Keesokan harinya setelah sarapan kenzo berangkat ke kampus, ia mengendarai motornya dengan kecepatan sedang sambil menikmati jalanan di pagi hari. Tapi saat di lampu merah ia berpapasan dengan naura. Karena hari ini naura sudah mulai berangkat ke kampus.
"Gadis itu bukannya yang bekerja di restoran waktu itu ya". Guman kenzo.
Akhirnya lampu hijau, kenzo kembali mengendari motornya dengan kecepatan sedang. Sesampainya di kampus setelah memarkirkan motonya ia bergegas ke ruangan pak Regan. Chris belum berangkat karena sebenarnya mereka kelasnya siang hari ini. Setelah sampai di depan ruangan pak Regan, kenzo mengetuk pintunya sebelum masuk.
Tok...tok...tok...
"Masuk". Perintah suara bariton dari dalam. Kenzo pun masuk.
"Selamat pagi pak". Kata kenzo memberi salam.
"Pagi kenzo, silahkan duduk". Kata pak Regan.
Meskipun para dekan dan dosen tahu bahwa kenzo adalah putra arya mereka tidak terlalu formal dengannya saat di area kampus. Itu semua atas permintaan Kenzo sendiri.
"Sebelumnya maaf pak, ada apa ya bapak memanggil saya pagi ini?". Tanya kenzo.
"Begini kenzo, saya harap kamu tidak melupakan acara tahunan di kampus kita ini". Kata pak Regan.
"Acara tahunan?". Tanya balik kenzo.
"Iya, pesta amal yang selalu di lakukan setiap tahun sekali". Kata pak Regan.
"Saya hampir lupa pak". Kata kenzo tersenyum.
"Kamu itu masih muda sudah pelupa". Kata pak Regan bercanda.
"Mau bagaimana lagi pak, saya banyak yang di pikirkan. Belum lagi sebentar lagi skripsi". Kata kenzo tak kala bercanda.
"Kamu ini, jadi tujuan saya memanggil kamu adalah seperti tahun-tahun sebelumnya, yaitu kamu menjadi ketua panitianya". Kata pak Regan.
"Apa nantinya tidak pada iri pak jika saya terus yang menjadi ketuanya". Kata kenzo.
"Alasan saya memintamu menjadi ketua panitianya bukan karena kamu putra tuan arya, tapi karena kamu berprestasi dan selalu menampilkan yang terbaik setiap acara pesta amal". Kata pak Regan.
"Baiklah pak jika begitu". Kata kenzo.
"Tapi ada sedikit perubahan juga ken". Kata pak Regan.
"Perubahan apa pak?". Tanya kenzo mengreyitkan dahinya.
"Jika tahun-tahun sebelumnya kamu memilih anggota lainnya sendiri, tahun ini panitia yang lain para dekan dan dosen yang memilih agar yang lain juga bisa belajar". Kata pak Regan.
"Berarti saya harus bekerja ekstra lagi dong pak?". Tanya Kenzo.
"Benar, tapi tenang saja chris tetap menjadi wakil mu". Kata pak Regan.
"Baiklah pak tidak masalah". Kata kenzo.
"Ini daftar panitia yang kami pilih kamu bisa mengeceknya dulu". Kata pak Regan dengan memberikan sebuah map.
Kenzo menerima map tersebut dan membacanya, benar-benar berubah semua panitianya. Rena yang biasanya tidak ikut disini di ikut sertakan, jesi dkk juga ikut, yang membuat kenzo terbelalak adalah adiknya ikut.
"Pak bisa tidak twins digantikan saja?". Tanya kenzo.
"Kamu bisa menggantinya jika menurutmu orang itu tidak layak untuk ikut jadi panitia". Kata pak Regan.
"Baiklah pak, oh iya pak naura ini siapa? Sepertinya saya baru mendengar namanya". Tanya kenzo.
"Dia mahasiswi baru di fakultas ekonomi, dia baru masuk hari ini". Kata pak Regan.
"Baru masuk tapi sudah di jadikan panitia, apalagi dia masuk panitia inti". Kata kenzo.
"Sebenarnya dia sudah lama masuk kampus kita, tapi dia memilih berhenti kuliah dulu, dan baru masuk lagi hari ini. Kamu tenang saja dia bisa di andalkan kok". Kata pak regan.
"Baiklah pak". Kata kenzo.
