Pertanyaan konyol macam apa itu, sudah jelas mereka sedang membaca masih di tanya sedang apa.
"Pertanyaan konyol macam apa itu ren, jelas-jelas mereka sedang membaca kenapa lo masih nanya sedang apa". Bukan qila ataupun quena melainkan gavril yang mengatakannya.
"Hehehe, namanya juga basa-basi yaelah". Kata rena mencengir kuda.
"Bilang saja jika tidak punya pertanyaan kak". Kata quena.
"Lo tau aja dek, si vania mana?". Tanya rena.
"Entahlah, dari tadi belum melihatnya kita". Kata qila.
"Kalian datang langsung ke taman?". Tanya naura. Ya, naura sekarang juga jadi sahabat rena.
"Iya kak, mau ke kantin kita sudah sarapan. Mau ke kelas, masih lama. Ya sudah kita ke sini saja sekalian mencari udara segar". Kata quena.
"Oh iya, apa chris bilang pada kalian kenapa dia dan kenzo tidak berangkat?". Tanya rena karena Chris maupun kenzo tidak ada yang memberinya kabar jika tidak masuk kampus.
"Mereka sedang ada urusan dengan uncel andra". Kata qila.
"Tunggu deh, jika Chris ada urusan dengan tuan andra itu wajar karena dia putranya. Tapi, kenzo kenapa dia juga ada urusan dengan orang tua Chris?". Tanya gavril.
Qila, quena, dan rena saling melempar pandangan. Mereka bingung harus menjawab apa.
"Em itu, karena kenzo ingin mencari kerja. Lo tahu kan kenzo itu orang susah jadi dia butuh uang untuk kehidupan sehari-harinya". Kata rena.
"Benar kata kak rena, aku dengar dari daddy di kantor sedang membutuhkan karyawan baru, itu sebabnya kak chris mengajak bang kenzo ke sana, kak chris kan juga asisten pribadi abang ku kak". Kata quena.
"Maaf bang kita ngatain abang, kita tidak tahu mau memberikan alasan apa". Batin quena.
"Oh begitu, tapi kalau boleh tahu abang kalian itu kenapa gue tidak pernah mendengar namanya atau melihat fotonya ya. Setiap ada pertemuan atau acara penting yang di siarkan di tv hanya kalian berdua dan keluarga yang terlihat". Kata gavril panjang lebar.
"Abang kami masih memiliki misi untuk masa depannya itu sebabnya identitasnya masih di sembunyikan". Kata qila.
"Sudahlah gav, ngikutin pertanyaan lo itu tidak ada habisnya lebih baik kita ke perpustakaan mencari bahan referensi untuk tugas dari bu nita". Kata rena mengalihkan pembicaraan.
"Rena benar, waktu kita tidak banyak untuk tugas itu". Kata naura
"Iya deh iya, kalau begitu kita pergi dulu. Sampaikan salam ku pada abang kalian". Kata gavril.
Qila dan quena hanya menanggapinya dengan senyuman. Setelah kepergian rena dkk mereka memutuskan untuk pergi ke kelas mereka karena sebentar lagi pembelajaran akan dimulai.
Disisi lain kenzo yang sedang duduk di kursi kebesarannya terlihat sedang serius dengan tumpukan berkas-berkasnya. Tadi dia sudah menghubungi chris untuk datang ke ruangannya. Tapi sampai sekarang tak kunjung datang, entah kemana itu anak. Setelah menunggu cukup lama akhirnya chris datang juga.
"Ada apa lo manggil gue?". Tanya chris, kenzo memang meminta chris untuk memanggil biasa saat sedang tidak ada orang lain.
"Lo dari mana aja, gue manggil lo itu sudah beberapa menit yang lalu". Kata kenzo.
"Saat lo hubungi gue tadi sih gue di ruangan, tapi saat gue mau kesini gue dapat panggilan dari resepsionis katanya ada tamu yang mencari om arya". Kata chris.
"Siapa?". Tanya kenzo mengreyitkan dahinya.
"Namanya kalua tidak salah nyonya callie". Kata Chris.
"Siapa dia, gue baru dengar nama itu". Batin kenzo.
"Ni anak malah melamun mikirin apa lo?". Tanya chris membuyarkan lamunan kenzo.
"Tidak ada, bacakan jadwal gue hari ini". Kata kenzo.
"Setelah makan siang nanti ada meeting dengan tuan dominique pemilik dari Dominique Grup. Setelah itu kosong selama 1 jam, kemudian ada meeting dengan tuan zenata pemilik Zee Commpany di J'A Resto. Setelah itu kosong sampai jam kantor selesai". Kata chris.
"Siapa perwakilan dari Dominique Grup?". Tanya kenzo dengan pandangan yang fokus ke dokumennya.
"Tuan dominique sendiri beserta sekertaris dan asisten pribadinya". Kata Chris.
"Lalu siapa perwakilan dari Zee Commpany?". Tanya kenzo lagi.
"Putri semata wayang tuan Zenata beserta asisten pribadinya". Kata chris.
"Untuk rapat dengan tuan dominique gue sendiri yang akan memimpin rapat, dan untuk rapat di luar lo yang handle". Kata kenzo.
"Baiklah, apa ada lagi?". Tanya chris.
"Bagaimana dengan persiapan acara pesta amal?". Tanya kenzo.
"Gue belum mendapatkan kabar dari rena atau naura, mungkin mereka masih sibuk". Kata chris.
"Waktunya tinggal sebentar lagi, gue minta selama kita menyiapkan acara tersebut lo tidak menerima banyak pertemuan di perusahaan mengingat daddy sudah memutuskan untuk tidak ikut campur lagi dengan masalah perusahaan". Kata kenzo.
"Iya gue mengerti". Kata chris.
"Lo bisa kembali dan siapkan untuk rapat nanti". Kata kenzo.
Chris pun kembali ke ruangannya untuk menyiapkan dokumen untuk rapat nanti. Hingga waktu makan siang pun tiba, kenzo memanggil chris untuk mengajaknya makan siang di luar. Untung saja dokumen yang akan digunakan nanti sudah selesai semua jadi chris menuruti permintaan sahabat sekaligus bosnya itu.
Mereka makan siang di sebuah cafe tak jauh dari kantor. Dan di saat yang bersamaan juga rena dkk sedang berada di cafe tersebut mengerjakan tugas kelompok mereka. Mereka duduk di dekat kaca yang langsung mengarah ke area parkiran. Gavril dan naura yang memang duduknya langsung menghadap ke luar pun melihat kenzo yang keluar dari mobilnya tidak menggunakan maskernya.
"Bukannya itu si kenzo ya?". Tanya gavril.
"Mana?". Tanya balik rena karena memang dia duduk membelakangi kaca.
Saat rena melihat arah yang di tunjukkan gavril dia terkejut, kenzo yang menggunakan pakaian formal keluar dari mobilnya bersama dengan chris dan di kawal beberapa pengawal. Sudah pasti teman-temannya akan bertanya soal penampilan kenzo itu. Rena menyumpah serapahi kenzo dalam hati, tuh anak memang suka teledor kenapa keluar tidak menggunakan masker jika berpakaian seperti itu.
"Ren, bukannya chris itu asistennya putra tuan arya ya? Kenapa dia malah nyupirin si kenzo. Itu juga kenzo penampilannya sudah seperti bos, di kawal banyak pengawal juga tu?". Tanya gavril yang melihat chris keluar dari pintu depan dan kenzo dari pintu belakang.
Benar kan dugaan rena, sekarang dia harus jawab apa jika sudah seperti ini. Ingin rasanya di tenggelamkan kenzo sekarang juga, dia yang ingin hidup sederhana para sepupunya yang terkena imbasnya.
"Em, itu, anu....". Kata rena terbata-bata.
"Mungkin mereka di suruh jemput putra tuan arya disini. Dan siapa tahu juga si kenzo di pilih jadi pengawal pribadi putra tuan kenzo itu sebabnya para pengawal itu menghormatinya". Kata naura.
"Ah iya benar kata naura, tadi kan gue sudah bilang jika kenzo butuh kerjaan". Kata rena merasa lega.
"Meskipun gue sedikit ragu, tapi tidak masalah gue percaya". Kata gavril.
Perkataan gavril membuat rena menghembuskan nafasnya lega.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments