Hari demi hari terus berganti, kini tibalah hari dimana kenzo akan mulai datang ke perusahaan. Arya sudah menyiapkan semuanya seperti kemauan kenzo, chris selaku asisten pribadinya juga sudah di beri tahu andra. Chris merasa senang jika kenzo sudah mulai turun ke perusahaan meskipun setiap rapat di luar kantor dia yang harus menghadiri. Setidaknya pekerjaannya tidak menumpuk seperti sebelumnya. Bagaimana tidak menumpuk, dia sendiri jarang datang ke perusahaan di tambah lagi pekerjaan kenzo yang harus dia antarkan ke apartemen.
Pagi itu kenzo sudah siap dengan pakaian formalnya, dengan menggunakan jas berwarna navi menambah ketampanan dan juga kegagahannya.
"Kamu terlihat sangat tampan bang berpakaian seperti itu". Puji delia. Saat ini mereka sedang di ruang makan untuk sarapan bersama.
"Terima kasih mom". Kata kenzo.
"Dia tampan juga karena daddy mom". Kata arya tak mau kalah.
"Iya deh iya". Kata delia.
"Jika abang mulai turun ke perusahaan pasti jarang ada waktu untuk kita dong". Kata quena.
"Abang kan tidak setiap hari ke kantor quen, abang janji meskipun nanti abang sibuk dengan urusan kantor dan kampus. Abang akan selalu sisihkan waktu untuk kalian". Kata kenzo. Quena hanya mengangguk tanda mengerti.
Setelah itu mereka melanjutkan makan mereka dengan tenang. Selesai sarapan arya dan kenzo pun berangkat ke kantor. Mereka menggunakan satu mobil karena nantinya arya akan pulang bersama andra. Setelah beberapa menit di perjalanan akhirnya mereka sampai di perusahaan.
Semua karyawan sudah berbaris rapi untuk menyambut kedatangan ceo baru mereka. Chris dan andra juga sudah di sana, pengawal membukakan pintu mobil untuk arya dan kenzo. Arya turun terlebih dahulu, selang beberapa menit barulah kenzo turun ia tidak menggunakan masker atau topeng karena memang hanya ada pegawai kantor saja, andra dan chris sudah memastikan jika wartawan atau orang luar tidak ada yang melihat wajah kenzo. Para karyawan terpesona melihat ketampanan kenzo, dan juga wajahnya yang hampir mirip dengan arya jika di perhatikan dengan seksama.
"Selamat pagi tuan arya dan tuan muda". Sapa andra dan chris bersamaan, tidak lupa juga para karyawan yang menyambut mereka.
"Pagi, andra apa semua sudah beres?". Tanya arya.
"Iya tuan, sudah di pastikan tidak ada wartawan atau orang luar di dalam area kantor". Kata andra.
"Baiklah semua, seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya mulai hari ini perusahaan akan sepenuhnya dipimpin oleh putra saya. Dan saya berharap kalian tidak membocorkan bagaimana wajah dan identitasnya yang sebenarnya. Jika ada yang berani melakukan itu sebelum identitas putra saya di publikasikan saya sendiri yang akan menghukum kalian, apa kalian mengerti?". Kata arya tegas.
"Mengerti tuan". Jawan para karyawan serempak.
"Ken silahkan ucapkan sepatah dua kata". Kata arya kenzo pun mengangguk.
"Selamat pagi semua". Sapa kenzo.
"Pagi tuan muda". Kata para karyawan serempak.
"Sebelumnya saya ucapkan terima kasih karena kalian sudah berkerja keras untuk memajukan perusahaan ini. Terima kasih juga untuk daddy saya karena sudah memberikan kepercayaan kepada saya untuk memimpin perusahaan besar ini. Karena saya juga masih kuliah, itu memungkinkan saya akan jarang datang ke sini, dan bisa saja saya akan datang dengan tiba-tiba. Saya harap kalian bisa memaklumi itu semua, terima kasih". Kata kenzo.