"Kamu bisa kembali, dan untuk panitia yang kamu ganti cari sendiri pengagantinya". Kata pak regan.
"Baik pak, saya permisi dulu". Kata kenzo.
Kenzo akhirnya pergi ke kantin, karena masih ada 1 jam lagi sebelum mulai kelas. Kenzo berjalan sambil membolak-balikkan map yang dia terima tadi hingga dia tidak sengaja menabrak seseorang.
Brugh
Map yang di tangan kenzo terjatuh begitupun buku yang fi tangan seseorang yang di tabrak kenzo.
"Maaf, gue tidak sengaja". Kata orang tersebut.
"Lo tidak salah gue yang jalan tidak fokus ke jalan". Kata kenzo.
Saat saling meminta maaf mereka sama-sama sibuk membereskan barang mereka. Dan saat pandangan mereka bertemu untuk beberapa saat pandangan mereka terkunci.
"Naura". Batin kenzo.
"Bukannya dia laki-laki yang di pantai waktu itu". Batin naura.
Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing hingga beberapa detik. Hingga kenzo akhirnya sadar terlebih dahulu.
"Em, sekali lagi maaf". Kata kenzo lalu berdiri.
"Tidak apa, oh iya sepertinya kita pernah bertemu sebelumnya?". Kata naura.
"Benar, saat gue di pantai". Kata kenzo.
"Jadi benar, lo kuliah disini juga?". Tanya naura.
"Iya, anak fakultas manejemen dan bisnis, lo sendiri?". Kata kenzo.
"Gue anak fakultas ekonomi". Kata naura. Dan kenzo hanya ber oh ria.
Setelah berbincang dengan naura beberapa menit kenzo melanjutkan niatnya untuk ke kantin, sedangkan naura pergi menemui dekan. Meskipun mereka sudah mengobrol tadi, tapi mereka tidak saling berkenalan. Meskipun kenzo sudah tahu nama naura tapi naura kan belum tahu nama kenzo.
Di kantin kenzo berencana membuat daftar nama panitia yang baru sekalian membuat selembaran pengumuman untuk di pasang di mading. Tapi saat ini dia tidak membawa laptopnya. Kenzo memang jarang membawa laptopnya ke kampus, jika ada tugas di kampus yang harus di kerjakan di sana pun dia menyuruh chris membawakan laptopnya. Agar seolah-olah chris meminjamkan laptopnya. Kemudian kenzo menghubungi chris agar mengambilkan laptopnya di apartemen saat berangkat nanti.
"Lo di mana?". Tanya kenzo to the point saat sudah tersambung.
"Di jalan mau ke kampus, kenapa?". Kata Chris di sebrang sana.
"Tolong ambilkan laptop gue di apartemen". Kata kenzo.
"Memang hari ini ada jadwal tugas yang bawa laptop?". Tanya chris.
"Sudah ambilkan saja, nanti gue kasih tahu jika lo sudah disini. Gue tunggu lo di kantin". Kata kenzo.
"Tapi laptop..." Kata chris terputus karena kenzo sudah mematikan panggilannya sepihak.
Kenzo kembali merevisi catatan yang diberikan pak Regan tadi, sekaligus mengganti nama-nama yang harus di ganti. Untung saja si jesi ikut seksi-seksi jadi kenzo tidak perlu khawatir. Disisi lain chris sedang ngomel karena dia belum selesai bicara kenzo sudah mematikan panggilannya.
Hari ini rena tidak masuk karena dia diminta untuk pergi ke kantor papahnya. Vania sendiri tadi berangkat dengan quena, awalnya ia ingin satu mobil dengan qila. Tapi qila menyuruhnya menemani quena.
Setelah tadi mampir ke apartemen kenzo akhirnya chris sampai juga di are kampus. Ia langsung turun dari mobil dan bergegas mencari kenzo di kantin.
"Kak chris". Panggil seseorang. Chris pun menoleh, dan ternyata qila yang memanggilnya.
"Ada apa?". Tanya chris.
"Kakak mau kemana? Sepertinya sedang buru-buru?". Tanya quena.
"Mau ke kantin nemuin abang mu". Jawab chris.
"Boleh kita ikut?". Tanya quena.
"Memang kalian sudah selesai kelas?". Tanya balik chris.
"Sudah kak". Kata qila.
"Ya sudah ayo kalau ikut". Kata chris.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments