit tersentak. Susah payah ia berusaha untuk berdiri lalu menyusul Sam dan Bima yang sudah lebih dulu berjalan mendahuluinya.

"Katakan! Apa maumu?" tanya Bima to the point. Cara duduknya terkesan santai. Dengan satu kaki yang ia letakkan di atas kaki yang satunya dalam posisi menyilang. Tangan kirinya menopang dagu dengan siku yang bersandar di sandaran sofa. Mata tajamnya menatap Celine seperti sedang mencari tahu sesuatu.

"Saya mau dia menikahi saya!" tunjuk Celine pada pria berlesung pipit yang berdiri di belakang Bima.

"Lalu?"

Celine menarik napas panjang. Butuh banyak keberanian untuk dia menghadapai Bima secara langsung.

"Beri saya pekerjaan!"

"Hanya itu?" Kedua alis Bima terangkat. "Baiklah! Saya tidak tahu pasti apa yang kamu sembunyikan dari saya atau apa yang sebenarnya sedang kamu incar. Tapi, untuk sekarang saya akan ikuti permainan kamu." Bima menarik secarik senyum. "Pandu akan menikahi kamu dan pekerjaan yang kamu minta juga akan kamu dapatkan!" Bima sedikit mencondongkan tubuhnya ke arah depan. "Tapi ingat! Jangan pernah coba-coba melakukan apapun yang bisa memancing saya menghancurkan kamu, Celine Nafiqah Lee!" ancam Bima dengan suara rendah.

"Anda tahu nama saya?" tanya Celine tersentak.

"Ya. Dan, tidak lama lagi, saya juga akan tahu apa motif kamu sebenarnya dalam melakukan hal senekat ini!" Seringai Bima sukses membuat bulu kuduk Celine meremang. Keputusannya memang sudah tepat. Hanya lelaki di hadapannya ini yang mampu melindunginya dari kejaran Madam Chu.

Celine

Pandu

Terpopuler

Comments

Kurota Ainun

Kurota Ainun

gila harga km mahal sekali Celine🥰semoga akhirnya bisa menyatu sama pandu ,semoga hamil Celine biar gak pisah sama pandu 😞😞😞😢😢

2022-06-17

0

Shea leopard

Shea leopard

Bambang pandu i love you ,,🤭

2022-03-04

0

Bambang Setyo

Bambang Setyo

Tuh dah aman kamu celine.. Siapa yg berani lawan bima dirgantara atau darren...

2021-11-24

0

lihat semua
Episodes
1 Sekuel kedua Bima&Ellena
2 Luka Hati
3 Permulaan
4 Wanita Misterius
5 Keputusan
6 Sekretaris Baru
7 Bukan Sekretaris Biasa
8 Pernikahan
9 Hari pertama
10 Bali dan dirinya
11 Satu kamar
12 Malam Pertama
13 Mimpi buruk yang berakhir indah
14 Pengulangan
15 Belajar menyukaimu
16 Tentang masa lalumu
17 Pesan yang menghancurkan
18 Beri aku sedikit kepercayaan
19 Bukan pelarian yang tepat
20 Balas dendam yang sepadan
21 Mari mulai sekali lagi!
22 Friends with benefit
23 Oleh-oleh
24 Kita pernah ada
25 Seperti seharusnya
26 Jejak yang terputus
27 Darren vs Damian
28 Anjing VS Serigala
29 Orang ketiga
30 Khawatir kamu mencintai yang lain
31 Khilafku
32 Dia suamiku!
33 My bos, My superhero
34 Bertahan atau lepaskan?
35 Tentang Hati Celine
36 Tentang hati Pandu
37 Masa lalu
38 Sebenarnya cinta
39 My Father is a devil
40 Sebelum badai
41 Segalanya dimulai
42 Membuat kenangan
43 Mari berpisah!
44 Dalam gelap
45 Lubang hitam
46 Cinta pertamaku
47 Dua pilihan
48 Kepedulian Okta
49 Mendapatkan kembali
50 Peka
51 Sebelum perang dimulai
52 Kehilangan sandaran
53 One night part I
54 One Night Part II
55 One Night part III
56 Detik terakhir Part I
57 Detik Terakhir Part II
58 Detik Terakhir Part III
59 After the darkness
60 Hidup terus berjalan
61 Pencarian terakhir
62 Perompak
63 Pulang
64 Berpisah
65 Sekeping hati yang hilang
66 Memulai kembali
67 Healing
68 Seperti sedia kala
69 Cuti
70 Cuti part II
71 Dream's come true
72 Hati wanita tua
73 Ikhlaskan yang sudah hilang!
74 Bebaskan dirimu!
75 Perkara gaji
76 Janji terakhir
77 Serangan balik
78 Serangan balik part II
79 Cari aku jika bosan
80 Ending
81 Epilog
82 Di akhir cerita
83 Pengumuman
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Sekuel kedua Bima&Ellena
2
Luka Hati
3
Permulaan
4
Wanita Misterius
5
Keputusan
6
Sekretaris Baru
7
Bukan Sekretaris Biasa
8
Pernikahan
9
Hari pertama
10
Bali dan dirinya
11
Satu kamar
12
Malam Pertama
13
Mimpi buruk yang berakhir indah
14
Pengulangan
15
Belajar menyukaimu
16
Tentang masa lalumu
17
Pesan yang menghancurkan
18
Beri aku sedikit kepercayaan
19
Bukan pelarian yang tepat
20
Balas dendam yang sepadan
21
Mari mulai sekali lagi!
22
Friends with benefit
23
Oleh-oleh
24
Kita pernah ada
25
Seperti seharusnya
26
Jejak yang terputus
27
Darren vs Damian
28
Anjing VS Serigala
29
Orang ketiga
30
Khawatir kamu mencintai yang lain
31
Khilafku
32
Dia suamiku!
33
My bos, My superhero
34
Bertahan atau lepaskan?
35
Tentang Hati Celine
36
Tentang hati Pandu
37
Masa lalu
38
Sebenarnya cinta
39
My Father is a devil
40
Sebelum badai
41
Segalanya dimulai
42
Membuat kenangan
43
Mari berpisah!
44
Dalam gelap
45
Lubang hitam
46
Cinta pertamaku
47
Dua pilihan
48
Kepedulian Okta
49
Mendapatkan kembali
50
Peka
51
Sebelum perang dimulai
52
Kehilangan sandaran
53
One night part I
54
One Night Part II
55
One Night part III
56
Detik terakhir Part I
57
Detik Terakhir Part II
58
Detik Terakhir Part III
59
After the darkness
60
Hidup terus berjalan
61
Pencarian terakhir
62
Perompak
63
Pulang
64
Berpisah
65
Sekeping hati yang hilang
66
Memulai kembali
67
Healing
68
Seperti sedia kala
69
Cuti
70
Cuti part II
71
Dream's come true
72
Hati wanita tua
73
Ikhlaskan yang sudah hilang!
74
Bebaskan dirimu!
75
Perkara gaji
76
Janji terakhir
77
Serangan balik
78
Serangan balik part II
79
Cari aku jika bosan
80
Ending
81
Epilog
82
Di akhir cerita
83
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!