"Baiklah apa ada pertanyaan?". Kata andra. Kemudian ada yang mengangkat tangannya, dia adalah nisa ketua devisi humas. Nisa sendiri lebih tua satu tahun dengan kenzo.
"Silahkan nisa". Kata andra.
"Jika boleh tahu siapa nama tuan muda?" Tanya nisa sopan.
"Sorry saya lupa memperkenalkan diri, nama saya Kenzo Jonathan Aprilio Javas. Kalian bisa memanggil saya tuan kenzo, dan di samping saya ini pasti kalian sudah mengenalnya jadi tidak perlu saya perkenalkan". Kata kenzo.
"Sabar chris, anggap saja angin berlalu". Batin chris.
"Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kalian bisa kembali bekerja". Kata andra.
"Baik tuan". Kata para karyawan.
Semua pun bubar, arya membawa kenzo ke ruangan yang dulunya jadi ruangannya. Sedangkan andra juga menujunjukkan ruangannya kepada chris. Saat memasuki ruangan tersebut kenzo merasa takjub, ruangan yang begitu luas dan juga terlihat rapi.
"Jika kamu tidak menyukai dekor atau interiornya kamu bisa merenovasinya kembali". Kata arya.
"Apa ruangan ini selalu di renovasi jika pergantian pemimpin, dad?". Tanya kenzo melihat sekeliling.
"Tidak, hanya daddy pemimpin pertama yang merenovasinya. Daddy hanya menambahkan ruang pribadi di sana". Kata kenzo sambil menunjuk pintu ruangan pribadinya. Kenzo hanya ber oh ria.
Seharian ini jadwal kenzo dan chris hanya di kantor. Setelah menjelaskan semuanya pada chris dan juga kenzo, arya dan andra memutuskan untuk pulang. Sedangkan disisi lain qila dan quena saat ini sedang berada di taman kampus. Mereka sedang membaca buku sambil menunggu waktu kelas tiba.
"Hallo nona muda javas". Kata seseorang tiba-tiba. Qila dan quena pun melihat ke arah orang tersebut.
"Dia lagi". Batin qila memutar bola matanya malas, lalu ia melanjutkan membaca bukunya.
"Ada apa ya?". Tanya quena.
"Kita hanya ingin bergabung saja, apa boleh?". Kata jesi. Ya orang itu adalah jesi dkk, meskipun sudah di tolak berulang kali oleh qila dan quena mereka tak henti-hentinya mendekati qila dan quena.
"Apa kakak ini tidak lelah selalu mengejar kami, ingat ya kak. Sampai kapanpun kami tidak akan mau berteman dengan kalian". Kata quena ketus.
"Memang apa salah kami, hingga kalian menjauhi kami seperti itu?". Tanya thania.
"Salah kalian banyak". Kata qila ketus tanpa mengalihkan pandangannya dari buku.
"Jika kalian tidak mengerti dengan perkataan kak qila biar quena yang jelasin. Salah kalian yang pertama, kalian itu sombong. Selalu menilai orang dari materinya. Kedua, penampilan kalian sudah seperti badut. Dan ketiga, kalian selalu menggunakan kekuasaan kalian untuk menindas seseorang. Seharusnya kalian paham apa yang kalian miliki itu tidak seberapa. Masih ada orang yang berada di atas kalian". Kata quena panjang lebar.
Jesi dkk hanya diam mendengar perkataan quena, apa yang dikatakan quena benar semua itu sebabnya mereka diam saja. Tanpa mengucapkan sepatah katapun mereka pergi dari taman. Qila dan quena hanya menatapnya sekilas lalu kembali fokus pada buku mereka. Tapi lagi-lagi ada pengganggu datang.
"Dooorrr". Kata rena mengagetkan mereka.
"Satu pergi datang lagi yang lain". Guman qila pelan.
"Sedang apa kalian?". Tanya rena.
Ya yang datang mengagetkan qila dan quena adalah rena dkk, mereka baru saja kembali dari kantin dan saat melewati taman tidak sengaja melihat qila dan quena. Jadi mereka memutuskan untuk menghampirinya. Mendengar pertanyaan rena qila dan quena hanya memutar bola matanya malas.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments